Rabu, September 26, 2012

MUKJIZAT AL-QURAN TENTENG SEJARAH PERADABAN MASA SILAM

Serial Tafsir Ayat-ayat Haji dan Umrah (06/20)
Menyambut Hari Raya Qurban 1433 H/ 2012 M.



 يَرْفَعُ إِبْرَاهِيمُ الْقَوَاعِدَ مِنَ الْبَيْتِ وَإِسْمَاعِيلُ
 (Ibrahim Bersama Ismail Membangun Pondasi Baitullah)
Oleh: Med HATTA
Mukaddimah:
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله الذي بنعمته تتم الصالحات، وبعد!
Sejarah Pembanguna Baitullah Kuno:
Dari sumber al-Quran dan hadits-hadits shahih nabi diketahui bahwa arsitek yang pertama kali membangun Baitullah adalah para Malaikat, mereka telah diperintahkan oleh Allah SWT membangun Baitullah itu persis di belahan paling mulia di permukaan bumi, zona yang di haramkan Allah tersebut, pada hari penciptaan langit dan bumi.

Demikian untuk mempersiapkan penciptaan bapak dan ibu kita Adam dan Hawa, yang diperkirakan keduanya telah hidup sekitar 40.000 tahun lalu,  sedangkan umur dunia yang diperkirakan sekarang telah mencapai sekitar 13,7 Milyar tahun. Oleh karena itu yang pertama kali memakmurkan Baitul Haram baru di bumi itu dan melaksanan tawaf di sekitarnya adalah para Malaikat yang pertama membangunnya tersebut, jauh sebelum datangnya pasangan manusia pertama Adam dan Hawa. 

Jika perkiraan Ibrahim as telah hidup pada permulaan Millinium ke-2 SM, maka fase yang membentang antara Adam dan Ibrahim as adalah 38.000 tahun, maka rentang waktu yang sangat panjang itu sangat memungkinkan bahwa Baitul Haram bangunan pertama malaikat itu telah roboh, dan pondasi awalnya dipastikan rata dengan tanah ketika terjadi banjir besar pada masa Nuh as, sekitar 1000 tahun sebelum Ibrahim. 

Oleh sebab itulah maka ketika Ibrahim as diperintahkan Allah untuk membangun Baitulllah kembali, Beliau sangat bingung – meskipun dia sudah berada di lokasi tanah haram – tetapi tetap saja Beliau tidak mengetahui posisi asli Baitullah awal, maka Allah SWT mengutus malaikat arsitek pertama pembangunan Baitullah untuk menunjukkan kepada Ibrahim as letak aslinya, sebagaimana firman Allah:
وَإِذْ بَوَّأْنَا لإبْرَاهِيمَ مَكَانَ الْبَيْتِ
Artinya: “Dan (ingatlah), ketika Kami menunjukkan tempat kepada Ibrahim letak Baitullah” (QS: 22: 26).
Sejarah Pembangunan Baitullah Modern:
Allah berfirman:
وَإِذْ يَرْفَعُ إِبْرَاهِيمُ الْقَوَاعِدَ مِنَ الْبَيْتِ وَإِسْمَاعِيلُ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ (١٢٧)
Artinya: “Dan (ingatlah), ketika Ibrahim membangun pondasi Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa): “Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah yang Maha mendengar lagi Maha mengetahui”. (QS: 02: 126);


Ayat al-Quran ini terdapat pada bagian-bagian akhir paroh kedua dari surah al-Baqarah, yang diturunkan di Madinah, jumlah ayatnya: 286, dan merupakan surah terpanjang di dalam al-Quran. Sebagian ayat-ayat itu yang berhubungan dengan kisah Ibrahim; pembangunan Baitullah; dan haji sudah kita bahas dalam serial ini. 

Ayat kajian sekarang secara lugas menjelaskan bahwasanya Nabiyullah Ibrahim dan putranya Ismail as, adalah keduanya telah membangun pondasi Baitullah yang terletak di Makkah al-Mukarramah. Nama Ibrahim sendiri disebutkan di dalam al-Quran sebanyak 72 kali, di disebutkan sekali sebagai nama salah satu surah al-Quran. Sedangkan nama putranya Ismail as disebutkan sebanyak 12 kali di dalam al-Quran.

Ibrahim dan Ismail Membangun Baitullah:

Allah berfirman:

وَإِذْ يَرْفَعُ إِبْرَاهِيمُ الْقَوَاعِدَ مِنَ الْبَيْتِ وَإِسْمَاعِيلُ

Artinya: “Dan (ingatlah), ketika Ibrahim membangun pondasi Baitullah bersama Ismail”.

Ayat ini mencerikan secara detail kisah kedua nabi mulia ini, yang hidup pada awal Millinium ke-2 SM, bahwa keduanya diceritakan bertanggung jawab atas pembangunan Baitullah dengan pemaparan yang sangat terperinci, dan belum pernah ada risalah atau leteratur apapun sebelumnya yang menceritakan kedua tokoh besar itu dan peninggalan peradaban masa lalu yang dibangunnya sedetail al-Quran. 

Lalu  jika kita menerima bahwa bangsa Arab telah mengetahui fakta itu melalui cerita-cerita yang turun temurun dari generasi ke generasi, maka dari sumber apa nabi besar kita Muhammad SAW, yang tidak pernah membaca kitab suci sebelumnya, memperoleh informasi sedatail ini kalau itu bukan langsung dari Allah melalui wahyu? 

Oleh karena itu, maka semua kisah-kisah termasuk riwayat hidup tokoh-tokoh besar dan peninggalan-peninggal budaya dan peradaba masa lalu yang diceritakan al-Quran, itu merupakan bagian dari pada kemukjizatan al-Quran. 

Sebagian kisah-kisah mukjizat yang berhubungan dengan tema serial kita ini telah di bahas pada seri-seri yang lalu (Lihat: kembali). Adapun sekarang pada ayat kajian ini, yaitu menjelaskan bahwa yang bertanggung jawab membangun kembali pondasi Baitullah adalah dua arsitek besar yaitu Ibrahim dan Ismail as. 

Setelah sebelumnya Baitullah itu runtuh termakan waktu, karena rentang waktu yang ada antara Adam as dan Ibrahim as sangat panjang sekitar 38.000 Tahun, kemudian sisa bangunan itu selanjutnya rata dengan bumi ketika terjadi banjir besar pada masa Nuh as, sebagaimana telah dijelaskan juga di atas.

Berdo’a Setelah Melaksanakan Tugas:

Allah berfirma:

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ (١٢٧)

Artinya: “Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah yang Maha mendengar lagi Maha mengetahui”. (QS: 02: 126);

Adalah Ibrahim dan putranya Ismail as setelah sukses membangun pondasi Baitullah atas perintah Allah tersebut, mereka pun memanjatkan do’a kepada-Nya, adapun yang mereka mohonkan kepada Allah, sebagaimana telah dijelaskan pada seri yang lalu, adalah keamanan mutlak dan kesejahteraan penuh bagi penduduk kota Makkah dan sekitarnya. 

Maka di akhir do’anya ini, mereka memohon kepada Allah agar diterima amalan dan permohonan mereka berdua, sembari memuji Allah sebagai Tuhan Yang Maha Mendengar dan Maha Melihat: “Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah yang Maha mendengar lagi Maha mengetahui”. 

Selanjutnya Allah pun menerima permohonan mereka, dengan menjadikan kawasan Baitullah dan sekitarnya sebagai wilayah aman dan stabil dari berbagai pengertian keamanan: Secara fisik, sosial dan ekonimi, Allah telah memelihara - dengan kekuasaan-Nya yang mutlak – kawasan Baitullah dari berbagai bencana alam yang mengancamnya; lalu melimpahkan rezki yang banyak setelah meramaikannya dengan penduduk dari keturunan-keturunan Ismail bin Ibrahim as; dan menjadikan hati umat manusia cenderung berinvestasi di dalamnya. 

Sehingga dapat disaksikan sekarang kawasan Baitullah telah menjelma menjadi kota penting dari kota-kota dunia, bahkan menjadi kota paling utama, setidaknya bagi umat Islam. Maka rezki investasi pun mengalir dari berbagai penjuru dunia sepanjang tahun tanpa henti-hentinya, yang memperkaya devisa negara. Setiap tahun berkumpul di dalamnya jutaan manusia pada musim haji dan melaksanakan umrah, tidak ada satupun yang kekurangan berbekalan dari makanan, minuman, pakaian, atau sarana-sarana transportasi dan telekomunikasi. 

Subhanallah! Allah benar-benar telah mengabulkan do’a Ibrahim atas tanah suci ini, dan memuliakan penduduk di dalamnya dari pewaris-pewaris Ibrahim yaitu nabi Ismail as dan sesudahnya penutup para nabi dan rasul, nabi besar kita Muhammad SAW. Dan sebagai kemulian dan ke-haram-an bagi tanah suci itu pada hari penciptaan langit dan bumi. Sungguh benar-benar telah terkabulkan do’a mulia dari orang mulia itu. Amin!
Bersambung ke: Tafsir Ayat-Ayat Haji dan Umrah selanjutnya ------ >>>
Materi Sebelumnya:
  1. Pengantar Tafsir Ayat-Ayat Hajidan Umrah
  2. Teladan Dari Kepemimpinan Ibrahim Kepada Tokoh-Tokoh Dunia
  3. Baitullah Magnet Jiwa Manusia & Zona Paling Aman Dimuka Bumi
  4. Ritual Ibadah Ketaatan Ajaran Ibrahim Haji & Shalat
  5. Makkah Negeri Yang Aman Sentosa & Sejahtera
Materi Yang Berhubungan:
Karya Terakhir Penulis:
Beli: Di Sini!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Salam!