Raja Besar Abbasia Harun Arrasyid dan Bahlul
By: My Buku Kuning Global
Suatu ketika Bahlul duduk termenung sendiri di kuburun tiba-tiba lewat raja Harun Arrasyid menegurnya: Hai Bahlul gila kenapa duduk termenung di sana terus? Mendengar suara raja, si Bahlul kaget dan segera berlari memanjat ke atas sebuah pohon lalu berteriak lantang: Hai, Harun gila,,,, ha ha ha (ketawa)
Tentu saja raja Harun murka dipanggil seperti itu oleh seorang Bahlul, raja bertanya: Aku atau kamu-kah yang gila? Dijawab Bahlul bahwa: saya ini sangat sadar dan kamulah yang gila. Apa buktinya kamu sadar? (kata raja).
Bahlul menjelaskan: Saya masih sadar kalau rumahmu itu (menunjuk ke istana raja) hanya tempat sementara saja, sedangkan itu (menunjuk ke kuburan) adalah tempat kekal abadi, maka saya memilih tinggal ditempat kekal itu, sedangkan kamu betah tinggal ditempat sementara - yang kamu bilang istana - itu.
Mendengar penjelasan sederhana Bahlul, sontak saja raja Harun merinding, gemetar sekujur tubuhnya, ia menangis mengatakan: kamu benar wahai Bahlul. Maka aku mohon kamu beri lagi nasehat kepada diri saya maka Bahlul pun menasehatinya agar tetap komitmen pada petunjuk Alquran.
Selanjutnya, raja Harun meminta Bahlul mengajukan permohonan yang pasti akan dikabulkan raja. Dan Bahlul meminta 3 halal, yaitu:
Bahlul memohon kepada raja agar dapat memanjangkan umurnya. Kata raja saya tdk sanggup;
Memohon kepada raja menyelamatkannya dari malaikat maut. Kata raja saya juga tidak sanggup itu;
Lalu Bahlul memohon dimasukkan surga oleh raja dan dijauhkannya dari api neraka. Kata raja semua permohonanmu itu mustahil.
MAKA Bahlul mengatakan: Percuma saja kalau begitu, kamu hanya-lah manusia biasa bukan raja, dan saya tidak butuh sesuatu dari kamu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar