Simbol Sains Di Dalam Alquran VI | Keunggulan Sains Pada Ayat-Ayat Sumpah Dalam Alquran) :
Kekayaan Alam(Bahtera - Pena - Makkah - Kuda - Tin dan Zaitun)
By: Med Hatta
فَالْجٰرِيٰتِ يُسْرًاۙ
Terjemah Arti: "dan (kapal-kapal) yang berlayar dengan mudah" (QS. Ad-Dzariaat: 3)
نۤ ۚوَالْقَلَمِ وَمَا يَسْطُرُوْنَۙ
Terjemah Arti: "Nun. Demi pena dan apa yang mereka tuliskan" (QS. Al-Qalam: 1)
لَآ اُقْسِمُ بِهٰذَا الْبَلَدِۙ
Terjemah Arti: "Aku bersumpah dengan negeri ini (Mekah)" (QS. Al-Balad: 1)
وَالْعٰدِيٰتِ ضَبْحًاۙ؛ فَالْمُوْرِيٰتِ قَدْحًاۙ؛ فَالْمُغِيْرٰتِ صُبْحًاۙ؛ فَاَثَرْنَ بِهٖ نَقْعًاۙ؛ فَوَسَطْنَ بِهٖ جَمْعًاۙ
Terjemah Arti: "Demi kuda perang yang berlari kencang terengah-engah, dan kuda yang memercikkan bunga api (dengan pukulan kuku kakinya), dan kuda yang menyerang (dengan tiba-tiba) pada waktu pagi, sehingga menerbangkan debu, lalu menyerbu ke tengah-tengah kumpulan musuh" (QS. Al-Adiyat: 1-5)
وَالتِّيْنِ وَالزَّيْتُوْنِۙ؛ وَطُوْرِ سِيْنِيْنَۙ؛ وَهٰذَا الْبَلَدِ الْاَمِيْنِۙ
Terjemah Arti: "Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun, demi Gunung Sinai, dan demi negeri (Mekah) yang aman ini" (QS. At-Tin: 1-3).
Allah SWT Bersumpah atas nama Diri-Nya, Bersumpah demi zat dan Sifat-sifat NYA, dan Bersumpah juga demi makhluk-makhluk NYA menunjukkan Keagungan dan Kekuasaan-Nya. Di antara makhluk-makhluk yang disumpahkan oleh Allah adalah bahtera, pena dan tulisan, kota Makkah, Kuda perang dengan sifat-sifatnya, buah tin dan zaitun serta seperti pada kajian berikut:
BAHTERA YANG BERLAYAR DI SAMUDERA
Allah berfirman :
فَالْجٰرِيٰتِ يُسْرًاۙ
Terjemah Arti: "dan (kapal-kapal) yang berlayar dengan mudah" (QS. Ad-Dzariaat: 3)
Ayat ini disebutkan secara berbarengan dengan sumpah-sumpah yang lain di surah ad-Dzariyat: “Demi (angin) yang menerbangkan debu dengan sekuat-kuatnya; dan awan yang mengandung hujan; dan kapal-kapal yang berlayar dengan mudah; dan (Malaikat-malaikat) yang membagi-bagi urusan”. Tidak ada penjelasan lebih detail tentang bahtera yang disumpahkan oleh Allah tersebut pada ayat kajian kecuali hanya berlayar dengan mudah.
Pengetahuan kita tentang hakikat bahtera akan terbuka setelah membaca ayat-ayat yang lain di dalam al-Qur’an, yang saling menafsirkan satu sama lain. Istilah-istilah lain dari bahtera di dalam al-Qur’an dikenal: (as-safinatu, al-alwaahu, al-fulku (falouka – bahasa Maroko), al-jaariyatu, dan al-jawaaru):
Ayat-ayat al-Qur’an Tentang Bahtera:
- “dan bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia…” (QS: 02: 164).
- “Maka mereka mendustakan Nuh, kemudian kami selamatkan dia dan pengikut-pengikunya di dalam bahtera, dan Kami tenggelamkan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami…” (QS: 07: 64).
- “Dia-lah Tuhan yang menjadikan kamu dapat berjalan di daratan, dan (berlayar) di lautan. Sehingga apabila kamu berada di dalam bahtera, dan meluncurlah bahtera itu membawa orang-orang yang ada di dalamnya dengan tiupan angin yang baik…” (QS: 10: 22).
- “Lalu mereka mendustakan Nuh, maka Kami selamatkan dia dan orang-orang yang bersamanya di dalam bahtera, dan Kami jadikan mereka pemegang kekuasaan dan Kami tenggelamkan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang diberi peringatan itu” (QS: 10: 72).
- “Dan Buatlah bahtera itu dengan pengawasan dan petunjuk wahyu Kami, dan janganlah kamu keluhkan dengan Aku tentang orang-orang yang aniayah itu, sesungguhnya mereka itu akan ditenggelamkan. Dan mulailah Nuh membuat bahtera, dan setiap kali rombongan kaumnya berjalan melewati Nuh, mereka mengejeknya. Berkatalah Nuh: Jika kamu mengejek kami, maka kami (pun) mengejekmu sebagaimana kalian mengejek (kami)” (QS: 11: 37-38).
- “Dan bahtera itu berlayar membawa mereka dalam gelombang laksan gunung…” (QS: 11: 42).
- “Dan Dia telah menundukkan bahtera bagimu supaya berlayar di lautan dengan kehendak-NYA...” (QS: 14: 32).
- “Dan Dia-lah yang menundukkan lautan (untukmu) agar kamu dapat memakan daripadanya daging yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai; dan kamu melihat bahtera berlayar padanya” (QS: 16: 14).
- “Tuhanmu adalah yang menjalankan kapal-kapal di lautan untukmu…” (QS: 17: 66).
- “Maka berjalanlah keduanya hingga ketika menumpangi perahu lalu khaider melobanginya. Musa protes mengatakan: Mengapa kamu melobangi perahu ini untuk menenggelamkan penumpangnya, kamu pasti telah melakukan kesalahan yang fatal” (QS: 18: 71).
- “Apakah kamu tiada melihat bahwasanya Allah menundukkan bagimu apa yang ada di bumi dan bahtera yang berlayar di lautan dengan perintah-NYA…?” (QS: 22: 65).
- “Lalu Kami wahyukan kepada Nuh: Buatlah bahtera dibawah pengawasan dan petunjuk Kami, maka apabila telah datang perintah Kami dan tannur telah memancarkan air, maka masukanlah ke dalam bahtera itu sepasang dari tiap-tiap (jenis), dan (juga) keluargamu, kecuali orang yang telah lebih dahulu divonis (akan ditimpa azab) di antara mereka. Dan janganlah kamu keluhkan dengan Aku tentang orang-orang yang aniayah, karena sesungguhnya mereka itu akan ditenggelamkan” (QS: 23: 27).
- “Maka Kami selamatkan Nuh dan orang-orang yang bersamanya di dalam kapal yang penuh muatan. Kemudian sesudah itu Kami tenggelamkan orang-orang yang tinggal” (QS: 26: 119-120).
- “Maka Kami selamatkan Nuh dan penumpang-penumpang bahtera itu dan Kami jadikan peristiwa itu pelajaran bagi semua umat manusia” (QS: 29: 15).
- “Maka apabila mereka naik kapal mereka berdo’a kepada Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya, maka Tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai ke darat, tiba-tiba mereka (kembali) mempersekutukan (Allah)” (QS: 29: 65).
- “Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nyaialah bahwa Dia mengirimkan angin sebagai pembawa berita gembira dan untuk merasakan kepadamu sebagian dari rahmat-Nyadan supaya kapal dapat berlayar dengan perintah-Nya...” (QS: 30: 46)
- “Tidakkah kamu memperhatikan bahwa sesungguhnya kapal itu berlayar di laut dengan ni’mat Allah…” (QS: 31: 31).
- “Dan tiada sama (antara) dua laut; yang ini tawar, segar, sedap diminum dan yang lain asin lagi pahit. Dan dari masing-masing laut itu kamu dapat memakan daging yang segar dan kamu dapat mengeluarkan perhiasan yang dapat kamu memakainya, dan pada masing-masingnya kamu lihat kapal-kapal berlayar membelah laut supaya kamu dapat mencari karunia-NYA dan supaya kamu bersyukur” (Q.S: 35: 12).
- “Dan suatu tanda (kebesaran Allah yang besar) bagi mereka adalah bahwa Kami angkut Keturunan mereka dalam bahtera yang penuh muatan…” (Q.S: 36: 41).
- “Sesungguhnya Yunus adalah salah seorang rasul; (ingatlah) ketika ia lari, ke kapal yang penuh muatan…” (QS: 37: 139-140).
- “dan kamu dapat diangkut dengan mengendarai binatang-binatang itu dan dengan mengendarai bahtera” (QS: 40: 80).
- “Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah kapal-kapal (yang berlayar) di laut seperti gunung-gunung; Jika Dia menghendaki Dia akan menghentikan angin, maka jadilah kapal-kapal itu terhenti di permukaan laut. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan)-Nya bagi setiap orang yang banyak bersabar dan banyak bersyukur” (QS: 42: 32-33).
- “Dan Yang menciptakan semua yang berpasang-pasangan dan menjadikan untuk-mu kapal dan binatang ternak yang kamu tunggangi” (Q.S: 43: 12).
- “Allah-lah yang menundukkan lautan untuk-mu supaya kapal-kapal dapat berlayar padanya dengan seizin-Nya...” (QS: 45: 12)
- “Dan Kami angkut Nuh ke atas (bahtera) yang terbuat dari papan dan paku. Yang berlayar dengan pemeliharaan Kami sebagai balasan bagi orang-orang yang diingkari (Nuh)” (QS: 54: 13-14).
- “Dan kepunyaan-NYA-lah bahtera-bahtera yang tinggi layarnya di lautan laksana gunung-gunung; Maka ni’mat Tuhan-mu yang manakah yang kamu dustakan?” (QS: 55: 24-25).
