Artinya: "Maka barang siapa di antara kamu melihat bulan maka berpuasalah" (QS: Albaqarah: 185).
Jika mereka tidak melihat lahirnya bulan
karena berbagai hal seperti tidak nampak atau terselubung awan tebal, maka
mereka mengembalikan kepada hadits nabi SAW: "berpuasa-lah
dengan melihat bulan dan akhirlah dengan melihat bulan (Syawal), jika kamu
tidak melihanya karena terhalang olehmu maka cukupkan bulan Sya'ban 30 hari,
atau cukupkan bulan Ramadhan 30 hari".
Inilah dua pedoman utama umat Islam berkaitan dengan bulan suci Ramadhan. Tidak ada pedoman ketiga ....
Inilah dua pedoman utama umat Islam berkaitan dengan bulan suci Ramadhan. Tidak ada pedoman ketiga ....
Permasalahan kemudian berkembang sejalan
dengan kemajuan sains modern, khususnya setelah penemuan teleskop tercanggih
dan observasi besar-besaran ke angkasa luar setelah paruh kedua abad ke-20,
maka manusia pun mampu mengawasi benda-benda langit yang sangat jauh termasuk
memantau lahir dan matinya hilal (bulan baru). Nah, seberapa besar
tingkat akurasi perhitungan hasil teknologi rekayasa ini, dan berapa persen
tingkat ketepatannya menghitung dan mengukur perjalanan benda-benda
langit?
Penulis tidak ingin membahas lebih panjang di
sini teori bagaimana mereka menghitung dan mempradiksikan lahir dan matinya
bulan, dengan mempergunakan teleskop tercanggih mengintai fase-fase bulan
dengan ukuran skala derajat tertentu dan angka-angka digital yang panjang
seperti halnya memantau janin dalam rahim ibunya dengan alat USG. Fakta
mengatakan, hisab atau perhitungan manusia hanyalah sebatas mendekati
tingkat ketepatan saja, tidak ada satupun yang benar-benar akurat lebih dari
titik 99 %, jauh dari hitungan 100 % atau meragukan.
Lalu, dapatkah hasil teknologi rekayasa (hisab)
ini diterapkan dalam urusan beribadah ketaatan kepada Allah SWT seperti
menjelankan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan ini? Kongkritnya, prinsif
beribadah dalam Islam bukan saja ditentukan oleh derajat ketepatan atau akurasi
waktu pelaksanaannya, tetapi yang diutamakan adalah keyakinan hati dan
ketenteraman jiwa dalam melaksanakan ibadah tersebut. Tidak boleh ada
keragu-raguan dalam menjalankan ibadah sedikitpun.
Maka perlu ada pedoman jelas yang bukan saja
dapat mendeteksi dan memastikan tetapi juga harus meyakinkan hati melalui
indra. Bukankah nabi Ibrahim as pernah memohon kepada Allah untuk diperlihatkan
secara langsung proses menghidupkan mayat? Ibrahim bukanlah seorang yang tidak
beriman, tetapi hanya ingin meyakinkan hatinya saja. Begitu pula nabi Musa as
yang memohon melihat Tuhan. Ini suatu bukti bahwa media yang paling akurat
untuk meyakinkan hati adalah indra atau penglihatan dengan mata kepala
sendiri...
Oleh karena itu, dalam agama terakhir ini
Allah mewanti-wanti dan berfirman: "Alif Laam
Miim, itulah kitab (Alquran) yang tidak terdapat di dalamnya keraguan sebagai
petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa" (QS. Albaqarah: 1-2).
Hal inilah yang akan menjadi kajian kita selanjutnya dalam menafsirkan ayat-ayat puasa ini .....
Hal inilah yang akan menjadi kajian kita selanjutnya dalam menafsirkan ayat-ayat puasa ini .....
Jadwal Semua Ibadah Ketaatan Umat Islam
Dikerjakan Serentak Dalam Satu Waktu Di Seluruh Penjuru Dunia:
Allah berfirman:
فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ
Artinya: "karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir
(menyaksikan) bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu".
(QS. Albaqarah: 185)
Ayat-ayat hukum di dalam Alquran umumnya digolongkan kepada ayat-ayat "muhkam" (kuat dan jelas), ayat hukum puasa ini adalah "muhkam" bukan "mutasyabih", yaitu arti dan petunjuknya sangat jelas sehingga tidak memerlukan interpretasi lain lagi. Allah memerintahkan berpuasa Ramadhan apabila telah melihat bulan, artinya harus benar-benar melihat bulan. Karena semua perintah ibadah dalam Islam yang berkaitan dengan waktu tertentu selalu berhubungan dengan "Hilal" (lahirnya bulan). Allah firman:
يَسْأَلُونَكَ عَنِ الأهِلَّةِ قُلْ هِيَ مَوَاقِيتُ لِلنَّاسِ وَالْحَجِّ
Artinya:
“mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit.
Katakanlah: "Bulan sabit itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan
(bagi ibadat) haji...” (QS: 02: 189).
Yaitu hilal (bulan
sabit) merupakan waktu-waktu yang telah dibuat untuk manusia menentukan
kalendernya termasuk jadwal beribadah seperti puasa, idul fitri dan ibadah
haji. Sebagaimana hadits-hadits nabi juga telah menjelaskan secara detail
jadwal ibadah-ibadah tersebut, seperti sabda beliau SAW:
صوموا لرؤيته وأفطروا لرؤيته ، فإن غم عليكم فأكملوا عدة شعبان ثلاثين
Artinya:
"Berpuasalah ketika melihat hilal dan
akhirilah puasa ketika melihatnya juga, maka jika terselibung atas kamu (tidak
dapat melihat hilal) maka genapkanlah bulan Sya'ban 30 hari" .
Bilakah Datang Awal Ramadhan Tahun 1439H/2018M?
Tanpa mendahului hari pelaksanaan “Rukyatul Hilal” yang
masih sekitar dua bulan lagi dari sekarang, dan ini juga bukan teori “Hisab”
versi terbaru, tetapi ini murni pemikiran mutlak yang di dasari atas pengalaman
dan penghayatan seorang hamba shaleh selama bertahun-tahun consent mengamati
peristiwa besar islam tertentu. Maka ia membuat catatan penting tentang “Jadwal
Lailatulqadr” dari tahun ke tahun, dan tentunya dilengkapi dengan awal
masuk bulan suci Ramadhan setiap tahun.
Berdasarkan
Jadwal Lailatulqadr tersebut, maka AWAL RAMADHAN 1439 H. akan terjadi serentak
seluruh dunia pada RABU Bertepatan dengan 16 Juli 2018 M. Wallahua’lam.
Kajian yang Lalu:
- Al-Qur’an MultiInterpretasi Bergema Menggetarkan Sensasi Ilmuan
- Al-Qur’an PetunjukYang Universal (Manusia dan Jin)
- Al-Qur’an Petunjuk Pergaulan Sosial dan Moral
- Al-Qur’an PenawarMujarab dan Rahmat Yang Amat Tinggi
- Al-Qur’an PeetunjukKepada Jalan Yang Lebih Lurus (Tauhid)
- Qur’an Dalamal-Qur’an (Al-Qur’an Petunjuk Kepada Hukum Syariat)
- Bulan Ramadhan Bulan Al-Qur’an
- I’tikaf Dalam Mesjid Di Bulan Ramadhan
- Kasus-Kasus Pelanggaran Dalam Menjalankan Ibadah Puasa
- Imsak Benang Putih dan Benang Hitam Waktu Fajar
- Ibadah Puasa Syariat Rahmatan Lil-'Alamin
- Takbir Idul Fitri Sarana Mempersatukan Umat
- Ru'yatul Hilal & Mencukupkan Bilangan Asli Puasa ramadhan
- Sejarah Hisab Dalam Tradisi Ibadah Puasa Umat Islam
- Bulan Ramadhan Di Tetapkan Dengan Menyaksikan Hilal Secara Langsung
- Puasa Ramadhan Membatalkan Hukum Puasa Sebelumnya
- Awal Ramadhan 1433 H Akan Masuk Pada Malam Sabtu (21/07/'12)
Artikel yang berhubungan:
- Menyambut Pestival Amal shaleh
- Menghidupkan Bulan Sya'ban
- Isra' - Mi'raj Ke Elle SalewoE Bersama H. Jamalu
- Isra'-Mi'raj Melumpuhkan Sistem Digital
- Kelahiran Nabi SAW Menciptakan Peradaban Baru Umat Manusia
- Maulid Nabi SAW dan Sejarah Perjuangan
- Al-Qur'an Kampanye Anti-Miras
- Silsilah Para Nabi, Rasul dan Bangsa-Bangsa Dunia
- Bumi Allah Amat-lah Luas Berhijrah-lah
- 1 Jam Dimurka Gurutta Ambo Dalle
- Seorang Muhajir Fakir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Salam!