*Serial: 99 Inspirasi Dahsyat Dari Perumpamaan-Live AlQuran (29) :
Tujuh Bumi Kembar
By: Med Hatta
"Alquran tidak menyebutkan secara implisit (langsung) angka tujuh untuk hitungan kuantitas bumi, sebagaimana telah menyebutkan adanya tujuh buah langit pada tujuh ayat Alquran. Adapun ayat kajian berikut adalah satu-satunya nash Alquran yang - secara eksplisit - menyebutkan keberadaan tujuh buah bumi yang tersusun seperti juga langit..."
Allah berfirman:
اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ وَمِنَ الأرْضِ مِثْلَهُنَّ يَتَنَزَّلُ الأمْرُ بَيْنَهُنَّ لِتَعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ وَأَنَّ اللَّهَ قَدْ أَحَاطَ بِكُلِّ شَيْءٍ عِلْمًا ١٢
Terjemah Arti: "Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu." (QS: 065: 12).
Tujuh Bumi Kembar:
Alquran tidak menyebutkan secara implisit angka tujuh untuk hitungan kuantitas bumi, sebagaimana telah menyebutkan adanya tujuh buah langit pada tujuh ayat Alquran. Adapun ayat kajian ini adalah satu-satunya nash Alquran yang - secara eksplisit - menyebutkan keberadaan tujuh buah bumi yang tersusun seperti juga langit.
Oleh karena itu, sebelum menganalisa fakta tujuh bumi lebih jauh, penulis ingin terlebih dahulu mengobserfasi tujuh buah langit sebagai media conversi. Karena untuk mengetahui sesuatu harus mengenal terlebih dahulu padanannya, sedangkan langit adalah perbandingan yang 'sepadan' untuk itu, setidaknya Alquran telah menegaskan bahwa perumpamaan tujuh buah bumi sama seperti reliata tujuh buah langit, sebagaimana firman Allah:
اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ وَمِنَ الأرْضِ مِثْلَهُنَّ
Terjemah Arti: "Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula (tujuh) bumi" (QS: 065: 12).
Untuk menganalisa tentang tujuh langit di dalam Alquran, tentu terlebih dahulu harus mengobservasi langit perlangit hingga langit ketujuh. Penulis akan memulai dari yang paling dekat (langit pertama). Apa saja yang memadati langit pertama dan sampai dimanakah batasnya?
Massa dan Kepadatan Yang Mengisi Langit Pertama:
Kumpulan grup local galaksi meliputi puluhan galaksi-galaksi dan grup local ini bergabung dengan kelompok lebih besar disebut klaster galaksi, anggotanya mencapai ratusan bahkan puluhan ribu galaksi yang berbeda-beda, di antaranya ribuan grup galaksi ini yang sudah didentifikasi ahli astronomi hingga saat ini.
Kemudian grup klaster galaksi ini bergabung lagi dengan kelompok lokal yang jauh lebih besar disebut superklaster galaksi, anggotanya mencapai ratusan kelompok-kelompok klaster, ahli astronomi telah mengintai 16 di antara grup lokal superklaster ini pada jarak sekitar 20 billiun jarak kecepatan cahaya. Dan grup local superklaster ini bergabung lagi dengan kelompok-kelompok local yang lebih besar disebut super-super klaster, serta masih akan bergabung lagi dengan kelompok-kelompok lokal yang jauh lebih besar sampai batas yang tidak diketahui kecuali Allah SWT.
Dimanakah Tujuh Susun Langit dan Dimana pula Tujuh Susun Bumi?:
Dari keterangan singkat di atas dan ditambah dengan penjelasan-penjelasan pada kajian sebelumnya, diketahui bahwa bagian langit (dekat) dunia yang dapat dijangkau ahli astronomi dengan teknologi teleskop tercanggih yang ada, masih sangat terbatas dibanding besarnya dimensi yang terus berkembang. Bahkan semakin besar teleskop yang dihasilkan manusia, semakin besar pula dimensi alam semesta yang dapat dijangkaunya.
Padahal ini baru sebatas langit pertama saja sedangkan Alquran jauh sebelumnya telah menegaskan hakikat adanya tujuh susun langit, bukan hanya satu langit saja, dan bumi hunian kita ini masih mempunyai enam kembaran lain yang edentik dengannya, semuanya berada dilingkup alam semesta (langit pertama) ini. Allah berfirman :
اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ وَمِنَ الأرْضِ مِثْلَهُنَّ
Terjemah Arti: "Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula (tujuh) bumi" (QS: 065: 12).
Penjelasan Pakar Tafsir Dunia Tentang Tujuh Langit dan Tujuh Bumi:
Ibnu Katsir, ketika menjelaskan ayat ke-12 (akhir) surah at-Thalaaq, menerangkan: "Bahwa Allah SWT mengekspos kemampuaan-Nya yang dahsyat dan kekuasaan-Nya yang agung, untuk mempertegas keagungan apa yang telah di syariatkan agama yang lurus, seperti pada ayat-ayat penciptaan tujuh langit dan tujuh bumi di atas. Sebagaimana keterangan dari Kitab shahih Bukhari dan Muslim, rasul pilihan Allah, Muhammad SAW bersabda: "Barang siapa mencaplok satu inci tanah, akan dililit oleh tujuh susun bumi".
Terdapat tidak sedikit hadits nabi tentang tujuh langit dan tujuh bumi, di antaranya baginda mulia SAW bersabda: "Tiada-lah tujuh langit beserta dengan isinya dan apa yang ada di antara ketujuhnya, tiada pula tujuh bumi beserta dengan isinya dan apa yang ada di antara ketujuhnya, dibandingkan dengan "Kursi" Allah kecuali hanya seperti cincin yang dilemparkan dipadang gurun".
Sayyid Quthub mengomentari: "Bahwa tujuh langit itu kita tidak mengetahui fakta signifikasinya, dimensi dan areanya, bisa saja salah satu di antaranya yang kita kenal adalah bumi kita ini dan enam lainnya hanya Allah yang menetehui. Bisa juga berarti bumi ini sama jenisnya dengan tujuh langit, yaitu sama-sama dalam susunan dan krakteristiknya."
Fakta Tujuh Langit dan Tujuh Bumi:
Kesimpulan buku ini tentang tujuh langit dan tujuh bumi, bahwa dengan kemajuan sains dan teknologi yang ada dewasa ini, kita tidak akan menjangkau hakikat tujuh langit yang diberitakan Allah SWT melalui nabi penutup Muhammad SAW, kecuali hanya bagian kecil saja dari langit dunia, yang dikhususkan Sang Pencipta SWT dengan bintang-bintang, planet-planet dan satelit-satelit.
Bintang-bintang terakhir inilah menjadi sarana bagi manusia untuk mengetahui bagian yang terjangkau dari alam semesta, sebagaimana firman Allah SWT:
وَزَيَّنَّا السَّمَاءَ الدُّنْيَا بِمَصَابِيحَ وَحِفْظًا
Terjemah Arti: "dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya" (QS: 041: 12).
وَلَقَدْ زَيَّنَّا السَّمَاءَ الدُّنْيَا بِمَصَابِيحَ وَجَعَلْنَاهَا رُجُومًا لِلشَّيَاطِينِ
Terjemah Arti: "Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang, dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar setan" (QS: 067 : 5)
أَفَلَمْ يَنْظُرُوا إِلَى السَّمَاءِ فَوْقَهُمْ كَيْفَ بَنَيْنَاهَا وَزَيَّنَّاهَا وَمَا لَهَا مِنْ فُرُوجٍ ٦
Terjemah Arti: "Maka apakah mereka tidak melihat akan langit yang ada di atas mereka, bagaimana Kami meninggikannya dan menghiasinya dan langit itu tidak mempunyai retak-retak sedikitpun?" (QS: 050 : 6)
إِنَّا زَيَّنَّا السَّمَاءَ الدُّنْيَا بِزِينَةٍ الْكَوَاكِبِ ٦
Terjemah Arti: "Sesungguhnya Kami telah menghias langit yang terdekat dengan hiasan, yaitu bintang-bintang" (QS: 037 : 6)
Penyebutan langit pada ayat-ayat di atas dengan bentuk single, bukan plural, dan semuanya digambarkan sebagai panorama yang dihiasi dengan bintang-bintang dan planet-planet serta diidentifikasikan sebagai langit dunia secara khusus.
Lebih jauh ayat-ayat di atas juga sekaligus mengkomfirmasikan fakta tujuh langit, yaitu tidak diidentifikasikan sebagai langit dunia, dan pada ayat ke-6 dari surah Qaaf diganti tanda Tanya: "Maka apakah mereka tidak melihat akan langit yang ada di atas mereka?", mempertegas bahwa langit dunia adalah satu-satunya langit yang dapat dilihat oleh manusia.
Adapun enam langit sisanya, tidak diberitahukan oleh Allah SWT dalam Alquran, namun telah diperlihatkannya kepada nabi Muhammad SAW pada malam perjalanan "Israa dan Mi'raj", serta beliau SAW sendiri menceritakannya secara langsung lewat haditsnya, maka manusia tidak akan mengetahui hakikat enam langit tersebut.
Semua yang kita fahami dari Alquran menggambarkan enam langit yang lain itu, ialah identik dengan langit dunia dan tersusun bersamanya sebagai kesatuan (grup) tujuh langit, sebagaimana firman Allah:
الَّذِي خَلَقَ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ طِبَاقًا مَا تَرَى فِي خَلْقِ الرَّحْمَنِ مِنْ تَفَاوُتٍ فَارْجِعِ الْبَصَرَ هَلْ تَرَى مِنْ فُطُورٍ ٣
Terjemah Arti: "Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis, kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang, maka lihatlah berulang-ulang adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang?" (QS: 067 : 3)
أَلَمْ تَرَوْا كَيْفَ خَلَقَ اللَّهُ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ طِبَاقًا ١٥ وَجَعَلَ الْقَمَرَ فِيهِنَّ نُورًا وَجَعَلَ الشَّمْسَ سِرَاجًا ١٦
Terjemah Arti: "Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah menciptakan tujuh langit bertingkat-tingkat?; Dan Allah menciptakan padanya bulan sebagai cahaya dan menjadikan matahari sebagai pelita?" (QS: 071 : 15-16).
Jelas dari kedua ayat di atas bahwa tujuh langit, termasuk langit dunia, tersusun dalam satu grup local (kesatuan), bagian luar menutupi bagian dalamnya, kalau tidak, semua yang ada di langit dunia akan jatuh pada langit-langit yang lain, jadi bulan dan matahari – keduanya dari anggota "super galaksi langit dunia" akan jatuh pada semua langit tujuh.
Telah terbukti secara ilmiah bahwa gerakan benda dibagian yang dapat dijangkau dari alam semesta tidak dapat berada digaris lurus. Hal ini diperlukan untuk membungkuk (miring) karena penyebaran materi dan energi di alam semesta, dan dampak dari setiap gravitasi benda (dalam berbagai bentuknya) dan medan magnet energi (dengan berbagai skalanya), atas pergerakan objek-objek dalam bagian yang terjangkau dari alam semesta. Allah berfirman:
Alquran mengistilahkan "gerakan" pada langit satu, dan mengistilahkan dengan (العروج) "al-'uruuj" (naik) pada langit tujuh, kata (العروج) "al-'uruuj" (naik) dalam bahasa Arab, yaitu gerakan tubuh dalam garis kurva lentur.
Telah terbukti secara ilmiah bahwa gerakan benda dibagian yang dapat dijangkau dari alam semesta tidak dapat berada digaris lurus. Hal ini diperlukan untuk membungkuk (miring) karena penyebaran materi dan energi di alam semesta, dan dampak dari setiap gravitasi benda (dalam berbagai bentuknya) dan medan magnet energi (dengan berbagai skalanya), atas pergerakan objek-objek dalam bagian yang terjangkau dari alam semesta. Allah berfirman:
وَلَوْ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَابًا مِنَ السَّمَاءِ فَظَلُّوا فِيهِ يَعْرُجُونَ ١٤
Terjemah Arti: "Dan jika seandainya Kami membukakan kepada mereka salah satu dari (pintu-pintu) langit, lalu mereka terus menerus naik ke atasnya" (QS: 015 : 14).
يُدَبِّرُ الأمْرَ مِنَ السَّمَاءِ إِلَى الأرْضِ ثُمَّ يَعْرُجُ إِلَيْهِ فِي يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُ أَلْفَ سَنَةٍ مِمَّا تَعُدُّونَ ٥
Terjemah Arti: "Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya seribu tahun menurut perhitunganmu" (QS: 032 : 5).
يَعْلَمُ مَا يَلِجُ فِي الأرْضِ وَمَا يَخْرُجُ مِنْهَا وَمَا يَنْزِلُ مِنَ السَّمَاءِ وَمَا يَعْرُجُ فِيهَا وَهُوَ الرَّحِيمُ الْغَفُورُ ٢
Terjemah Arti: "Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi, apa yang ke luar daripadanya, apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepadanya dan Dia-lah yang Maha Penyayang lagi Maha Pengampun" (QS: 034 : 2).
Pada awal abad ke-20, studi astronomi dan fisika telah menunjukkan dari lengkungan alam semesta yang dapat dijangkau, dan lengkungan ruang dan waktu (keduanya saling berhubungan), jika diasumsikan – bisa atau tidak – manusia bergerak mengarungi bagian yang terjangkau dari langit dunia (luar angkasa), maka jawabannya adalah mustahil, tidak bisa karena keterbatasan sarana dan prasarana, media dan waktu yang ada saat ini, dibandingkan luasnya bagian yang terjangkau dari alam semesta ini.
Ditambah pula keterbatasan umur manusia serta minimnya potensi yang dicapai sains dan teknologi hingga saat ini. Jika pun manusia berusaha bergerak ke arah tertentu dibagian alam semesta yang terjangkau ini, maka akan kembali lagi ke titik yang sama di mana ia memulai, ini membuktikan bahwa langit dunia bundar seperti bola.
Nah, oleh karena tujuh langit identik (tersusun) satu sama lain berdasarkan Alquran, maka semuanya juga harus bundar dalam bentuk yang sama dan berada pada satu grup (satu status).
Jika seseorang telah sanggup mencapai kecepatan untuk menghindari gravitasi bumi menembus ruang angkasa - kecepatan escaping dari langit dunia (alam semesta) yang terjangkau tidak dapat dicapai kemampuan manusia – itu tidak mungkin terjadi karena keterbatasan umur manusia, maka dengan demikian, manusia tidak akan mungkin keluar dari lingkup langit dunia kecuali dengan izin Allah.
Adapun masing-masing dari malaikat yang diciptakan dari cahaya dan jin yang diciptakan dari api, maka situasinya sangat berbeda, karena Allah SWT telah memberikan kepada masing-masing mereka kemampuan untuk mengarungi alam semesta, sejauh yang kompatibel dengan perannya di dalamnya, yaitu kapasitas yang tidak dapat disanggupi tabiat manusia yang terperangkap dalam lumpur template. Jika roh dilepaskan dari belenggu tanah liat – salah satu privasi Allah - peningkatan kecepatan mobiliti dalam alam semesta bertambah laju dengan luar biasa, sebagaimana firman Allah:
مِنَ اللَّهِ ذِي الْمَعَارِجِ ٣ تَعْرُجُ الْمَلائِكَةُ وَالرُّوحُ إِلَيْهِ فِي يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُ خَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ ٤
Terjemah Arti: "Dari pada Allah, yang mempunyai tempat-tempat naik; Para malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada-Nya pada satu hari yang kadarnya limapuluh ribu tahun" (QS: 070 : 3-4).
Dengan demikian, jelas bahwa Alquran menegaskan hakikat tujuh langit identik satu sama lain, bagian luar menutupi bagian dalamnya, dan semua langit tersebut berbeda dari langit neubela pertama pada awal penciptaan alam semesta. Insya Allah, penulis masih akan kembali membahas tentang langit pada kajian-kajian mendatang di buku ini. Sekarang ingin mengkaji fakta tujuh bumi, dimanakah tujuh bumi itu?
Geologi Alquran Tentang Hakikat Tujuh Bumi:
Sebagaimana halnya fakta tujuh langit identik satu sama lain pada kajian di atas, sesungguhnya bumi juga demikian, yaitu bumi tujuh susun, bagian luar menutupi bagian dalamnya, dan bumi-bumi tersebut berbeda dari bumi neubela (asap) pertama pada awal penciptaan alam semesta. Kemudian dipastikan tujuh bumi tersebut tersusun seperti langit, independen dan identik dengan bumi tempat hunian kita. Kesimpulan ini diambil berdasarkan ayat kajian dari surah at-Thalaaq (65). Hanya saja - hingga saat ini - kita belum memiliki sarana memadai untuk mengetahui ketujuh susun bumi itu, sebagaimana sains modern belum sanggup mengidentifikasi ketujuh susun langit sebagai padanannya, kecuali apa yang telah disampaikan oleh Allah dan rasul Nya (Muhammad SAW).
Alquran menyebutkan kata (الأرض) "al-ardh" (bumi) sebanyak 461 kali, dan mengisyaratkan kesamaannya dengan langit dalam jumlah dan susunan pada satu grup lokol, sebagaimana terdapat pada surah at-Thalaaq (الطلاق).
Fakta Ilmiah Tujuh Susun Bumi:
Pada uraian panjang di atas, kita sudah menyimpulkan bahwa tujuh bumi tersebut tersusun seperti langit, independen dan identik dengan bumi tempat hunian kita. Nah, untuk mengetahui fakta tujuh bumi itu maka kita harus terlebih dahulu mengidentifikasi sifat bumi hunian kita sebagai padanannya. Sehingga kita mudah mengidentifikasi 6 bumi kembarannya yang lain.
Bumi hunian kita adalah salah satu planet anggota tata surya yang terdiri dari delapan planet, yaitu nomor tiga terdekat dari matahari setelah markurius dan venus. Jarak dari Pusat tata surya (matahari) sekitar 150.000.000 Km. Bumi merupakan planet berbentuk semi bundar, memiliki lapisan keras dan berikut ini beberapa ciri khas bumi yang lain, seperti:
- Radius rata-rata : 6371 Km
- Diameter rata-rata : 12.742 Km
- Keliling rata-rata : 40.042 Km
- Area permukaan rata-rata : 510.000.000 Km2
- Ukuran : 108.000.000 Km3
- Kepadatan rata-rata : 5,52 Gm/Cm3
- Massa : 6.000 Milyar Ton
- Luas daratan kering : 148.000.000 Km2
- Luas wilayah perairan : 362.000.000 Km2
- Puncak tertinggi didaratan : 8.848 m
- Tinggi rata-rata daratan : 840 m
- Kedalaman rata-rata lautan : 3.729 m
- Lautan paling dalam : 11.033 m.
Sebagaimana diketahui bahwa proyek pengeboran lepas pantai yang terdalam dicapai manusia hingga saat ini baru melewati sedikit batas 12 Km. Jika dibandingkan dengan radius rata-rata perut bumi sekitar 6371 Km, maka kerak bumi yang dicapai tersebut masih sangat sangat dangkal, (yaitu kurang dari seper lima ratus dari radius rata-rata bumi).
Dengan demikian, manusia tidak bisa mengetahui lapisan dalam bumi secara langsung karena tebalnya diameter yang ada, dan keterbatasan kemampuan manusia menghadapi rintangan tersebut. Akan tetapi penelitian gelombang gempa dan beberapa sifat fisik dan kimia dari komponen bumi, manusia memungkinkan akses ke sejumlah kesimpulan struktur internal langsung dari bumi.
Kerak Bumi, adalah lapisan terluar bumi sering disebut kulit bumi dan terbagi menjadi dua bagian, yaitu:
Kerak samudera dan Kerak benua: Kerak samudera memiliki ketebalan sekitar 5-10 Km. Sedangkan Kerak benua memiliki ketebalan 20-70 km. Kerak samudera umumnya tersusun dari batuan sangat solid, sedangkan kerak benua mayoritas terdiri dari batu granit dan tidak sepadat kerak samudera. Pada batas bawahnya, suhu kerak bumi mencapai 200-400 Cº. Pada lapisan inilah sumber dari gempa bumi tektonik, karena lempeng tektonik bumi terdapat pada lapisan ini. Unsur-unsur kimia pembentuk kerak bumi antara lain: Oksigen, silikon, aluminium, besi, kalsium, natrium, kalium dan magnesium. Usia kerak benua diperkirakan lebih tua dari pada kerak samudera. Usia tertua dari kerak samudera adalah 200 Juta tahun, sedang usia tertua pada kerak benua adalah 3,7 hingga 4,28 milliyar tahun.
Mantel Bumi, terletak antara kerak bumi dan inti bumi luar. Lapisan mantel bumi yang tebalnya 2.900 Km, terdiri dari mineral-mineral seperti besi, magnesium dan silikon serta magma (batuan cair).
Inti Bumi Luar, merupakan bagian yang melapisi inti bumi bagian dalam. Inti bumi luar ini memiliki ketebalan 1.200 Km dan kedalamannya antara 2.900-4.980 km. Terdiri dari besi dan nikel cair dengan suhu 3.900 Cº.
Inti Bumi Dalam, biasanya disebut sebagai Inti Bumi, terletak pada laisan terdalam, dengan ketebalan sekitar 1.200 Km dan berdiameter sekitar 2.600 Km, dan bahannya terdiri besi dan nikel cair dengan suhu 4.800 Cº.
Selain itu, masih ada lapisan permukaan bumi yang belum kita hitung di atas, jadi semuanya ada tujuh lapisan bumi. Lapisan-lapisan utama dalam bumi di atas, dibagi berdasarkan komposisi kimia atau karakteristik mekanik – dengan perbedaan kecil di antara para ilmuwan – kepada tujuh lapisan final tersusun dari luar (kerak bumi) ke bagian dalam (inti bumi), sebagaimana pada keterangan gambar di atas.
Semuanya tersusun dari tujuh (7) lapisan bumi, (Lihat: Gambar Lapisan Bumi di atas). Dan inilah yang pernah penulis yakini identik dengan tujuh bumi yang dikomfirmasikan al-Quran (QS. 65 : 12), sebagaimana dalam buku terakhir penulis. (Lihat: Bumi dan Fenomena-Fenomenanya, di bagian Akhir: 40 SUMPAH TERDAHSYAT DALAM AL-QURAN).
NASA Menemukan Dua Buah Planet Baru Mirip Bumi:
Kesimpulan penulis di atas tiba-tiba berubah total ketika dikejutkan oleh sebuah penemuan baru yang spektakuler dari "National Aeronautics and Space Administration (NASA)", yaitu agensi pemerintah Amerika Serikat yang bertanggung jawab atas program angkasa AS dan riset aerospace umum jangka panjang. NASA mengumumkan penemuan dua buah planet baru masing-masing diliputi perairan dan diprediksi terdapat kehidupan di atas permukaan keduanya seperti layaknya di bumi hunian kita.
Subhanallahal 'Adzim,,,, Alquran benar-benar mukjizat terdahsyat sepanjang masa dan segala apa yang telah diungkapkannya adalah nyata, hanya terkadang harus menunggu berabad-abad lamanya untuk dapat membuktikan kebenarannya, tentu sejalan dengan kemajuan sains dan teknologi yang dicapai manusia.
Alkisah, beberapa minggu lalu penulis membaca dari sebuah media riset (http://arabic.rt.com/news/613533/" HYPERLINK "http://arabic.rt.com/news/613533/" HYPERLINK HYPERLINK "http://arabic.rt.com/news/613533/"/) yang memaparkan: Para ilmuan NASA ini mengumumkan keberhasilan timnya mengidentifikasi dua planet baru masing-masing memiliki iklim serupa dengan apa yang ada di planet bumi. Hal ini membuat para ilmuan NASA berkesimpulan bahwa - kemungkinan besar – terdapat faktor kehidupan di atas permukaan keduanya.
Kedua planet yang berjarak sekitar 1200 tahun cahaya dari bumi itu beredar mengelilingi Bintang Kepler-62, yang kemudian mengilhami atas penyebutan keduanya "Kepler-62f dan Kepler-62e". Alasan ilmuan NASA menyatakan adanya kehidupan pada kedua planet itu karena terdapat perairan di atas permukaan keduanya sebagai sumber kehidupan sebagaimana halnya di bumi kita.
Dengan dua temuan baru tersebut maka bertambah jumlah planet yang diperkirakan memenuhi standard kehidupan di atas permukaannya, setelah sebelumnya ditemukan Planet Kepler-69 yang memiliki iklim sangat serupa dengan iklim Planet Bumi.
Menurut William Boroski dari "NASA" bahwa Planet Kepler-62f adalah planet yang paling mendekati kemiripan dengan Bumi, dan kapasitasnya juga lebih besar sekitar 40 % dari Bumi. Planet ini memiliki perairan dan daratan, dan berputar mengelilingi bintang terdekat baginya selama 267 hari (1 Tahun Kepler-62f - pen). Boroski menambahkan; jika kita berdiri di atas permukaan planet ini maka bintang (Kepler-62) akan nampak bagi kita lebih besar dari ukuran Matahari yang kita lihat dari Bumi. Dan keadaan cuacanya sangat mirip dengan cuaca yang ada di Bumi pada saat mendung.
Adapun Planet Kepler-62e adalah ukurannya lebih kecil dari Planet Kepler-62f, dan dia berada lebih dekat ke bintang yang diitarinya, karenanya William Boroski menyebutnya "alam perairan". Dan satu tahun di Planet ini mencapai 122 hari.
Seorang ilmuan Amerika menegaskan bahwa kedua Planet yang baru saja ditemukan ini memiliki iklim yang jauh memungkinkan untuk hidup pada permukaannya, jika dibandingkan dari semua planet-planet yang telah ditemukan hingga saat ini. Sedangkan menurut Thomas Barcley, pakar dari Institut Riset Iklim di wilayah California, bahwa penemuaan-penemuan seperti ini memperkaya sedikit demi sedikit dari khazanah perbandingan antara planet Bumi dan planet-planet lain.
Kesimpulan Kajian 7 Bumi Kembar:
Maka dari hasil penemuan terbaru NASA di atas penulis menyimpulkan – Wallahua’lam – bahwa 7 bumi kembar adalah 7 kesatuan planet yang tersusun secara terpisah-pisah seperti 7 susun langit, menyerupai (identik) satu sama lain dari fisik dan fungsi seperti bumi, setiap planet (independen) tersusun pada satu grup local tertentu dan beredar mengelilingi bintang terdekatnya seperti anggota tata surya, semuanya memiliki daratan dan samudera dan menjanjikan kehidupan di atas permukaan masing-masing layaknya kehidupan di planet bumi.
Namun, karena jarak di antara satu planet dengan yang lain dibatasi oleh ruang yang sangat jauh samapai perjalanan ribuan tahun cahaya, maka sains teknologi manusia belum dapat menjangkau seluruhnya hingga sekarang, dan waktu serta kemajuan sains jualah yang akan mengungkapkan satu demi satu hingga teridentifikasi semuanya dengan se-izin Allah SWT. Dengan demikian, sains dan kemukjizatan Al-Quran dapat diterjemahkan oleh perkembangan sains manusia meskipun harus membutuhkan banyak waktu untuk itu.
Allah berfirman:
اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ وَمِنَ الأرْضِ مِثْلَهُنَّ
Terjemah Arti: "Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi (tujuh bumi)" (QS: 65 : 12);
تُسَبِّحُ لَهُ السَّمَاوَاتُ السَّبْعُ وَالأرْضُ وَمَنْ فِيهِنَّ
Terjemah Arti: "langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya (bumi) bertasbih kepada Allah" (QS: 17 : 44).
Adalah riil terdapat terdapat 7 bumi kembar seperti bumi hunian kita, tersusun seperti langit, independen dan identik satu sama lain. Adapun 4 bumi kembar dari 7 bumi seluruhnya yang teridentifikasi masing-masing adalah, sbb:
- PERTAMA: Planet Bumi (Hunian kita)
- KEDUA: Planet Kepler-69 (memiliki iklim sangat serupa dengan iklim Planet Bumi).
- KETIGA: Planet Kepler-62f (Planet yang paling mendekati kemiripan dengan Bumi, dan kapasitasnya juga lebih besar sekitar 40 % dari Bumi. Planet ini memiliki perairan dan daratan, dan berputar mengelilingi bintang terdekat baginya selama 267 hari (1 Tahun Kepler-62f - pen). Menurut Boroski; jika kita berdiri di atas permukaan planet ini maka bintang (Kepler-62) akan nampak bagi kita lebih besar dari ukuran Matahari yang kita lihat dari Bumi. Dan keadaan cuacanya sangat mirip dengan cuaca yang ada di Bumi pada saat mendung).
- KEEMPAT: Planet Kepler-62e (Ukurannya lebih kecil dari Planet Kepler-62f, dan dia berada lebih dekat ke bintang yang diitarinya, karenanya William Boroski menyebutnya "alam perairan". Dan satu tahun di Planet ini mencapai 122 hari). Kedua planet terakhir (Kepler-62) diperkirakan pusatnya berjarak dari bumi kita sekitar 1200 tahun cahaya (11, 197, 440, 000, 000, 000 Km).
Nampaknya, untuk hijrah ke salah satu planet kembaran bumi ini kita membutuhkan waktu tempuh sedikitnya 11. 000. 000 Abad (11 Milyar Tahun) dengan pesawat ruang angkasa berkecepatan 300.000 Km/detik. Wallahua'lam..
Penulis masih berharap sains mendatang bisa lebih mengembangkan dari yang kita ketahui sekarang, sehingga dengan demikian ungkapan Alquran selalu serasi dengan pengetahuan modern bagaimanapun perkembangannya. Dan petunjuk-petunjuk ungkapan Alquran semakin berkembang dengan kemajuan jaman dan selaras dengan perkembangan pengetahuan manusia tanpa ada kontradiksi, ini adalah sebuah fakta bahwa Alquran asli dari Allah SWT. Simak firman Allah:
Terjemah Arti: "Alqur’an ini tidak lain hanyalah peringatan bagi semesta alam. Dan sesungguhnya kamu akan mengetahuai (kebenaran) berita Alqur’an setelah beberapa waktu lagi" (QS: 38: 88).
Terjemah Arti: "Setiap berita (yang dibawa oleh rasul-rasul) ada (waktu) terjadinya dan kelak kamu akan mengetahui" (QS: 6: 67).
Terjemah Arti: "Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa al-Qur’an itu adalah benar. Dan apakah Tuhanmu tidak cukup (bagi kamu) bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu?" (QS: 41: 53).
<<<===[28]•TERKAIT•[30]===>>>
<<<===[28]•TERKAIT•[30]===>>>
KAJIAN SELANJUTNYA:
KAJIAN SEBELUMNYA :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar