Simbol Sains pada Ayat-Ayat Sumpah di Dalam Alquran
(Rasi Bintang)
By: Med HATTA
Allah berfirman:
وَالسَّمَاءِ ذَاتِ الْبُرُوجِ
Terjemah Arti: "Demi langit yang mempunyai Rasi Bintang" (QS. Al-Buruj: 1).
Ketika Allah bersumpah demi suatu makhluk dalam
al-Qur'an, pasti akan memberikan warning kepada umat manusia betapa dahsyat
makhluk yang disumpahkan itu, karena Allah Maha kaya atas segala sumpah-Nya.
Hal yang terlintas dalam pikiran, apa maksud "al-buruj" yang
disumpahkan Allah dan dinamakan salah satu surah al-Qur'an atas namanya
sendiri? Lihat: (QS: 85: 1). Apa yang hendak Allah peringatkan kepa da
manusia dengan bersumpah atas nama buruuj itu?
(Lihat: Sambungannya)
(Lihat: Sambungannya)
Kata (البروج)"al-buruuj" dari ayat ke-1 dari surah (البروج) "al-buruuj", adalah kata dasar bahasa Arab (برج) "baraja” – (يبرج) “yaberuju” - (بروجا) “buruujan", yaitu sesuatu yang nampak mencolok dan tinggi (menara), dikatakan juga: " (برج)baraja – (وأبرج) “wa aberaja” – (بروجا) “buruujan” – (وتبريجا) “wa taberiijan", yaitu membangun menara. Dan (البرج) "al-Burju" plural: (بروج) "buruujun” – (وأبراج) “wa abraajun” – (وأبرجة) “wa abrijatun", (yaitu benteng, mansion, istana atau bangunan yang tinggi berbentuk bundar, oval atau persegi dan selalu independent atau bagian dari suatu bangunan yang sangat besar)[1].
Jika dikatakan (برج) "burjun", maka
berarti bagian dari benteng yang sangat besar. Dan (البرج) "al-burju" single
berarti juga (menara) langit, yaitu sebutan yang diistilahkan kepada gugusan
bintang yang bertebaran di tengah bundaran langit, sebagaimana tampak dari bumi
berbentuk lilitan melingkari gugusan-gugusan bintang yang diitari dengan garis
lingkaran fiksi untuk menara langit.
Sering disebut juga (تبرجت
المرأة) "tabarrajatil mar-atu", yaitu
perempuan menampakkan kecantikannya, (التبرج)"attabarruj": adalah
pesona wanita dan menampakkan keindahannya kepada lelaki. Bisa juga dikatakan (البارج)"al-baariju", yaitu
nahkoda yang piawai dan (البارجة)"al-baarijatu" plural (بوارج)"bawariju", yaitu
kapal perang raksasa.
Dengan demikian, segala sesuatu yang tampak
menonjol, menjulang, kokoh, independen, mempesonakan, dan dahsyat adalah (البروج) “al-buruuj”, maka
hanya rasi bintang-lah yang paling pantas menyandang semua gelar ini dari semua
benda-benda di langit[2].
Astronomi Al-Qur'an Tentang Rasi Bintang:
Al-Qur'an menyebutkan kata (البروج)"al-buruuj" sebagai “rasi
bintang” sebanyak tiga kali termasuk ayat sumpah di atas, ayat-ayat lain
seperti firman Allah:
وَلَقَدْ جَعَلْنَا فِي
السَّمَاءِ بُرُوجًا وَزَيَّنَّاهَا لِلنَّاظِرِينَ (١٦)
Artinya: "Dan
sesungguhnya Kami telah menciptakan rasi bintang-bintang dilangit dan Kami
telah menghiasi langit itu bagi orang-orang yang memandang(nya)" (QS: 15: 16)
تَبَارَكَ الَّذِي
جَعَلَ فِي السَّمَاءِ بُرُوجًا وَجَعَلَ فِيهَا سِرَاجًا وَقَمَرًا مُنِيرًا (٦١)
Artinya: "Maha
Suci Allah yang menjadikan di langit rasi-rasi bintang dan Dia menjadikan juga
padanya matahari yang bersinar dan bulan yang bercahaya" (QS: 25: 61).
Sebagaimana terdapat kata (البروج)"al-buruuj" berarti
"benteng" disebutkan sekali dalam al-Qur'an, seperti firman Allah:
أَيْنَمَا تَكُونُوا
يُدْرِكُكُمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِي بُرُوجٍ مُشَيَّدَةٍ
Artinya: "Di
mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam
benteng yang tinggi lagi kokoh" (QS: 4: 78).
Terdapat pula kata kerja (تبرج)"tabarraja", kata benda (تبرج) "tabarrujun" dan kata
sifat (متبرجاة)"mutabarrijaatun" dalam
perintah larangan menebar pesona dan menampakkan perhiasan bagi perempuan,
seperti pada firman Allah SWT:
وَقَرْنَ فِي
بُيُوتِكُنَّ وَلا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الأولَى
Artinya: "Dan
hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku
seperti orang-orang jahiliyah yang dahulu" (QS: 33: 33).
فَلَيْسَ عَلَيْهِنَّ
جُنَاحٌ أَنْ يَضَعْنَ ثِيَابَهُنَّ غَيْرَ مُتَبَرِّجَاتٍ بِزِينَةٍ
Artinya: "tiadalah
atas mereka dosa menanggalkan pakaian mereka dengan tidak menampakkan
perhiasan" (QS: 24: 60)
Komenter Pakar Tafsir Dunia:
Adapun pendapat-pendapat ahli tafsir dunia tentang
ayat Sumpah: (والسماء
ذات البروج) "was-samaai zaatil buruj" (demi
langit yang mempunyai gugusan (rasi) bintang), seperti:
- Ibnu Katsir[3], berkomentar: "Sesungguhnya Allah bersumpah demi langit dan rasi-rasi bintang, yaitu bintang-bintang yang perkasa", dia merujuk pendapat Ibnu Abbas bahwa: (البروج) "al-buruj" yaitu bintang-bintang, pendapat Yahya bin Rafi': (البروج) "al-buruuj" ialah menara di langit, pendapat al-Minhal bin Amar: adalah ciptaan yang indah dan menurut Jarir: adalah orbit-orbit matahari dan bulan yang terdapat 12 orbit (menara), yang dilewati matahari setiap orbit sekali sebulan dan bulan melewati setiap orbit tersebut sekali dalam 2 + sepertiga malam, maka jumlahnya adalah 28 orbit dan tertutupi dua malam.
- Makhluf[4], berkomentar: "Allah bersumpah demi langit yang mempunyai menara dan 12 orbit yang dilewati bintang-bintang, laksana sebuah menara karena disinggahi bintang-bintang, sebagaimana pembesar dan tamu-tamu terhormat menyinggahi istana, plural: (برج) "burjun", yaitu singgasana atau menara yang tinggi".
- Sayyid Quthub[5], berkomentar: "Surah al-Qur'an ini – sebelum bercerita tentang peristiwa (الأخدود) "al-Ukhdud" (perjanjian) – dimulai dengan sumpah ini: "demi langit yang mempunyai tower", yaitu kemungkinan dimaksudkan sebagai objek bintang-bintang massive, seakan-akan tower langit yang besar atau bangunan mansion. Atau mungkin juga persinggahan yang dilewati objek-objek tersebut selama peredarannya.."
- Tim penyusun tafsir al-Muntakhab, berkomentar tentang pengertian ayat ini: "Allah bersumpah demi langit yang mempunyai persinggahan, yang disinggahi bintang-bintang selama peredarannya…"
- Ash-Shabuni[6], mengomentari ayat ini: "Yaitu Allah bersumpah demi langit yang spektakuler yang mempunyai singgasana yang tinggi, disinggahi bintang-bintang selama dalam peredarannya. Dia merujuk kepada pendapat beberapa tokoh tafsir klasik, bahwa singgasana ini disebut juga (بروج)"buruuj" (tower) karena menonjolnya, bagaikan tower yang sangat tinggi sebagai persinggahan bagi bintang-bintang yang beredar.
Kesimpulan: Berdasarkan dari keterangan-keterangan di atas
dan ditambah oleh pencerahahan dari tokoh-tokoh besar tafsir dunia, meskipun
mereka tidak menyebutkan secara eksplisit, karena mereka umumnya lahir sebelum
masa observasi besar-besaran keruang angkasa setelah tahun 1960-an, namun
penulis tetap berkesimpulan – tanpa ragu-ragu – bahwa yang dimaksud ayat
sumpah: "demi langit yang mempunyai buruuj", tiada lain adalah
"Rasi Bintang".
Fakta Ilmiah Rasi Bintang:
Rasi
bintang atau konstelasi adalah sekelompok bintang yang tampak berhubungan
membentuk suatu konfigurasi khusus. Dalam ruang tiga demensi, kebanyakan
bintang yang kita amati tidak memiliki hubungan satu dengan lainnya, tetapi
dapat terlihat seperti berkelompok pada bola langit malam.
Manusia memiliki kemampuan yang sangat tinggi
dalam mengenali pola dan sepanjang sejarah telah mengelompokkan bintang-bintang
yang tampak berdekatan menjadi rasi-rasi bintang.
Susunan rasi bintang yang tidak resmi, yaitu
yang dikenal luas oleh masyarakat tapi tidak diakui oleh para ahli astronomi
atau Himpunan Astronomi International, juga disebut asterisma. Bintang-bintang
pada rasi bintang atau asterisma jarang yang mempunyai hubungan astrofisika,
mereka hanya kebetulan saja tampak berdekatan di langit yang tampak dari bumi
dan biasanya terpisah sangat jauh.
Pengelompokan bintang-bintang menjadi rasi
bintang sebenarnya cukup acak, dan kebudayaan yang berbeda akan memiliki rasi
bintang yang berbeda pula, sekalipun beberapa yang sangat mudah dikenali
biasanya seringkali ditemukan, misalnya Orion atau Scorpius.
Himpunan Astronomi International telah membagi
langit menjadi 88 rasi bintang resmi dengan batas-batas yang jelas, sehingga
setiap arah hanya dimiliki oleh satu rasi bintang saja. Pada belahan bumi
(hemisfer) utara, kebanyakan rasi bintangnya didasarkan pada tradisi Yunani,
yang diwariskan melalui Abad Pertengahan, dan mengandung simbol-simbol Zodiak.
Beragam pola-pola lainnya yang tidak resmi
telah ada bersama-sama dengan rasi bintang dan disebut asterisma, seperti Bajak
(juga dikenal di Amerika Serikat sebagai Big Dipper) dan Little Dipper (Lihat :
Gb. Bintang Utara).
Big Dipper
terlihat seperti sendok. Mereka adalah rasi bintang yang penting untuk dilihat
karena dapat memperlihatkan kepada kita dimana Bintang Utara (North Star).
Bintang Utara selalu menunjukkan arah utara.
Sejarah Penemuan Rasi Bintang dan Partisifasi Ilmuan Islam:
Pada tahun 150 M. seorang putra Mesir, alumni
Institute Alexanderia bernama Ptolemeus Filose me-lunching buku perdananya
berjudul "Almagest", yang menghimpun dan mengidentifikasikan
sekitar 48 bintang dari bintang-bintang langit.
Kemudian antara abad ke-8 sampai 16 M, para
cendekiawan Islam mempelopori kebangkitan sains modern termasuk memperbaharui
ilmu astronomi yang telah ada sebelumnya, mereka merevisi dan memasukkan banyak
tambahan-tambahan yang substansial, terutama konversi teori astronomi ruang
penuh dengan mitos dan legenda dengan ruang, praktis-tangan.
Membersihkannya dari odran astrologi dan sihir,
dan membuat catatan dari diekstrapolasikan berdasarkan pengamatan sensitif dan
standar perhitungan ilmiah dan matematis serta rekayasa. Maka mereka
memperkenalkan tower-tower untuk persinggahan matahari, terbagi menjadi empat
tower merupakan musim tahun ini: Spring, musim panas, musim gugur dan musim
dingin. Setiap tower menghabiskan waktu tiga konstelasi (rasi bintang):
- Musim semi: (kehamilan - Taurus - Gemini)
- Musim Panas: (Cancer - Lion - Virgo (Spica)
- Musim gugur: (Saldo - Scorpio - Sagittarius)
- Musim dingin: (Capricorn - Aquarius - Pisces).
Oleh karena itu, banyak bintang-bintang dan
konstelasi masih mempergunakan nama-nama Arab, seperti:
- Achernar (آخر النهر)"Akhir Nahr" (muara sungai)
- Altair (الطير)"al-Thair" (burung)
- Beta Tauri (بيت الثور)"Bait Tsauri" (rumah banteng)
- Betelgeuse (بيت الجوز)"Bait al-Gauz" (Walnut House/ buah kenari)
- Dubhe (الدب)"ad-Dubb" (Bear)
- Fomalhaut (فام الحوت)"Famul Hut" (mulut hiu)
- Kalbehasit (قلب الأسد)"Qalbul asad" (jantung singa)
- Rigel (رجل الجوز)"Rajul Jauzaa" (laki-laki)
- Suhail,
- Vega "Al-Waqi'", dll...
Banyak pula istilah-istilah dan media/ sarana astronomi
mengambil dari bahasa Arab dan asli penemuan Arab Islam.
Pada tahun 1603, Alexander Mair membuatkan peta
konstelasi bintang di langit dan menambahkan 12 nama bintang baru ke dalam
gabungan yang telah dirumuskan Ptolemeus Filose sebelumnya. Tahun 1664, Jacob
Bartsch menambahkan tiga nama baru, setelah beberapa waktu kemudian, Nicolas
Louis menambahkan 14 bintang.
Pada tahun 1690, Jehannes Hevelius menambahkan
9 bintang selatan baru, sehingga total semuanya menjadi 88 bintang yang kita
kenal sekarang.
Pada tahun 1928, Himpunan Astronomi
Internasional membagi langit menjadi 88 rasi bintang resmi dengan batas-batas
yang jelas, sehingga setiap arah hanya dimiliki oleh satu rasi bintang saja.
Pada belahan bumi (hemisfer) utara, kebanyakan rasi bintangnya didasarkan pada
tradisi Yunani, yang diwariskan melalui abad Pertengahan dan mengandung
simbol-simbol Zodiak.
Manfaat Rasi Bintang Bagi Manusia Menurut al-Qur’an:
Sebagaimana telah dikatakan, rasi bintang atau
konstelasi adalah sekelompok bintang yang tampak berhubungan membentuk suatu
konfigurasi khusus dan maksud tertentu dari Sang Pencipta alam semesta.
Al-Qur'an telah menjelaskan secara tuntas fungsi dan manfaat bintang-bintang di langit
bagi kepentingan umat manusia di bumi, seperti sebagai alamat yang menjadi
petunjuk pada kegelapan darat dan lautan, penghias bagi langit dunia dan bom
molotop bagi setan.
Al-Qur'an juga menegaskan bahwa bintang-bintang
juga itu menjadi sumber rezki di langit dan sekaligus menjadi perisai yang
membendung keganasan rerentuhan benda-benda langit yang setiap detik mengancam
keberlangsungan hidup di dunia. Karena Allah telah melengkapi bintang-bintang
tersebut dengan berbagai perasarana keselamatan, seperti keterikatan yang
kokoh, kepaduannya satu sama lain dan gaya gravitasi yang dimiliki
masing-masing, sehingga tidak saling mengancam satu sama lain.
Berikut ini beberpa contoh manfaat-manfaat
bintang dan rasi bintang tersebut:
Pertama: Rasi bintang sebagai sarana petunjuk arah di
pada kegelapan darat dan lautan, Allah SWT berfirman:
وَهُوَ الَّذِي جَعَلَ
لَكُمُ النُّجُومَ لِتَهْتَدُوا بِهَا فِي ظُلُمَاتِ الْبَرِّ وَالْبَحْرِ قَدْ
فَصَّلْنَا الآيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ (٩٧)
Artinya: "Dan
Dia-lah yang menjadikan bintang-bintang bagimu, agar kamu menjadikannya
petunjuk dalam kegelapan di darat dan di laut. Sesungguhnya Kami telah
menjelaskan tanda-tanda kebesaran (Kami) kepada orang-orang yang
mengetahui" (QS: 6: 97).
Ayat ini dapat diartikan bahwa Allah SWT telah
merekayasa bintang-bintang di langit membentuk sebuah komfigurasi khusus
sebagai konstelasi atau rasi bintang, sehingga dapat menentukan arah.
Jika kita menemukan bintang utara, kita akan
dapat menemukan arah utara, selatan, timur, dan barat. Dengan mengetahui arah,
kita dapat menemukan jalan saat tersesat. Kita juga dapat menemukan arah qiblat
jika kita memerlukan.
Setidaknya ada empat rasi bintang utama yang
perlu kita ketahui, yaitu:
- Rasi Bintang Pari: Berbentuk palang, dan bintang di ujung palang sentiasa menunjukkan ke arah selatan.
- Rasi Bintang Belantik: Bentuknya menyerupai seorang pemburu, dan bintang di kepala menunjukkan arah utara.
- Rasi Bintang Biduk: Berbentuk sendok, dan dua bintang di ujung menunjuk ke arah utara.
- Rasi Bintang Skorpion: Menggambarkan seekor kalajengking.
Allah SWT Yang Maha Pengasih, telah memberikan
bintang yang dapat menunjuki kita. Selama beberapa abad para pelaut dan
penjelajah menggunakan bintang untuk menemukan jalan mereka. Bintang adalah
karunia yang besar bagi manusia.
Sungguh menakjubkan betapa bintang dapat
menunjuki kita dan membantu kita disaat tersesat? Bintang membuktikan kepada
kita bahwa Allah adalah Maha Kuasa, Maha Pengasih, dan Maha Penyayang.
Kedua: Rasi bintang sebagai penghias langit dunia:
Rasi bintang sebagaimana juga bintang lainnya dan planet-planet, merupakan
keistimewaan langit dunia dan penghiasnya, seperti firman Allah:
وَلَقَدْ جَعَلْنَا فِي السَّمَاءِ
بُرُوجًا وَزَيَّنَّاهَا لِلنَّاظِرِينَ (١٦)
Artinya: "Dan
sesungguhnya Kami telah menciptakan gugusan bintang-bintang (di langit) dan
Kami telah menghiasi langit itu bagi orang-orang yang memandang(nya)"
(QS: 15: 16).
إِنَّا زَيَّنَّا
السَّمَاءَ الدُّنْيَا بِزِينَةٍ الْكَوَاكِبِ (٦)
Artinya:"Sesungguhnya
Kami telah menghias langit yang terdekat dengan hiasan, yaitu
bintang-bintang" (QS:37:6)
فَقَضَاهُنَّ سَبْعَ
سَمَاوَاتٍ فِي يَوْمَيْنِ وَأَوْحَى فِي كُلِّ سَمَاءٍ أَمْرَهَا وَزَيَّنَّا
السَّمَاءَ الدُّنْيَا بِمَصَابِيحَ وَحِفْظًا ذَلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ
الْعَلِيمِ (١٢)
Artinya: "Maka
Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa. Dia mewahyukan pada tiap-tiap
langit urusannya. dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang
cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan
yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui" (QS: 41: 12)
وَلَقَدْ زَيَّنَّا السَّمَاءَ
الدُّنْيَا بِمَصَابِيحَ وَجَعَلْنَاهَا رُجُومًا لِلشَّيَاطِينِ وَأَعْتَدْنَا لَهُمْ
عَذَابَ السَّعِيرِ (٥)
Artinya: "Sesungguhnya
Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang, dan Kami jadikan
bintang-bintang itu alat-alat pelempar syaitan, dan Kami sediakan bagi mereka
siksa neraka yang menyala-nyala" (QS: 67: 5).
Ketiga: Konfigurasi, bintang-bintang (pelita), planet-planet
dan satelit-satelit alami adalah sarana yang paling penting untuk cahaya gelap
malam, terutama dengan cahayanya sendiri dan planet-planet serta
satelit-satelit refleksi lampu-lampu bintang memberikan cahaya juga. Jika tidak
demikian, bumi menjadi gelap-gulita malam. Mencengkeram, menakutkan dan sangat
mengganggu.
Keempat: Rasi bintang sebagai bintang-bintang dan
planet-planet rudal untuk setan: Manusia mempercayai bahwa rudal untuk setan
cukup hanya dengan meteor saja, firman Allah SWT:
وَلَقَدْ جَعَلْنَا فِي
السَّمَاءِ بُرُوجًا وَزَيَّنَّاهَا لِلنَّاظِرِينَ (١٦) وَحَفِظْنَاهَا مِنْ
كُلِّ شَيْطَانٍ رَجِيمٍ (١٧) إِلا مَنِ اسْتَرَقَ السَّمْعَ فَأَتْبَعَهُ شِهَابٌ
مُبِينٌ (١٨)
Artinya: "Dan
sesungguhnya Kami telah menciptakan gugusan bintang-bintang (di langit) dan
Kami telah menghiasi langit itu bagi orang-orang yang memandang (nya), Dan Kami
menjaganya dari tiap-tiap setan yang terkutuk, Kecuali setan yang mencuri-curi
(berita) yang dapat didengar (dari malaikat) lalu dia dikejar oleh semburan api
yang terang (meteor)" (QS: 15: 16-18).
إِنَّا زَيَّنَّا
السَّمَاءَ الدُّنْيَا بِزِينَةٍ الْكَوَاكِبِ (٦) وَحِفْظًا مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ
مَارِدٍ (٧) لا يَسَّمَّعُونَ إِلَى الْمَلإ الأعْلَى وَيُقْذَفُونَ مِنْ كُلِّ
جَانِبٍ (٨) دُحُورًا وَلَهُمْ عَذَابٌ وَاصِبٌ (٩) إِلا مَنْ خَطِفَ الْخَطْفَةَ
فَأَتْبَعَهُ شِهَابٌ ثَاقِبٌ (١٠)
Artinya: "Sesungguhnya
Kami telah menghias langit yang terdekat dengan hiasan, yaitu bintang-bintang, dan
telah memeliharanya (sebenar-benarnya) dari setiap setan yang sangat durhaka, setan-setan
itu tidak dapat mendengar-dengarkan (pembicaraan) para malaikat dan mereka
dilempari dari segala penjuru. Untuk mengusir mereka dan bagi mereka siksaan
yang kekal, akan tetapi barangsiapa (di antara mereka) yang mencuri-curi
(pembicaraan); Maka ia dikejar oleh suluh api yang cemerlang (meteor)"
(QS: 37: 10-6).
وَأَنَّا لَمَسْنَا السَّمَاءَ
فَوَجَدْنَاهَا مُلِئَتْ حَرَسًا شَدِيدًا وَشُهُبًا (٨)
Artinya: "Dan
sesungguhnya kami (bangsa jin) telah mencoba mengetahui (rahasia) langit, maka
kami mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dan panah-panah api
(meteor)" (QS: 72: 8).
Meteor, adalah penampakan jalur jatuhnya
meteoroid ke atmosfer bumi, lazim disebut sebagai bintang jatuh dengan
kecepatan sangat tinggi mencapai 40 Km per-detik. Penampakan tersebut
disebabkan oleh panas yang dihasilkan oleh tekanan ram (bukan oleh gesekan,
sebagaimana anggapan umum sebelum ini) pada saat meteoroid memasuki atmosfer.
Meteor yang sangat terang, lebih terang daripada penampakan Planet Venus, dapat
disebut sebagai bolide.
Jika suatu meteoroid tidak habis terbakar dalam
perjalanannya di atmosfer dan mencapai permukaan bumi, benda yang dihasilkan
disebut meteorit. Meteor yang menabrak bumi atau objek lain dapat membentuk
impact crater.
Diriwayat dari nabi Muhammad SAW bahwa: Para
malaikat di lepas bicara tentang hal diperuntukkan di bumi, lalu setang
mendengarkan hal tersebut dan dibisikkannya ketelinga dukun sebagaimana
meniupkan kemulut botol, maka dimanfaatkannya untuk meraut kekayaan dengan
kebohongannya.
Setan selalu berusaha menguping untuk mendengar
dan mencuri berita-berita langit dunia, dan disampaikannya apa yang didengarkan
itu kepada kolega-koleganya seperti dajjal, tukang nujum, dukun dan peramal-peramal
agar dapat menyesatkan anak cucu Adam serta memalingkannya dari iman dan
tawakkal kepada Allah Tuhan semesta alam, menjadikan mereka kafir.
Kemudian usaha-usaha setan tersebut terhenti
secara total setelah diutusnya nabi Muhammad SAW. Allah menjadikan
meteor-meteor dari materi rasi bintang, bintang-bintang dan planet-planet
satpam langit untuk mengawasi setan.
Kelima: Rasi bintang, bintang dan planet-planet sebagai
sumber memperoleh rezki dari langit, seperti firman Allah SWT:
وَفِي السَّمَاءِ رِزْقُكُمْ
وَمَا تُوعَدُونَ (٢٢)
Artinya: "Dan
di langit terdapat (sebab-sebab) rezekimu dan terdapat (pula) apa yang
dijanjikan kepadamu" (QS: 51: 22).
Para pakar tafsir dunia mengomentari ayat ini
sebagai urusan rezki dan penentuan janji, karena yang dijanjikan itu adalah
surga atau neraka dan keberuntungan (pahala) atau siksaan. Sebagian ahli tafsir
yang lain sebagai hujan, menafsirkan langit sebagai awan.
Tentu semua penafsiran ini benar adanya, dan
benar juga ungkapan Ibnu Abbas ra. yang mengatakan bahwa waktulah akan
menafsirkan al-Qur’an, tokoh-tokoh tafsir di atas umumnya lahir sebelum era
observasi ke luar angkasa maka pengetahuan astronomi mereka sangat terbatas. Namun
belakangan ini fakta ilmiah datang meyakinkan bahwa segala aspek yang telah
diciptakan oleh Allah SWT di jantung bintang-bintang merupakan sumber rezeki
dan diturunkan ke bumi dengan skala telah ditentukan sesuai ukurannya. Itu
semua diketahui setelah abad pertengahan terutama setelah tahun 1960-an.
Rasi, bintang-bintang, planet-planet, meteor-meteor
dan komet-komet merupakan sumber-sumber rezeki penting atas penduduk bumi.
Keenam: Rasi dengan bintang-bintangnya merupakan
patriot (perisai) untuk mencegah runtuhan-runtuhan langit menimpa bumi: Bahwa
rasi dengan bintang-bintang dan objek-objek yang lain adalah perisai yang telah
dipersiapkan oleh Allah SWT untuk melindungi bumi dari runtuhan benda-benda
langit.
Walau jarak yang memisahkan antara satu sama
lain sangat jauh, tetapi semuanya mempunyai keterikatan yang kokoh dan teliti
oleh kekuatan-kekuatan yang sangat besar seperti grafitasi dan kemampuan
pencegahan yang terpusat.
Dari berbagai informasi yang telah dijelaskan di atas, dapat
diketahui sebagian kecil dari fungsi dan manfaat yang sangat besar dari rasi bintang, yang
telah diperingatkan oleh Allah SWT kepada kita dengan sumpah dahsyat ini: "Demi
langit yang mempunyai rasi bintang".
Penulis sangat yakin bahwa generasi-generasi
mendatang, akan mengungkap lebih banyak lagi rahasia-rahasia ayat ini, jauh
dari yang kita ketahui sekarang. Dengan demikian, isyarat-isyarat ilmiah alam
semesta dalam al-Qur'an akan tetap menjadi saksi keagungan Allah SWT dan bukit
ketuhanan-Nya yang mutlak. Begitu juga dapat mengukuhkan kenabian dan risalah,
bahwa nabi Muhammad SAW tiada-lah berucap sesuka hati tetapi wahyu dari Allah
Pencipta alam semesta. (Wallahua'lam)
- Lihat: Kamus Lisanul Arab, Ibn Mandzur, Materi (برج).
- Lihat: Kamus Lisanul Arab, Ibn Mundzir, Materi (برج).
- Ibn Katsir, Tafsir Ibn Katsir.
- Muhammad Hasanain Makhluf, Tafsir Ruuhul Ma’ani.
- Muhammad Sayyid Quthub, Fi Dzilaalil Qur’an.
- Muhammad as-Shabuni, Shafwatut Tafasir.
BACA JUGA :
|
|||
1
|
2
|
||
3
|
4
|
||
5
|
6
|
||
7
|
8
|
||
9
|
10
|
||
11
|
12
|
||
13
|
14
|
||
15
|
16
|
||
17
|
18
|
||
19
|
20
|
||
21
|
22
|
Karya Terbaru Penulis:
Miliki Bukunya Sekarang!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar