COVID-19 RAHMAT MENYAMBUT
RAMADHAN 1441 H
By: Med Hatta
Gambar By: IslamKaffah.id |
Bulan suci Ramadhan tahun ini terbilang
unik dan istimewa karena kehadirannya disambut oleh rahmat besar, terlepas dari
Corona Virus Disease (Covid-19) telah menjadi monster yang menghantui
seluruh masyarakat dunia saat ini tetapi yang harus kita ketahui bahwa ia
adalah rahmat dari Allah untuk orang-orang yang beriman. Sebagaimana dalam
sebuah hadits, nabi SAW bersabda:
عَنْ عَائِشَةَ، أَنَّهَا قَالَتْ: سَأَلْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنِ الطَّاعُونِ؟ فَأَخْبَرَنِي رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "أَنَّهُ كَانَ عَذَابًا يَبْعَثُهُ اللهُ عَلَى مَنْ يَشَاءُ، فَجَعَلَهُ رَحْمَةً لِلْمُؤْمِنِينَ، فَلَيْسَ مِنْ رَجُلٍ يَقَعُ الطَّاعُونُ، فَيَمْكُثُ فِي بَيْتِهِ صَابِرًا مُحْتَسِبًا يَعْلَمُ أَنَّهُ لَا يُصِيبُهُ إِلَّا مَا كَتَبَ اللهُ لَهُ إِلَّا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِ الشَّهِيدِ"
Artinya, “Dari Siti Aisyah
ra, ia berkata: aku bertanya kepada rasulullah SAW perihal wabah virus yang
mematikan, lalu rasulullah SAW memberitahukanku: “Zaman dulu wabah virus
semacam itu adalah azab yang dikirimkan Allah kepada siapa saja yang
dikehendaki oleh-Nya, tetapi Allah menjadikannya sebagai rahmat bagi orang
beriman. Tiada seseorang yang sedang terpapar wabah virus, kemudian menahan
diri di rumahnya dengan bersabar serta mengharapkan ridha ilahi seraya
menyadari bahwa wabah virus tidak akan mengenainya selain karena telah menjadi
ketentuan Allah untuknya, niscaya ia akan memperoleh ganjaran seperti pahala
orang yang mati syahid’” (HR Ahmad).
Oleh karena itu, antara
Ramadhan 1441 H tahun ini dengan Covid-19 telah memposisikan orang-orang yang
beriman pada dua kebaikan (rahmat) yang saling menguntungkan; pertama,
Covid-19 telah menyadarkan orang-orang yang beriman bahwa betapa rapuh dan
tidak berdayanya manusia menghadapi makhluk ciptaan Allah yang amat kecil
bahkan tidak nampak dengan mata telanjang kecuali memakai mikroskop. Mereka
menyadari bahwa itu adalah ujian dan Allah tidak mungkin menciptakan sesuatu
yang sia-sia. Maka semakin kokohlah keimanan mereka. Dan tiada lagi yang akan tercetus dari
lisannnya kecuali ungkapan seperti firman Allah:
Terjemahannya: “Tuhanku,
Engkau tidak menciptakan ini sia-sia, Maha Suci Engkau maka jauhkanlah kami
dari api neraka” (QS. Ali Imran: 191)
Kedua,
ketika orang-orang yang beriman memasuki bulan suci Ramadhan, dengan bekal iman
yang kokoh, mereka dapat menjalankan ibadah kepada Allah dengan khusu’ dan
menunaikan segala ritus Ramadhan dengan sesempurna-sumpurna mungkin.
Karena mereka mengetahui balan Ramadhan adalah bulan dimana kebaikan pahalanya
dilipat gandakan, maka mereka memanfaatkan semaksimal mungkin terutama memperbanyak
doa-doa yang baik, zikir dan istighfar. Bahkan doa orang-orang yang berpuasa adalah
mustajab.
Khusus
menghadapi pandemic penyebaran virus corona Covid-19 yang semakin meningkat
yang melanda dunia saat ini, yang hingga berita sore kemarin (21/04/’20) telah
menyebabkan 171.240 kasus kematian, 2.496.660 orang yang terkomfirmasi postif
virus corona di seluruh dunia. Dan secara nasional telah tercatat 616 kasus
kematian dan 7.135 orang yang terkomfirmasi postif virus corona.
Maka pada situasi mencekam
yang mengancam maslahat kemanusiaan secara umum seperti ini, umat islam
dituntut bersikap bijaksana dan selalu mengutamakan keselamatan jiwa dari pada
mencari kemulian ritus agama, karena segala ritus agama tidak akan tercapai
tanpa adanya jaminan keselamatan jiwa. Sebaliknya menjaga keselamatan jiwa
tidak akan meruntuhkan semua ritus agama, seperti dengan adanya physical/sosial
distencing atau lockdown masjid untuk memutuskan mata rantai
penyebaran corona virus yang mengancam keselamatan jiwa, tidak agama
menghilangkan ritus agama karena shalat berjama’ah 5 waktu atau tarawih
Ramadhan bisa dilakukan di rumah, dan shalat jumat bisa digantikan dengan
shalat dhuhur di rumah.
Yang lebih utama dilakukan
umat islam saat sekarang ini, khususnya di dalam bulan suci Ramadhan dimana segala
amal/ibadah dilipat gandakan nilai pahalanya, mustajab do’a-do’a, zikir, dan
dikabulkannya pengampunan dosa-dosa dengan istighfar, maka saatnya lah sekarang
memperbanyak do’a, zikir dan istighfar tersebut. Maksimalkan ibadah di dalam
bulan suci Ramadhan dan tinggalkan segala sesuatu yang dapat menciderai pahala
puasa, atau semua hal yang sia-sia, atau bahkan yang bisa menimbulkan dosa-dosa
baru di bulan suci Ramadhan, na’udzubillah.
Perbanyak berdoa, untuk
kebaikan diri sendiri, umat Islam yang lain, dan untuk kemanusian pada umumnya,
khususnya dalam menghadapi pandemi penyebaran virus corona Covid-19 saat ini.
Jika seluruh umat islam seluruh dunia – secara massal – berdo’a kepada Allah
SWT agar supaya virus corona di angkat dari permukaan bumi, Insya Allah,
pasti akan didengarkan oleh Allah. Dan kehidupan dunia akan kembali berjalan
normal.
Terutama jika umat islam
meyakini bahwa azab atau musibah diturunkan oleh Allah ke bumi akibat perbuatan
dosa manusia, maka penangkal dan pengusir pandemic Covid-19 yang paling ampuh
sekarang adalah dengan memperbanyak istighfar. Umat islam jangan
canggung-canggung untuk istighfar dan bertaubat kepada Allah, karena nabi Besar
Muhammad SAW sendiri yang dikenal sebagai kekasih Allah yang “Ma’shum”,
telah diampunkan dosa-dosanya yang lalu dan yang akan datang, di dalam hidupnya
tidak pernah luput dari istighfar dan beraubat kepada Tuhannya setiap hari,
sebagaimana dalam haditsnya, bersabda:
Artinya: Dari Abu Hurairah
berkata: Aku telah mendengar rasulullah bersabda: “Demi Allah, Aku beristighfar
pada Allah dan bertaubat kepada-Nya setiap hari lebih dari 70 kali” (HR.
Bukhari)
Ketahuilah, istighfar
merupakan satu dari dua garanti atau jaminan Allah SWT kepada umat nabi
Muhammad SAW, dan berlaku sampai hari kiamat. Allah berfirman:
وَمَا كَانَ ٱللَّهُ لِيُعَذِّبَهُمْ وَأَنتَ فِيهِمْ ۚ وَمَا كَانَ ٱللَّهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُونَ
Terjemahannya: “Dan Allah
sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu (Muhammad) berada di antara
mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka istighfar
(meminta ampun)”. (QS. Al-Anfal: 33).
** Sudah pernah diposting
oleh: IslamKaffah.id
BACA JUGA:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar