KARYA
MONUMENTAL AGKH. ABDURRAHMAN AMBO DALLE
Tim
Pengusul CPN
Anregurutta[1]
Kiai Haji[2]
(AGKH) Abdurrahman Ambo Dalle dilahirkan di desa Ujunge (sebelah timur danau Tempe)
kecamatan Tanasitolo, yang berjarak 7 km sebelah utara kota Sengkang kabupaten
Wajo[3].
Tanggal kelahirannya tidak diketahui secara pasti, hanya diperkirakan 5 tahun
sebelum Kolonial Belanda masuk di Sulawesi Selatan menanamkan kekuasaannya
sebagai penjajah di belahan timur bumi Nusantara pada tahun 1900, sehingga
diperkirakan kelahirannya pada tahun 1896. Ia meninggal pada hari Jumat tanggal
29 Nopember 1996 di Ujung Pandang (Makassar). Ini berarti umurnya mencapai sekitar
100 tahun[4].
AGKH. Abdurrahman Ambo Dalle atau
lebih familiar dipanggil Gurutta Ambo Dalle, berasal dari bangsawan Bugis,
ayahnya bernama Andi Ngati Dg. Patobo (dipanggil Puang Ngati Dg. Patobo), dan ibunya
bernama Andi Candra Dewi[5].
Pada masa kecilnya, ia diberi nama oleh kedua orang tuanya “Ambo Dalle”
sebuah nama yang punya arti tersendiri. Dalam bahasa Bugis, Ambo berarti
bapak atau ayah, sedangkan Dalle berarti rezeki. Jadi Ambo Dalle berarti
Bapak (sumbernya) rezeki[6].
Setelah memasuki sekolah agama, ia diberi nama Abdurrahman. Nama itu pada
mulanya dimaksudkan sebagai pengganti dari nama yang pertama. Namun
kenyataannya, kedua nama tersebut tetap digunakan bersamaan, yakni Abdurrahman Ambo
Dalle, bahkan sampai kepada popularitasnya sebagai ulama yang dinobatkan dengan
panggilan Anregurutta, atau lengkapnya dipanggil Anregurutta KH. Abdurrahman
Ambo Dalle[7].
Karya Intelektual Gurutta
Ambo Dalle
Anregurutta K.H. Abdurrahman Ambo
Dalle bukan saja sebagai ulama tradisional yang mengahabiskan hidupnya dalam
mengajar dan berdakwah didepan santri dan masyarakat secara rutin, tetapi ia
juga seorang intelektual murni dan pemikir Islam yang produktif, hampir semua
cabang ilmu agama dibahasnya secara tuntas dalam karya intelerktualnya, baik
dalam masalah akidah, syari’ah, akhlak, tasawuf, balagah, mantik, sejarah,
bahasa dan lain-lain. Hal tersebut dapat mencerminkan ide-ide pemikirannya
sekaligus menunjukkan keluasan ilmu dan pengetahuannya yang diwariskan kepada
umat Islam.
Menurut Ahmad Rahman dalam
bukunya “Inventarisasi Karya Ulama Di Lembaga Pendidikan Keagamaan menyebutkan
bahwa karya tulis Anregurutta KH. Abdurrahman Ambo Dalle berjumlah 30 buah
judul buku, sebagaimana termaktub di bawah ini[8]
:
|
|
|
a
|
Bidang
Akidah
|
|
|
1
|
Al-Risalah
al-Bahiyah fi al-Aqaid al-Islamiyah; Buku ini terdiri dari 3 jilid yang ditulis dalam bahasa Arab, buku
tersebut berisi tentang pelajaran dasar mengenai sifat-sifat wajib, mustahil
dan jaiz bagi Allah, syurga, neraka dan lain-lain. Kitab ini telah
diterjemahkan ke dalami bahasa Bugis tulisan latin
|
|
2
|
Al-Hidayah
al-Jaliyah ila ma’rifat al-aqaid al-Islamiyah; Buku ini berjumlah 44 halaman
yang ditulis dalam bahasa Bugis, dan membahas tentang dasar-dasar Akidah Islam seperti
prinsip-prinsip mengesakan Tuhan, penyimpangan dari tauhid, dan lain-lain
|
|
3
|
Maziyah
Ahl al- Sunnah wa al Jama’ah, (47 halaman), menguraikan tentang i’tikad ahl al-Sunnah wal Jama’ah dan
golongan-golongan lainnya yang jumlahnya 73 golongan. Dalam buku tersebut
diterangkan tentang keistimewaan golongan Ahlussunnah wal Jama’ah sebagai
golongan yang selamat
|
|
4
|
Syifa
al-Af’idah min al-Tasyaum wa al-Tiyarah. Ditulis pada tahun
1360H/1941M Buku ini berjumlah 22 halaman yang ditulis dalam bahasa Bugis
dengan judul ”Pabburana atie ri pemmaliye”dan diterjemahkan ke dalam
bahasa Melayu oleh muridnya Muhammad Rais di Mangkoso, isinya menyangkut tentang
pemali, pengertian, asal usulnya, kerusakannya, dan hukum pemali[9].
|
Dari gambaran empat buku di atas dapat dipahami
bahwa Anregurutta K.H. Abdurrahman Ambo Dalle ingin meletakkan rumusan dasar
sekaligus mempertegas pandangan keagamaan dan posisi idiologi kelompok
masyarakat yang menganggap dirinya sebagai penganut Ahlussunnah wal Jama’ah
|
||
|
|
|
b
|
Bidang
Fikhi/Syari’ah
|
|
|
5
|
Mursyid
al-Tullab,
1362 H. Buku ini berjumlah 39 halaman yang ditulis dalam bahasa Arab di
Mangkoso. Isinya membahas kaidah-kaidah dasar Ushul Fiqhi yang disusun dalam
bentuk syair-syair Arab
|
|
6
|
Al-Durus
al-Fiqhiyyah. Buku
ini berjumlah 36 halaman yang ditulis dalam bahasa Arab, dan menguraikan
masalah yang bertalian dengan ibadah,
misalnya tentang bersuci, salat fardu, salat sunat, puasa, zakat dan
haji.
|
|
7
|
Bughiyat
al-Muhtaj.
Buku ini berjumlah 18 halaman yang ditulis
dalam bahasa Bugis, dan berisi tentang tata cara mengerjakan haji,
sekitar syarat, rukun, wajib haji dan bacaannya.
|
|
8
|
Al-Shalah
al-Imad al-Din.
Buku ini berjumlah 27 halaman yang berisi tentang tata cara salat dan
bacaan-bacaannya dalam bahasa Arab yang diterjemahkan dalam bahasa Bugis.
|
|
9
|
Mukhtasar
al-Durus al-Fiqhiyyah, (20 halaman)
ditulis dalam bahasa Arab, disusun dalam bentuk tanya jawab tentang
salat dan yang berkaitan dengannya
seperti masalah wudhu, zikir dan doa yang lazim dibaca sesudah salat.
|
|
10
|
Risalah
fi Bayan al-Ahkam al-Shalat. Buku ini berjumlah 110 halaman yang ditulis dalam
bahasa Bugis, Isinya membahas tentang pengertian salat, kedudukannya, cara
pelaksanaannya disertai dengan dalil-dalil al-Qur’an dan al-Hadis.
|
|
11
|
Al-Fiqhi
al-Islamy.
Buku ini berjumlah 48 halaman yang menguraikan terntang salat.
|
Memperhatikan karya tulis di atas khususnya dalam
bidang fiqih, dapat dipahami bahwa ternyata Anregurutta K.H. Abdurrahman Ambo
Dalle sangat tinggi kepeduliannya terhadap umat Islam untuk memberikan
penjelasan tentang pelaksanaan ibadah dengan bahasa yang dikondisikan
sehingga mudah dipahami dengan baik.
|
||
|
||
c
|
Bidang
Akhlak/Tasawuf
|
|
|
12
|
Hilya
al-Syabab fi ’ilmi al-Akhlaq. Buku ini terdiri dari 3 jilid, yang berjumlah 36
halaman, ditulis dalam bahasa Arab, buku tersebut berisi tentang akhlak
terhadap Tuhan dan sesama manusia terutama mengenai perlunya merawat anggota
tubuh.
|
|
13
|
Al-Qawl al-Sadiq fri ma’rifat al-Khaliq. 1390H/1970, Buku ini berjumlah
44 halaman yang ditulis dalam bahasa Bugis asli, dan bugis latin. Buku
tersebut memuat bagaimana cara seorang hamba mendekatkan diri pada Allah
dengan jalan yang benar. Buku ini telah diterjemahkan kedalam bahasa
Indonesia
|
|
14
|
Al-Nukhbat
al-Mardiyya. Buku
ini berjumlah 38 halaman yang ditulis dalam bahasa Arab dengan memuat koleksi
ayat-ayat al-Qur’an dan Hadis yang menyangkut akhlak seperti ikhlas, riya,
mengikuti sunnah, menuntut ilmu dan mengajarkannya.
|
Ketiga buku di atas menguraikan tentang bagaimana
seorang hamba mendekatkan diri kepada Tuhannya dengan melalui proses
pensucian diri lahir dan bathin serta perlunya menghiasi diri dengan akhlak
yang mulia.
|
||
|
||
d
|
Bidang
Bahasa Arab
|
|
|
15
|
Al-Mufradat
al-’Arabiyyah, (1367 H) 1 jilid, berisi uraian singkat tentang beberapa
bait Alfiyah mengenai kaidah nahwu, ditulis dalam bahasa Arab.
|
|
16
|
Al-Irsyad al-Salik, (1977), 1 jilid, kitab ini
mencakup, kosakata bahasa Arab dan terjemahannya dalam bahasa Bugis.
|
|
17
|
Tanwir al-Talib, (1977), bahasa Arab, 1 jilid,
membahas tentang ilmu Sarf.
|
|
18
|
Tanwir al-Tullab, ditulis dalam bahasa Arab
yang isinya membahas tentang Nahwu dan Saraf
|
|
19
|
Irsyad al-Tullab. Buku ini ditulis dalam bahasa
Arab dan membahas tentang ilmu Nahwu dan Saraf
|
|
20
|
Ihsan al-Uslub wa al-Sighah, 2 jilid (I dan II) ditulis
dalam bahasa Arab berisi pelajaran Balaghah.
|
|
21
|
Namuzaj al-Insya’i, (1392), ditulis dalam bahasa
Arab, memuat contoh-contoh penyusunan kalimat bahasa Arab.
|
|
22
|
Sullam al-Luighah, 2 jilid, pelajaran bahasa
Arab terpadu, kosa kata, percakapan, bacaan, dan latihan.
|
Nilai-nilai yang terkandung dalam karya tersebut di
atas, adalah menggambarkan betapa besarnya perhatian Anregurutta K.H. Abdurrahman Ambo Dalle
untuk memajukan pendidikan lewat penguasaan bahasa terutama bahasa Arab, karena dengan modal bahasa, alumni DDI
dapat melanjutkan pendidkannya ke Kairo Mesir dan beberapa tempat lainnya.
|
||
|
|
|
e
|
Bidang Sejarah
|
|
|
23
|
Al-Sirah al-Nabawiyah, (1967). Buku ini terdiri 3
jilid (I, II, dan III), ditulis dalam bahasa Arab, yang berisi tentang
sejarah hidup Nabi Muhammad saw.
|
|
24
|
Al-Dabit
al-Jaliyyi,
ditulis dalam bahasa Arab, uraian singkat tentang penanggalan tahun hijriyah.
|
|
|
|
f
|
Bidang
lain-lain
|
|
|
25
|
Miftah al-Muzakarah, buku ini ditulis dalam bahasa Arab dan mengandung panduan
untuk berbahasa.
|
|
26
|
Miftah al-Fuhum fi Mi’yari al-’Ulum. 1 Jilid. Buku ini juga
ditulis dalam bahasa Arab dan mengandung asas-asas ilmu Mantik.
|
|
27
|
Hazihi Ad’iyah Mabrurah. Buku ini mengandung himpunan
doa yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan bahasa Bugis.
|
|
28
|
Ilmu Tajwid. Buku ini ditulis dalam bahasa
Indonesia.
|
|
29
|
Khutbah Jumaat (1920).
|
|
30
|
Sulo Mattappa (Lampu yang bercahaya) (1927).
Buku ini ditulis dalam bahasa Bugis dan menguraikan tentang peristiwa Isra’
Mi’raj dan hikmahnya.
|
Anregurutta
K.H. Abdurrahman Ambo Dalle memulai karir menulisnya pada tahun 1942 dengan
buku pertamanya yang berjudul ”Mursyid
al-Tullab” yang dicetak di Parepare. Menurut keterangan beberapa murid
seniornya bahwa Gurutta Ambo Dalle sesungguhnya telah menulis lebih dari 30
judul buku selain yang disebutkan di atas. Namun, masih terdapat beberapa karya
tulisnya yang tidak ditemukan oleh peneliti sebelumnya, seperti buku
yang berjudul ”al-Namadzid al-Jaliyyah fi Qawa’id Imla al-Kalimat al-’Arabiyyah”[10]
ditulis pada tahun 1370 H. Buku tersebut isinya mengandung tentang kaidah
menulis bahasa Arab, dan juga buku ”Irsyad al-Nahid fi ’Ilmi al-Faraidh”[11]
yang ditulis dalam bahasa Arab pada tahun 1470 H/1950 M, buku tersebut
menguraiakan tentang pembagian harta warisan dalam Islam.
Dengan
hasil karya seperti disebutkan di atas dan yang tidak disebutkan lainnya yang
ditulisnya dari berbagai bidang ilmu, menggambarkan betapa Anregurutta K.H. Abdurrahman
Ambo Dalle memiliki keluasan ilmu yang cukup mendukung ide-ide pemikirannya,
dan tentu saja hal tersebut bermanfaat luas kepada umat islam umumnya dan
masyarakan Sulawesi Selatan pada khususnya. Dan lebih khusus pada santri-santri
yang selalu menjadikan pesantren-pesantren DDI di seluruh Indonesia sebagai
tempat menimba ilmu mereka. Serta tentunya akan menjadi amal jariyah yang tidak
terputus-putus sebagai pahala Anregurutta KH. Abdurrahman Ambo Dalle.
TABEL 1
DAFTAR KITAB KARANGAN AGKH. ABDURRAHMAN AMBO DALLE
NO.
|
BIDANG STUDI
|
|
JUDUL
|
KET.
|
I
|
Akidah
|
1
|
Al-Risalah al-Bahiyah fi
al-Aqaid al-Islamiyah
|
3 JILID (Bhs. Arab)
|
|
|
2
|
Al-Hidayah al-Jaliyah ila ma’rifat
al-aqaid al-Islamiyah
|
44 Hal.
|
|
|
3
|
Maziyah Ahl al- Sunnah wa al
Jama’ah
|
47 Hal. (Bugis)
|
|
|
4
|
Syifa al-Af’idah min al-Tasyaum
wa al-Tiyarah
|
22 Hal. Tahun 1360 H/1941 M
|
II
|
Fikhi/Syari’ah
|
5
|
Mursyid al-Tullab
|
39 Hal. (Bhs. Arab). Th.1362H
|
|
|
6
|
Al-Durus al-Fiqhiyyah
|
36 Hal. (Bhs. Arab).
|
|
|
7
|
Bughiyat al-Muhtaj.
|
18 Hal. (Bhs. Bugis).
|
|
|
8
|
Al-Shalah al-Imad al-Din
|
27 Hal. (Bhs. Arab - Bugis).
|
|
|
9
|
Mukhtasar al-Durus al-Fiqhiyyah
|
20 Hal. (Bhs. Arab).
|
|
|
10
|
Risalah fi Bayan al-Ahkam al-Shalat
|
110 Hal. (Bhs. Bugis).
|
|
|
11
|
Al-Fiqhi al-Islamy
|
48 Hal.
|
III
|
Akhlak/Tasawuf
|
12
|
Hilya al-Syabab fi ’ilmi
al-Akhlaq
|
3 JILID
|
|
|
13
|
Al-Qawl al-Sadiq fri ma’rifat
al-Khaliq.
|
44 Hal. 1390H/1970M
|
|
|
14
|
Al-Nukhbat al-Mardiyya
|
38 Hal. (Bhs. Arab).
|
IV
|
Bahasa Arab
|
15
|
Al-Irsyad al-Salik
|
1 jilid (1367 H)
|
|
|
16
|
Al-Mufradat al-’Arabiyyah,
|
1 jilid (1977)
|
|
|
17
|
Tanwir al-Talib
|
1 jilid (1977)
|
|
|
18
|
Tanwir al-Tullab
|
1 jilid (1977)
|
|
|
19
|
Irsyad al-Tullab
|
1 JILID
|
|
|
20
|
Ihsan al-Uslub wa al-Sighah
|
2 JILID
|
|
|
21
|
Namuzaj al-Insya’i
|
1 jilid (1392)
|
|
|
22
|
Sullam al-Luighah
|
2 JILID
|
V
|
Sejarah
|
23
|
Al-Sirah al-Nabawiyah
|
3 JILID (Bhs. Arab), (1967)
|
|
|
24
|
Al-Dabit al-Jaliyyi
|
(Bhs. Arab)
|
VI
|
Lain-Lain
|
25
|
Miftah al-Muzakarah
|
(Bhs. Arab)
|
|
|
26
|
Miftah al-Fuhum fi Mi’yari al-’Ulum
|
(Bhs. Arab)
|
|
|
27
|
Hazihi Ad’iyah Mabrurah
|
(Bhs. Bugis).
|
|
|
29
|
Ilmu Tajwid
|
(Bhs.
Indonesia).
|
|
|
30
|
Khutbah Jumaat
|
(1920)
|
|
|
31
|
Sulo Mattappa (Lampu yang bercahaya)
|
(1927)
|
[1]Anregurutta atau Gurutta
(bahasa Bugis) berarti maha guru/pendidik kami, adalah gelar atau sebutan yang
lazim diberikan kepada tokoh pendidik dan ulama besar di Sulawesi Selatan,
semitra dengan istilah Kiai senior di Jawa atau Tuang Guru di Sumatera. Lihat
Taufik Adnan Amal Gurutta KH. Abdurrahman Ambo Dalle (C. 1900-1996) Ulama besar
dari tanah Bugis”, dalam Jajat Burhanuddin dan Ahmad Baedowi, penyunting Transformasi
Otoritas Keagamaan, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama Bekerja sama
dengan PPIM-UIN Jakarta dan Besic Education Project (DEPAG), 2003), h. 220.
[2]Gelar Kyai
Haji adalah panggilan tambahkan yang sering disematkan didepan nama Ambo
Dalle oleh teman-teman atau sejawat Beliau, khususnya yang berasal dari luar
Sulawesi. (Lihat: T. Syamsuddin, Biografi Ulama KH. Abdurrahman Ambo
Dalle. h. 54)
[3]T.
Syamsuddin, Biografi Ulama K.H. Abdurrahman Ambo Dalle, (Ujung
Pandang: Balai Penelitian Keagamaan, 1985), h. 50.
[4]Lihat M.
Yusrie Abady, Corak pemikiran Pendidikan Keagamaan K.H. Abdur Rahman Ambo
Dalle dalam Mengelola Darud Dakwah wal Irsyad (DDI) Pare-Pare Sulawesi latan,
Disertasi, (Jakarta: Pasca Sarjana UIN Syarif Hidayatullah), h, 3.
[5]
Nasruddin Anshoriy Ch, Anregurutta Abdurrahman Ambo Dalle Maha Guru
dai Bumi Bugis, (Cet. I; Yogyakarta: Tiara Wacana, 2009), 2-3.
[6]Nasruddin
Anshoriy Ch, Anregurutta Abdurrahman Ambo Dalle Maha Guru dai Bumi
Bugis, h. 2.
[7]Anregurutta (bahasa
Bugis) berarti maha guru/pendidik kami, adalah gelar atau sebutan yang lazim diberikan
kepada tokoh pendidik dan ulama besar di Sulawesi Selatan, semitra dengan
istilah Kiai senior di Jawa atau Tuang Guru di Sumatera.Lihat Taufik Adnan Amal
Anregurutta KH. Abdurrahman Ambo Dalle (C. 1900-1996) Ulama besar dari tanah
Bugis”, dalam Jajat Burhanuddin dan Ahmad Baedowi, penyunting Transformasi
OtoritasKeagamaan, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama Bekerja sama dengan
PPIM-UIN Jakarta dan Besic Education Project (DEPAG), 2003), h. 220.
[8]Lihat,
Ahmad Rahman, Inventarisasi Karya Ulama Di Lembaga PendidikanKeagamaan
(Studi di Provinsi Sulawesi Selatan, Jawa Timur. Jawa Tengah, Jawa Barat,
Sumatera Selatan, dan Nangroe Aceh Darussalam, (Jakarta: Puslitbang Lektur
Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama, 2010), h. 41. Bandingkan
T. Syamsuddin, Biografi Ulama K.H. Abdurrahman Ambo Dalle.
[9]Lihat,
Ahmad Rahman, Inventarisasi Karya Ulama Di Lembaga Pendidikan Keagamaan (Studi
di Provinsi Sulawesi Selatan, Jawa Timur. Jawa Tengah, Jawa Barat, Sumatera
Selatan, dan Nangroe Aceh Darussalam, (Jakarta: Puslitbang Lektur Keagamaan
Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama, 2010), h. 41.
[10]Nurlaelah
Abbas, 2009 menemukan melalui penelusuran buku-buku karangan langsung dari
keluarga yang diberikan langsung oleh H. Muh. Rasyid Ridha (putra Sulung) K.H. Abdurrahman Ambo Dalle tanggal 7 Pebruari 2009 di
Pare-Pare.
[11]Nurlaelah
Abbas, 2012 menemukan melalui penelusuran buku-buku karangan di Mangkoso,
tempat hijrah pertama K.H Abdurrahman Ambo Dalle yaitu
Ahmad Rasyid, putra sulung sahabat setianya yakni K.H. Amri Said (w. 1985)
pimpinan DDI Mangkoso sebelum digantikan anaknya K.H. M. Faried Wajedi, MA
BACA JUGA:
- DUKUNGGURUTTA AMBO DALLE SEBAGAI PAHLAWAN NASIONAL 2020
- GURUTTA AMBODALLE DAN NAMA-NAMA ASHABUL KAHFI
- ANREGURUTTAAMBO DALLE; Maha Guru Dari Bumi Bugis
- MENGENANGGURUTTA AMBO DALLE
- BIOGRAFIANREGURUTTA AMBO DALLE RUJUKAN PENTING DI MALAYSIA
- MENGENANG 12TAHUN WAFATNYA GURUTTA AMBO DALLE
- PROFILANREGURUTTA AMBO DALLE
- MENGENANG GURUTTAKH ABDURRAHMAN AMBO DALLE
- MENALARTASAWUF ANREGURUTTA AMBO DALLE
Tidak ada komentar:
Posting Komentar