Serial Bulan Sya'ban: Tafsir Ayat-Ayat Puasa (02/ 05)
Menyambut Bulan Suci Ramadhan 1433 H. (H: -08)
Menyambut Bulan Suci Ramadhan 1433 H. (H: -08)
“ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ”
(Maka Barang Siapa Di Antara Kamu Melihat Bulan Maka Berpuasalah)
(Maka Barang Siapa Di Antara Kamu Melihat Bulan Maka Berpuasalah)
Oleh: Med HATTA
Mukaddimah:
بسم الله الرحمن
الرحيم
الحمد لله الذي
بنعمته تتم الصالحات، وبعد!
Ru'yat atau Hisab?
Pada masa awal Islam, para "ahlu as-sabiquunal awwalun" (pendahulu) tidak ada permasalahan mencolok mengenai awal dan berakhirnya bulan suci Ramadhan, mereka cukup konsukuen kepada ayat al-Qur'n: "Maka barang siapa di antara kamu melihat bulan maka berpuasalah" (QS: 02: 185).
Jika mereka tidak melihat lahirnya bulan karena berbagai hal seperti tidak nampak atau terselubung awan tebal, maka mereka mengembalikan kepada hadits nabi SAW: "berpuasa-lah dengan melihat bulan dan akhirlah dengan melihat bulan (Syawal), jika kamu tidak melihanya karena terhalang olehmu maka cukupkan bulan Sya'ban 30 hari, atau cukupkan bulan Ramadhan 30 hari". Inilah dua pedoman utama umat Islam berkaitan dengan Bulan suci Ramadhan. Tidak ada pedoman ketiga ....
Jika mereka tidak melihat lahirnya bulan karena berbagai hal seperti tidak nampak atau terselubung awan tebal, maka mereka mengembalikan kepada hadits nabi SAW: "berpuasa-lah dengan melihat bulan dan akhirlah dengan melihat bulan (Syawal), jika kamu tidak melihanya karena terhalang olehmu maka cukupkan bulan Sya'ban 30 hari, atau cukupkan bulan Ramadhan 30 hari". Inilah dua pedoman utama umat Islam berkaitan dengan Bulan suci Ramadhan. Tidak ada pedoman ketiga ....