Simbol Sains pada Ayat-Ayat Sumpah di Dalam Alquran {3/5}
(Bumi Yang Mempunyai Lempengan)
By: Med Hatta
Allah berfirman:
وَالأرْضِ ذَاتِ الصَّدْعِ (١٢)
Terjemah Arti: "Dan demi bumi yang punyai lempengan” (QS. Az-Zariyat: 12).
Tema di atas tentu saja bukan sekedar
isapan jempol belaka, tetapi adalah ayat Allah yang sangat agung, diwahyukan kepada
nabi pilihan Muhammad SAW pada 14 abad lalu dalam sebuah sumpah keagungan: “Demi
bumi yang mempunyai ‘as-shada’
(lempengan) .” (QS: 086: 12).
Ayat ini
turun sekaligus mengkonfirmasikan kepada segenap pakar dan pemerhati geoscience
dunia tentang sebuah gejala alam semesta yang sangat dahsyat disebut "as-shada’",
yaitu retakan-retakan atau lempengan yang ada di atas permukaan bumi hunian
kita ini. Agar mereka sadar akan keagungan dan kekuasaan Allah SWT Pencipta
alam semesta.
Fakta Geoscience as-Shada’ dan Pacific Ring of Fire:
Semenjak awal abad ke-20 ahli Geoscience
telah mengamati bahwa kerak bumi dan lapisan-lapisan dibawahnya tidak-lah
terdiri dari satu lempeng saja, tetapi terdiri dari lempengan-lempengan cukup
banyak. Dan lempengan-lempengan tersebut dipisahkan satu sama lain dengan
retakan besar yang kadang panjangnya mencapai ribuan kilometer. Maka mulailah meletakkan
peta khusus dengan jaringan lempengan atau retakan-retakan menggambarkan
lempengan-lempengan tersebut.
Namun,
yang menakjubkan mereka menemukan retakan raksasa, pengamat Geoscience
telah menemukan retakan di bumi yang panjangnya lebih dari 40.000 Km, dan
menamakan dengan rantai api (Pacific Ring of Fire).
Ratai
ini terdapat di dasar perairan samudera Pasifik terbentang sepanjang pantai
barat Amerika melewati Alaska kemudian Jepang, Filipina, Indonesia seterusnya
melalui samudera Pasifik bagian selatan-barat daya dan New Sealand.
Bahwa
aktifitas gempa pada jalur ini terjadi akibat benturan lempengan-lempengan bumi
satu sama lain. Ahli geologi menegaskan bahwa 90 % dari gunung berapi dunia
terpusat pada rantai ini, sebagaimana 90 % aktifitas gempa bumi dunia terpusat
di rantai tersebut (menurut Pusat Geologi Amerika USGS). Rantai ini merupakan
retakan bumi terpanjang di dunia, yaitu merupakan kawasan-kawasan paling
berbahaya atau dalam istilah Geoscience "Fenomena Geologi"
yang aneh dan langkah di permukaan bumi.
Oleh
karena itu, Allah SWT pada ayat kajian di atas menceritakan retakan ini kepada
kita semua, bahkan bersumpah demi gejala alam yang tidak diketahui oleh manusia
waktu dan sebelum turunnya al-Qur’an. Maha Benar Allah dalam Firman-NYA:
وَالأرْضِ ذَاتِ الصَّدْعِ (١٢)
Terjemah Arti: "Dan bumi yang mempunyai lempengan" (QS. Az-Zariyat:
12).
Akibat
proses pelepasan, perapatan dan pemisahan yang terjadi pada lempengan-lempengan
lithosphere (kerak bumi) pada dasar samudera yang selalu
berkesinambungan, bahkan terjadi juga pengikisan pada pinggiran, spasi dan
tengah benua-benua, misalnya: Laut merah di Timur Tengah melebar 3 Cm
per-tahun, belahan teluk California sekitar 6 Cm per-tahun. Dan akibat benturan
lempengan India dan Eropa-Asia setelah terjadi kerapuhan lempengan kedua
samudera tersebut maka terbentuklah pegunungan Himalaya yang merupakan puncak
paling tinggi dipermukaan bumi.
Adalah
lempengan-lempengan yang memecah lapisan bumi bagian dasar perairan panjangnya
mencapai ribuan Km dari semua sisi, dan yang bagian paling dalam mencapai
65-150 Km, merupakan ciri khas yang paling menonjol bagi bola bumi.
Lempengan-lempengan ini belum ditemukan kecuali setelah perang dunia II, dan
disosialisasikan sebagai teori lempengan bumi yang mulai di peta-kan pada akhir
tahun 60-an dan awal 70-an dari abad ke-20.
Lempengan-lempengan
ini menciptakan jaringan dari kawasan-kawasan retakan tersebut meliputi bola
bumi. Sepanjang retakan ini terjadi proses (pelepasan, pendempetan dan
pemisahan) antara lempengan-lempengan lithosphere satu sama lain.
Sebagaimana juga retakan-retakan tersebut merupakan saluran pembuangan panas
yang tersimpan dibawah lapisan lithosphere (secara berkesinambungan dan pelan)
untuk menetralisir terjadinya penumpukan lumpur panas.
Cairan
panas terakhir ini meningkat disebabkan oleh kurangnya ketebalan pada beberapa
tempat panas pada kedalaman lapisan luar bumi, kemudian menurun lagi setelah
pendinginan yang menyebabkan terjadi pembentukan aliran pembawa panas (connection
currents). Dan tegangan ini mengakibatkan pada gerakan lempengan-lempengan lithosphere
dan pergerakan tersebut menciptakan proses (pelepasan, pendempetan dan
pemisahan) tadi, yaitu terjadi pelepasan pada bagian yang tinggi aliran pembawa
panas dan terjadi pendempetan pada bagian yang rendah.
Dahulu
kala dalam perut bumi jauh lebih panas dari pada sekarang karena adanya
penumpukan materi-materi sejenis kobaran api, seperti U235 dan K40 dalam skala
sangat besar dan ditambah aliran pembawa panas yang super cepat sehingga
menyebabkan percepatan aktifitas semua fenomena yang menyertainya dari
aktifitas gunung berapi, gempa, pergerakan lempengan-lempengan lithosphere,
gerakan yang menyebabkan pembentukan pegunungan dan benua atau dikenal dengan (ocean-continent
cycle) atau (geosynclinal/ mountain-building cycle) pada fase
ini terjadi penyerapan gas (outgassing) dari lapisan udara dan air.
Benua-benua
pada sekitar 500 juta tahun lalu berada pada tempat yang berbeda dengan
posisinya sekarang, adalah aliran pembawa panas yang menggerakkan benua-benua
baru ini sehingga terpecah satu sama lain pada sekitar 200 juta tahun lalu;
Tadinya hanya ada satu benua raksasa saja disebut para ahli dengan Pangea
dan satu samudera raksasa disebut Panthalassa.
Lapisan lithosphere
mencegah pengendapan panas di dalam perut bumi, dan aliran panas yang tertahan
menyebabkan terjadinya retakan-retakan besar pada belahan benua induk dan
semakin membesar dengan perjalanan waktu sehingga terpisah antara bagian utara
Amerika dan utara Afrika sejak 180 juta tahun lalu, dan diantaranya dan Eropa
pada 150 tahun juta lalu, kemudian terpisah Amerika Selatan dari Afrika sejak
110 tahun juta lalu, serta memisahkan Greenland dari Norwegia sekitar 65 juta
tahun lalu ketika itu mulai terbentuk Iceland.
Kemudian
pada awal pemisahan ini, perairan mulai berbentuk seperti teluk yang disebut
para ahli dengan Tethys yang mengalir perlahan-lahan di atas Benua
Pengea membelahnya menjadi dua benua besar, satu dibagian utara disebut Luarasia
dan disatunya lagi di selatan disebut Gondwana. Dari rentetan pemisah
dari retakan-retakan bumi ini maka terjadilah benua-benua yang kita kenal
sekarang ini.
Dari
Penjelasan diatas diketahui bahwa jaringan raksasa dari sistem retakan-retakan yang
meliputi bola bumi berkisar puluhan ribu kilometer dari seluruh penjuru
menyebabkan pemecahan lithosphere kepada lempengan-lempengan (besar -
sedang dan kecil) adalah merupakan ciri khas bumi yang paling istimewa, dan
manfaat yang sangat besar bagi kelangsungan kehidupan, tanpa proses tersebut
tidak mungkin tersedia kehidupan di bumi kita.
Kongkritnya,
lempengan-lempengan bumi semenjak dahulu kala, dan masih berfungsi sampai
sekarang, sebagai penyerap atau kedap gas dari lapisan udara dan air bagi ke-steril-an
bola bumi, sebagaima juga bekerja pada pembentukan atau pemisahan benua dan
pegunungan.
Lebuh
jauh, lempengan-lempengan ini pula membantu memperkaya lapisan bumi kita dengan
kandungan besi baru secara berkala (teratur) dan bekerja sistematis menggerakkan
lithosphere. Kemudia selanjutnya melepaskan panas di dalam perut bumi
secara berkala.
Ini
sebuah kenyataan ilmiah yang pasti – yang menggambarkan suatu keserasian sempurna
tentang eksestensi kelangsungan bola bumi dan selanjutnya keberadaan kita diatas
permukaannya – tentu sangat pantas diabadikan di dalam al-Qur’an sebagai suatu
tanda-tanda bagi Pencipta-NYA.
Fenomena
langkah ini tidak menjadi perhatian para ahli geologi kecuali setelah perang
dunia II, dan belum banyak diketahui hingga akhir tahun 60-an dan awal 70-an
abad ke-20. Tetapi jauh sebelumnya semenjak 14 abad lalu al-Qur’an telah
mengkomfimasikannya dan menjadikan sebagai salah satu tanda-tanda kekuasaan
Pencipta alam semesta, serta kebenaran risalah penghulu kita nabi besar
Muhammad SAW.
Wallahua'lam....!
Wallahua'lam....!
<<<==A[•BERSAMBUNG•]==>>>
BACA JUGA :
|
|||
1
|
2
|
||
3
|
4
|
||
5
|
6
|
||
7
|
8
|
||
9
|
10
|
||
11
|
12
|
||
13
|
14
|
||
15
|
16
|
||
17
|
18
|
||
19
|
20
|
||
21
|
22
|
Beli Bukunya Sekarang! |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Salam!