MARIKI-MAI :: Tour Maroko (H + 23 -- 29 Des '19)
"ما دمت في المغرب فلا تستغرب" ... واذا رأيت الحمير تطير فان الله على كل شيء قدير
Maksudnya: "Selama kamu di Maroko maka jangan merasa aneh"... Kalo melihat keledai terbang maka sesungguhnya Allah atas segala sesuatu Maha Kuasa (Tambahan : pen).
ADA ungkapan klasik yang mengatakan: "Jika Dunia Timur
(Masyriqi) dikenal dengan Bumi para Nabi, maka belahan Barat (Maghribi) populer
dengan bumi para Wali". Hal ini tentu tidak mengada-ada, kenyataan kita
menyaksikan betapa banyak makam waliyullah (DHAREH) yang tersebar diseluh
wilayah Maroko, sehingga disebutkan bahwa tiada suatu pelosok atau kota pun di
negeri para wali ini yang luput dari DHAREH dari berbagai design dan corak.
Tercatat setidaknya ada sekitar 5000 DHAREH atau makam waliyullah
yang aktif diziarahi masyarakat lokal dan manca negara diberbagai pelosok
Maroko. Dan sebagian dari para Waliyullah yang dimakamkan di dalam DHAREH
tersebut adalah pemilik Tarekat tertentu yang masing-masing memiliki pengikut
tradisional di Maroko dan berbagai negara Islam lainnya.
TAREKAT (Bahasa: Arab), adalah nama sebuah metode/jalan yang
ditempuh oleh seseorang Waliyullah dalam tarekat mensucikan jiwa, meluruskan
ibadah kepada Allah, memperbanyak zikir dan wirid. Serta konsukwen menjalankan
tarekat itu hingga sampai pada tingkatan Ma'rifatullah (pengenalan terhadap
Allah).
Tarekat tersebut dinisbatkan kepada Waliyullah sebagai pengamalnya,
serta dipopulerkan dengan memakai nama atau panggilan akrabnya. Maka dikenal
Tarekat Syaziliyah, Qadiriyah, Rifa'iyah dan lain-lainnya, sebagai sebutan yang
mendekatkan pada Waliyullah pendirinya.
Oleh karena itu, penulis menyimpulkan bahwa Tarekat bukanlah sebuah
firqah (golongan) dalan Islam, karena semua tarekat berasaskan atas aqidah
Ahlussunnah Waljama'ah dari ajaran Al-Asya'irah dan atau Al-Maturidiyah, serta
mengikuti salah satu dari empat Mazhab Sunnah. Yang membedakan antara satu
Tarekat dengan lainnya hanya pada ritual tata cara pelaksanan ibadah dan suluk
menempuh jalan menuju kepada Allah SWT.
Menurut pakar pemerhati tarekat bahwa sejarah munculnya tarekat
dalam Islam telah melalui fase yang panjang sekali, yaitu semenjak awal
datangnya agama Islam itu sendiri. Adalah Rasulullah SAW membagikan WIRID-WIRID
khusus kepada beberapa orang sahabat tertentu yang disesuaikan dengan peranan
dan karakter sahabat yang dipilih dan atau yang memintanya langsung kepada
Nabi.
Maka Sahabat Abu Bakar Asshiddiq ra. misalnya mengamalkan zikir
lafdzul jalalah (الله)
sebagai wiridnya. Sedangkan Sayyidina Ali bin Abu Thalib ra. melazimkan zikir (لا آله إلا الله) sebagai wiridnya pula. Kemudian dari wirid kedua sahabat besar
itulah selanjutnya diambil oleh para pengikut masing-masing sehingga menjadi
dua Tarekat, yaitu Tarekat Bakariyah dan Tarekat Alawiyah.
Kedua Tarekat induk yang disebutkan terakhir ini bertemu dan
menyatu pada masa Imam Abul Qasim Al Junaidi Al Baghdadi, kemudian berkembang
menjadi Khalwatiyah dan Naqsyabandiyah. Demikian berlangsung hingga datang
keempat wali Qutub yang dikenal dalam Islam, yaitu; Syeikh Arrifa'i, Syeikh
Abdul Qadir Al Jailani, Syeikh Ahmad Al Badawi, dan Syaikh Addasuqi.
