Minggu, November 05, 2006

RESUME DISERTASI s3

"PENGARUH ULAMA TAFSIR ANDALUSIA
TERHADAP PEMIKIRAN DI INDONESIA"
[1]

Oleh : Med Hatta

PROLOG
Resume ini memuat pengantar umum disertasi dalam bahasa Indonesia yang sengaja penulis persiapkan untuk bahan diskusi yang diadakan oleh DEPARTEMEN KEILMUAN & SDI PPI-MAROKO PERIODE 2006-2007. Tidak mencakup semua isi disertasi yang berdurasi 876 halaman, hanya menyajikan poin-poin utama dan garis besarnya saja. Penulis sangat berharap dari diskusi ini dapat memberikan masukan/ tambahan dan tanggapan serta kritikan positif guna memperbaiki dan melengkapi laiknya sebagai disertasi yang layak dipertanggung jawabkan didepan dewan persidangan ilmiyah (Munaqasyah ilmiyah) kelak.

Disertasi yang berjudul asli :

(أثر مفسري الأندلس في الفكر الإندونيسي ( جمعا – و دراسة – و منهجية
adalah buah karya penulis diproyeksikan untuk meraih gelar Doktor dalam program doktoral (s3) di Kuliah Ushuluddin jurusan Metodologi Tafsir di Barat Islam pada Fakultas Ushuluddin, Universitas Al Karawiyin - Tetouan tahun akademi 2006-2007 M.

LATAR BELAKANG
Ulama Andalusia memiliki kapasitas ilmu pengetahuan yang mendalam dan peranannya sangat tinggi dalam sejarah peradaban umat islam. Karya-karyanya yang sepektakuler -- baik dalam bidang sains maupun agama -- cukup menjadi saksi dalam kemajuan tersebut. Namun, sangat disayangkan posisi sedemikian tinggi itu dihadapkan dengan takdir Allah yang tidak dapat dihindari, kemajuan peradaban yang pernah diraih dan karya-karya spektakuler yang pernah dihasilkan mengalami nasib memprihatinkan.

Karya-karya ilmiyah ulama Andalusia mengalami perjalanan sejarah kelam yang dapat di bagi kepada tiga kategori: Pertama, dihancurkan dan dibumi hanguskan oleh bangsa eropa dengan pasukan salibnya ketika menduduki Andalusia, dan memaksa umat islam keluar dari negerinya sendiri atau masuk kristen. Dan kategori inilah yang paling banyak. Kedua, dicaplok oleh umat kristiani dan klaim sebagai hasil karya mereka. Dan ketiga, sebagian dari karya-karya ilmiyah tersebut masih tersimpan sebagai manuscrift diberbagai perpustakaan dunia, dan sebagian yang lain telah dikeluarkan akan tetapi masih membutuhkan studi-studi khusus untuk mengeluarkan intisari dan nilai-nilainya, dan mendorong para peneliti untuk mengkajinya dan menjadikan referensi ilmiyah dibidangnya.

Banyak sekali karya-karya ulama Andalusia, khususnya dalam bidang studi tafsir dan ilmu-ilmu Al Qur'an, termasuk dalam kategori-kategori diatas. Adapun karangan-karangan mereka yang telah berhasil di keluarkan hanyalah merupakan bahagian kecil saja yang masih membutuhkan studi khusus dan perhatian para cendekiawan dan peneliti untuk menguraikan intisari dan ilmu-ilmu yang terkandung di dalamnya.



Penulis lebih mengkhususkan disini karangan-karangan ulama Andalusia dibidang tafsir dan ilmu-ilmu Al Qur'an karena berkaitan langsung dengan disertasi ini, dan juga buah karya ulama Andalusia di bidang tafsir banyak sekali yang tidak diketahui kecuali oleh segelintir kecil saja dari kalangan peneliti dan pemerhati lainnya. Maka disertasi ini hadir untuk mengetengahkan beberapa macam aliran tafsir dan aneka ragam/ corak metode penafsiran ayat-ayat Al Qur'an dibelahan bumi Andalusia dari buah karya ulama-ulama terkemukanya, semenjak dari abad ketiga hingga abad kedelapan hijriyah.

