My Buku Kuning Center : LAILATUL QADAR TAHUN INI JATUH PADA SELASA 25 RAMADHAN 1441 H:

DROP MENU

Selasa, Mei 12, 2020

LAILATUL QADAR TAHUN INI JATUH PADA SELASA 25 RAMADHAN 1441 H:

Awal Ramadhan dan Lilatulqadar 1441 H
Oleh: Med Hatta

Allah Berfirman:

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ (١)  وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ (٢)  لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ (٣) تَنَزَّلُ الْمَلائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ (٤)  سَلامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ (٥)

Terjemah Arti: "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Alquran) pada malam Lailatulqadar; dan tahukah kamu apakah malam Lailatulqadar?; malam Lailatulqadr itu lebih baik dari pada seribu bulan; pada malam itu turun para malaikat dan al-Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan; Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar" (QS. al-Qadr: 1-5).

 

Malam Lailatulqadar Malam Alquran

Memperhatikan dari konteks 5 (lima) ayat pada surah al-Qadr diatas diketahui bahwa peristiwa malam Lailatulqadar itu hanya terjadi sekali dalam setahun, dari sejak malam diturunkannya Alquran kepada nabi Muhammad SAW sampai hari kiamat.

Bahwa semalam pada peristiwa Lailatulqadar itu, nilai kebaikannya melebihi dari 1000 bulan, atau sekitar 30.416 malam bumi, atau lebih dari 83 tahun bumi. Sebabnya, antara lain dan yang paling istimewa adalah: 

PERTAMA, pada malam yang dahsyat itu Alquran diturunkan oleh Allah SWT ke Lauhil Mahfudz secara keseluruhan, kemudian ke Baitul ‘Izzah (Langit Bumi), kemudian selanjutnya – secara bertahap – diantarkan oleh Aminul Wahyu (Jibril as) kepada nabi Muhammad SAW ke Bumi selama sekitar 23 tahun. Pada malam Lailatulqadr – waktu pertama kali ditunkan Alquran – itu nabi Muhammad SAW dinobatkan oleh Allah SWT menjadi nabi dan rasul penutup kepada semesta alam (manusia dan jin), dan ayat Alquran yang pemula diturunkan adalah ayat ke (1-5) dari surah al-Alaq. 

KEDUA, pada peristiwa malam istimewa Lailatulqadar itu Allah mengizinkan seluruh malaikat yang khusus mengurusi persoalan umat manusia dan bagian kesejahteraan alam semesta turun ke bumi secara massal, yaitu dibawah pimpinan malaikat Jibril as untuk melaksanakan segala tugasnya yang diperintahkan oleh Allah padanya untuk manusia. Maka sepanjang malam itu diliputi oleh kedamaian dan kesejahteraan sampai dengan terbit fajar. 

Bilakah Peristiwa Lailatulqadar Yang Super Dahsyat Itu?

Peristiwa yang luar biasa Lailatulqadar adalah "bukan" suatu fenomena ghaib yang dirahasiakan kepada manusia, dan untuk menyingkap kapan – persis – turunnya Lailatulqadar tersebut, penulis akan berusaha semaksimal mungkin menelusuri semua hadits-hadits shahih dan pengalaman-pengalaman para shahabat senior tentang peristiwa luar biasa itu, serta terakhir nanti Penulis akan melengkapi kajian ini dengan sebuah pengalaman hamba Allah yang cukup menakjubkan:

Hadits-Hadits Syarif Tentang Lailatulqadar

1.    Pantaulah Pada Malam-Malam ganjil dari 10 Terakhir Ramadhan:

عن عائشةَ رضِيَ اللهُ عنها أنَّ رسولَ الله صلَّى الله عليه وسلَّمَ قال: "تَحرُّوا لَيلةَ القَدْرِ في الوَتْر من العَشرِ الأواخِرِ من رمضانَ" (رواه البخاريُّ: 2017).

Artinya: Dari Aisyah ra bahwasanya rasulullah SAW bersabda: “Pantaulah lailatulqadar pada (malam-malam) ganjil dari 10 sepuluh terakhir bulan Ramadhan”. (Hadits).

Menurut kamus Lisanul Arab lagi: Kata dasar “at-taharri” (memantau) pada konteks hadits; yaitu berharap dan bersunggu-sungguh dalam pencarian, serta tekun melakukan sesuatu dengan tindakan dan perbuatan.

2.    Carilah pada Malam ke: 25, 27, dan 29:

عن عُبادةَ بن الصَّامتِ قال: خرَج النبيُّ صلَّى الله عليه وسلَّمَ ليُخبِرَنا بليلةِ القَدْر، فتَلاحَى رجُلانِ من المسلمين، فقال: "خرجتُ لأُخبِرَكم بليلةِ القَدْر، فتَلاحَى فلانٌ وفلانٌ؛ فرُفِعتْ! وعسى أنْ يكونَ خيرًا لكم؛ فالْتمِسوها في التَّاسعةِ والسَّابعةِ والخامسةِ" (رواه البخاريُّ: 2023)، و (مسلم: 1174).

Artinya: Dari Ebadah bin Shamit berkata: Nabi Muhammad SAW keluar (dari rumahnya) untuk memberitahukan kepada kami tentang lailatulqadar, pada saat itu ada 2 orang muslim sedang bertikai, dan nabi bersabda: “Aku telah keluar (dari rumah) untuk memberitahukan kepada kalian tentang lailatulqadar, tetapi ada pulan dengan pulan bertikai, maka (lailatulqadar) keburu diangkat. Semoga itu lebih baik bagi kalian, maka carilah pada malam kesembilan, ketujuh, dan kelima” (Hadist).

Ibn Hajar mengomentari hadits riwayat Imam Bukhari ini: Sabda Nabi SAW “untuk memberitahukan kalian”: yaitu memastikan lailatulqadar.

Menurut Ibn Manzdur dalam kamus-nya Lisanul Arab: Kalimat (faltamisuuha) pada konteks hadits adalah kata kerja dari (lamasaal-iltimaas) yaitu (reka, meraba-raba); yakni “ath-thalabu” (mencari), “at-talammus” (mencari terus menerus atau berusaha keras untuk meng-identifikasikan-nya).

Adapun 3 (tiga) malam yang disebutkan hadits sebagai acuan mencari Lailatulqadar, yaitu malam kesembilan, ketujuh, dan Kelima, dengan mengkolaborasikan riwayat lain maka diketahui bahawa ketiga malam tersebut terdapat pada malam-malam 10 terakhir Ramadhan adalah malam ke: (25, 27, dan 29).

3.    Carilah Lailatulqadar pada Malam Ke-23 Ramadhan:

عن عبد اللهِ بن أُنيسٍ رضِيَ اللهُ عنهُ أنَّ رسولَ الله صلَّى الله عليه وسلَّمَ قال: "أُريتُ ليلةَ القَدْر، ثمَّ أُنسيتُها، وأَراني صُبحَها أسجُدُ في ماءٍ وطِينٍ"، قال: فمُطِرْنا ليلةَ ثلاثٍ وعِشرين، فصلَّى بنا رسولُ الله صلَّى الله عليه وسلَّمَ فانصرَف، وإنَّ أثَرَ الماء والطِّين على جَبهته وأنفِه. قال: وكان عبد الله بن أُنيسٍ يقول: ثلاث وعِشرين. (رواه مسلم: 1168).

Artinya: Dari Abdullah bin Unais ra bahwasanya rasulullah SAW bersabda: “Aku diperlihatkan (mimpi) Lailatulqadar, kemudian aku melupakannya, dan Subuhnya aku sujud (Shalat) dalam (keadaan) basah dan berlumpur”. Berkat Abdullah bin Unais, tetiba kami kehujanan pada malam kedua puluh tiga (23), maka rasulullah SAW memimpin kami Shalat   dan ketika Beliau SAW pergi (masih) ada bekas-bekas air dan lumpur menempel pada dahi dan hidungnya.