- “Sesungguhnya Kami, Tatkala air telah naik (sampai ke gunung) Kami bawa (nenek moyang) kamu, ke dalam bahtera; agar Kami jadikan peristiwa itu peringatan bagi kamu agar dicamkan oleh telinga yang mau mendengar” (QS: 69: 11-12).
Dari ayat-ayat di atas dapat dipetik beberapa hikmah, sebagai berikut:
- Salah satu tanda-tanda kekuasaan Allah ialah bahtera berlayar di lautan Allah yang menundukkan lautan untuk berjalan bahtera
- Lautan itu sesuatu yang menakutkan bagi manusia
- Tuhan lah yang menjalankan bahtera
- Allah-lah yang mengirimkan angin untuk berjalan bahtera
- Bahtera di tundukkan bagi manusia sebagai alat transportasi
- Bahtera berlayar dengan kehendak dan perintah Allah
- Bahtera laksana gunung di ayun ombak di lautan
- Allah-lah yang menyelamatkan dan menenggelamkan bahtera, serta Dia pula yang menyelamatkan dan membinasakan penumpang-penumpangnya.
- Bahtera dapat berjalan di dua laut (asin dan tawar), dan dipakai untuk mencari karunia Allah.
- Bahtera yang berlayar di lautan merupakan ni’mat dan karunia dari Allah
- Bahtera pertama dibuat dengan Pengawasan dan petunjuk Allah
- Bahtera pertama terbuat dari papan dan paku
- Bahtera dilobongi dan tidak tenggelam atas izin Allah
- Allah-lah yang menyelamatkan penumpang bahtera dari amukan laut.
Bahtera Pertama dalam Sejarah Manusia:Bahtera pertama dikenal dalam sejarah manusia adalah bahtera Nuh yang terbuat dari papan dan paku. Dan dibuat atas perintah, pengawasan dan bimbingan langsung dari Allah SWT. Ukuran dan design bahtera tersebut di wahyukan oleh Allah kepada nabi Nuh as; sebagaimana pada keterang ayat-ayat tentang bahtera di atas.
Tidak ada sejarah yang dapat memastikan seberapa besar bahtera Nuh itu. Ayat-ayat al-Qur’an hanya menggambarkan sebagai laksan gunung yang terapung di atas gelombang besar, Allah berfirman:
Artinya: “Dan bahtera itu berlayar membawa mereka dalam gelombang laksan gunung…” (QS: 11: 42).Dan kapasitas tampungnya pun hanya diceritakan membawa keluarga dan pengikut-pengikut Nuh, serta sepasang dari tiap-tiap jenis hewan, burung dan binatang-binatang lainnya. Jika jenis-jenis dinosaur dan binatang-binatang raksasa lainnya termasuk pula dalam penumpang bahtera Nuh tersebut, maka dapat dipastikan bahwa bahtera itu sangat besar. Allah berfirman:
Artinya: “maka apabila telah datang perintah Kami dan tannur telah memancarkan air, maka masukanlah ke dalam bahtera itu sepasang dari tiap-tiap (jenis), dan (juga) keluargamu, kecuali orang yang telah lebih dahulu divonis (akan ditimpa azab) di antara mereka” (QS: 23: 27)
Artinya: “Maka Kami selamatkan Nuh dan orang-orang yang bersamanya di dalam kapal yang penuh muatan. Kemudian sesudah itu Kami tenggelamkan orang-orang yang tinggal” (QS: 26: 119-120).Sejarah juga tidak mencatat secara pasti dimana Nuh pertama kali merakit bahteranya dan dibelahan bumi mana memulai mengoperasikan bahtera tersebut, serta berapa lama bumi tenggelam dalam banjir. al-Qur’an hanya menceritakan bahwa bahtera itu berlayar membawa mereka dalam gelombang laksana gunung. Dan terjadi dialog kecil antara Nuh dan putra kesayangannya bernama “Qan’aan” yang enggan ikut bersamanya melainkan berusaha lari mencari perlindungan di atas gunung dan akhirnya tenggelam juga bersama orang-orang kafir. Setelah perintah Allah diselesaikan dab bahtera itupun berlabuh di atas bukit “Judi”, yang terletak di Armenia bagian Selatan, berbatasan dengan Mesopotamia. (Lihat: QS: Huud: 42-44).
Sebagaimana diketahui bahwa Nuh a.s. adalah nabi dan rasul ketiga diutus oleh Allah kepada umat manusia, setelah Adam as. (Bapak seluruh manusia), dan Idris as. Dan Nuh juga di kenal sebagai Bapak kedua umat manusia, karena di jamannya terjadi banjir besar menimpa bumi yang memusnahkan segala apa yang ada dipermukaan bumi dari manusia, hewan, burung dan tumbuh-tumbuhan, kecuali yang selamat hanya Nuh dan beberapa pengikutnya serta penumpang-penumpang bahtera yang ikut bersamanya.
Allah mengutus Nuh kepada kaumnya dan melakukan da’wah marathon untuk mengajak mereka kepada jalan Allah selama 950 tahun. Akan tetapi da’wah sepanjang itu dan telah mempergunakan segala metode da’wah yang berkembang saat itu, namun tetap tidak membawa hasil yang menggembirakan. Kaumnya malah berbalik mengejeknya dan tetap ingkar kepada Allah. Maka Allah menimpakan banjir besar, sebagaimana firman Allah:
Artinya:“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka ia tinggal di antara mereka seribu tahun kurang lima puluh tahun. Maka mereka ditimpa banjir besar, dan mereka adalah orang-orang yang zalim; Maka Kami selamatkan Nuh dan penumpang-penumpang bahtera itu dan Kami jadikan peristiwa itu pelajaran bagi semua umat manusia” (QS: 29: 14-15).
Bahtera Nuh dan TITANIC:Dari data yang dapat diperoleh tentang bahtera Nuh diatas, disimpulkan bahwa bahtera tersebut tergolong sangat besar dan kokoh. Bayangkan jauh sebelum kapal TITANIC dikenal manusia modern sebagai “gunung besi yang terapung”, lebih dari 14 abad lalu Allah telah menggelar bahtera Nuh sebagai (gunung menantang gelombang raksasa).
Bahtera Nuh juga digambarkan al-Qur’an mampu mengangkut pengikut-pengikut Nuh dan sepasang dari tiap-tiap jenis binatang yang ada pada zaman itu termasuk jenis-jenis dinosaur raksasa, menunjukkan betapa besarnya bahtera itu.
Sehubungan dengan bahtera Nuh ini, Kita diingatkan oleh peristiwa tragis dengan musibah tenggelamnya kapal pesiar raksasa “TITANIC” atau kapal perkasa yang tidak sanggup dikalahkan, sebagaimana diistilahkannya.
Tercatat dalam sejarah bahari, pada tanggal: 10 Juli 1912, kapal pesiar kebanggaan industri perkapalan dunia itu bertolak dari pelabuhan international Southampton – Inggris dalam pelayaran eksklusif perdananya membawa kaum-kaum bangsawan dan tokoh-tokoh elit dunia serta bourjois lainnya, setidaknya demikian menurut pengakuan mereka.
Kesombongan pembuat kapal tersebut mencapai puncak hingga dengan bangga menamakan kapalnya “TITANIC” atau sang perkasa yang tidak dapat digoyahkan. Dan bahkan salah seorang dari awak kapal berseloroh dihadapan sejumlah penumpang, yang terjemahannya kurang-lebih seperti ini: "Tuhan sekalipun tidak sanggup menenggelamkan kapal ini…"
Setelah memasuki hari ketiga dari perjalanannya menuju utara di perairan Atlantik kapal TITANIC menabrak sebuah gunung es yang terapung mengakibatkan robek bagian tubuh kapal sepanjang 90 m. Dan 2 jam seperempat menit kemudian, TITANIC yang katanya tidak dapat dikalahkan, dan si gunung besi-baja yang terapung itu tenggelam ditelan samudera bersama 1504 penumpangnya.
Kapal yang berkapasitas angkut 46.000 Ton dengan panjang 246 m itu sebelumnya telah mendapat peringatan adanya gunung es sedang menghadang dalam jarak dekat. Tetapi karena kesombongan awaknya serta dengan keyakinan bahwa kapalnya sudah di design anti terbakar dan tidak akan tenggelam, maka peringatan tersebuat diabaikannya… Bahkan beberapa saat setelah tabrakan terjadi, sebagian penumpang dengan senang berlarian memunguti batu es dan menaruhnya ke dalam gelas minumnya sambil berpesta-pora.
Adapun gunung es yang telah melumpuhkan kapal yang tidak terkalahkan itu dan telah mengubur kesombongan manusia, panjangnya 250m dengan lebar 25m, mampu mementalkan benda yang berbobot 200.000 Ton dan bahkan menenggelamkannya… Allah Maha Perkasa atas segala makhluk-NYA…
Baru pada tahun 1987, tim ekspedisi gabungan Perancis – Amerika Serikat menemukan bongkahan kapal di bawah perairan Atlantik bagian Utara pada kedalaman 4200 meter dan jarak 500 Km dari sisi pantai Norwegia dalam kondisi telah pecah menjadi dua bagian.
Sebagai catatan, adalah James Cameroon, sutradara film terkenal Hollywood, telah berhasil merekam peristiwa mengerikan itu dengan cemerlang dalam bentuk sebuah film diberinya judul “TITANIC”. Dan berhasil menyabet hadiah OSCAR sebagai sutradara terbaik tahun 1998, dan disamping itu, film tersebut berhasil juga memenangkan 10 nominasi OSCAR lainnya…
Hubungan antara bahtera Nuh dan kapal TITANIC adalah keduanya membawa pesan peringatan atas kesombongan manusia. Bahtera Nuh disimbolkan sebagai manifestasi kesombongan umat manusia dan pengingkarannya terhadap perintah Allah.
Dan betapapun besar banjir dan topan yang menimpa bumi pada waktu itu, tetapi bahtera Nuh mampu bertahan dan berlabuh dengan selamat beserta dengan semua penumpangnya atas izin Allah SWT, dan orang-orang yang sombong dan ingkar (yang tidak mau masuk dalam bahtera itu) tenggelam terbawa banjir, sebagai mana dalam firman Allah:
Artinya: “Maka Kami selamatkan Nuh dan penumpang-penumpang bahtera itu dan Kami jadikan peristiwa itu pelajaran bagi semua umat manusia” (QS: 29: 15).Berbeda dengan kapal TITANIC sang perkasa yang tidak dapat dikalahkan itu, seperti ungkapan salah seorang awaknya bahwa (Tuhan sekalipun tidak sanggup menenggelamkan kapal ini…), tetapi TITANIC yang terbuat dari besi dan baja yang sudah dirancang anti terbakar dan tenggelam itu lumpuh dan tenggelam hanya karena menabrak gunung es saja.
Maha benar Allah dalam firman-NYA:
- “Dia-lah Tuhan yang menjadikan kamu dapat berjalan di daratan, dan (berlayar) di lautan. Sehingga apabila kamu berada di dalam bahtera , dan meluncurlah bahtera itu membawa orang-orang yang ada di dalamnya dengan tiupan angin yang baik, dan mereka bergembira karenanya, datanglah angin badai, dan (apabila) gelombang dari segenap penjuru menimpanya, dan mereka yakin bahwa mereka telah terkepung (bahaya), maka mereka berdo’a kepada Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya semata-mata. (Mereka berkata): Sesungguhnya jika Engkau menyelamatkan kami dari bahaya ini, pastilah kami akan termasuk orang-orang yang bersyukur; Maka Tatkala Allah menyelamatkan mereka, tiba-tiba mereka membuat kezaliman di muka bumi tanpa (alasan) yang benar” (QS: 10: 22-23).
- “Dan suatu tanda (kebesaran Allah yang besar) bagi mereka adalah bahwa Kami angkut Keturunan mereka dalam bahtera yang penuh muatan; dan Kami ciptakan untuk mereka yang akan mereka kendarai seperti bahtera itu; Dan jika Kami menghendaki niscaya Kami tenggelamkan mereka, maka tiadalah bagi mereka penolong dan tidak pula mereka diselamatkan; Tetapi (Kami selamatkan mereka) karena rahmat yang besar dari Kami dan untuk memberikan kesenangan hidup sampai kepada suatu ketika” (QS: 36: 41-44).
PENA DAN TULISANNYA
Kalimat “al-Qalam”, yaitu jenis sebuah benda disebut Pena yang dipakai menulis. Dan “yasthurun” (yang ditulis), dari kata kerja “sathara” (menggaris), seperti dikatakan menggaris sebuah ilmu dan menulisnya dengan Pena.
Allah SWT Bersumpah demi Pena dan apa yang ditulis untuk memberi warning khusus kepada manusia atas karunia yang diperoleh dari belajar menulis, dengan aktifitas menulis diraih ilmu pengetahuan.
Untuk mendekatkan pemahaman tentang rahasia sumpah Pena dan apa yang ditulis, kajian ini akan merujuk pada ayat-ayat Al Qur’an yang berhubungan langsung dengan tema Pena ini, dimana ayat-ayat Al Qur’an saling menafsirkan satu sama lain. Allah Berfirman pada surah Al-‘Alaq: 1-5:
Allah SWT Bersumpah demi Pena dan apa yang ditulis untuk memberi warning khusus kepada manusia atas karunia yang diperoleh dari belajar menulis, dengan aktifitas menulis diraih ilmu pengetahuan.
Untuk mendekatkan pemahaman tentang rahasia sumpah Pena dan apa yang ditulis, kajian ini akan merujuk pada ayat-ayat Al Qur’an yang berhubungan langsung dengan tema Pena ini, dimana ayat-ayat Al Qur’an saling menafsirkan satu sama lain. Allah Berfirman pada surah Al-‘Alaq: 1-5:
Allah SWT Berfirman, artinya:
- Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan.
- Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
- Bacalah, dan Tuhanmu-lah Yang Maha Pemurah.
- Yang mengajarkan (manusia) dengan sebuah Pena.
- Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
Ayat-ayat dari dua surah al-Qur’an yang terpisah diatas secara umum berbicara pendidikan dan ilmu pengetahuan terutama bidang baca dan tulis menulis. Surah al-‘Alaq menganjurkan membaca yaitu “Iqra” (bacalah) dan surah al-Qalam lebih khusus menyebut pena dan tulisan.
Hubungan kedua surah diatas terdapat pada kata kunci “Pena”: “Al-Qalam wa maa yasthurun” (Pena dengan apa yang ditulis) pada surah Al-Qalam, dan “Allama bi al-Qalam” (mengajarkan (manusia) dengan perantara Pena) pada surah Al-Alaq.
Allah mengajarkan menggaris dan menulis dengan melalui Pena, mengajarkan manusia apa-apa yang belum dicapai dari ilmu pengetahuan dan ma’rifah, membebaskannya dari gelap kebodohan menuju cahaya ilmu. Disamping Allah mengajarkan dengan sarana Pena tersebut, Dia mengajarkan juga ilmunya secara langsung – tanpa perantara.
Imam al-Qurthubi menafsirkan “Allama bi al-Qalam” (mengajarkan (manusia) dengan perantara Pena), ayat ke-4 dari surah al-'Alaq mengatakan: Allah mewarning atas pentingnya seni tulis menulis karena terdapat suatu manfaat sangat agung yang terkadang tanpa disadari oleh manusia kegunaannya. Dengan aktifitas menulis ilmu pengetahuan yang ada sekarang bisa terbukukan dengan baik, hikmah-hikmah dapat diinpentaris secara rapi, dan sejarah orang-orang terdahulu berikut peninggalannya bisa dikumpulkan dan dirawat. Dan bahkan Kitab-Kitab suci pun bisa lestari dan terpelihara berkat menulis.
Tanpa aktifitas menulis pastilah tata kehidupan di dunia dan agama akan terbengkalai dan tidak akan teratur… Wallahua'lam....
Hubungan kedua surah diatas terdapat pada kata kunci “Pena”: “Al-Qalam wa maa yasthurun” (Pena dengan apa yang ditulis) pada surah Al-Qalam, dan “Allama bi al-Qalam” (mengajarkan (manusia) dengan perantara Pena) pada surah Al-Alaq.
Allah mengajarkan menggaris dan menulis dengan melalui Pena, mengajarkan manusia apa-apa yang belum dicapai dari ilmu pengetahuan dan ma’rifah, membebaskannya dari gelap kebodohan menuju cahaya ilmu. Disamping Allah mengajarkan dengan sarana Pena tersebut, Dia mengajarkan juga ilmunya secara langsung – tanpa perantara.
Imam al-Qurthubi menafsirkan “Allama bi al-Qalam” (mengajarkan (manusia) dengan perantara Pena), ayat ke-4 dari surah al-'Alaq mengatakan: Allah mewarning atas pentingnya seni tulis menulis karena terdapat suatu manfaat sangat agung yang terkadang tanpa disadari oleh manusia kegunaannya. Dengan aktifitas menulis ilmu pengetahuan yang ada sekarang bisa terbukukan dengan baik, hikmah-hikmah dapat diinpentaris secara rapi, dan sejarah orang-orang terdahulu berikut peninggalannya bisa dikumpulkan dan dirawat. Dan bahkan Kitab-Kitab suci pun bisa lestari dan terpelihara berkat menulis.
Tanpa aktifitas menulis pastilah tata kehidupan di dunia dan agama akan terbengkalai dan tidak akan teratur… Wallahua'lam....
KOTA MAKKAH NAN AMAN SENTOSA
Kota Makkah adalah kota suci, kota nabi, tempat turunnya al-Qur’an… Kota yang telah di do’akan oleh nabi Ibrahim a.s: “Ya Tuhan-ku, jadikanlah negeri ini (Makkah), negeri yang aman Sentosa, dan berikanlah rezeki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman di antara mereka kepada Allah dan hari kemudian…”. Kajian ini hanya akan menyajikan ayat-ayat al-Qur’an tentang Ka’bah dan kota Makkah, sebagai berikut:
AYAT-AYAT TENTANG KOTA MAKKAH NAN AMAN SENTOSA:
- “Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdo’a: Ya Tuhan-ku, jadikanlah negeri ini (Makkah), negeri yang aman Sentosa, dan berikanlah rezeki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman di antara mereka kepada Allah dan hari kemudian. Allah berfirman: Dan kepada orang yang kafirpun Aku beri kesenangan Sementara, kemudian Aku paksa ia menjalani siksa neraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali” (QS: 02: 126).
- “Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadah) manusia, ialah Baitullah (Ka’bah) yang berada di “Bakkah” (Makkah) yang di berkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia” (QS: 03: 96).
- “Dan Kitab ini (al-Qur’an) telah Kami turunkan, penuh berkah dan membenarkan Kitab-kitab yang (diturunkan) sebelumnya dan agar kamu memberi peringatan kepada (penduduk) Ummul Qura (Makkah) dan orang-orang yang di luar lingkungannya. Dan orang-orang yang beriman adanya hari akhirat tentu beriman kepadanya (al-Qur’an), dan mereka selalu memelihara sembahyangnya” (QS: 06: 92).
- “Dan ketika Ibrahim berdo’a: Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Makkah) tempat yang aman…” (QS: 14: 35).
- “Aku hanya diperintahkan untuk menyembah Tuhan negeri ini (Makkah) Yang telah menjadikannya suci dan kepunyaan-NYA-lah segala sesuatu, dan diperintahkan supaya aku termasuk orang-orang yang berserah diri” (QS: 27: 91).
- “Demikianlah Kami wahyukan kepada-mu al-Qur’an dalam bahasa Arab supaya kamu memberikan peringatan kepada Ummul Qura (penduduk Makkah) dan penduduk (negeri-negeri dunia) sekelilingnya…” (QS: 42: 7).
- “Dan Dia-lah yang menahan tangan mereka dari (membinasakan) kamu dan (menahan) tangan kamu dari (membinasakan) mereka di jantung Kota Makkah…” (QS: 48: 24).
----------BERSAMBUNG---------
KUDA PERANG
Kalimat “dhabhan” (terengah-engah), dari kata dasar “adh-dhabhu” (menghembuskan): Yaitu suara hembusan nafas kuda apabila telah dipersiapkan ke medan perang. Dan kalimat “naq’an”: Berasal dari kata dasar “an-naq’u”, yaitu debu.
Allah SWT Bersumpah pada surah al-‘Adiyat di atas dengan tiga sumpah semuanya tentang kuda perang dan sifat-sifatnya:
Allah SWT Bersumpah pada surah al-‘Adiyat di atas dengan tiga sumpah semuanya tentang kuda perang dan sifat-sifatnya:
- PERTAMA: Bersumpah demi kuda perang para pejuang yang bersiap menyerang musuh-musuh Allah. Terdengar suara dari hembusan nafas kuda tersebut terengah-engah yang mengerikan dan membuat ketakutan musuh.
- KEDUA: Bersumpah demi kuda perang yang mencetuskan api dari tanah akibat hentakan kuku kakinya menggilas batu karena kencang larinya.
- KETIGA: Bersumpah demi kuda perang yang mengelabui musuh dengan menyerang secara tiba-tiba di waktu pagi, menerbangkan debu karena dahsyatnya musuh ditempat yang diserbunya. Dan mengkocar-kacirkan musuh dengan menyusup masuk ke tengah-tengah barisan pertahanannya sehingga menyerah dan ketakutan.
Allah Bersumpah dengan tiga peristiwa dahsyat di atas sebagai suatu keagungan terhadap yang disumpahkan-Nya yaitu kuda perang yang dipersiapkan oleh pejuang di jalan Allah: Menyerang musuh dengan nafas terengah-engah mengeluarkan segala kekuatannya, berlari kencang menantang batu sampai mencetuskan api dari tanah, menyerbu secara tiba-tiba di waktu pagi mengagetkan musuh yang berjumlah sangat besar sehingga bertebaran debu-debu dan menyusup masuk ketengah-tengah barisan pertahanan musuh membuatnya menyerah dan ketakutan.
Subhanallah, Maha Benar Allah dalam Firman-NYA: “Dan siapkanlah selalu untuk menghadapi mereka kekuatan yang kamu miliki dan dari kuda-kuda perang yang disiagakan, dengan demikian kamu menggetarkan musuh Allah, musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; Sedangkan Allah mengetahuinya. Dan apa saja yang kamu belanjakan pada jalan Allah niscaya akan dibalas dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan)” (Q.S: Al-Anfal: 60).
BUAH TIN DAN ZAITUN
BUAH TIN
Allah SWT Bersumpah atas nama Diri-Nya, Bersumpah demi Zat dan Sifat-sifat Nya, dan Bersumpah juga demi makhluk-makhluk Nya menunjukkan Keagungan dan Kekuasaan-Nya. Di antara makhluk-makhluk yang disumpahkan oleh Allah adalah buah tin (demi buah tin dan demi buah zaitun), ayat pertama dari surah at-Tin. Buah tin yang disumpahkan ini terdapat pada salah surah al-Qur’an dengan nama buah itu sendiri, tergolong tumbuhan jenis (Ficus) dari keluarga (Moraceae) yang menurut ahli botani jenisnya mencapai sekitar 700-an tersebar dipenjuru dunia.
Untuk mengungkap rahasia sumpah dari buah berberkah ini, penulis akan memulai mengkaji beberapa hal berikut:
Untuk mengungkap rahasia sumpah dari buah berberkah ini, penulis akan memulai mengkaji beberapa hal berikut:
- Menjelaskan secara ilmiyah hakikat buah tin dari jenis (Carica Ficus), yaitu jenis buah yang dimaksudkan ayat sumpah pada surah At-Tin – menurut Sebahagian ahli tafsir –, di Maroko dan negara-negara Afrika Utara buah ini dikenal dengan sebutkan “karmouss”. Dan dengan keberadaanya yang banyak pada pesisir Laut Tengah, maka buah ini banyak disebutkan dalam buku-buku sejarah kuno dan sebagaimana juga disebutkan pada kitab-kitab samawi. Buah ini dikenal luas semenjak dahulu kala dengan mamfaat dan kegunaannya yang banyak untuk kepentingan medis bagi manusia. Sebagaimana fakta ilmiyah sekarang bahwa cairan tin yang dicampurkan pada banyak ramuan-ramuan medical memiliki kemanjuran tinggi. Oleh karena itu nabi Muhammad SAW mengomentari buah ini dalam salah satu Sabda-Nya: “Jika Aku mengatakan ada buah yang turun dari langit, maka buah ini (menunjukkan buah tin)….”
- Menonjolkan peranan utama Lebah khusus yang disebut dengan (Blastophaga psenes), yang bertanggung jawab atas pembuahan jenis tin ini, dimana secara natural tumbuhan ini tidak dapat dibuahi kecuali melalui jenis lebah khusus tersebut sebagaimana juga lebah terakhir ini tidak dapat melahirkan dan berkembang biak kecuali harus di dalam buah ini.
Pada kajian ini penulis akan berusaha menghubungkan fakta ilmiyah yang berdasarkan pada prasarana dan tekniknologi modern dan dengan kajian imaniyah yang kokoh, sambil memperhatikan proses pertumbuhan buah tin dan struktur yang prima bunga-bunga buah ini, serta hubungannya dengan (Blastophaga psenes), yaitu lebah yang berperan utama dalam proses pembuahan buah tersebut.
Dengan harapan, Insya Allah, mendekatkan dalam memahami rahasia sumpah ini, yang merupakan isyarat Rabbaniyah pada keagungan makhluk tumbuhan ini. Dan pemberitahuan atas anugerah besar yang terdapat pada buah agung ini, serta perumpamaan dan mamfaat-mamfaat dari makhluk Allah. Kalimat-kalimat kunci adalah: (Sumpah – tin – lebah pembuah – jantan –betina (keramat).
Fakta Ilmiyah Tentang Buah Tin:
1. Buah tin merupakan golongan tumbuhan berasal dari jenis (Ficus):Berasal dari keluarga Tut (Moraceae) yang namanya terambil dari tut putih (alba Morus), terakhir ini merupakan simbol dari keluarga tersebut.
Jika dibandingkan antara buah tut dan tin (Lihat: Gambar perbandingan antara buah tut dan tin), nampak yang pertama berbentuk tin terbalik bunga-bunganya sebagaimana terlihat pada stand bunga, berbeda dengan tin yang bunga-bunganya terdapat dalam bungkusan, dan tidak bertemu di luar kecuali melalui pembuka diatas bungkusan. Semua tergolong jenis buah.
Menurut ahli Biologi pohon tin dari jenis Ficus terdapat 700 macam tersebar diseluruh pelosok dunia, umumnya banyak dikenal luas, diantaranya jenis yang dipergunakan untuk decorasi rumah, apartemen dan koridor-koridor bilding seperti (Benjamina Ficus). Dan jenis untuk menghias taman-taman seperti (Ficus macrophylla). Serta jenis lain untuk penghias jalan dan trotoir seperti (Ficus microcarpa) yang banyak terdapat di Afrika Utara dan Timur Tengah.
Adapun jenis tin yang akan penulis kaji disini adalah (Ficus carica), yang dikenal dalam darijah Maroko dan masyarakat Afrika Utara dengan “karmouss”, tumbuh banyak di daerah Laut Tengah dimana merupakan daerah asal pohon tin tersebut.
2. Tentang Biologis Tin:
Beberapa Keistimewaan Tin:
A. Buah Tin: Buah tin ibarat sebuah bungkusan yang didalamnya terdapat ratusan bunga-bunga tersebar diatas stand bunga, terbagi kepada 2 macam (Lihat: Buah Tin Ibarat Bungkusan): Pertama, Bunga jantan terdapat pada bagian dekat mulut bungkusan, berperan secara umum dalam proses pembuahan. Dan kedua, Bunga-bunga betina tersebar pada bagian moncong yang berperan dalam memberikan makanan dan perkembangan binatang-binatang, atau menproduksi buah setelah terjadi proses pembuahan.
- B. Pohon Tin Jantan dan Betina: Dari mengamati buah matang yang tumbuh dari pohon tin, dapat diklasifikasikan pohon ini kepada dua jenis: Pohon jantan (Caprifiguier) merupakan tempat penampungan lebah-lebah pembuah, dan buah dari pohon ini digunakan untuk beranak dan berkembang biak bagi lebah-lebah tersebut, serta buahnya tidak bisa dimakan manusia.
Adapun pohon betina (Figuier Domestique) menerima lebah-lebah yang membawa benih pembuahan pada bunga-bunga tin betina, dan menghasilkan buah tin yang matang dan enak di makan. - C. Tin Dan Lebah Khusus Membuahinya: Lebah (Blastophaga psenes) dari keluarga (Agonidae) memainkan peranan sangat penting pada proses pembuahan tin (Ficus carica), Karena jenis tin ini tidak dapat dibuahi kecuali melalui lebah khusus itu. Dan sebagaimana lebah jenis ini tidak bisa melahirkan dan berkembang biak kecuali dalam jenis buah tin tersebut.
3. Tin dan Periode Pembentukan Buahnya:
- Pohon Tin Jantan (Caprifiguier), berperan penting pada perkembangan jenis tin, merupakan penampungan lebah-lebah. Silih berganti di atas dahan pohon ini 3 generasi buah tin.
Generasi buah tin : Mamme, Profichi dan Mammoni ;. Diantaranya dua generasi (Mammoni dan Mamme) tempat pertumbuhan lebah dan mempertahankan kelanjutan keluarganya, lebah penghuni dua generasi buah tin ini tidak memainkan peranan dalam proses pembuahan bunga-bunga tin.
Adapun generasi ketiga disebut dengan (Tin Profichi), generasi inilah yang berperan memindahkan benih buah ke bunga-bunga tin betina. Dan bunga-bunga betina ini menyuplai makanan bagi lebah-lebah, Tin Mamme bertanggung jawab memelihara kelangsungan kehidupan bagi lebah-lebah tersebut. - Pohon Tin Betina: Pohon ini juga memiliki tiga generasi seperti di atas (Mamme, Mammoni dan Profichi), dan tin Mammoni betina merupakan generasi yang menerima lebah-lebah pembuah yang datang dari tin Profichi jantan serta membentuknya menjadi buah yang matang dan siap di konsumsi manusia.
4. Tin dan Proses Penyebarannya:
Selain dengan cara pembibitan yang dilakukan oleh petani dan menyebarkan ke perkebunan-perkebunan serta lahan-lahan hijau, ada juga andil binatang-binatang tertentu seperti burung-burung dan binatang-binatang mamalia jenis kecil menyebarkan tin ini ke daerah-daerah tertentu….
Fakta Imaniyah:Allah SWT menyebutkan beberapa jenis buah dan tumbuh-tumbuhan di dalam al-Qur’an, menyebutkan buah tin sekali saja pada surah at-Tin. Surah terakhir ini merupakan surah satu-satunya mengambil judul nama tumbuhan, berbeda dengan surah yang bertema binatang yang banyak jadi judul surah-surah al-Qur’an seperti: (Sapi betina, semut, lebah, laba-laba dan gajah).
Buah tin disebutkan pada surah yang mengatasnamakan dirinya sendiri dan dalam bentuk sumpah pula, maka penulis merasa perlu memberikan perhatian khusus dalam kajian ini. Ahli tafsir sendiri dalam menanggapi kasus ini berbeda pendapat menafsirkan buah yang disumpahkan ini, sebagian berpendapat bahwa yang dimaksud adalah buah tin itu sendiri yang dapat dimakan oleh manusia. Ada pula menafsirkan tin sebagai tempat-tempat tertentu seperti: gunung, mesjid atau kota.
Perbedaan antara tin sebagai buah dan tin sebagai tempat, mengundang banyak pertanyaan dan menyikapinya harus kembali kepada besik perkara tentang perbedaan antara tafsir dan ta’wil. Sebagai diketahui bahwa Kalimat tafsir hanya disebutkan sekali saja pada surah al-Furqan, Sedangkan ta’wil disebutkan pada tiga surah yaitu (al-A’raf, al-Kahfi dan Yunus).
Penulis disini tidak bermaksud berpanjang lebar membahas perbedaan antara tafsir dan ta’wil, karena butuh pembahasan khusus dan sangat panjang. Sebagai isyarat saja bahwa tafsir menyangkut riwayat biasanya mendifinisikan lafadz dan Kalimat-kalimat saja, Sedangkan ta’wil lebih focus ke dirayah yang mengutamakan arti secara umum dan paragraph.
Jika kita merujuk pada metode riwayat, maka ditafsirkan tin sebagai buah yang dapat dimakan dan dikenal luas semenjak dahulu kala. Tetapi jika diartikan dengan tempat, maka masuk kategori ta’wil yang menyangkut dirayah, dimana setiap orang bisa mena’wilkan sesuai dengan pemahaman dan tingkat keilmuannya.
Lihat misalnya tafsir Ibn Katsir tentang surah at-Tin, tampak jelas Sebahagian ahli tafsir mengomentari tiga sumpah yang ada: (Sumpah tentang Tin dan zaitun, sumpah tentang jabal Sinai, sumpah tentang Kota yang aman) dan mengaitkannya satu sama lain. Menurut pemahaman mereka behwa Allah Bersumpah demi tiga tempat, setiap tempat tersebut diutusi-Nya nabi dan rasul pembawa syariat: Tempat pertama (Tin dan Zitun), yaitu “Bait Al Maqdis”, tempat diutusnya nabi Isa as. Tempat kedua (Jabal Sinai), yaitu sebuah gunung dimana nabi Musa as. berdialog langsung dengan Allah SWT, yaitu tempat diutusnya nabi Musa as. Dan tempat ketiga adalah (Kota yang aman), yaitu kota Makkah dimana nabi Muhammad SAW diutus.
Sedangkan pada tafsir Siyyid Quthub banyak meliputi pendapat-pendapat ahli tafsir terdahulu, diantaranya ada yang mengatakan bahwa yang dimaksud ayat sumpah adalah pohon tin yang daun-daunnya dipakai nabi Adam dan isterinya Hawa menutupi tubuhnya setelah dilucuti pakaiannya di Surga tempatnya sebelum turun ke dunia fana ini. Dan pendapat lain mengatakan bahwa tempat tumbuhnya pohon tin di sebuah gunung dimana perahu nabi Nuh as. terdampar setelah banjir besar dunia.
Diatas hanya sekelimit kecil saja yang dapat penulis ketengahkan dari pendapat-pendapat ahli tafsir terdahulu, yang pada umumnya memahami ayat sumpah “At-Tin” sebagai tempat tertentu. Sebagaimana juga ayat sumpah “At-Tin” ini dapat tafsirkan sebagai jenis buah yang agung, rahasianya pada proses pembentukannya telah kita lihat pada kajian Fakta Ilmiyah diatas, disamping juga memeliki keampuhan-keampuhan medis yang ganda. Dikuatkan pula hadits nabi diriwayatkan oleh Abu Addarda bahwasanya telah dihidungkan kepada nabi sebuah menu dari buah tin, maka nabi mengajak shahabat-shahabatnya menyantap bersama, beliau lalu bersabda: “Jika Aku mengatakan abuah turun dari Sorga, maka buah ini...”.
Ibn Alqayyim dalam bukunya “Ath-Thib Annabawi” mengomentari riwayat hadits diatas: Menguji kemanjuran pengobatan nabi sebagai tersebut dalam hadits ini, dapat dirilis beberapa teori. Pada jaman dahulu kala buah tin telah banyak dipakai untuk kepentingan medis, tokoh-tokoh kedokteran periode awal juga seperti Ibn Sina telah banyak mengetahui buah tin mempunyai banyak faedah medis. Dan pengobatan traditional pada dekade terakhir ini juga mengenal kemujaraban tin, dimana dianggap secara medis menyembuhkan berbagai penyakit seperti mengobati luka-luka, borok, plu burung, mag, gangguan sirkulasi mensturasi dan luka bakar.
Mengingat karena kadar kandungan gulanya tinggi, buah tin - kering – bagus dikonsumsi oleh anak-anak, orang diet dan olah-ragawan, tetapi hendaknya dihindari oleh penderita gula tinggi dan kolestrol. Buah tin juga kaya dengan vitamin A dan B serta kadar tertentu dari vitamin C. Dan mengandung garam pokok seperti: Kalsium, fosfor, zat besi yang membangun pertumbuhan badan dan pembangkit tekanan darah.
Dari keterangan diatas menegaskan bahwa tin merupakan buah yang sangat agung, memeliki kegunaan medis yang sangat banyak. Masih menurut Ibn al-Qayyim al-Jouzi bahwa: Mengingat tin tidak terdapat di daratan Hijaz dan kota Madinah, serta langkah penyebutannya dalam sunnah, karena lahan tin memang tidak serasi dengan lahan kurma. Akan tetapi, Allah Bersumpah di dalam al-Qur’an demi tin karena manfaat dan kegunaannya yang sangat banyak itu. Maka Ibn al-Qayyim berkesimpulan bahwa yang dimaksud ayat sumpah adalah buah tin yang telah dikenal luas itu.
Ini masih berkisar pada buah tin saja, tanpa bermaksud melewati buah zaitun yang terdapat pada ayat sumpah yang sama, karena akan ada kajian khusus tentang zaitun setelah ini, sekarang masih fokus pada tin.
Tin dan Peranan Waktu dalam Pembentukan Buahnya:Allah SWT telah menciptakan waktu dan mengaitkannya dengan system alam raya ini, serta bersumpah demi waktu pada ayat ke-1 surah Al Ashar:
Artinya: “Demi waktu, sesungguhnya manusia senantiasa merugi….”.Ini suatu indikasi penting betapa waktu merupakan tanda dan warning atas Kekuasaan dan Hikmah Allah SWT. Sebagaimana tin merupakan salah satu makhluk tumbuhan yang juga mencerminkan rekayasa Sang Pencipta, maka waktu sangat berperan dalam proses pertumbuhan tin.
Setelah musim dingin yang merupakan periode penting perkembangan lebah tin jenis mamme jantan, tiba musim gugur atau persisnya bulan Mei giliran lebah memasuki tin Profichi jantan bertepatan pula sebelum mekarnya bunga-bunga betina dan jantan (Protandrie) agar lebah melepaskan telornya pada kandungan bunga-bunga betina yang dimaksudkan sebagai bahan makanan.
Waktu yang dipergunakan mencapai lebah sempurna hingga dapat keluar dari tempat telor bertepatan dengan matangnya benih yang terdapat pada bunga-bunga jantan. Keluarnya lebah-lebah tersebut dari Profichi jantan membawa benih memaksakannya – dalam tempo terbatas - mencari buah tin jenis Mammoni betina yang sangat membutuhkannya atau bunga-bunganya sedang mekar.
Ketika lebah-lebah tersebut telah memasuki buah jenis terakhir ini dengan maksud meletakkan telornya dalam tempo yang sangat terbatas dan tempat yang pas demi mengamankan makanannya, maka saat yang bersamaan bunga-bunga Mammoni betina membutuhkan bahan tersebut. Kemudian setelah selesai semua proses ini, terbentuklah sejumlah besar dari kandungan buah yang seterusnya menjadi matang pada tertentu. Mungkinkah ini hanya kebetulan saja…?
Tin dan Lebah Pembuah:Amat jelas dari kajian ini bahwa lebah tin yang mencari tempat pengamanan tepat menyimpan makanan untuk pertumbuhan telornya dan juga untuk memelihara kelangsungan hidup jenisnya, dia meletakkan telornya dengan teknik yang tepat disamping telor bunga untuk keperluan terakhir ini yang khusus memerlukan makanan pada saat dibuahinya dan mencari protein terdapat pada telor bunga yang membantu atas perkembangan telor-telor tersebut.
Dapat dipastikan bahwa yang mengamati karakter lebah-lebah ini yang mencari tempat yang tepat meletakkan telornya, lebih khusus ketika masuknya ke tin betina, akan terkagum dan membuatnya bertanya-tanya: Kenapa lebah tin senantiasa berusaha mengulang perbuatan yang sama dengan yang telah dilakukan oleh induknya masuk ke tin Profichi jantan, padahal tidak pernah menyaksikan induknya…?
Jawabnya sederhana saja, lebah yang sangat kecil ini, umurnya hanya berbilang hari saja dan tidak punya nalar dan ilmu, diciptakan oleh Allah SWT dan memberinya insting, serta mengarahkannya kepada apa yang wajib dilakukan demi kelestariaanya. Sungguh benar Allah dalam Firman-Nya:
Artinya: “Sucikanlah nama Tuhan-mu Yang Maha Tinggi, yang menciptakan, dan menyempurnakan (penciptaan -Nya, dan yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk” (QS: 87: 1-3).Allah yang menciptakan lebah-lebah ini, telah menciptakan alam raya, menyempurnakan segala sesuatu dan menentukan kadar setiap sesuatu serta mengarahkannya berjalan sesuai system berlaku.
Dan kenapa pula lebah ini memaksakan diri masuk kedalam tin betina padahal akan menghilangkan kedua sayapnya dan sebagian anggota badannya, serta sudah pasti tidak akan sukses meraih apa yang diinginkannya…?
Menurut Fakta ilmiyah diperoleh bahwa lebah ini semenjak dari dahulu kala - betapapun usahanya - selalu gagal dalam missinya meletakkan telornya dalam bunga-bunga tin betina. Akan tetapi tanpa disadarinya dan diluar kehendaknya telah memindahkan benih diatas bunga-bunga tin untuk pembuahan yang terakhir ini dan berandil dalam pematangan buah tin.
Kesimpulan yang dapat di ambil dari kenyataan ini bahwa lebah-lebah yang berada dalam tin jantan sukses meletakkan telornya selanjutnya berhasil memelihara kelestarian keturunannya, adapun yang berada dalam tin betina Allah-lah yang mengatur lebah-lebah ini untuk memperoleh buah tin yang disumpahkan tersebut, selanjutnya menundukkan kepada manusia, sebagaimana firman Allah:
Menurut Fakta ilmiyah diperoleh bahwa lebah ini semenjak dari dahulu kala - betapapun usahanya - selalu gagal dalam missinya meletakkan telornya dalam bunga-bunga tin betina. Akan tetapi tanpa disadarinya dan diluar kehendaknya telah memindahkan benih diatas bunga-bunga tin untuk pembuahan yang terakhir ini dan berandil dalam pematangan buah tin.
Kesimpulan yang dapat di ambil dari kenyataan ini bahwa lebah-lebah yang berada dalam tin jantan sukses meletakkan telornya selanjutnya berhasil memelihara kelestarian keturunannya, adapun yang berada dalam tin betina Allah-lah yang mengatur lebah-lebah ini untuk memperoleh buah tin yang disumpahkan tersebut, selanjutnya menundukkan kepada manusia, sebagaimana firman Allah:
Artinya: “Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk (kepentingan) mu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi dan menyempurnakan untukmu ni’mat-NYA lahir dan batin. Dan diantara manusia ada yang membantah tentang (keesaan) Allah tanpa ilmu pengetahuan atau petunjuk dan tanpa Kitab yang memberi penerangan” (QS: 31: 20).
Kegunaan Dan Kandungan Nutrisi Pohon Tin:Buah tin dapat dimakan segar, dikeringkan, atau dibuat selai. Buah yang dipetik harus segera dimanfaatkan karena tidak dapat disimpan lama (mudah rusak). Di Bengali buah tin diolah sebagai sayuran. Adapun kandungannya per 100 gram, yaitu:
- Nutritional value per 100 g (3.5 oz)
- Energy 250 kcal 1040 kJ
- Carbohydrates 63.87 g
- Sugars 47.92 g
- Dietary fiber 9.8 g
- Fat 0.93 g
- Protein 3.30 g
- Thiamine (Vit. B1) 0.085 mg 7%
- Riboflavin (Vit. B2) 0.082 mg 5%
- Niacin (Vit. B3) 0.619 mg 4%
- Pantothenic acid (B5) 0.434 mg 9%
- Vitamin B6 0.106 mg 8%
- Folate (Vit. B9) 9 μg 2%
- Vitamin C 1.2 mg 2%
- Calcium 162 mg 16%
- Iron 2.03 mg 16%
- Magnesium 68 mg 18%
- Phosphorus 67 mg 10%
- Potassium 680 mg 14%
- Zinc 0.55 mg 6%
Pohon Tin Dan Khasiat Natural:
Sebuah riwayat dari Abu Addarda bahwasanya telah dihidangkan kepada nabi SAW sebuah menu dari buah tin, maka nabi mengajak sahabat-sahabatnya menyantap bersama, beliau lalu bersabda: “Jika Aku mengatakan buah turun dari syurga, maka buah ini...”
Menurut Imam Ibnu al-Jawziyyah, Buah Tin memiliki banyak khasiat, diantaranya dapat mengurangi penyakit sesak nafas, membersihkan hati dan limpa juga pengencer dahak serta memberi khasiat yang baik pada tubuh, sebagai langkah pencegahan untuk melawan racun di tubuh kita.
Oliver Alabaster mengatakan, jika anda mengambil Buah Tin, maka sebenarnya anda telah mengambil makanan yang menjamin kesehatan anda dalam jangka panjang.
Buah Tin adalah "Nature's most nearly perfect fruit", yaitu buah yang hampir mencapai tahap kesempurnaan secara keseluruhan.
Buah tin telah dianggap oleh pakar-pakar makanan - saat ini - sebagai makanan Nutraseutikal (functional food), karena Buah Tin bukan sekedar mengandung zat-zat yang berkhasiat, bahkan lebih dari itu dan bermanfaat sebagai penjaga tubuh dan mampu mencegah serangan penyakit-penyakit tertentu.
Pohon tin merupakan salah satu tumbuhkan herbal tertinggi akan sumber kalsium dan serat.
Menurut USDA data untuk Misi variasi, menyimpulkan bahwa:
- Buah tin kering terkaya akan serat, tembaga, mangan, magnesium, kalium, kalsium, dan vitamin K, relatif diperlukan terhadap kebutuhan tubuh manusia.
- Buah tin karena kaya kandungannya akan serat, maka mampu mengurangi berat badan. Oleh karena itu Buah tin sangat sesuai mengatasi masalah berat badan.
- Buah tin juga kaya dengan vitamin A dan B serta kadar tertentu dari vitamin C. Dan mengandung garam pokok seperti: Kalsium, fosfor, zat besi yang membangun pertumbuhan badan dan pembangkit tekanan darah.
- Kandungan-kandungan buah tin seperti serat, kalium, dan magnesium dapat mengurangi serangan angin dan mampu mengontrol tekanan darah tinggi.
- Dalam sebuah studi, 40 gram bagian buah tin kering (dua ukuran medium tin) menghasilkan peningkatan yang signifikan dalam kapasitas antioksidan plasma dalam darah.
- Gabungan zat yang terkandung dalam buah tin yaitu serat yang tinggi dan karbohidrat dalam bentuk yang ringkas, yaitu glukosa dan fruktosa mampu mengontrol kadar gula darah seseorang.
- Hasil penelitian dalam 100 gram buah Tin, mengandung 20% daripada kebutuhan zat serat harian tubuh kita. Dari jumlah tersebut, lebih 28% adalah jenis serat terlarut. Penelitian menunjukkan, bahwa serat terlarut bisa membantu gula dalam darah dan mengurangi kolesterol dalam darah dengan mengikatnya di dalam saluran pencernaan, manakala serat tidak larut, dapat melindungi dan mencegah kanker usus besar (koion) .
- Tin memiliki jumlah yang lebih kecil dari banyak nutrisi lain, ia memiliki efek pencahar dan mengandung banyak antioksidan, merupakan sumber yang baik flavonoid dan polyphenol.
- Kandungan serat yang terdapat di dalam buah tin dapat memperlahan proses penyerapan glukosa di usus kecil, untuk itu sangat cocok bagi penderita penyakit kencing manis.
- Buah tin dipergunakan sebagai bahan pelancar (laxative), penahan sakit dan unsur perkumuhan air kencing (diuretik).
- Buah tin mengandung khasiat yang tinggi jika dibandingkan dengan buah-buahan yang lain, ia tidak mengandung garam, lemak dan kolesterol, tetapi mengandung lebih tinggi kalium, serat dan zat besi.
- Buah Tin dipercayai mempunyai bahan yang dapat melawan kanker, ia mengandung "polyphenols" yang tinggi berfungsi sebagai antioksidan yang amat penting bagi tubuh, karena dapat berfungsi sebagai free radical dalam tubuh yang menyebabkan kanker.
- Buah Tin juga mengandung unsur lain yang menjadi bahan anti kanker, yaitu "benzaldehyde" dan "coumarins". "Benzaldehyde" telah terbukti mampu bertindak sebagai bahan anti tumor sedangkan "coumarins" adalah untuk merawat kulit dan kanker prostate.
- Buah tin telah dikenal kemujarabannya oleh ahli pengobatan tradisional pada dekade terakhir ini, khususnya pengobatan herbal, dan diakui secara medis menyembuhkan berbagai penyakit seperti: Mengobati luka-luka, borok, flu burung, maag, gangguan sirkulasi menstruasi pada wanita dan luka bakar.
- Buah tin kering mengandung kadar gula tinggi, dan sangat bagus dikonsumsi oleh anak-anak, orang diet dan olahragawan, tetapi hendaknya dihindari oleh penderita gula tinggi dan kolesterol.
Tips Penyembuhan Buah Tin Kering:
Pernah sekali - di bulan Ramadhan 2008 – penulis terserang batuk berat disertai dahak yang kental, oleh seorang kuli angkat di Casablanca, International Foire menyarankan mengambil 7 buah tin kering (cherrehah dalam bahasa Maroko), dibelah dan diisi masing-masing 1 biji bawang putih, lalu digoreng pakai minyak zaitun, dan – Alhamdulillah – hasilnya sangat mujarab sekali. Silahkan coba.
BUAH ZAITUN:
Pohon Zaitun
Allah Bersumpah Demi Pohon Zaitun:
وَالتِّينِ وَالزَّيْتُونِ
Artinya: "Demi (buah) Tin dan Zaitun" (QS: 095: 1)
وَهُوَ الَّذِي أَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجْنَا بِهِ نَبَاتَ كُلِّ شَيْءٍ فَأَخْرَجْنَا مِنْهُ خَضِرًا نُخْرِجُ مِنْهُ حَبًّا مُتَرَاكِبًا وَمِنَ النَّخْلِ مِنْ طَلْعِهَا قِنْوَانٌ دَانِيَةٌ وَجَنَّاتٍ مِنْ أَعْنَابٍ وَالزَّيْتُونَ وَالرُّمَّانَ مُشْتَبِهًا وَغَيْرَ مُتَشَابِهٍ انْظُرُوا إِلَى ثَمَرِهِ إِذَا أَثْمَرَ وَيَنْعِهِ إِنَّ فِي ذَلِكُمْ لآيَاتٍ لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ
Artinya: "Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau. Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang korma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (Kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa. Perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah dan (perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman" (QS: 006: 99)
وَهُوَ الَّذِي أَنْشَأَ جَنَّاتٍ مَعْرُوشَاتٍ وَغَيْرَ مَعْرُوشَاتٍ وَالنَّخْلَ وَالزَّرْعَ مُخْتَلِفًا أُكُلُهُ وَالزَّيْتُونَ وَالرُّمَّانَ مُتَشَابِهًا وَغَيْرَ مُتَشَابِهٍ كُلُوا مِنْ ثَمَرِهِ إِذَا أَثْمَرَ وَآتُوا حَقَّهُ يَوْمَ حَصَادِهِ وَلا تُسْرِفُوا إِنَّهُ لا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ
Artinya: "Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak berjunjung, pohon korma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak sama (rasanya). Makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan disedekahkan kepada fakir miskin); dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan" (QS: 006: 141)
يُنْبِتُ لَكُمْ بِهِ الزَّرْعَ وَالزَّيْتُونَ وَالنَّخِيلَ وَالأعْنَابَ وَمِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَةً لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
Artinya: "Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; zaitun, korma, anggur dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan" (QS: 016: 11)
Fakta Ilmiah Pohon Zaitun:
Negeri asal zaitun adalah Asia, terutama Suria, Libanon, Yordania, Palestina, dan lebih khusus negara-negara pesisir perairan Mediterania seperti: Turki, Italia, Spanyol, Tunis, Aljazair, dan Maroko. Dan dapat ditemukan juga di negara-negara seperti: Chili, Peru, dan juga Selatan Australia.
Pohon zaitun berwarna hijau sepanjang masa, buah zaitun terbesar yaitu hasil budidaya ahli botanik Spanyol. Dan negara yang memproduksi minyak zaitun terbesar adalah Italia dengan rata-rata produksi mencapai 33 juta gallon per-tahun.
Normalnya pohon zaitun memproduksi buah pada usia 2 tahun, dan pada tahun keenam pohon zaitun sudah bisa mengembalikan biaya perawatannya. Buah zaitun diperas untuk mengeluarkan minyaknya, dan minyak zaitun dapat dijadikan produk sabun dengan campuran bahan sodium hidrocide.
Pohon Asli Thur Sinai:
Allah berfirman:
وَشَجَرَةً تَخْرُجُ مِنْ طُورِ سَيْنَاءَ تَنْبُتُ بِالدُّهْنِ وَصِبْغٍ لِلآكِلِينَ
Artinya: "Dan pohon kayu keluar dari Thur Sinai (pohon zaitun), yang menghasilkan minyak dan pemakan makanan bagi orang-orang yang makan" (QS: 023: 20)
فَلَمَّا أَتَاهَا نُودِيَ مِنْ شَاطِئِ الْوَادِ الأيْمَنِ فِي الْبُقْعَةِ الْمُبَارَكَةِ مِنَ الشَّجَرَةِ أَنْ يَا مُوسَى إِنِّي أَنَا اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ
Artinya: "Maka tatkala Musa sampai ke (tempat) api itu, diserulah dia dari (arah) pinggir lembah yang sebelah kanan(nya) pada tempat yang diberkahi, dari sebatang pohon kayu, yaitu:"Ya Musa, Sesungguhnya Aku adalah Allah, Tuhan semesta alam" (QS:028:30).
Fakta Pohon Thur Sinai:
Semua pasti bertanya, pohon apakah gerangan yang dimaksud ayat ke-20 dari surah al-Mu'minuun yang keluar dari Thur Sinai di atas? Apa saja pendapat ahli tafsir tentang ayat tersebut? Berikut ini penulis me-relist tanggapan-tanggapan mereka, seperti:
Imam at-Thabari dalam tafsirnya menyebutkan: "Wa syajaratan takhruju min Thur Sina" (Dan pohon kayu keluar dari Thur Sinai), kata "Wa syajaratan" berbaris atas mengikuti kata "Jannaatin" sebelumnya. Artinya adalah "Pohon Zaitun".
Ibnu Katsir: "Wa syajaratan takhruju min Thur Sina" (Dan pohon kayu keluar dari Thur Sinai), adalah "Pohon Zaitun". Sedangkan "at-Thur" ialah nama sebuah bukit di Sinai, sebagian ahli tafsir mengomentari bahwa dinamakan "Thuran" (Thur = bukit) karena ditumbuhi pohon-pohonan, kalau gundul dinamakan "Jabalan" (gunung).
Dan "Thur Sina", yaitu thur sinin atau thur Sinai, adalah nama sebuah bukit dimana Allah SWT menyapa langsung Musa bin Imran as dan disekitar bukit tersebut terdapat pohon zaitun.
Adapun firman Allah selanjutnya: "Yang menghasilkan minyak" yaitu pohon zaitun itu dapat mengeluarkan minyak.
Oleh karena itu dikatakan pada lanjutan ayat: "Dan pemakan makanan bagi orang-orang yang makan" Bahwa minyak yang keluar dari zaitun itu dapat menjadi padanan roti atau makanan apa saja di makan manusia, seperti menyelupkan atau mengisi roti dengan minyak zaitun, lalu dimakan dengan lezatnya. Rasulullah SAW bersabda: "Makanlah dengan minyak (zaitun) dan celupkanlah rotimu dengannya, karena minyak itu keluar dari pohon yang mulia" [1].
Penulis Tafsir Jalalain: (Kesimpulannya), menganggap bahwa yang dimaksud ayat adalah pohon zaitun.
Pohon Mulia Tertua Di Dunia:
Allah SWT berfirman: "Dan pohon kayu keluar dari Thur Sinai", yaitu "Pohon Zaitun" sebagaimana telah disepakati oleh semua ahli tafsir dan pakar-pakar islam lainnya. Penulis sudah menguraikan panjang lebar tentang pohon ini pada kajian di atas – langsung -, pada kajian ini penulis hanya ingin menambahkan lagi sedikit tentang keistimewaan lain dari pohon mulia yang di klaim keluar dari bukit Thur Sinai ini.
Pohon zaitun merupakan salah satu pohon tertua yang tumbuh di muka bumi, daunnya selalu hijau yang tingginya mencapai 15 meter. Pucuk daunnya sedang (tidak besar dan tidak pula kecil), berbunga kemudian menghasilkan buah setelah berusia 4 tahun dan akan memproduksi buah secara terus-menerus selama sekitar 2000 tahun. Pohon zaitun berumur panjang, hingga satu pohon usianya bisa mencapai 5000 tahun.
Oleh sebab itu, Allah mengistimewakannya dan menyebutnya sebagai pohon mulia. Hanya pohon zaitunlah satu-satunya memperoleh predikat tersebut. Zaitun tergolong jenis pohon-pohonan penghasil minyak, mampu beradaptasi dengan musim kering yang berkepanjangan. Ia tumbuh dengan amat pelan tetapi umurnya sangat panjang.
Pohon-pohon zaitun rata-rata berumur panjang, sekalipun dahan dan batang-batangnya telah mati, pohon zaitun mampu untuk tumbuh kembali dan menghidupkan lagi pohonnya dengan dahan dan tangkai-tangkai baru.
Dikisahkan bahwa seekor burung merpati meninggalkan bahtera Nuh as ketika peristiwa topan besar, kemudian merpati putih itu pulang sambil membawa pucuk tangkai zaitun, menandakan bahwa murka Allah telah berakhir pada kaum Nuh as, dengan demikian menjadilah zaitun sebagai simbol perdamaian.
Pohon Thur Sinai Moyang Zaitun:
Pohon zaitun telah dikenal manusia purba sejak ribuan tahun lalu, tergolong pohon tertua di dunia. Lukisan-lukisan pohon zaitun banyak memenuhi tempat-tempat peninggalan Mesir kuno pada kuburan-kuburan Fir'aun. Kawasan Timur Tengah merupakan negeri asal pohon zaitun. Para ahli sejarah dan riset menyebutkan bahwa pohon ini berpindah dari kawasan Timur Tengah menuju ke Eropa kemudian ke bagian-bagian dunia lainnya.
Berdasarkan ilmu botani dan al-Qur'an, para ahli tersebut merincikan lebih detail bumi asal pohon zaitun, yaitu "Bukit Thur Sinai". Allah berfirman:
Artinya: "Dan pohon kayu keluar dari Thur Sinai (pohon zaitun)"
Kitab-kitab tafsir (klasik dan modern) semua berkomentar bahwa pohon yang dimaksud oleh ayat adalah "Pohon Zaitun". Adapun kata "Takhruju" (keluar): menunjukkan bahwa bumi asalnya adalah bukit Thur Sinai, kemudian dari sanalah keluar kepelosok-pelosok dunia dan dikenal luas umat manusia. "Wallahua'lam".
Pohon Pembawa Berkah:
Allah berfirman, artinya:
- "Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha mengetahui segala sesuatu" (QS: 024: 35)
- "Maka tatkala Musa sampai ke (tempat) api itu, diserulah dia dari (arah) pinggir lembah yang sebelah kanan(nya) pada tempat yang diberkahi, dari sebatang pohon kayu, yaitu:"Ya Musa, Sesungguhnya Aku adalah Allah, Tuhan semesta alam" (QS: 028: 30)
Pohon zaitun disebutkan sebanyak delapan kali di dalam al-Qur'an, sekali di antaranya dalam bentuk sumpah, dimana Allah apabila bersumpah atas suatu makhluk-Nya pastilah yang disumpahkan tersebut sesuatu yang sangat istimewa dan bermanfaat ganda, sebagaimana dijelaskan pada kajian pohon tin di atas karena Allah SWT pada waktu yang sama dan di ayat yang sama bersumpah: "Demi pohon tin dan pohon zaitun". (Lihat: kajian sebelumnya).
Menjadikan lebih istimewa lagi pohon zaitun ini karena disebutkan oleh Allah pada dua tempat di dalam al-Qur'an sebagai pohon pembawa berkah, Allah berfirman:
- Artinya: "(Dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berberkah, (yaitu) pohon zaitun" (QS: 024: 35)
- Artinya: "Pada tempat yang diberkahi, dari sebatang pohon kayu (pohon zaitun)" (QS: 028: 30)
Antara lain berkah pohon ini yang diperincikan Allah; pada ayat ke-35 dari surah An Nur dikatakan: "Yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api".
Sedangkan di ayat ke-30 dari surah al-Qashash diceritakan bahwa tatkala Musa as pergi bersama keluarganya meninggalkan Madyan menuju kota Fir'aun Mesir, di tengah perjalanan di malam hari, Musa melihat api (cahaya) dari ranting sebatang pohon zaitun di kawasan bukit Thur Sinai, dan ketika Musa mendekatinya Allah berseru kepadanya:
Artinya: "Ya Musa, sesungguhnya Aku adalah Allah, Tuhan semesta alam".
Dan di bawah pohon zaitun itulah Musa resmi dinobatkan sebagai nabi dan rusul untuk bani Israil.
Pohon Zaitun Tumbuhan Herbal Kualitas Tinggi:
Produk-produk pohon zaitun yang mengandung khasiat herbal, yaitu: minyak zaitun, daun, buah, kulit pohon zaitun. Kandungan-kandungannya terdiri dari: Asam Benswik, dan bahan-bahan lain seperti Olivile, dan gula disebut "Mannite" yang terdapat pada daun hijau dan buah zaitun.
Minyak zaitun juga mengandung Plorite "Triolein Tripalmitin", terdapat juga bahan seperti "arachidic esters", dan sedikit mengandung bahan acid yang disebut "free oleic acid". Selain itu zaitun juga mengandung air dan kandungan mineral yang cukup banyak seperti kalsium, pengawet, dan vitamin-vitamin: (E, B2, PP, B1, dan vitamin A).
Dan kandungan gizi yang terdapat pada buah zaitun hitam lebih banyak dari yang ada pada buah zaitun hijau. Sedangkan pada daun zaitun terdapat kandungan-kandungan kimia berupa "Oleuropein acid", yaitu jenis racun berbahaya untuk membunuh jenis-jenis kuman, virus, bakteri-bakteri, dan jenis-jenis cacing.
Minyak zaitun juga mengandung Plorite "Triolein Tripalmitin", terdapat juga bahan seperti "arachidic esters", dan sedikit mengandung bahan acid yang disebut "free oleic acid". Selain itu zaitun juga mengandung air dan kandungan mineral yang cukup banyak seperti kalsium, pengawet, dan vitamin-vitamin: (E, B2, PP, B1, dan vitamin A).
Dan kandungan gizi yang terdapat pada buah zaitun hitam lebih banyak dari yang ada pada buah zaitun hijau. Sedangkan pada daun zaitun terdapat kandungan-kandungan kimia berupa "Oleuropein acid", yaitu jenis racun berbahaya untuk membunuh jenis-jenis kuman, virus, bakteri-bakteri, dan jenis-jenis cacing.
Kegunaan dan Khasiat-khasiat Natural Zaitun:
- Daun Zaitun mengandung daya tangkal yang efektif dan mencegah berbagai penyakit, air rebusan daun zaitun dan kulitnya dipergunakan untuk menurunkan panas yang efektif.
- Daun zaitun juga mengandung bahan-bahan natural membunuh mikrobat, jenis-jenis virus, dan bakteri-bakteri.
- Daun zaitun mengobati penyakit yang baru ditemukan disebut (CFS) "Chronic Fatigue Syndrome".
- Daun zaitun mengobati penyakit yang disebabkan oleh virus Herpes.
- Daun zaitun membantu meringankan penderita AIDS yang disebabkan oleh HIV, atau daun zaitun menguatkan kekebalan tubuh menangkis serangan virus HIV.
- Daun zaitun membantu mengurangi stress tubuh, kelelahan fisik, mengurangi dampak nyeri-nyeri disebabkan oleh penyakit menahun yang parah seperti: Aids, kanker, meringankan beban penderita, dan melawan virus-virus yang menyebabkan penyakit-penyakit berat tersebut dengan dua cara: Pertama, mencegah penyebaran virus-virus ganas itu, dan kedua, mengaktifkan dan mengontrol fungsi kekebalan tubuh untuk menciptakan jaringan-jaringan khusus membunuh virus-virus yang menyerang.
- Daun zaitun mengobati penyakit-penyakit flu dan influenza yang tidak dapat dicegah dengan anti-biotik.
- Minyak zaitun dan daunnya berguna untuk mengobati penyakit jantung karena menurut hasil penelitian bahwa kedua produk zaitun ini dapat menurunkan tekanan darah dan mengurangi kolesterol.
- Minyak zaitun memberikan kelembutan natural, melembutkan kulit dan wajah. Minyak zaitun dipergunakan untuk berbagai produk-produk kecantikan seperti: Krim Rambut, produk-produk krim untuk wajah, dan sabun.
- Olesan minyak zaitun dapat menghilangkan gatal-gatal, mencegah pengelupasan kulit, bintik-bintik, dan alergi. Mengobati luka memar, luka terbakar, dan sengatan sinar matahari.
- Minyak zaitun dipergunakan bersama dengan obat-obat tertentu untuk mengobati penyakit kulit dan lemak. Minyak zaitun menguatkan rambut, memberikan kelembutan dan kesegaran.
- Rebusan daun zaitun membantu menurunkan kadar gula darah.
- Mengobati nyeri otot, persendian, dan nyeri-nyeri lainnya.
- Minyak zaitun dapat mencegah dan mengurangi strechmark pada wanita hamil atau habis melahirkan.
- Minyak zaitun memperlancar BAB dan membantu membuang batu ginjal lewat buang air besar.
- Minyak zaitun mengobati penyakit-penyakit dada dan dipergunakan untuk meringankan penderita cacar.
- Riset telah membuktikan bahwa minyak zaitun efektif mencegah kanker.
- Minyak dan buah zaitun menguatkan penglihatan, mencegah rabun malam berkat kandungan vitamin A yang tinggi, dan mencegah kelelahan kelopak mata.
- Memperkuat daya seksual karena mengandung vitamin A dan E.
Catatan:
- Hadits lain diriwayatkan oleh 'Abed bin Hamid dalam musnadnya dari Umar, Rasulullah SAW bersabda: "Berselei-lah dengan minyak (zaitun) dan celupkanlah roti (makananmu) dengannya, karena minyak itu keluar dari pahon yang mulia"
BACA JUGA :
|
|||
1
|
2
|
||
3
|
4
|
||
5
|
6
|
||
7
|
8
|
||
9
|
10
|
||
11
|
12
|
||
13
|
14
|
||
15
|
16
|
||
17
|
18
|
||
19
|
20
|
||
21
|
22
|
1 komentar:
Allahu Akbar, Maha Besar Allah atas segala ciptaanNya. Masya Allah, luar biasa sekali ini tulisan bapak benar2 membantu kami memahami tafsiran qur'an surah at-tin. Semoga Allah swt membalas segala kebaikan bapak ini.
Kemudian bagi rekan-rekan yang ingin memiliki pohon tin/ara, hubungi kami Embun Florist di:
Nomor telp: 021-5036 3366
Telkomsel: 0852 30788 450
Esia: 021-985 91327
Kami siap melayani pemesanan Pohon Tin Siap Tanam; & mengantarnya sampai ke rumah bapak/ibu (Area Jakarta, Tangerang, Depok, dan Bekasi).
Sementara untuk di luar area tersebut (luar Jadetabek & luar pulau jawa), mudah saja kami kirimkan juga, tentunya lewat jasa pengiriman barang yang terpercaya dan sudah melalui proses packing khusus dan aman bagi tanaman.
~Ket: Melalui pengembangan pohon tin berkah ini, kami berupaya agar sebagian hasil penjualan digunakan untuk disalurkan pada anak-anak yatim dan pemberdayaan dhuafa.
Kunjungi http://pohontin.wordpress.com/
~Salam, Indonesia Figs Garden / IFG
Posting Komentar