Para wali Qutub ini memproklamirkan tarekat masing-masing menjadi
empat pilar tarekat, dan di antaranya ada yang menambahkan beberapa zikir dan
do'a-do'a khusus yang menjadi wirid khas tarekatnya. Hingga hari ini telah
marak nama-nama tarekat baru yang tersebar di seluruh penjuru dunia, tetapi
keseluruhannya tetap merujuk pada empat tarekat induknya. Dan ditambahkan pula
wirid-wirid Syaikh Abul Hassan Assyadzili menjadi wirid-wirid populer pada
semua tarekat yang ada dewasa ini.
Nah, tarekat apa sajakah yang berkembang di Maroko atau di luarnya
yang asli Maroko?
Kerajaan yang terkenal dengan sebutan negeri seratus ribu wali ini
tumbuh dan berkembang di dalamnya puluhan Zaouiyah dan Tarekat Sufi, bahkan
sebagian dari para waliyullah asli Maroko yang mengembangkan Zaouiya dan
tarekatnya jauh di luar negaranya. Di antara yang dapat disebutkan di sini,
sbb:
1. TAREKAT TIJANIYA:
ATTIJANIYA atau dikenal Tarekat Tijaniya adalah salah satu Tarekat
besar Sunni, aslinya dinisbatkan kepada SYEIKH ABUL ABBAS AHMED ATTIJANI. Syeikh
Abul Abbas mengenyam pendidikannya di Kota Fes - Maroko, dan meninggal tahun
1815 M.
Tarekat ATTIJANIYA mulai berkembang di daerah Bousamghoun di
wilayah Baidh - Al Jazair. Ia merupakan salah satu Zaouiyah yang mempunyai
pengaruh kuat di dunia, dan memiliki pengikut di banyak negara-negara Islam.
Seperti Sudan; Sahara Selatan, yang mengembangkan selanjutnya ke Utara Afrika,
membentang dari Maroko ke Senegal hingga Mesir. Pengikut Tarekat ini
memproklamirkan dirinya sebagai ATTIJANIYA.
2. TAREKAT AISSAWIYYA:
AISSAWA atau Tarekat Aissawiyya, merupakan suatu Tarekat masyhur di
Maroko, didirikan oleh waliyullah SYEIKH MOHAMED BIN ISSA AL MAGHRIBI, wafat di
Kota Meknes - Maroko tahun 1524 M. dan di makamkan di Meknes. Sumber Tarekat
ini kembali pada Syeikh Mohamed bin Sulaiman Al Jazuli.
Tarekat Aissawiyya melekat kuat pada ingatan masyarakat berkat
ketokohan pendirinya Mohamed bin Aissa sebagai seorang wali shaleh dan guru
spritual yang disegani, ia menuntun murid-muridnya dengan perhatian tinggi pada
bacaan Alquran, puji-pujian pada nabi, dan selawat pada Rasulullah SAW.
Pengikut Aissawa, sebutan lain dari Tarekat Aissawiyya, populer
saat sekarang karena mempergunakan lantunan puji-pujian terhadap nabi dengan
suara yang tinggi, yang diiringi dengan musik pada setiap pestifal ritualnya.
3. TAREKAT SYADZILIYA:
ASSYADZILIYA, adalah Tarekat sufi besar dunia, yang dinisbatkan
kepada Waliyullah SYEIKH ABUL HASSAN ASSYADZILI, Lahir dan besar di daerah
Syadzila - Maroko. Tokoh Tarekat ini sangat komitmen mempertahankan beberapa
pemikiran dan aqidah tasawwuf, selain ia juga terkenal dengan zikir Lafzul
Jalalah (الله) atau
kalimat pengganti nama ketiga (هو).
Markas utama pengembangan Tarekat Syadziliya adalah Mesir,
khususnya Kota Alexandria, Thantha, dan daerah Dasuq di wilayah Provensi
Kafrussyeikh. Kemudian menyebar ke negara-negara Arab, dan negara-negara yang
lebih aktif mengembangkannya adalah negara-negara Barat Islam, Suria, Jordania,
Hadramaut - Yaman, dan juga Sudan serta Juzur Qamar.
Tarekat Syadziliya mengalami perkembangan pesat di dunia Islam, dan
diperkirakan pengikutnya mencapai jutaan murid. Tarekat ini pula terhitung
memiliki 15 cabang. Pengikut Tarekat Assyadziliya sangat antusias
mensosialisasikan Tarekatnya, mereka sekarang telah memiliki Organisasi resmi,
majalah triwulan, website resmi, dan beberapa kitab dan terbitan lainnya.
4. TAREKAT BOUDSYISYIYA:
Nama lengkapnya Tarekat Qadiriyah Boudsyisyiyah, adalah sebuah
Taraket sufi yang lagi naik daun di Maroko saat ini. Tarekat ini menjabarkan
dirinya langsung pada SYEIKH ABDUL QADIR AL JAILANI AL BAGHDADI, yang populer
pada abad ke-5 Hijriah.
Nama BOUDSYISYIYA diambil dari panggilan pesohornya SYEIKH ALI BIN
MOHAMED AL BOUDSYISYIYA, yang digelar Sidi Ali Boudsyisy, karena tokoh terakhir
ini - dahulu - pada masa kesulitan ia memberi makan orang-orang susah di
Zaouiyahnya dengan makanan Dasyisya yaitu jenis makanan yang masyhur di Maroko.
Sebagaimana kebijakan politik Kerajaan Maroko, dalam hal ini
Kementrian Hobous atau Wakaf, belakangan ini telah merangkul semua kelompok
Tarekat di dalam negeri, di bawah sebuah Jam'iyah resmi yang dikomandoi oleh
Tarekat Boudsyisyiya. Demikian untuk mencegah timbulnya fundamental-fundamental
atas nama agama yang marak pada tahun-tahun terakhir ini. Meskipun demikian
kelompok-kelompok Tarekat tersebut - umumnya - tidak dibolehkan terjun ke dunia
politik praktis.
Boudsyisyiya populer juga karena memiliki wadah "ملتقى العالمي للتصوف" atau Seminar International Pelaku Tasawuf, yang dipimpin
langsung oleh Raja Kerajaan Maroko, yaitu semacam pertemuan ilmiyah yang
dihadiri oleh pemerhati, ulama, dan pakar-pakar tasawuf dari berbagai penjuru
dunia. Untuk mengkaji tema-tema kekinian.
5. TAREKAT AL BADAWIYAH
Tarekat Al Baidawiyah dinisbatkan pada SYEIKH SIDI AHMED AL BADAWI,
Lahir di Kota Fes - Maroko, dan disana pula ia menghafal Alquran serta
memperdalam ilmu Fiqhi Mazhab Maliki. Al Badawi lebih populer di Mesir sebagai
waliyullah yang shaleh dan pejuang di Thantha.
Syekh Al Badawi pindah ke Mesir dan menetap di Thantha setelah
pulang dari perjalanan haji bersama bapaknya tahun 637 H. Makamnya di Thantha
merupakan tempat ziarah populer bagi pengunjung dalam dan luar negeri Mesir
hingga saat ini. Dan Institut Al Ahmari yang didirikan atas nama dirinya
merupakan salah satu sekolah agama yang diperhitungkan milik Al Azhar Assyarif.
6. TAREKAT KHALWATIYAH:
Tarekat Khalwatiyah atau Zaouiya Khalwatiyah, didirikan oleh SYEIKH
ASSAQWATI atau dikenal juga sebagai Mohamed bin Abdellah Al Husaini, asli dari
Saqial Hamra wilayah Selatan Maroko. Kemudian hijrah ke kota Al Khalil -
Palestina dan mendirikan Tarekatnya Khalwatiya di sana yang mempunyai pengikut
pada saat itu sampai ke Jordan.
Tempat ia memulai menggagas Tarekat Khalwatiya masih ada
terpelihara di Kota Al Khalil sampai sekarang dengan Zaouiya Al Maghariba,
sebutan lain dari bangsa Maroko.
BACA JUGA:
6 TAREKAT SUFI BESAR DUNIA BERASAL DARI MAROKO:
BalasHapushttps://islamkaffah.id/menengok-maroko-2-enam-tarekat-sufi-besar-dunia-berasal-dari-maroko/