Imam Muslim mengomentari: Adalah Abdullah bin Unais mengatakan bahwa (Lailatulqadar) pada malam ke-23 Ramadhan.

4.    Carilah Lailatulqadar pada Malam Ke-25 Ramadhan:

عن ابن عُمرَ رضِيَ اللهُ عنهُما عن النبيِّ صلَّى الله عليه وسلَّمَ قال: "تَحرُّوا  ليلَةَ  القَدْرِ  في السَّبْعِ الأواخِرِ" (رواه مسلم: 1165).

Artinya: Dari Ibnu Umar ra dari nabi SAW bersabda: “Carilah Lailatulqadar pada malam ketujuh (yakni: 25) terakhir Ramadhan” (HR. Muslim: 1165).

5.    Carilah Lailatulqadar pada Malam Ke-27 Ramadhan:

قال أُبيُّ بنُ كَعبٍ رضِيَ اللهُ عنهُ في  لَيلةِ  القَدْرِ: "واللهِ، إنِّي لأَعلمُها، وأكثرُ عِلمي هي اللَّيلةُ التي أَمرَنا رسولُ اللهِ صلَّى الله عليه وسلَّمَ بقِيامِها، هي ليلةُ سَبعٍ وعِشرينَ" (رواه مسلم: 762).

Artinya: Ubei bin Ka’ab bercerita tentang Lailatulqadar berkata: “Demi Allah, Aku sangat mengetahuinya, dan yang paling aku ingat adalah pada waktu itu rasulullah SAW memerintahkan pada kami melakukan qiyamullail (Shalat malam), yaitu pada malam ke-27 Ramadhan_ (Hadits).

6.    Carilah Lailatulqadar pada Malam Ke-21 Ramadhan:

Riwayat Muslim dalam kitab Shahih: Adalah Muhammad bin Abdel A’laa telah menceritakan padaku bahwa kami diceritakan oleh al-Mu’tamar, oleh Emarah bin Ghaziyah al-Anshari berkata: Saya telah mendengarkan Muhammad bin Ibrahim menceritakan dari Abu Salamah dari Abu Said al-Khudri ra berkata: Bahwasanya rasulullah SAW ber-i’tikaf pada 10 pertama Ramadhan kemudian i’tikaf (lagi) 10 pertengahan disebuah qubah yang beratap anyaman, lalu rasulullah SAW menyingkap anyaman tersebut dengan tangannya sambil melongokkan kepala di atas qubah seraya berseru kepada orang-orang dan mereka mendengarkannya, bersabda:

Artinya: “Sesungguhnya saya telah i’tikaf pada 10 pertama (Ramadhan) mencari malam itu (Lailatulqadar), dan i’tikaf (lagi) pada 10 pertengahan, lalu kemudian saya didatangi (Jibri as) mengatakan bahwa (Lailatulqadar) datang pada 10 terakhir, maka barangsiapa diantara kalian ingin i’tikaf maka ber-i’tikaf-lah” (Hadits).

Kata Abu Said al-Khudri: Maka orang-orang pada i’tikaf bersama rasulullah SAW, dan aku menyaksikan Lailatulqadr pada malam ganjil, maka aku bersujud (Shalat) pada pagi itu di atas lumpur dan genangan air, yaitu pada malam ke-21, rasulullah SAW Shalat sampai subuh dalam suasana hujan bercucuran menggenangi mesjid, maka berlumpur dan tergenang air. Nabi keluar dari mesjid setelah shalat subuh dengan bekas lumpur dan basah (masih) lekat pada dahi dan ujung hidungnya. Maka lailatul qadr adalah malam ke-21 dari 10 terakhir (Ramadhan). 

JADI, dari semua hadits di atas dan masih banyak lagi yang lain serupa, diketahui bahwa Lailatulqadar bukan-lah peristiwa yang ghaib (rahasia), tapi sangat bisa dipantau/dicari dan diidentifikasikan oleh manusia tertentu yang menginginkan kemuliaanya. 

Mengidentifikasi Nama dan Waktu Peristiwa Lailatulqadar:

a.    Ayat kajian dari surah al-Qadr di atas telah memastikan bahwa peristiwa lailatulqadar terjadi pada suatu malam, dan nama malam itu tentunya tidak lepas dari salah satu dari ketujuh malam-malam yang kita kenal, yaitu: (Sabtu - Ahad – Senin – Selasa – Rabu – Kamis dan Juma’at). 

b.   Keterangan hadits-hadits syarif yang telah diuraikan di atas menambah pencerahan wawasan kita terhadap peristiwa malam mulia itu, dan menggugah hati untuk meng-identifisikan-nya serta mengungkap initial nama malamnya, karena Allah dan rasul-Nya tidak merahasiakan atau menyembunyikan hakikatnya dari orang-orang yang beriman.

c.    Penjelasan berbagai hadits nabi SAW mengisyaratkan bahwa Lailatulqadar terjadi pada malam-malam ganjil dari 10 terakhir bulan suci Ramadhan. Maka semakin jelas-lah bahwa peristiwa Lailatulqadar itu terjadi pada satu malam di bulan Ramadhan, satu nama malam tertentu; Dan terjadi diantara hitungan ganjil pada 10 terakhir bulan suci Ramadhan, serta berpindah-pindah dari tahun ke tahun. Dengan demikian, lailatulqadar terjadi di antara malam-malam ke: (21 – 23 – 25 – 27 atau 29). 

d.   Catatan para shahabat senior, sebagaimana pada beberapa riwayat hadits di atas, diperoleh penjelasan lebih rinci bahwa mereka pada umumnya telah mengetahui peristiwa Lailatulqadar dengan pengalaman mereka yang berbeda-beda pada setiap tahun di antara mereka selama bersama rasulullah SAW, seperti:

1)   Ummul Mu’minin Sayyidatina Aisya rha. mencatat malam (29, 27, dan 25) Ramadhan

2)   Sahabat Ubai bin Ka’ab ra. mencatat malam ke-27 Ramadhan

3)   Sahabat Abullah bin Umar ra. mencatat malam ke-25 Ramadhan

4)   Sahabat Abdullah bin Unais ra. mencatat malam ke-23 Ramadhan

5)   Sahabat Abu Sa’id al-Khudri ra. mencatat malam ke-21 Ramadhan.

e.    Ciri-ciri Lailatulqadar berdasarkan pengidentifikasian para sahabat senior pada riwayat Hadits di atas (juga) dan beberapa riwayat lainnya, semakin mempertajam wawasan kita bahwa Lailatulqadar adalah: Malamnya amat damai dan tenang; tiada panas dan tiada dingin; tidak ada bintang jatuh pada malam itu; matahari pada pagi harinya lemah merekah, dan terkadang juga hujan (Lihat: Abdullah bin Unais dan Abu Sa’id al-Khudri).

Awal Ramadhan dan Lailatulqadar 1441 H

Sebelum menetapkan malam jatuh Lailatuqadar tahun ini, terlebih dahulu harus menyepakati – terlebih dahulu – awal masuknya bulan suci Ramadhan 1441 H. Dalam menetapkan awal Ramadhan setiap tahun, selain berpedoman pada Rukyatul Hilal sebagai lazimnya, STUDI ini juga mempergunakan standard khusus yang sudah teruji bertahun-tahun tingkat akurasinya, dan bahkan sudah menyiapkan Kalender Awal Ramadhan dan Lailatulqadar sepanjang tahun hingga 40 tahun kedepan. (Lihat: TABLE 1).

