Minggu, Juli 29, 2012

BULAN RAMADHAN BULAN AL-QUR’AN


Serial Bulan Ramadhan: Tafsir Ayat-Ayat Petuntuk Al-Qur’an (03/ 13)
Festival Bulan Suci Ramadhan 1433 H.  (H: 09) 

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ
(Bulan Ramadhan Yang Di Dalamnya Diturunkan Al-Quran)
Oleh: Med HATTA
Mukaddimah:
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله الذي بنعمته تتم الصالحات، وبعد! 
Al-Qur’an Turun Dari langit:
Al-Qur’an al-Karim adalah rahmat tertinggi langit diturunkan ke bumi, merupakan tali penghubung antara hamba dan Sang Penciptanya, diturunkan melalui ar-Ruh al-Amin Malaikat Jibril as kepada rasul yang mulia Muhammad SAW dengan benar, sebagai pedoman bagi semesta alam, petunjuk, peringatan dan penolong bagi umat manusia. Seperti firman Allah:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَكُمْ بُرْهَانٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَأَنْزَلْنَا إِلَيْكُمْ نُورًا مُبِينًا (١٧٤)
Artinya: Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang (al-Quran)”. (QS: 04: 174)
Peristiwa Turunnya Al-Qur’an Di Gua Hira:
Allah berfirman:
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ (١٨٥)
Artinya: (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). karena itu, Barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, Maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan Barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.” (QS: 2: 185). 
Ayat ini menjelaskan bahwa di bulan Ramadhan, pada hari-hari yang telah ditentukan, yaitu dari hilal ke hilal, diwajibkan kepada umat Islam untuk melakukan ritual ibadah puasa. Sudah dijelaskan pada pembahasan tafsir ayat-ayat puasa yang lalu. (Lihat: Kembali).
Bulan Ramadhan Diturunkan Al-Qur’an:
Allah berfirman:
الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ
Artinya: bulan Ramadhan yang di dalamnya diturunkan al-Qur’an”;
Peristiwa besar itu terjadi di Gua Hira ketika nabi Muhammad SAW sedang dalam suasana hati galau melihat tingkah laku manusia, khususnya bangsa Quraisy yang semakin jauh dari kebenaran, lalu Beliau SAW pergi mengasingkan diri di gua tersebut dan merenung memikirkan pencipta alam semesta. Tepatnya pada tanggal 17 Ramadhan, tahun ke-40 dari kelahirannya. Ditulis Ibn Katsir dalam kitabnya “al-Bidayah wan-Nihayah”: Adalah awal turunnya wahyu kepada rasulullah SAW, pada hari Senin tanggal 17 bulan Ramadhan, dan ada yang mengatakan tanggal 24.  

Para ulama berbeda pendapat dalam menentukan hari yang pasti awal turunnya wahyu, akan tetapi mereka sepakat bahwa peristiwa itu terjadi pada pertengahan terakhir  dari bulan Ramadhan. Ayat yang pertama turun adalah dari surah al-'Alaq (1-5):
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ (١) خَلَقَ الإنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ (٢) اقْرَأْ وَرَبُّكَ الأكْرَمُ (٣) الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ (٤) عَلَّمَ الإنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ (٥)
Artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan; Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah; Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah; yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam; Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
Misi dan Petunjuk Al-Qur'an:
Allah berfirman:
هُدًى لِلنَّاسِ 
Artinya: sebagai petunjuk bagi manusia".
Al-Quran, adalah kalam Allah yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW sebagai pedoman dan mukjizat semesta alam, yang disampaikan secara langsung dari Allah SWT melalui malaikat Jibril AS kepada nabi Muhammad SAW, selama kurung waktu – sekitar – 23 tahun. Mulai dari tahun ke-40 dari kelahiran Muhammad SAW hingga wafat tahun 11 H/ 632 M. Kemudian terpelihar dengan sangat teliti pada masa sahabat-sahabat senior, setelah mereka dibacakan wahyu tersebut dari nabi SAW, dan ayat-ayat al-Qur’an itu detail dan amat terperinci.  

Al-Qur’an pada prisifsinya menyapa seluruh generasi secara keseluruhan disetiap jamam, mencakup segala aspek dari setiap situasi dan kondisi. Oleh karena itu membaca, mendengarkan dan mengamalkan al-Qur’an merupakan ibadah ketaatan kepada Allah SWT untuk menenangkan hati. Sebagaimana al-Qur’an juga menjadi pokok dan sendi-sendi peradaban dan kebudayan, dari al-Qur’an berpangkal  kebangkitan umat Islam pada setiap sektor kehidupan, agama dan urusan dunia.  

Dengan demikian, al-Qur’an al-Karim adalah kitab kekal abadi bagi umat ini; undang-undang yang menyeluruh; hukum-hukum yang lurus; pengayom yang kokoh. Ia juga sebagai kitab suci yang paten untuk memajukan da’wah Islam, panji yang kuat dalam menggerakkan perjuangan kapan dan di mana saja di bumi ini.  

Manusia khususnya umat Islam tidak bisa terlepas dari al-Qur’an; di dalamya kehidupan hati seorang muslim; cahaya matanya dan penuntun jalannya. Dan segala sesuatu yang berhubungan kehidupan umat Islam tergantung pada kitab ini, di dalamnya terdapat pokok aqidahnya, dari al-Qur’an umat Islam mengetahui urusan ibadahnya, ketaatan, dan apa saja yang dibutuhkannya berupa petunjuk dan bimbingan tentang moral dan kehidupan bermasyarakat dll....  

Oleh sebab itu, orang yang tidak mengambil petunjuk dari kitab mukjizat ini ia telah menyia-nyiakan hidupnya, masa depan, dan kehidupan akhiratnya, serta ia akan berada dalam kesusahan dan kesesatan. Sebagaimana telah banyak dilangsir dalam berbagai ayat di dalam surah-surah al-Qur’an dan hadits-hadits nabi, seperti firman Allah:
إِنَّ هَذَا الْقُرْآنَ يِهْدِي لِلَّتِي هِيَ أَقْوَمُ وَيُبَشِّرُ الْمُؤْمِنِينَ الَّذِينَ يَعْمَلُونَ الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا كَبِيرًا
Artinya: “Sesungguhnya al-Qur’an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang mu'min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar,” (QS: 17: 9).
مَنْ أَعْرَضَ عَن ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى
Artinya: “dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta.” (QS: 20: 124).
Sedangkan dari hadits nabi, kita bisa baca separti hadits dari ad-Daarami dari Ali bin Abu Thalib berkata: “Saya telah mendengar rasulullah SAW bersabda: {Kelak akan terjadi fitnah besar}, saya bertanya: lalu apa solusinya?, Beliau bersabda: {Kitab Allah (al-Qur’an), di dalamnya terdapat berita masa lalu dan yang akan datang; merupakan syariat di antara manusia; pemisah yang tak terkalahkan; barangsiapa yang melalaikannya pasti akan menyesal; siapa yang mencari petunjuk kepada selainnya ia akan tersesat; ia adalah tali pengikat yang kuat;  peringatan yang bijaksana; jalan yang lurus. 

Ia tidak dipengaruhi hawa nafsu; tidak terucapkan oleh lidah siapapun; tidak membosankan para pemerhatinya; tidak tergugah oleh banyaknya penantangnya; dan tidak akan kering dari keajaibannya. Ia adalah kitab yang membuat bangsa Jin terperangah mendengarnya, ketika aku mendengarkan sekelompok mereka berkata: “sesungguhnya kami telah mendengarkan al-Qur’an yang sangat luar biasa”. Siapa yang berkata dengannya pasti benar; siapa yang menjadikannya hukum pasti adil, siapa yang mengamalkannya diberi ganjaran pahala, dan barangsiapa yang meminta petunjuk kepadanya pasti ditunjuki ke jalan yang lurus}. 
Tema-Tema Pokok Yang Di Bahasan Dalam Al-Qur'an: 
Al-Qur'an adalah kitab suci yang tertulis, terbagi kepada 114 pasal, setiap pasal disebut dengan surah, pada setiap surah terbagi pula kepada beberapa uraian atau firman suci disebut dengan ayat-ayat. Pembukaan setiap surah diawali dengan "Bismillahir Rahmanir Rahim", kecuali surah at-Taubah, karena ia diturunkan tanpa basmalah tersebut. 

Sepintas telah dijelaskan sebelumnya bahwa al-Qur'an membahas berbagai tema yang berbeda-beda, meliputi urusan kehidupan manusia di dunia dan di akhirat. Maka urusan dunia dan akhirat dalam Islam adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan; Al-Qur'an membangun aqidah seorang muslim, mengajak seluruh umat manusia untuk menyembah kepada Allah semata, taat patuh kepada-Nya, dan memikirkan ciptaan-ciptaan-Nya; Al-Qur'an juga memperhatikan hak asasi manusia, hak dan kewajiban-kewajibannya terhadap Tuhan, komunitas, agamaya dan alam semesta secara keseluruhan.  


Al-Qur'an telah menjelaskan bahwa manusia seluruhnya adalah sama, tidak ada perbedaan di antara mereka meskipun berbeda kulit, bahasa dan kastanya, kecuali diutamakan dengan kadar ketakwaan mereka kepada Allah, hanya takwa inilah yang menjadi ukuran kemulian manusia di sisi-Nya. Sebagaimana al-Qur'an juga telah mengatur undang-undang dalam kehidupan sosial bagi para penganut Islam, demikian pula dengan adab, moral, dan menjadikan acuan peringatan dan ibrah dari sejarah bangsa-bangsa masa lalu. Lebih dari itu al-Qur'an telah tegas memberikan ancaman dari siksaan neraka di hari kemudian. Dan masih banyak lagi tema-tema lainnya yang di bahas di dalam al-Qur'an.
Penjelasan-Penjelasan Al-Qur'an:
Allah berfirman:
وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ 
Artinya: dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil).
Selain ayat kajian ini masih banyak ayat-ayat lain di dalam al-Qur'an yang menegaskan mengenai sifat al-Qur'an sebagai penjelasan tentang petunjuk-petunjuk Allah, seperti firman Allah: "dan Kami turunkan kepadamu al-Qur’an untuk menjelaskan segala sesuatu" (QS: 16: 89); "(Al Quran) ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa" (QS: 03: 138); "apabila Kami telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya itu; Kemudian, sesungguhnya atas tanggungan Kami-lah penjelasannya" (QS: 75: 18-19); dan "Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu. Dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang (al-Qur’an)" (QS: 04: 174).

Secara garis besarnya, penjelasan-penjelasan al-Qur'an tersebut dapat diuraikan kepada beberapa pokok penting, seperti: Penjelasan terhadap agama; syariat; akhlak atau moral keutamaan; dan berbagai ketentuan lainnya, sebagai berikut: 
  • Al-Qur'an Menjelaskan Agama: Dalam prinsif agama Allah menjelaskan di dalam al-Qur'an bahwa Dia-lah pencipta atas segala sesuatu; Berkuasa penuh; mempunyai nama dan sifat-sifat sempurna; Dia menciptakan manusia dan Dia pula mematikan dan memusnahkan; kemudian akan menghidupkan kemabali di hari kiamat lalu meminta pertanggung jawaban amalnya. Oleh karena itu, al-Qur'an menegaskan rukun iman yang enam, yaitu: 
  1. Iman kepada Allah; harus percaya kepada Allah, taat, mencintai-Nya. Dan tidak boleh mempersekutakan-Nya, bahwa tidak ada ketaatan pada sesama makhluk dalam mendurhakai Allah;
  2. Iman kepada Malaikat; bahwa mereka adalah hamba-hamba Allah yang taat, tidak pernah durhaka dan mengerjakan segala yang diperintahkan kepadanya;
  3. Iman kepada kitab-kitab suci yang diturunkan dari sisi Allah;
  4. Iman kepada nabi dan rasul-rasul yang diutus oleh Allah kepada umat manusia, di antaranya: Ibrahim, bapak para nabi dan imam agama-agama tauhid; Isa bin Maryam, sebagai nabi dan utusan Allah kepada bani Israil, yang memberitakan akan datangnya nabi pentup, yaitu Muhammad SAW.
  5. Iman kepada hari kebangkitan manusia dari kubur, dan akan dihisab terhadap apa yag telah dikerjakannya di dunia, lalu memasukkan orang-orang beriman ke dalam surga dan kafir ke neraka;
  6. Iman kepada Takdir, baik atau buruknya.
  • Al-Qur'an Menjelaskan Syariat: Di dalam syariat Islam al-Qur'an menegaskan bahwa Allah adalah yang menciptakan manusia, Dia-lah yang lebih mengetahui apa-apa yang baik baginya. Oleh karena itu Allah berhak memberikan syariat kepada manusia, dengan meletakkan beberapa perintah dan larangan-larangan yang mengatur kehidupan manusia untuk mencapai kebahagian dunia dan akhirat. Maka di dalam al-Qur'an pun di atur perintah-perintah itu, seperti: Wajib mengucap dua kalimat syahadat; mendirikan shalat; mengeluarkan zakat; berpuasa pada bulan Ramadhan; menunaikan ibadah haji ke Baitullah bagi yang mampu, semua perintah ini disebut rukun-rukun Islam yang lima. Syariat juga memerintahkan jihad di jalan Allah; berlaku adil; berbakti kepada kedua orang tua; menyambung silaturahim; menganjurkan kebajikan dan mencegah kemungkaran; menghalkan jual beli, nikah, makanan makanan yang baik-baik, menepati perjanjian, dan bersuci dari najis (kotoran).
Adapun yang berhubungan dengan laranga-larangan, antara lain: Melarang pembagkangan, permusuhan, penganiayaan; memakan harta orang lain dengan cara tidak benar, riba, dan harta anak yatim; larangan berbohong, ghiba, merusak hubungan sesama, memakan daging babi, bangkai, darah beku dan segala jenis binatang yang di sembeli bukan atas nama Allah; Melarang perzinaan, keburukan, pembunuhan, pencurian, meminum khamar (miras); Melarang perjudian, menyogok, membuat kesaksian palsu; membatalkan perjanjian, khianat, durhaka kepada kedua orang tua, dan lari dari musuh.
  • Al-Qur'an Mengatur Perilaku Manusia dengan Akhlak dan Moral yang mulia; yaitu berlaku baik pada segala sesuatu, berbudi baik di antara sesama manusia; menganjurkan shadaqah, berlaku baik kepada tetangga, memuliakan tamu, kasih sayang kepada sesama manusia, saling tolong menolong kepada kebaikan, dan lain sebagainya yang merupakan amal perbuatan baik, budi pekerti dan perbuatan mulia.
  • Dan hukum-hukum lainnya yang sudah di atur di dalam al-Qur'an,,, semoga masih bisa ditambahkan pada kesempatan berikut....
Bersambung ke: Tafsir Ayat-Ayat Petunjuk al-Qur'an Berikutnya-----
Kajian yang Lalu:
  1. I’tikaf Dalam Mesjid Di Bulan Ramadhan
  2. Kasus-Kasus Pelanggaran Dalam Menjalankan Ibadah Puasa
  3. Imsak Benang Putih dan Benang Hitam Waktu Fajar
  4. Ibadah Puasa Syariat Rahmatan Lil-'Alamin
  5. Takbir Idul Fitri Sarana Mempersatukan Umat
  6. Ru'yatul Hilal & Mencukupkan Bilangan Asli Puasa ramadhan
  7. Sejarah Hisab Dalam Tradisi Ibadah Puasa Umat Islam 
  8. Bulan Ramadhan Di Tetapkan Dengan Menyaksikan Hilal Secara Langsung
  9. Puasa Ramadhan Membatalkan Hukum Puasa Sebelumnya
  10. Awal Ramadhan 1433 H Akan Masuk Pada Malam Sabtu (21/07/'12) 
  11. Menyambut Pestival Amal shaleh
  12. Menghidupkan Bulan Sya'ban 
Artikel yang berhubungan:
Karya Terbaru Penulis: 
Beli Buku!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Salam!