My Buku Kuning Center : JARINGAN COSMOS (COSMIC WEB) DALAM AL-QUR’AN

DROP MENU

Jumat, April 20, 2012

JARINGAN COSMOS (COSMIC WEB) DALAM AL-QUR’AN

Simbol Sains pada Ayat-Ayat Sumpah di Dalam Alquran
(Jaringan Cosmos)

By: Med HATTA

Allah berfirman:
وَالسَّمَاءِ ذَاتِ الْحُبُكِ
Terjemah Arti: "Demi langit yang mempunyai jaringan" (QS. Az-Zariyat: 51).
Kalimat (الحبك) "al-hubuk" (Web) di dalam al-Qur'an hanya disebutkan sekali saja dalam bentuk plural, single-nya (الحبكة) "al-habikatu", yaitu terdapat pada ayat ke-7 dari surah al-Zariyat, yaitu ayat kajian di atas, Allah SWT berfirman dengan sebuah sumpah yang dahsyat:
(والسماء ذات الحبك)
"was-samaai zatil-hubuki"
Artinya: “demi langit yang mempunyai jaringan-jaringan”. (QS: 51: 7).
Dari penjelasan dari sisi bahasa yang telah penulis uraikan di atas, dapat diperoleh beberapa keterangan, sebagai berikut:
  1. Langit mempunyai struktur yang kokoh dan penciptaan yang sempurna.
  2. Langit mempunyai tali-temali yang sangat kuat dan jaringan yang padu.
  3. Langit mempunyai kawasan yang sangat jelas pada kepadatan benda-benda yang terdapat di dalamnya.
  4. Langit mempunyai orbit-orbit tertentu bagi semua galaksi-galaksi yang mengorbit di dalamnya.
Komentar Pakar Tafsir International:
  • Ibnu Katsir[1], merangkum keterangan-keterangan pendahunya mengatakan: "Ibnu Abbas mengomentari: "demi langit yang mempunyai jaringan-jaringan",  yaitu mempunyai keindahan dan pesona, anggun dan serasi. Atau memiliki ciptaan yang indah dan serasi, sebagaimana juga dikatakan oleh Mujahid[2], Ikrimah[3], Sa'id bin Jabir[4], Suddi[5], Qatadah[6] dan pakar-pakar tafsir klasik lannya. Demikian juga Ibnu Katsir meminjam komentar adh-Dhahhak[7] mengatakan: "Pasir dan benih-benih apabila diterpa angin terbaik saling terkait satu sama lain, arah demi arah, maka demikianlah gambaran (الحبك) "al-hubuk" (jaringan) itu. Sedangkan yang lain seperti Abu Shalih mengatakan: "Mempunyai jaringan-jaringan, yaitu mempunyai perekat yang kuat.
  • Khashif mengatakan: Mempunyai jaringan-jaringan, yaitu mempunyai jalinan yang padu, al-Hassan al-Bashri mengatakan: bahwa jaringan dengan bintang-bintang, kemudian Abdullah bin Amr mengatakan: "Demi langit yang mempunyai jaringan-jaringan", yaitu langit yang tujuh.
  • Selanjutnya, Ibnu Katsir kembali menyimpulkan komentar-komentar di atas mengatakan: Bahwa semuanya kembali kepada satu pengertian, yaitu indah dan mempesona sebagaimana ungkapan Ibnu Abbas. Di antara keindahannya adalah tinggi, anggun, berstruktur kokoh, sangat luas, indah mempesona, meriah dengan bintang-bintang, planet-planet komet-komet dan meteor-meteor".
  • Makhluf[8] mengatakan: "Bahwa Allah SWT bersumpah demi langit yang mempunyai orbit yang dilalui oleh planet-planet, yaitu bangunan yang berstruktur sempurna, single (حبكة) "habikat", bagaikan jalan selaras dengan bentuk dan artinya, atau (حباك) "habbaak" seperti dengan aslinya. Dan (الحبكة) "al-habikatu", selanjutnya (الحباك) "al-Habbaaku": Adalah jalanan di atas pasar atau sejenisnya, dikatakan pula (حبك) "habak" jalan yang terlihat pada air atau pasir apabila ditiup angin spoi-spoi dari garis-garisnya. Atau yang mempunyai bentuk yang serasi dan indah, juga dikatakan (حبك) "habaka" (menenun) kain dengan rapi, segala sesuatunya sempurna dan kerjanya sangat teliti.
  • Sayyid Quthub mengatakan dalam tafsir "Dzilal"nya: Allah bersumpah demi langit yang tertata rapi dan tersusun, seperti susunan sarden atau barisan pasukan tentara yang bahu-membahu dan berantai..., hal ini bisa terjadi pada fenomena awan di langit ketika berjalan susul-menyusul, atau merupakan fenomena lumrah susunan bintang-bintang dan orbitnya yang selalu taut-menaut secara padu.
  • Ash-Shabuni mengomentari firman Allah: "demi langit yang mempunyai jaringan-jaringan": Yaitu Allah bersumpah demi langit yang mempunyai jalan-jalan teratur dan kebun yang apik.
Fakta Ilmiah Cosmic Web:
Sumpah Allah SWT: "Demi langit yang mempunyai jaringan-jaringan (cosmic web)": Menurut fakta  yang ada bahwa bagian langit yang terjangkau oleh sains modern, mempunyai sifat-sifat berikut:
  1. Langit luas sekali, strukturnya sangat kokoh dan super canggih ciptaan dan designnya.  
  2. Memiliki keterikatan sangat kuat antara satu bagian dengan bagian yang lainnya (gaya grafitasi).
  3. Mempunyai kepadatan yang seimbang di setiap bagian-bagiannya.
  4. Langit mempunyai rotasi tertentu bagi tiap-tiap galaksinya, sekalipun jumlahnya sangat banyak dan peredarannya super cepat dan terus-menerus.
Maka firman Allah SWT: "Demi langit yang mempunyai jaringan-jaringan (cosmic web)", yaitu sebuah sistem yang terikat oleh gaya gravitasi yang terdiri atas bintang (dengan segala bentuk manifestasinya, antara lain bintang neutron dan lubang hitam), gas dan debu kosmik medium antar bintang, dan kemungkinan substansi hipotetis yang dikenal dengan materi gelap.
Ahli astronomi memperkirakan kepadatan langit yang dapat dijangkau dari alam semesta, kemungkinan terdapat lebih dari 100 milyar (1011) galaksi teramati. Sebagian besar galaksi berdiameter 1000 hingga 100.000 parsec dan biasanya dipisahkan oleh jarak yang dihitung dalam jutaan parsec (atau megaparsec).

Di antara galaksi-galaksi tersebut ada yang berbentuk spiral, spiral berpalang, bentuk elips dan bentuk tak beraturan. Sebagian galaksi itu ada yang kerdil yang durasinya tidak lebih dari 3200 tahun kecepatan cahaya[9], ada juga galaksi raksasa yang durasinya mencapai 750.000 ukuran kecepatan cahaya. Diperkirakan galaksi terkecil yang dapat diidentifikasi berukuran 1 juta kali lipat ukuran matahari, sedangkan yang terbesar yang dikenali ukurannya mencapai trilliun (satu juta juta) kali lipat ukuran matahari.

Sedangkan galaksi kita "bima sakti" (milky way) berukuran sekitar 230 billiun kali lipat ukuran matahari. Kumpulan grup local galaksi meliputi puluhan galaksi-galaksi dan grup local ini bergabung dengan kelompok lebih besar disebut klaster galaksi, anggotanya mencapai ratusan bahkan puluhan ribu galaksi yang berbeda-beda, di antaranya ribuan grup galaksi ini yang sudah didentifikasi ahli astronomi hingga saat ini.

Kemudian grup klaster galaksi ini bergabung lagi dengan kelompok lokal yang jauh lebih besar disebut super klaster galaksi, anggotanya mencapai ratusan kelompok-kelompok klaster, ahli astronomi telah mengintai 16 di antara grup lokal super klaster ini pada jarak sekitar 20 billiun jarak kecepatan cahaya. Dan grup local super klaster ini bergabung lagi dengan kelompok-kelompok local yang lebih besar disebut super-super klaster, serta masih akan bergabung lagi dengan kelompok-kelompok lokal yang jauh lebih besar sampai batas yang tidak diketahui kecuali Allah SWT.
Mukjizat Al-Qur'an Tentang Cosmic Web:
Bagi yang dapat merenungkan secara seksama ayat Sumpah yang bercerita tentang jaringan dan tenunan alam semesta yang begitu sempurna, akan segera mengetahui betapa galaksi-galaksi di alam semesta raya tidaklah bertebaran secara berantakan tetapi teratur dengan suatu pengikat yang sangat panjang dan kokoh, satu pengikat panjangnya mencapai ratusan juta kecepatan cahaya. 
Ketika para ahli astronomi pertama kali melihat gambar ini, mereka langsung melaporkan adanya jarring-jaring (tenunan) yang sempurna di langit dan menyebutnya "cosmos web" (jaringan alam semesta).
Maka para ahli tersebut memulai mempelajari seluk-beluk jaringan itu, mereka mengeluarkan riset dan kajian-kajian tentang yang berhubungan dengan jaringan kosmos. Salah satu riset penting dalam kajian ini berjudul "Bagaimana menenun jaringan-jaringan pada cosmos web?". 
Yang mencengangkan dari riset-riset ini, mereka mempergunakan kata al-Qur'an sebagai kata kunci mereka "Weave" dari bahasa Inggris, adalah padanan dari  (الحبك)"al-hubuk" (tenunan), penulis langsung sadar bahwa ayat sumpah ini benar-benar telah menggambarkan kepada kita tentang jaringan alam semesta ini: "demi langit yang mempunyai jaringan-jaringan".
Dari sini diperoleh pencerahan dari sumpah al-Qur’an  (والسماء ذات الحبك)"was-samaai zatil-hubuki", (langit yang mempunyai jaringan-jaringan), yaitu kecanggihan penciptaan langit dari bangunan, strukturnya, designnya, plus keindahan, keterkaitan satu sama lain, keserasian kepadatannya. Dan semua sifat-sifat tersebut merupakan arti dari mukjizat  (والسماء ذات الحبك)"was-samaai zatil-hubuki".