Intinya, STUDI ini “tidak” mengenal awal Ramadhan dimulai dari hari Ahad dan Jum’at setiap tahun sampai hari kiamat, dan ini segera kita bahas nanti (disini). Oleh karena itu, STUDI menetapkan 01 Ramadhan 1441 H. jatuh pada hari Sabtu (bertepatan) tanggal 25 April 2020 M.

Maka, kapankah Lailatulqadar? Berdasarkan dari semua keterangan dan pencerahan yang lalu, dan penjelasan ciri-ciri yang telah digambarkan oleh rasulullah SAW tentang malam Lailatulqadar, maka dengan memohon hidayah dan inayah dari Allah SWT., penulis berharap melalui STUDI ini dapat mengidentifikasikan peristiwa Lailatulqadar yang mulia, dan masih “semi” rahasia bagi sebagian orang-orang Islam hingga dewasa ini. 

Adapun metode pendekatan STUDI ini adalah mendeteksi peristiwa demi peristiwa Lailatulqadr setiap tahun pada malam-malam ganjil dari 10 terakhir bulan suci ramadhan, dengan merujuk kepada ciri-ciri yang telah digambarkan oleh rasulullah SAW., dan atau pengalaman-pengalaman pribadi dari beberapa sahabat dekat nabi ra., terutama pada suasana terbitnya Matahari pagi setelah malam-malam gantil 10 terakhir Ramadhan. Penulis melakukan itu dari semenjak di Maroko (1995-2010), Jakarta (2010-2015, dan hingga kini di Sulawesi Selatan masih terus berjalan. 

Karena dengan mengetahui suasana terbitnya Matahari pagi dari malam-malam ganjil tersebut membantu mengidentifikasi Lailatulqadar itu sendiri dari di antara 5 (lima) malam ganjil setiap Ramadhan. Dan – tentu – memudahkan merinci tanggal peristiwanya di antara malam-malam ganjil 10 terakhir ramadhan tersebut. Maka Penulis, semenjak STUDI itu, selalu membuat catatan-catatan khusus tentang peristiwa-peristiwa istimewa yang terjadi pada malam-malam ganjil dari 10 terakhir Ramadhan dari tahun ke tahun hingga hari ini.

MENAKJUBKAN, Subhanallah, dari semua catatan dari seluruh hasil pemantauan malam Lailatulqadar tersebut, nampak dengan sangat menonjol, yaitu hanya ada satu pagi (saja) yang Matahari-nya bersinar lemah secara fenomenal seperti digambarkan sebelumnya, adalah pagi dari malam “Selasa" pada setiap hitungan ganjil dari 10 terakhir Ramadhan, dan itu berulang-ulang setiap tahun, tak pernah bergeser suasana pagi seperti ini dari pagi-nya malam Selasa selamanya. Tetapi yang berubah bukan nama malam itu melainkan angka tanggalnya saja dari tahun ke tahun. 

Pagi dari malam Selasa yang Matahari-nya tidak bercahaya tersebut dan tetap tidak pernah berubah setiap tahunnya – selama STUDI – semenjak dari: (1419, 1420, 1421, 1422, 1423, 1424, 1425, 1426, 1427, 1428, 1429, 1430, 1431, 1432, 1433, 1434, 1435, 1436, 1437, 1438, 1439, dan Tahun 1440 Hijriah yang baru lalu). Matahari terbit dengan cahaya lemah secara fenomenal hanya pada setiap pagi dari malam Selasa saja, dan berpindah dari hitungan ganjil ke ganjil lain pada 10 terakhir Ramadhan: (21 – 23 – 25 – 27 dan 29). Dengan perpindahan tanggal-tanggal tersebut, telah menyempurnakan 5 kali perpindahan pada 5 malam-malam ganjil.

Lailatulqadar Hanya Terjadi Pada Malam Selasa (Saja) Sampai Hari Kiamat:

Berdasarkan dari semua petunjuk dan pencerahan-pencerahan di atas, STUDI menyimpulkan – Wallahua’lam – bahwa: “Lailatulqadar Hanya Terjadi Pada Malam Selasa (saja) Setiap Malam Ganjil dari 10 Terakhir Ramadhan Sampai Hari Kiamat”. Berikut ini STUDI mengilustrasikan Tabel Perpindahan Lailatulqadar sepanjang 40 tahun (1419 H/1998 M sd 1458 H/2036 M); dan ini juga akan menjadi pedoman untuk tahun-tahun berikutnya. Nampak jelas bahwa lailatulqadar hanya terjadi pada malam Selasa saja setiap 10 terakhir bulan suci Ramadhan. (Lihat: Tabel 1):


Maka dari keterangan tabel di atas didapatkan sebuah kesimpulan baru dan pengetahuan baru untuk sebuah Pemikiran Baru Islam, sebagai berikut:

PERTAMA: Matahari tidak terbit tanpa sinar dan redup secara fenomenal kecuali hanya pada pagi hari dari malam Selasa saja setiap hitungan ganjil dari 10 terakhir bulan suci Ramadhan.

KEDUALailatulqadar terjadi pada malam Selasa saja dan tidak akan berubah sampai hari kiamat.

KETIGA: Bulan suci Ramadhan tidak akan jatuh (berawal) diplanet bumi pada malam Jum’at dan tidak juga pada malam Ahad sampai kiamat.

Dua Malam Tidak Akan Jatuh (Diawali) Masuknya Bulan Suci Ramadhan Sampai Hari Kiamat:

Pertama Kesatu, Lailatulqadar hanya bisa terjadi pada malam Selasa saja sampai hari kiamat. Maka jika diasumsikan bulan suci Ramadhan jatuh (masuk) pada malam Jum’at niscaya malam Lailatulqadar jatuh pada malam Selasa tanggal 26 Ramadhan (= genap dari sepuluh terakhir). Hal ini bertentangan dengan hadits rasulullah SAW bahwa Lailatulqadar terjadi pada malam ganjil dari 10 terakhir. Dengan demikian bulan Ramadhan tidak akan jatuh (diawali) dengan malam Jum’at sampai hari kiamat. (Lihat: TABEL 2), berikut: 

TABEL 2:

Malam Kedua, jika diasumsikan bulan suci ramadhan jatuh (masuk) pada malam Ahad, maka Lailatulqadar terjadi pada malam Selasa tanggal 24 (= genap dari sepuluh terakhir). Hal ini juga bertentangan dengan hadits rasulullah SAW bahwa Lailatulqadar terjadi pada malam ganjil dari 10 terakhir Ramadhan:

TABEL 3:

Rekap Tabel Lengkap Yang Mengidentifikasikan Malam Lailatulqadar:

1.    Bulan Ramadhan Jatuh (Masuk) Pada Malam Sabtu:

Jika Bulan Suci Ramadhan Masuk pada malam Sabtu, maka Lailatulqadar jatuh pada Malam Selasa tanggal 25 (= ganjil dari sepuluh terakhir):

2.    Bulan Ramadhan Jatuh (Masuk) Pada Malam Ahad:

Jika bulan suci Ramadhan jatuh (masuk) pada malam Ahad, maka malam Lailatulqadar kena Selasa tanggal 24 (= Genap dari sepuluh terakhir). Hal ini bertentangan dengan Hadits Rasulullah SAW bahwa Lailatulqadar terjadi pada malam ganjil dari 10 terakhir. Dengan demikian bulan Ramadhan tidak akan diawali dengan malam Ahad sampai hari kiamat.

3.    Bulan Ramadhan Jatuh (Masuk) Pada Malam Senin:

Jika Bulan Suci Ramadhan Jatuh (Masuk) pada malam Senin, maka Lailatulqadar  jatuh pada Malam Selasa tanggal 23 (= ganjil dari sepuluh terakhir);

4.    Bulan Ramadhan Jatuh (masuk) pada malam Selasa:

Jika Bulan Suci Ramadhan (Jatuh) Masuk pada malam Selasa, maka Lailatulqadar  jatuh pada Malam Selasa tanggal 29 (ganjil dari sepuluh terakhir);

5.    Bulan Ramadhan Jatuh (masuk) pada malam Rabu:

Jika Bulan Suci Ramadhan Jatuh (Masuk) pada malam Rabu, maka Lailatulqadar  jatuh pada Malam Selasa tanggal 21 (ganjil dari sepuluh terakhir);

6.    Bulan Ramadhan Jatuh (Masuk) pada malam Kamis:

Jika Bulan Suci Ramadhan Masuk pada malam Kamis, maka Lailatulqadar  jatuh pada Malam Selasa tanggal 27 ( = ganjil dari sepuluh terakhir);

7.    Bulan Ramadhan jatuh (masuk) pada malam Jum'at:

Jika bulan suci Ramadhan masuk pada malam Jum'at, maka Lailatulqadar  jatuh pada malam Selasa tanggal 26 (= Genap dari sepuluh terakhir). Hal ini bertentangan dengan Hadits Rasulullah SAW bahwa Lailatulqadar  terjadi pada malam ganjil dari 10 terakhir. Dengan demikian bulan Ramadhan tidak akan diawali dengan malam Ahad sampai hari kiamat.

KESIMPULAN:

Berdasarkan Perhitungan dan "Itsbat Rukyatul Hilal" dibeberapa tempat di belahan dunia, maka Tahun ini (1441 H/ 2020 M), bulan suci Ramadhan (01 Ramadhan 1441 H), yaitu jatuh pada hari Sabtu (25 April 2020 M). Maka Lailatulqadar disambut, Insya Allah Ta'ala, pada Malam Selasa, 25 Ramadhan 1441 H., atau bertepatan pada tanggal 19 Mei 2020 M.

WALLAHUA’LAM..!

BACA JUGA:

1.       17 RAMADHAN HARI KESAKTIANALQURAN:

2.       AWALRAMADHAN 1439 H. JATUH PADA RABU, 16 MEI 2018 M

3.       LAILATUL QADR TAHUN INI JATUHPADA MALAM SELASA 23 RAMADHAN 1437 H

4.       NEWS: MENYAMBUT LAILATUL QADR BESOK MALAM SELASA 29 RAMADHAN 1434H.

5.       LAILATUL QADR TAHUN INI JATUH PADA MALAM SELASA 29 RAMADHAN 1434 H.

6.       LAILATUL QADR TAHUN INI JATUH PADA SELASA 25 RAMADHAN 1433 H.(14/08/2012)

2 komentar:

Med Hatta mengatakan...

LAILATUL QADR TAHUN INI JATUH PADA MALAM SELASA 29 RAMADHAN 1434 H. (06/08/2013) :

https://my-bukukuning.blogspot.com/2013/07/lailatul-qadr-tahun-ini-jatuh-pada.html#.XrqlDDkRUl0

Med Hatta mengatakan...

LAILATUL QADR TAHUN INI JATUH PADA MALAM SELASA 25 RAMADHAN 1433 H. (14/08/2012)

https://my-bukukuning.blogspot.com/2012/08/lailatul-qadr-tahun-ini-jatuh-pada.html#.Xrqm9TkRUl0

歓迎 | Bienvenue | 환영 | Welcome | أهلا وسهلا | добро пожаловать | Bonvenon | 歡迎

{} Thanks For Visiting {}
{} شكرا للزيارة {}
{} Trims Tamu Budiman {}


MyBukuKuning Global Group


KLIK GAMBAR!
Super-Bee
Pop up my Cbox
Optimize for higher ranking FREE – DIY Meta Tags! Brought to you by ineedhits!
Website Traffic