Dan diharapkan dari disertasi ini pula dapat mengarahkan perhatian para cendekiawan dan peneliti dibidang tafsir dan ilmu-ilmu Al Qur'an untuk mendalami karya-karya tafsir ulama Andalusia yang sangat ahli dibidang ini. Disertasi ini juga akan menjadi referensi penting dibidang studi Al Qur'an dan tafsir barat islam dan Andalusia di universitas-universitas islam di Indonesia….

HUBUNGAN PENULIS DENGAN DISERTASI
Adalah tujuan setiap penuntut ilmu syariat menjadikan Al Qur'an sebagai sumber pertama untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Karena Al Qur'an merupakan pedoman bagi umat islam dan sumber utama dalam hukum syariat islam. Maka ketika penulis menyelesaika pendidikan strata satu (s1) pada Kuliah Usuluddin, Universitas Al Karawiyin – Tetouan Maroko, jurusan Usuluddin & Perbandingan agama, dibawa arahan promotor Prof. DR. Driss Khalifa, penululis mengajukan skripsi dengan judul: "Angka-angka Dan Petunjuknya di Dalam Al Qur'an", yang dipresentasikan pada tahun akademi 1999-2000 M.

Tiga tahun kemudian, di Universitas yang sama dan kampus yang sama pula serta promotor yang itu-itu juga, yaitu Prof. DR. Driss Khalifa, hanya tingkatan dan jurusan yang berbeda, pada jenjang pendidikan strata dua (s2) jurusan Aqidah & Filsafat, penulis mengajukan Tesis bertema Al Qur'an juga dengan judul: "Terjemah & Penerjemah Al Qur'an Dan Pengaruhnya Terhadap Aqidah Islam (Era Modern)". Dan dipresentasikan tanggal 9 Desember 2003.

Dan ditengah persidangan Tesis terkhir ini, promotor merangkap ketua dewan persidangan ilmiyah Prof. DR. Driss Khalifa – Amied Kuliah Usuluddin - dan anggota sidang lainnya terdiri dari Prof. DR. Abd. Essalam A. Kannuni – Ketua jurusan – dan DR. Al Bachir Al Rausuni merekomendasikan bahwa judul tesis ini layak diteruskan dan kembangkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan otomatis diterima untuk program doktoral di Universitas Al Karawiyin, Kuliah Usuluddin, Jurusan Tafsir dan Metodelogi Tafsir Barat Islam.

Namun, setelah berjalan setahun penulisan disertasi terjadi perubahan nama jurusan dari Kementerian Pendidikan Tinggi Kerajaan Maroko terpaksa penulis merevisi judul disertasi menyesuaikan dengan jurusan baru, yaitu: "Pengaruh Ulama Tafsir Andalusia Terhadap Pemikiran Di Indonesia".



GARIS BESAR ISI DISERTASI
Disertasi yang berdurasi 687 halaman ini tersusun dalam bentuk sederhana, mudah dicerna dan memenuhi standar penulisan karya ilmiyah yang dapat dipertanggung jawabkan. Penulis menyajikannya dengan format yang sangat seimbang sesuai dengan metodologi penulisan karya ilmiyah yang berkembang saat ini, yaitu terdiri dari : Mukaddimah, tiga bab berkisar judul disertasi, penutup : hasil dari kajian dan rekomendasi disertasi dan suplemen serta terakhir adalah indeks disertasi, dalam susunan sebagai berikut :

MUKADIMAH : Pada bagian ini penulis menyajikan pengenalan umum dan sejarah singkat tentang "twin-sister" Andalusia dan Indonesia: Letak geografinya, penyebaran islam, persamaan dan hubungan keduanya, runtuhnya Grenada sebagai benteng terakhir pertahanan umat islam di Andalusi. Dan kondisi umat islam di Indonesia saat kini.

BAB PERTAMA : Tentang Al Qu'an dan tafsir secara umum, membahas: Pengertian tafsir, pembagian ilmu tafsir menurut ahli tafsir, sumber utama dan sumber-sumber rujukan ilmu tafsir. Kesemuanya penulis uraikan dalam tiga pasal dan beberapa pembahasan.

BAB KEDUA : Bab ini penulis berikan judul "Tafsir dan Ulama Tafsir di Andalusia", terdiri dari prolog dan dua pasal. Dibagian prolog, penulis menguraikan sejarah masuknya tafsir dan perkembangannya di Andalusia.

Pasal satu, penulis mengumpulkan sekitar 100 tokoh tafsir Andalusia semenjak dari abad ketiga hingga abad kedelapan hijriyah, dilengkapi dengan biodata, keistimewaan, dan karangan-karangan momentum dari tokoh-tokoh tafsir tersebut yang kesemuanya penulis sajikan dalam bentuk priodik, yaitu tersusun berdasarkan priode kehidupan mereka. Mulai dari tokoh tafsir priode pertama Abd el Rahman bin Musa Al Houari (w. 228 H), hingga priode terakhir diabad delapan hijriyah, sebut saja tokohnya Abu Hayyan Al Gharnathi Al Andalusie (w. 745 H).

Pada pasal ini juga penulis memaparkan beberapa literatur tafsir yang populer dan banyak berpengaruh dibarat dan timur islam hasil karya ulama besar Andalusia, seperti Al Muharir el Wajiz karya Imam Ibn Athiyah (w. 541 H), Ahkam al Qur'an karya Imam Abu Bakar Ibn Al Arabi (w. 543 H), Al Jami' li Ahkam al Qur'an karya Imam Al Qurthubi (w. 671 H), dan Al Bahr al Muhit karya Abu Hayyan Al Andalusi (w. 745 H).

Dan terakhir dipasal ini penulis berusaha mengumpulkan dari berbagai sumber tentang referensi-referensi yang menjadi rujukan utama oleh para tokoh mufassir Andalusia dalam menyusun kitab tafsirnya. Antara lain kitab tafsir menjadi rujukan oleh mayoritas tokoh mufassir Andalusia adalah Jami' al Bayan fi Tafsir al Qur'an karya Mohamed bin Jarir At Thabari (w. 310 H), yang merupakan tafsir terpopuler dan At Thabari disebut sebagai bapak tafsir sebaigamana juga dikenal sebagai bapak sejarah. Perlu dicatat bahwa sekalipun ulama-ulama tafsir Andalusia merujuk dari berbagai sumber dalam menyusun tafsirnya, tetapi mereka punya pandangan khusus terhadap tafsir-tafsir rujukan tersebut dan tetap menjaga ciri khas mereka.

Pasal dua, Tentang metodologi ulama-ulama tafsir Andalusia dalam tafsirnya: Pada umumnya ulama-ulama tafsir Andalusia berpedoman teguh dalam menetapkan tafsirnya pada empat metode tafsir yang masyhur dikalangan ulama salaf, atau tafsir bil-maatsur: (tafsir Qur'an dengan Qur'an, tafsir Qur'an dengan Hadits, tafsir Qur'an dengan perkataan shahabat dan tafsir Qur'an dengan perkataan tabi'in), dan mereka sangat konsisten dengan metode-metode tersebut. Yang penulis jadikan sampel dari kekonsistenan tokoh mufassir Andalusia pada kasus ini: Ibn Barjan (w. 536 H), Ibn Athiyah (w. 541 H), Ibn Al Arabi (w. 543 H) dan Al Qurthubi (w. 671 H).

Disamping mereka konsisten dengan metode tafsir bil-maatsur seperti disebutkan diatas, mereka juga punya perhatian khusus tentang ilmu qiraat/ tata-baca. Sebagaimana juga mempokuskan tafsirnya dibadang bahasa dan juga bidang-bidang hukum, yang terakhir ini merupakan kebanyakan dan ciri khas tafsir Andalusia.

Demikian juga ulama-ulama tafsir Andalusia punya pandangan khusus terhadap tafsir akal dan tafsir israiliyat dan selalu berusaha menjauhkan tafsirnya dari riwayat israiliyat walaupun tidak sepenuhnya luput dari pengaruh israiliyat tersebut.

BAB KETIGA, merupakan bab terakhir dari disertasi ini, tentang kolaborasi antara tafsir Andalusia dan pemikiran di Indonesia dan sejauh mana pengaruh tokoh-tokoh tafsir Andalusia terhadap pemikiran di Indonesia -- yang merupakan inti dari disertasi ini -- terdiri dari dari prolog, tiga pasal dan beberapa pembahasan: Prolog penulis mendifinisikan kalimat atsar = pengaruh.

Pasal satu, tentang pemikiran islam: Sejarah singkat pemikiran islam, definisinya, sumber-sumbernya dan keistimewannya. Kemudian penulis mengangkat pemikiran islam di Indonesia, kondisi umat islam di indonesia secara umum dan gerakan-gerakan pemikiran islam di Indonesia, sebagai sampel penulis bercerita tentang dua gerakan islam yang paling berpengaruh yaitu Muhammadiyah dan Nahdatul Ulama (NU).

Pasal dua, Pemikiran islam Indonesia terpengaruh dari ulama-ulama tafsir Andalusia: Setelah menyelami pemikiran-pemikiran yang berkembang di Indonesia lewat karya-karya tokoh pemikir yang berpengaruh di negeri ini, dari jaman ke jaman hingga dewasa ini, penulis menyimpulkan banyak sekali pokok pikiran yang perkembang di Indonesia mengadopsi dari tokoh mufassir tertentu berasal dari negeri Andalusia, sebut saja misalnya mufassir sufi Ibnu Arabi, bapak Wihdatul Wujud, dialah yang bertanggung jawab tentang munculnya filsafat wujudiyah. Dan di tanah air filsafat tasawuf ini mendapat pengikut banyak dari kalangan pikir kawakan Indonesia, semisal Syekh Hamzah Fansuri (w. 1604 M) dan Syekh Syamsuddin Sumatreni (w. 1630 M), kedua tokoh – guru dan murid -- ini dituding oleh masyarakat Aceh sebagai penganut ajaran Wihdatul Wujud-nya Ibnu Arabi sehingga karangan-karangan mereka dimusnahkan dan dibakar didepan masyarakat Aceh pada saat itu atas perintah Syekh Nuruddin Ar Raniri, yang memegang mufti Aceh setelah Syekh Hamzah Fansuri wafat.

Dan di Aceh juga dikenal Syekh Abd. Rauf Fansuri Sinkel sebagai pengikut dan penda'wah getol ajaran wujudiyah ini. Tokoh terakhir ini juga dikenal sebagai bapak tafsir nusantara, dialah yang pertama kali menerjemah dan menafsirkan Al Qur'an kedalam bahasa Melayu, tafsirnya kemudian terkenal dengan "Turjuman Al Mustafid". Kita akan bahasa nanti secara khusus tentang tafsir ini.

Selain pemikiran Indonesia terpengaruh dari filsafat dan tasawuf yang bersumber dari tokoh tafsir Andalusia, sebagaimana penulis utarakan secara gamblang dipasal ini, pemikir Indonesia juga -- sekalipun mayoritas penganut Mazhab Syafi'i -- banyak terpengaruh dari fiqhi dan hukum-hukum bersumber dari ulama-ulama tafsir Andalusia, yang - nota bene - bermazhab Maliki. Nama-nama besar seperti Al Qur'thubi, Ibnu Athiyah, Ibnu Arabi, As Syathibi, Qadi Eyadh dan tokoh besar tafsir lainnya berasal dari Andalusia banyak mendominasi buku-buku fiqhi di tanah air, sebagai sumber hukum, pentarjih, penguat, refrensi utama dan seterusnya, cukup menjadi saksi betapa pendapat-pendapat ulama-ulama tafsir Andalusia berpengaruh terhadap pemikiran fiqhi dan hokum-hukum islam di Indonesia.

