My Buku Kuning Center : MENGEMBALIKAN HIDUP ORANG MATI :

DROP MENU

Minggu, Agustus 01, 2021

MENGEMBALIKAN HIDUP ORANG MATI :

*Serial: Hidayah 99 Analogi Inspiratif AlQuran (22) :

Hidup Kembali Setelah Mati ?

By: Med Hatta

"Sebuah sumber dari "RT+" (Rusia Info) mengumumkan bahwa ilmuan Amerika telah menemukan cara untuk mengembalikan hidup orang mati. Sebuah tim spesialis di Stony Brook University di negara bagian New York - US telah berhasil menemukan rahasia jantung berhenti, memungkinkan denyut nadi dipulihkan dan kemudian menghidupkan kembali pasien yang mati. Ini - tentu - merupakan sebuah lompatan kualitatif dalam dunia medis dan kedokteran. Tetapi meskipun demikian, tim tersebut mengakui bahwa untuk sampai pada tahap yang harapkan itu masih memerlukan waktu, proses, ketersiapan materi dan alat teknologi tertentu yang dibutuhkan."
*Baca: Versi Seluler 

Berbeda dengan hasil temuan para ilmuan Amerikan di atas, yang masih menjadi wacana dan kemungkinan besar akan gagal itu, AlQuran - dari semenjak 14 abad lalu - telah mengemukakan fakta tentang  kemungkinannya mengembalikan hidup seseorang yang telah mati tersebut, dan itu telah berlangsung setiap saat disekitar kita. Allah berfirman : 

أَوَمَن كَانَ مَيْتًا فَأَحْيَيْنَٰهُ وَجَعَلْنَا لَهُۥ نُورًا يَمْشِى بِهِۦ فِى ٱلنَّاسِ كَمَن مَّثَلُهُۥ فِى ٱلظُّلُمَٰتِ لَيْسَ بِخَارِجٍ مِّنْهَا ۚ كَذَٰلِكَ زُيِّنَ لِلْكَٰفِرِينَ مَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ

Terjemah Arti: "Dan apakah orang yang sudah mati lalu Kami hidupkan dan Kami beri dia cahaya yang membuatnya dapat berjalan di tengah-tengah orang banyak, sama dengan orang yang berada dalam kegelapan, sehingga dia tidak dapat keluar dari sana? Demikianlah dijadikan terasa indah bagi orang-orang kafir terhadap apa yang mereka kerjakan." (QS. Al-An'am: 122). 

Ayat kajian ini memaparkan suatu analogi AlQuran untuk mendefinisikan perbedaan antara orang-orang beriman yang tercerahkan, agar menjadi teladan. Dan orang-orang kafir yang sesat, agar menjauhi kesesatan mereka, dan waspada terhadap akibat kerusakannya. Secara global ayat menyajikan empat frase sensoris, yang tidak terlepas dari kehidupan manusia, dan masing-masing memiliki pengaruhnya yang mendalam terhadap dirinya, sebut saja seperti: 

  1. Tentang kematian, musnahnya fisik manusia, dan menghilang secara permanen dari kehidupan ini; 
  2. Tentang kehidupan, keberadaannya tercetus dalam semua yang dibutuhkan, dari pembentukannya di dalam rahim ibunya hingga akhir hayatnya. 
  3. tentang cahaya, adalah indikasi kehidupan seseorang dalam gerakannya yang konstan, dalam hal kesehatan, aktivitas dan pekerjaan, dan dari akibat oleh apa yang ada disekitarnya, atau pengaruh yang dimilikinya di lingkungan ini; 
  4. Adapun terakhir tentang kegelapan, itu adalah kebalikan dari cahaya. Karena ia menunjukkan kevakiman, dan tidak adanya unsur-unsur yang memungkinkannya untuk bergerak atau mempengaruhi, itu adalah salah satu hambatan manusia yang paling penting untuk memberi dan memungkinkan interaksi kehidupan dalam berbagai aspeknya.

Bagaimanakah AlQuran mengembalikan hidup orang mati...?! Pertama-pertama, adalah bahwa misi terpenting yang ingin disasar oleh ayat perumpamaan AlQuran ini ialah menuntun orang Islam untuk membedakan antara kekafiran dan iman. 

Dan, sekaligus ingin menunjukkan suatu gambaran yang luar biasa mencengankan adrenalin nalar; yaitu fenomena "orang hidup kembali dari kematian", dan aktifitasnya di tengah-tengah masyarakat yang ingin lebih baik daripada keadaannya sebelum kematiannya. Allah berfirman : 

أَوَمَن كَانَ مَيْتًا فَأَحْيَيْنَٰهُ وَجَعَلْنَا لَهُۥ نُورًا يَمْشِى بِهِۦ فِى ٱلنَّاسِ كَمَن مَّثَلُهُۥ فِى ٱلظُّلُمَٰتِ 

Terjemah Arti: "Dan apakah orang yang sudah mati lalu Kami hidupkan dan Kami beri dia cahaya yang membuatnya dapat berjalan di tengah-tengah orang banyak, sama dengan orang yang berada dalam kegelapan."

Maknanya, adalah bahwa orang kafir itu diibaratkan sebagai orang mati kerena kekafirannya, lalu diberi hidayah oleh Tuhannya ke jalan iman, dan kerena hidayah itu (pula) ia menemukan hidupnya yang sesungguhnya. Keadaan seperti itu kerap juga disematkan kepada orang bodoh yang tidak mau belajar, sebagaimana dalam pameo Arab : 

من فاته التعليم وقت شبابه فكبر عليه أربعاء لوفاته 

[Siapa saja yang tidak belajar waktu mudanya maka takbirkan ia empat kali sebagai shalat jenazahnya]. 

AlQuran (sendiri) menyebut orang kafir sebagai orang mati pada beberapa ayat, seperti; (An-Nahl: 21 - Yasin: 70 - An-Naml: 80 dan Fathir: 22). Allah SWT telah memvonis kekafiran sebagai kematian dan orang kafir sebagai mayat. Sebagaimana telah menjadikan hidayah sebagai kehidupan, dan orang yang mendapat hidayah (iman) sebagai orang yang hidup. 

Adapun orang kafir dianggap mati, karena ia bodoh, dan kebodohan itu mengidentikasi kebingungan dan keraguan, yaitu seperti orang mati yang tidak bergerak, atau mayat tidak mendapat petunjuk apapun, demikian halnya orang bodoh. Berbeda dengan hidayah, ilmu dan insting, maka ilmu dan insting penyebab meraih petunjuk di dunia dan kemenangan di akhirat. 

Demi menjaga orang beriman konstan dalam hidayahnya, tak lekang dan tidak menyimpang, maka Allah menjadikan baginya cahaya yang selalu meneranginya dalam mengarungi kehidupan ini. Dan cahaya tersebut adalah AlQuran yang nyata, yaitu jalan yang lurus, pengobat hati dari berbagai penyakit dan kegagalan. AlQuran adalah terapi mujarab, terdapat berbagai nama yang menunjukkan kedikdayaan AlQuran, salah satunya adalah "An-Nur" atau cahaya, seperti firman Allah : 

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ قَدْ جَآءَكُم بُرْهَٰنٌ مِّن رَّبِّكُمْ وَأَنزَلْنَآ إِلَيْكُمْ نُورًا مُّبِينًا

Terjemah Arti: "Wahai manusia! Sesungguhnya telah sampai kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu, (Muhammad dengan mukjizatnya) dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang (Al-Qur'an)." (QS. An-Nisa: 174). 

Karenanya AlQuran adalah cahaya yang dibawa oleh seorang mukmin di dalam hatinya, dalam ucapan, tindakan dan bersosial dengan damai tentram. Ia selalu welcome tanpa sungkan, terbuka dalam hidupnya. Ia tidak pernah takut dengan rintangan yang dihadapinya. Sedangkan kegelapan adalah kebalikan dari cahaya, AlQuran menyebut kebodohan sebagai kegelapan, sebagaimana menyebut iman sebagai cahaya. Allah berfirman : 

ٱللَّهُ وَلِىُّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ يُخْرِجُهُم مِّنَ ٱلظُّلُمَٰتِ إِلَى ٱلنُّورِ ۖ وَٱلَّذِينَ كَفَرُوٓا۟ أَوْلِيَآؤُهُمُ ٱلطَّٰغُوتُ يُخْرِجُونَهُم مِّنَ ٱلنُّورِ إِلَى ٱلظُّلُمَٰتِ ۗ أُو۟لَٰٓئِكَ أَصْحَٰبُ ٱلنَّارِ ۖ هُمْ فِيهَا خَٰلِدُونَ

Terjemah Arti: "Allah Pelindung orang yang beriman. Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya adalah setan, yang mengeluarkan mereka dari cahaya kepada kegelapan. Mereka adalah penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya." (QS. Al-Baqarah: 257); 

Yaitu, orang kafir adalah orang bodoh yang sesat, bersemayam dalam gulita kebodohan, tidak tercerahkan oleh ilmu dan melihat jalan hidayah. 

Perumpamaan mukmin dengan hidup dan kafir dengan mati, disebutkan oleh berbagai ayat di dalam AlQuran, antara lain, Allah berfirman : 

وَمَا يَسْتَوِى ٱلْأَحْيَآءُ وَلَا ٱلْأَمْوَٰتُ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُسْمِعُ مَن يَشَآءُ ۖ وَمَآ أَنتَ بِمُسْمِعٍ مَّن فِى ٱلْقُبُورِ

Terjemah Arti: "dan tidak (pula) sama orang yang hidup dengan orang yang mati. Sungguh, Allah memberikan pendengaran kepada siapa yang Dia kehendaki dan engkau (Muhammad) tidak akan sanggup menjadikan orang yang di dalam kubur dapat mendengar." (QS. Fathir: 22); 

إِنَّكَ لَا تُسْمِعُ ٱلْمَوْتَىٰ وَلَا تُسْمِعُ ٱلصُّمَّ ٱلدُّعَآءَ إِذَا وَلَّوْا۟ مُدْبِرِينَ

Terjemah Arti: "Sungguh, engkau tidak dapat menjadikan orang yang mati dapat mendengar dan (tidak pula) menjadikan orang yang tuli dapat mendengar seruan, apabila mereka telah berpaling ke belakang." (QS. An-Naml: 80); 

لِّيُنذِرَ مَن كَانَ حَيًّا وَيَحِقَّ ٱلْقَوْلُ عَلَى ٱلْكَٰفِرِين

Terjemah Arti: "agar dia (Muhammad) memberi peringatan kepada orang-orang yang hidup (hatinya) dan agar pasti ketetapan (azab) terhadap orang-orang kafir." (QS. Yasin: 70). 

Maka dari sinilah yang menjadikan sebutan kafir, bodoh dan sesat sebagai "kegelapan", yaitu buta dan tersesat. Khusus AlQuran menyebut kafir sebagai "orang buta" yang tertutup oleh "kegelapan" mata dan hatinya. Allah berfirman : 

قُلْ هَلْ يَسْتَوِى ٱلْأَعْمَىٰ وَٱلْبَصِيرُ ۚ أَفَلَا تَتَفَكَّرُونَ

Terjemah Arti: "Katakanlah, "Apakah sama antara orang yang buta dengan orang yang melihat? Apakah kamu tidak memikirkan(nya)?" (QS. Al-An'am: 50). 

Oleh sebab itu, maka iman adalah lawannya kafir, dan orang-orang beriman tidak sepadan dengan orang-orang kafir dari segi apapun. 

Pesan dari ayat perumpamaan (ayat kajian): Seorang mukmin hendaklah selalu hidup, cerdas nurani terhadap agama dan perbuatannya, berkarakter mulia terhadap orang lain, menjadi teladan bagi mereka dalam keutamaan dan kebaikan. Dan menjaga kehormatan agamanya di atas agama-agama yang ada, serta mengangkat budanyanya di atas semua peradaban. Wallahu Musta'an !


<<<===[21]•TERKAIT•[23]===>>>


KAJIAN SELANJUTNYA :  

(21) Tulang-belulang Dibangkitkan Seperti Semula.

(57) Bangkit Dari Kubur Seperti Kupu-kupu Beterbangan. 

(58) Bangkit Dari Kubur Seperti Bergegas Ke Berhala. 

(59) Sembilan Belas Algojo Saqr. 

(60) Gunung Beterbangan Seperti Bulu 

KAJIAN SEBELUMNYA :

(19) Ilustrasi-Live Kebangkitan Dari Pertumbuhan Janin 

(53) Membuat Adonan Tanah Seperti Burung Yang Bisa Terbang. 

(52) Rekonstruksi Kebangkitan Dari Mati 100 Tahun. 

(51) Kiamat Sekejap Mata 

(50) Ten

Tidak ada komentar:

歓迎 | Bienvenue | 환영 | Welcome | أهلا وسهلا | добро пожаловать | Bonvenon | 歡迎

{} Thanks For Visiting {}
{} شكرا للزيارة {}
{} Trims Tamu Budiman {}


MyBukuKuning Global Group


KLIK GAMBAR!
Super-Bee
Pop up my Cbox
Optimize for higher ranking FREE – DIY Meta Tags! Brought to you by ineedhits!
Website Traffic