Maha Suci Allah, yang telah menurunkan mukjizat al-Qur’an ini di atas 7 susun langit, dan telah 14 abad lalu mendeklarasikannya dengan ilmu-Nya yang sempurna, komplit dan luas mencakup dengan menyifatkan  (والحبك)"wal-hubuki" (jaringan alam) bagi langit, yang tidak di ketahui oleh sains kecuali pada dekade belakangan di abad ke-20. Dan tidak mungkin bagi ahli manapun bisa membayangkan sumber lain dari ilmu tersebut kecuali dari Allah Pencipta.
Penulis sangat yakin, tidak menutup kemungkinan sains mendatang bisa lebih mengembangkan dari yang kita ketahui sekarang, sehingga dengan demikian ungkapan al-Qur’an selalu serasi dengan pengetahuan modern bagaimanapun perkembangannya. Dan petunjuk-petunjuk ungkapan al-Qur’an semakin berkembang dengan kemajuan jaman dan selaras dengan perkembangan pengetahuan manusia tanpa ada kontradiksi, ini adalah sebuah fakta bahwa al-Qur’an asli dari Allah SWT. Simak firman Allah:
  1. "Al-Qur’an ini tidak lain hanyalah peringatan bagi semesta alam. Dan sesungguhnya kamu akan mengetahuai (kebenaran) berita Al-Qur’an setelah beberapa waktu lagi" (QS: 38: 88).
  2. "Setiap berita (yang dibawa oleh rasul-rasul) ada (waktu) terjadinya dan kelak kamu akan mengetahui" (QS: 6: 67).
  3. "Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa al-Qur’an itu adalah benar. Dan apakah Tuhanmu tidak cukup (bagi kamu) bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu?" (QS: 41: 53). (Wallahu A’lam).
Artikel Yang mendukung Tulisan ini:



  1. Ismail bin Umar bin Katsir al-Qissi ad-Damsyqi, Emaduddin Abul Fadaa. Lahir 701 dan meninggal: 774 H.
  2. Mujahid bin Jabr: imam tilawah dan tafsir, Imam Abul Hajjaj al-Makki, meninggal tahun 102 H.
  3. Ikrimah bin Abdullah, Abu Abdullah al-Barbari dan juga al-Madani, salah seorang tabi'i, tokoh, mufassir besar. Meninggal tahun 154 H atau setelahnya.
  4. Said bin Jabir al-Asdi, salah seorang tabi'i berasal dari asli Habasyi, keluar bersama Abdurrahman bin al-Asy'ats melawan al-Hajjaj dan terbunuh tahun 95 H.
  5. Ismail bin Abdurrahman as-Suddi, salah seorang tabi'i asli Hijaz, Imam dalam tafsir dan sejarah. Meninggal tahun 128 H.
  6. Qatadah bin Da'amah bin Qatadah as-Suddusi, Imam di masanya, panutan para tokoh tafsir dan hadits. Meninggal sekitar tahun 90-an H.
  7. Adh-Dhahhak al-Hilali Abul Qasim, Abu Muhammad Al-Khurasani, tokoh tafsir dan wawasan luas. Meninggal tahun 102 H.
  8. Muhammad Hasanain Makhluf: Salah seorang ulama besar Al-Azhar, Mufti Mesir dua periode: 1946-1950 dan 1954-54. Lahir di Hay Bab Al-Futuh – Cairo, 16 Ramadhan 1307 H/ 6 Mei 1890 M. Kitabnya yang terkenal: "kalimat al-Qur'an (Tafsir dan penjelasan) dan "Shafwatul li Ma'anil Qur'an (Tafsir). Meninggal 19 Ramadhan 1410 H/ 15 April 1990 M.
  9. Kecepatan cahaya, mencapai 300.000 Km per-detik.

BACA JUGA :
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22

  

Tidak ada komentar:

歓迎 | Bienvenue | 환영 | Welcome | أهلا وسهلا | добро пожаловать | Bonvenon | 歡迎

{} Thanks For Visiting {}
{} شكرا للزيارة {}
{} Trims Tamu Budiman {}


MyBukuKuning Global Group


KLIK GAMBAR!
Super-Bee
Pop up my Cbox
Optimize for higher ranking FREE – DIY Meta Tags! Brought to you by ineedhits!
Website Traffic