Pasal tiga, yang merupakan bagian terakhir dari disertasi ini, tentang pengaruh tokoh-tokoh tafsir Andalusia terhadap mufassir-mufassir Indonesia: Penulis mengawali bagian ini dengan memaparkan aliran-aliran tafsir yang berkembang di Indonesia, tokoh-tokoh tafsir terkemuka dan priodisasi perkembangan tafsir di tanah air serta sumber-sumber utama yang menjadi rujukan para tokoh tafsir Indonesia dalam menyelesaikan buku tafsirnya.

Kemudian penulis menelusuri bebagai universitas-universitas terkemuka -- dalam dan luar negeri -- dan menjajaki penerbitan-penerbitan besar untuk mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan karya-karya mahasiswa dan pemikir Indonesia tentang tokoh-tokoh tafsir Andalusia, dalam hal ini penulis bagi kepada tiga kategori: Pertama, karya-karya universitarian, setelah menjajaki berbagai universitas-univesitas terkemuka -- dalam dan luar negeri -- yang banyak menerima mahasiswa Indonesia belajar didalamnya, penulis berhasil meliput sekitar 10 karya ilmiyah mahasiswa Indonesia membahas tentang tafsir dan mufassir Andalusia tertentu, diantaranya ada dua disertasi untuk program Doktoral (s3), tiga tesis untuk program Magister (s2) dan sisanya untuk progran Licence (s1), tersebar di empat universitas besar diluar Indonesia dan enam di universitas-universitas besar terpencar di wilayah Indonesia.

Kategori kedua, terbitan-terbitan Indonesia tentang tafsir/ mufassir Andalusia, patut dicatat, sepanjang pengamatan penulis menemukan sangat minim sekali terbitan-terbitan di tanah air yang khusus menulis tentang tafsir/ mufassir Andalusia, sehingga penulis berkesimpulan bahwa kelangkaan ini kemungkinan terjadi disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya kurangnya peneliti/ pakar tafsir Andalusia di tanah air, minimnya referensi utama/ dokumen pendukung dan terpusatnya perhatian pemikir dan peneliti Indonesia mempelajari tafsir timur islam – umumnya- dan Indonesia - khususnya .

Walaupun demikian bukanlah berarti tidak ada sama sekali terbitan karya anak bangsa ini menyorot mufassir Andalusia dalam kajiaannya. Sebagai contoh dapat kita baca karya seorang dosen perempuan di Universitas Islam Negeri (UIN) Medan - Sumatera Utara, DR. Nur Asia Faqih Sultan Harahap[2], dalam salah satu karyanya dia mengangkat mufassir sufi legendaris Andalusia Ibnu Arabi (1165-1240 M). Kajiannya ini diberi judul asli: "Meraih Hakikat melalui Syariah: Telaah Pemikiran Syekh Al-Akbar Ibn'Arabi"[3], dia menyimpulkan bahwa tokoh tafsir & sufi Andalusia Syekh Ibnu Arabi, selain masyhur dengan doktrin wihdah al wujud-nya, ia juga memiliki perhatian yang sangat besar terhadap isu dikotomi antara syariat dan hakikat. Bahkan ia senantiasa menekankan pentingnya mengamalkan syariat dengan benar seraya memahami dan menghayati tujuan bathin dan hakikat yang dikandungnya.

Kategori ketiga, tentang terjemah: sama dengan terbitan diatas, dibidang terjemah ini jg minim sekali ditemukan literatur Andalusia diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia. Terjemahan-terjemahan yang ada – sepanjang pengetahuan penulis – kebanyakan dilakukan oleh penerbitan-penerbitan tertentu seperti yang dilaksanakan oleh Qalam Press dan Hikmah-Mizan Press, adapun yang dilakukan oleh perorangan boleh dikatakan minim tapi tidak berarti tidak ada sama sekali. Percetakan Hikmah misalnya telah menterjemahkan tafsir juz Amma karya Muhyiddin Ibnu Arabi kedalam bahasa Indonesia, yaitu tafsir tergolong dalam kategori tafsir isyarat dimana Ibnu Arabi sangat popular dengan motede tafsir ini. Cetakan pertama dari terjemahan ini dikeluarkan tahun 2002, dengan tebal 307 halaman.

Penerbit Hikmah ini juga telah berupaya banyak menterjemahkan karya-karya Ibnu Arabi yang lain, misalnya: "Menakar Jiwa Yang Suci" hasil terjemahan dari buku Ibnu Arabi yang berjudul asli "Risalah Ruh al Quds fi Muhasabah al Nafs", diterjemahkan dari bahasa Inggris bukan dari bahasa aslinya yang berbahasa Arab, oleh DR. Ralph Austin – lulusan Universitas London dan penelaah karya-karya Ibnu Arabi. Diterbitkan oleh Hikmah-Mizan Press pada bulan Juni 2003 dengan tebal 272 halaman.

Dan dari penerbit yang sama telah mengeluargan juga terjemahan bab thaharah dari kitab Ibnu Arabi yang lain yaitu "Futuhat Makkiyah", yaitu kitab Ibnu Arabi yang terpopuler yang banyak berbicara tentang tasawuf.

Selain Hikmah Press diatas yang telah banyak menterjemahkan karya-karya ulama Andalusia, turut andil pula Qalam Press dalam aktivitas yang sama. Penerbit buku terakhir ini telah menterjemahkan setidaknya 3 karya besar tokoh tafsir Andalusia Ibnu Arabi, seperti penerbit sebelumnya, Qalam Press ini juga mengalih bahasakan karya-karya tersebut dari bahasa Inggris kebahasa Indonesia, seperti: "Hermeneutika Al Qur'an Ibnu Al 'Araby", cetakan pertama terbit 1 Juli 2001, tebal 357 halaman, "Pengetahuan Spiritual Ibnu Al 'Araby", terbit 1 Juli 2001, tebal 414 halaman dan "Tuhan Sejati dan Tuhan-tuhan Palsu", terbit 1 Juli 2001, tebal 450 halaman. Ketiga kitab ini diterjemahkan ke Indonesia dari versi Inggris oleh William C. Chittick – dari Universitas New York - USA.

Dari tiga kategori diatas dapat disimpulkan bahwa sekalipun terhitung minim karya-karya cendekiawan Indonesia tentang tafsir dan tokoh-tokoh tafsir Andalusia, bukanlah berarti cendekiawan tanah air tidak ada perhatian sama sekali terhadap tafsir dan pakar tafsir Andalusia. Tapi dengan adanya beberapa usaha dan terobosan-terobosan dari peneliti dan cendekiawan-cendekiawan Indonesia mempelajari tokoh-tokoh besar tafsir Andalusia seperti yang penulis paparkan dalam disertasi ini, cukuplah menjadi indikasi betapa besar pengaruh tokoh-tokoh besar tafsir Andalusia tersebut terhadap pemikiran di tanah air.

Pada pasal terakhir ini pula penulis mencoba menelusiri pengaruh-pengaruh -- langsung maupun tidak langsung -- tokoh-tokoh tafsir Andalusia terhadap mufassir-mufassir kawakan Indonesia lewat kitab-kitab tafsir karangan mereka. Secara khusus penulis mencatat beberapa kasus pengaruh tokoh-tokoh tafsir Andalusia, seperti: Al Qurthubi, Ibnu Athiyah, Ibnu al Arabi dan lain-lain didalam kitab-kitab tafsir populer Indonesia semisal: Tafsir Al Azhar karya Prof. Hamka, tafsir Murah Labib karya Syekh Nawawi Banten dan tafsir Maudhu'i atas pelbagai Persoalan Umat & tafsir Al Mishbah karya Prof. DR. Muhammad Quraish Shihab.

KHATIMAH DISERTASI : Terdiri dari hasil kajian yang dipetik dari disertasi dan beberapa usulan & recomendasi yang berkenaan dengan kemajuan dan pengembangan kajian-kajian serupa dengan tema disertasi ini untuk kedepan.

SUPLEMEN DISRTASI : Memuat indeks ayat-ayat Al Qur’an, hadits nabi, indeks tokoh-tokoh tafsir Andalusia & Indonesia, indeks nama-nama tokoh yang tersebut didalam disertasi, indeks manuskrip-manuskrip yang menjadi rujukan disertasi, daftar referensi dan daftar isi disertasi.

PENUTUP :
Demikian pengantar diskusi disertasi ini disampaikan semoga mendapat sambutan dan do’a dari para pembaca yang budiman. Penulis yakin bahwa disertasi ini tidak luput dari kekhilafan dan kekeliruan, maka barangsiapa yang menemukan kekurangan atau kesalahan mohon segera diperbaiki, sesungguhnya kesempurnaan itu hanya-lah pada zat Allah SWT.

Akhirnya, penulis ucapkan terimakasih setulus-tulusnya kepada kedua promotor disertasi ini, masing-masing: Prof. DR. Sidi Driss Khalifa -- Amied Kuliah Ushuluddin dan ketua Majelis Ilmi Wilayah Tetouan -- dan Prof. DR. Abdus Salam A. Gannuni -- Ketua Jurusan Metodologi Para Mufassir di Barat Islam atas arahan dan bimbingan keduanya hingga selesai disertasi ini. Dan kepada rekan-rekan mahasiswa Indonesia di negeri Ibnu Batuta ini, atas kesediaanya membaca, memperbaiki, mengoreksi dan telah memberikan masukan-masukan yang sangat berarti serta informasi yang tambahan guna perbaikan disertasi ini untuk hadir lazimnya disertasi ilmiyah yang layak disidangkan dan dipertanggung jawabkan didepan meja persidangan ilmiyah di Iniversitas tertua di dunia, Universitas Al Karaouiyinne. Semoga Allah SWT membalas jasa-jasa baik anda dengan balasan setimpal disisi-Nya, amin.
Minallahil musta’an wa’alaihit tiklan.

Rabat, 04 Nop. 2006 M

[1] Catatan pengantar Diskusi Disertasi Departemen Keilmuan & SDI PPI Maroko, 14 Nop 2006.
[2] Nurasiah Faqih Sutan Hrp dilahirkan pada 23 November 1968. Di menamatkan S2 pada Faculty of Islamic Studies McGill University, Montreal, Kanada, tahun 1998; sedangkan S1 diselesaikannya pada Fakultas Syariah IAIN Sumatera Utara, Medan, tahun 1992. Kini, dia sedang menempuh program S3 pada Jurusan Pemikiran Islam, Fakultas Pasca-Sarjana UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. Sambil menjalani tugas tetapnya sebagai dosen pada Fakultas Syariah IAIN Sumatera Utara, Medan, Nurasiah terus melahirkan karya-karya intelektual dan akademik berupa tulisan, penelitian, dan terjemahan, antara lain: "Kekerasan terhadap Istri yang Bekerja di Bidang Akademik (Studi Kasus di Kota Medan)", LKIS, Yogyakarta, 2002 (diterbitkan juga pada Journal of Social Work, Departement of Social Work, McGill University, Montreal, Kanada, 2002); "Islamic Activism and the Reform of Islamic Civil Law in Islamic World", jurnal Analytuca Islamica, Fakultas Pasca-Sarjana, IAIN Sumatera Utara, Medan, 2003; "Bint Al-Syati's Point of View on the Position of Wive vis a vis Husband", Journal of Middle East Studies, McGill University, Montreal, Kanada, 1996.
[3] Penerbit: Mizan Pustaka, cetakan I, 1 oktober 2005, tebal: 264 hal.



Artikel yang berhubungan:

3 komentar:

  1. met gabung di BUGINESE...

    http://buginese.blogspot.com

    tabe'
    salama'ki

    BalasHapus
  2. terima kasi sappo atas sambuta-ta...

    BalasHapus
  3. Bung Hatta,

    Menarik sekali disertasi anda. Siapa ya mufassir kenamaan Maroko abad 19 dan 20? Maksud saya, yang menulis kitab tafsir al-Qur'an secara utuh? Terima kasih.

    BalasHapus

Salam!