My Buku Kuning Center : MAKKAH AL-MUKARRAMAH; KONSEP NEGERI SUCI MODERN :

DROP MENU

Rabu, September 15, 2021

MAKKAH AL-MUKARRAMAH; KONSEP NEGERI SUCI MODERN :

*Mukjizat Dimensi Geografi AlQuran (05) : 

Negeri Aman dan Makmur

By: Med Hatta 

"Makkah Al-Mukarramah, daerah khusus kota suci; sebuah tempat di mana Allah telah melarang banyak perbuatan, dan telah meletakkan untuk itu situasi khusus, berbeda dengan negeri mana-pun di dunia. Allah telah melarang di dalamnya pembunuhan, berburu dan segala macam tindak kejahatan yang dilakukan oleh manusia di tempat lain. Makkah al-Mukarramah adalah terletak di lereng Pegunungan Sarawat, dan merupakan titik pertemuan Tihama dengan pegunungan yang mengelilinginya dari semua sisi, memiliki iklim yang panas dan kering di musim panas, dingin dan hujan di musim dingin. Dan rumah-rumahnya terletak di sepanjang lembah, orang Makkah menyebutnya Wadi Ibrahim. Lokasi Makkah Al-Mukarramah sangat penting, karena merupakan pertengahan jalur kafilah perdagangan kuno yang dulu sangat aktif antara Yaman dan Syam di selatan dan utara. Ayat kajian berbicara tentang konsep negeri Suci modern...!"

*Baca; Versi Seluler

Allah berfirman :

وَإِذْ قَالَ إِبْرَٰهِهمُ رَبِّ ٱجْعَلْ هَٰذَا بَلَدًا ءَامِنًا وَٱرْزُقْ أَهْلَهُۥ مِنَ ٱلثَّمَرَٰتِ مَنْ ءَامَنَ مِنْهُم بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ ۖ قَالَ وَمَن كَفَرَ فَأُمَتِّعُهُۥ قَلِيلًا ثُمَّ أَضْطَرُّهُۥٓ إِلَىٰ عَذَابِ ٱلنَّارِ ۖ وَبِئْسَ ٱلْمَصِيرُ

Terjemah Arti: "Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berdoa, "Ya Tuhanku, jadikanlah (negeri Makkah) ini negeri yang aman dan berilah rezeki berupa buah-buahan kepada penduduknya, yaitu di antara mereka yang beriman kepada Allah dan hari kemudian," Dia (Allah) berfirman, "Dan kepada orang yang kafir akan Aku beri kesenangan sementara, kemudian akan Aku paksa dia ke dalam azab neraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali." (QS. Al-Baqarah: 126); 

وَإِذْ قَالَ إِبْرَٰهِيمُ رَبِّ ٱجْعَلْ هَٰذَا ٱلْبَلَدَ ءَامِنًا وَٱجْنُبْنِى وَبَنِىَّ أَن نَّعْبُدَ ٱلْأَصْنَامَ

Terjemah Arti: "Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa, "Ya Tuhan, jadikanlah negeri ini (Makkah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku agar tidak menyembah berhala." (QS. Ibrahim: 35); 

لَآ أُقْسِمُ بِهَٰذَا ٱلْبَلَدِ؛ وَأَنتَ حِلٌّۢ بِهَٰذَا ٱلْبَلَدِ

Terjemah Arti: "Aku bersumpah dengan negeri ini (Makkah), dan engkau (Muhammad), bertempat di negeri (Makkah) ini," (QS. Al-Balad: 1-2); 

وَهَٰذَا ٱلْبَلَدِ ٱلْأَمِينِ

Terjemah Arti: "dan demi negeri (Makkah) yang aman ini." (QS. At-Tin: 3). 

Lima ayat kajian dari 4 surah yang berbeda menyebutkan Makkah Al-Mukarramah sebagai negeri yang "independen", bahkan pada surah Al-Balad dan surah At-Tin, Allah - secara khusus - bersumpah demi negeri yang suci tersebut, menunjukkan pentingnya negeri khusus kota suci Makkah. Negeri di mana Allah telah melarang banyak perbuatan dan segala berntuk kriminal yang tercela, dan telah meletakkan untuk itu situasi khusus, berbeda dengan negeri-negeri mana-pun di dunia. 

Semua wilayah kota Makkah adalah tanah haram, di dalamnya terdapat rumah ibadah pertama di bangun di atas permukaan bumi, Ka'bah (Baitullah) kiblat umat Islam sedunia, ada Maqam Ibrahim dan belum lagi Masjid Haram sebagai saksi Isra-Mi'raj nabi Muhammad SAW ke langit yang paling tinggi, Sidratul Muntaha. Dan shalah sekali di Masjid Haram lebih utama dari 100.000 shalat di tempat lain. 

Makkah Al-Mukarramah memiliki luas 550 Km2, semuanya masuk daerah tanah haram, jadi bukan sebatang area Masjid Haram saja; Pusat batas tanah haram adalah Ka'bah, memanjang ke Utara 7 Km, ke Barat 18 Km, ke Timur 14,5 Km, ke Selatan 20 Km. Dan Mina, Muzdalifah, bukit Arafah, Gua Tsaur serta Gua Gira semua masuk dalam wilayah tanah haram. 

Kota suci Makkah Al-Mukarramah adalah tujuan utama ziarah umat Islam untuk menunaikan ibadah haji dan umrah. Karenanya, Allah SWT menjadikan negeri - khusus - kota suci Makkah sebagai tempat yang paling aman di muka bumi. Ini - tentu - tidak terlepas dari perencanaan dan do'a nabi Ibrahim as untuk kesejahteraan dan kemakmuran kota suci ini. Allah berfirman : 

وَإِذْ قَالَ إِبْرَٰهِهمُ رَبِّ ٱجْعَلْ هَٰذَا بَلَدًا ءَامِنًا وَٱرْزُقْ أَهْلَهُۥ مِنَ ٱلثَّمَرَٰتِ 

Terjemah Arti: "Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berdoa, "Ya Tuhanku, jadikanlah (negeri Makkah) ini negeri yang aman dan berilah rezeki berupa buah-buahan kepada penduduknya,"

Kata ulama-ulama pemerhati tafsir AlQuran, bahwa ketika nabi Ibrahim as menyampaikan permohonnya kepada Allah SWT, sesungguhnya ia telah memikirkan sebuah konsep negara khusus kota suci yang independen, makmur dan modern.  Dalam do’anya ia meminta dua hal yang paling perinsip untuk terciptanya negara makmur dan modern, yaitu tentang keamanan dan kesejahteraan :

Pertama, Keamanan: Nabi Ibrahim as sangat sadar bahwa yang paling penting untuk negeri suci seperti Makkah Al-Mukarramah adalah menciptakan kondisi aman dan tenteram di dalamnya, karena ia merupakan negeri yang tidak ditumbuhi tanaman-tanaman, dan tidak cocok (juga) untuk daerah pertanian. Maka seandainya kondisi keamanan pun tidak tercipta pula, niscaya kota suci Makkah tidak mempunyai daya tarik yang dapat mengundang investor menanamkan sahamnya, dan akan menjadi sulit kehidupan di dalamnya. 

Oleh karena itu, Allah mengabulkan permohonan Ibrahim tersebut, dan Dia menjadikan kota negeri Makkah sebagai zona paling yang aman di permukaan bumi, maka tidak ada seorang pemberontak pun yang bermaksud jahat kepada kota suci Makkah kecuali Allah telah menghancurkannya terlebih dahulu sebelum tanganya menyentuh Ka’bah, seperti terjadi pada raja Abrahah dan tentara gajahnya.  

Makkah Al-Mukarramah bukan saja zona yang aman, tetapi ia juga menjadi tambatan jiwa semua manusia, setiap hati manusia selalu rindu ingin mengunjunginya dan terus-menerus menziarahinya, Allah berfirman : 

وَإِذْ جَعَلْنَا ٱلْبَيْتَ مَثَابَةً لِّلنَّاسِ وَأَمْنًا وَٱتَّخِذُوا۟ مِن مَّقَامِ إِبْرَٰهِۦمَ مُصَلًّى ۖ وَعَهِدْنَآ إِلَىٰٓ إِبْرَٰهِۦمَ وَإِسْمَٰعِيلَ أَن طَهِّرَا بَيْتِىَ لِلطَّآئِفِينَ وَٱلْعَٰكِفِينَ وَٱلرُّكَّعِ ٱلسُّجُودِ

Terjemah Arti: "Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah (Ka'bah) tempat berkumpul dan tempat yang aman bagi manusia. Dan jadikanlah maqam Ibrahim itu tempat salat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ism'ail, "Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang tawaf, orang yang itikaf, orang yang rukuk, dan orang yang sujud." (QS. Al-Baqarah: 125).

Kedua, Kesejahteraan:

Allah berfirman:

وَارْزُقْ أَهْلَهُ مِنَ الثَّمَرَاتِ

Terjemah Arti: "dan berikanlah rezki dari berbagai penghasilan kepada penduduknya;"

Kebanyakan pakar tafsir menerjemahkan kalimat ("الثَّمَرَاتِ" = at-tsamaraat) pada ayat kajian sebagai buah-buahan 'mutlak', yang dihasilkan dari pertanian, namun kajian ini melihat bahwa terjemahan itu tidak relevan pada ayat ini, tetapi sesuatu yang jauh lebih berkualitas dan bernilai ekonomi tinggi daripada (hanya) sekedar buah-buahan saja, dengan beberapa pertimbangan sebagai berikut: 

  1. Secara geografis kota suci Makkah berada di Jazirah Arab, terletak di sebuah lembah bebatuan yang kering, dikelilingi oleh bukit-bukit batu yang tandus, tidak mempunyai curah hujan yang cukup, tidak dialiri oleh sungai-sungai irigasi, dan tidak ditumbuhi oleh tanaman-tanaman. 
  2. Menurut ilmu botani modern bahwa daerah kawasan kota suci Makkah sama sekali tidak cocok untuk lahan pertanian, maka betapa pun pemerintah setempat - sekarang - mengupayakan reboisasi di sana, berapa triliun Rial pun dibelanjakan untuk upaya itu, maka tetap saja pohon-pohon yang ditanam itu akan menolak karena itu bukan habitatnya. 
  3. Nabi Ibrahim as sangat mengetahui kondisi Makkah yang kering tandus setelah menempatkan keluarganya di sana, oleh karena itu Beliau (dengan nada "prihatin") mengadukannya, sebagaimana pada firman Allah: "sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman." (QS: Ibrahim: 37).  
  4. Kalau nabi Ibrahim saja telah mengetahui fakta kota suci Makkah seperti pengakuannya tersebut, maka tidak pantas baginya sebagai seorang nabi besar, memohonkan untuk keluarganya sesuatu yang tidak wajar, seperti meminta kepada Allah menjadikan kota tandus Makkah sebagai penghasil buah-buahan yang berlimpah ruah. Kecuali hal itu untuk keperluan dakwah sebagai kemukjizatan Allah, seperti terjadi pada diri Isa as meminta diturunkan makanan siap saji dari langit, dan itupun hanya berlaku sekali saja pada saat itu juga. 
  5. Kemudian jika yang dimaksudkan dalam do’a itu adalah buah-buahan import, sebagaimana banyak dilangsir oleh para pemerhati tafsir, maka itu saja tidak cukup mengangkat penduduk Makkah menjadi sejahtera, karena itu hanya memenuhi kebutuhan nutrisi saja, sedangkan penduduk Makkah masih membutuhkan protein, pangan yang lain, sandang, pakaian cantik, rumah mewah, kendaraan lux, dan pershiasan kemewahan lainnya, layaknya masyarakat maju modern. Nah, kalau hanya mengimport buah-buahan saja tentu tidak memenuhi standard sejahtera, bahkan menjadikan negara pengeksport lebih makmur.

Karenanya, dan dari keterangan-keterangan di atas, kajian ini cenderung menerjemahkan kalimat 'at-tsamaraat" pada ayat kajian di atas sebagai "produk investasi", maka do’a Ibrahim: "dan berikanlah rezki dari berbagai produk investasi kepada penduduknya."  

Pertimbangan lain kita: Pertama, kalimat "at-tsamaraat" berasal dasar bahasa Arab "at-tsamaru" – single, artinya hasil atau produk. Seperti kalau di katakan: buah adalah hasil atau produk dari tanaman, lulus ujian adalah hasil dari belajar keras, kaya raya adalah hasil dari bisnis sukses, dll.....

Maka di dalam istilah per-bank-an dan ilmu ekonomi modern pun kata "al-istitsmar" - berasal dari kata "at-tsamaru" tadi - sudah menjadi bahasa ekonomi di negara-negara yang berbahasa Arab yang artinya investasi, seperti "البنك الاستثمار الوطني" (al-bank al-Istismar al-Wathani) artinya Bank Investasi Nasional, atau "al-Mustatsmir" artinya investor, atau "at-Tsamaraat" bisa juga berarti laba bersih. 

Kedua, pada realita – sekarang – Kerajaan Saudi Arabia yang mengasai urusan Baitullah di kota suci Makkah, secara kasak mata kita dapat membayangkan berapa besar devisa yang diperoleh negeri itu dari investasi haji dan umrah, karena banyaknya jamaah haji dan umrah yang berziarah ke tanah suci itu setiap tahun. My Buku Kuning kita, tidak bisa menyebutkan data angkanya karena tidak punya data yang mendukung untuk itu. 

Bahkan saking sejahteranya tanah suci tersebut, membuat pemerintah Saudi Arabia satu-satunya negara di dunia yang mampu memberikan visa masuk gratis bagi lebih dari 10 juta peziarah sepanjang tahun pada setiap tahunnya. 

Ini semua tidak akan terjadi kalau kota suci Makkah tidak memberikan jaminan keamanan dan kestabilan di kawasannya, sehingga membuat nyaman para investor dan peziarah Baitullah memasuki kawasan tersebut setiap saat. Maka benar Allah telah mengabulkan do’a rasul-Nya yang mulia Ibrahim as: "Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini, negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezki dari berbagai penghasilan kepada penduduknya." Wallahul Musta'an ! 


Kajian Berhubungan : 

Tidak ada komentar:

歓迎 | Bienvenue | 환영 | Welcome | أهلا وسهلا | добро пожаловать | Bonvenon | 歡迎

{} Thanks For Visiting {}
{} شكرا للزيارة {}
{} Trims Tamu Budiman {}


MyBukuKuning Global Group


KLIK GAMBAR!
Super-Bee
Pop up my Cbox
Optimize for higher ranking FREE – DIY Meta Tags! Brought to you by ineedhits!
Website Traffic