*Mukjizat Dimensi Geografi AlQuran (22) :
Malaikat Harut dan Marut
By: Med Hatta
*BACA: VERSI SELULER
Allah berfirman :
وَٱتَّبَعُوا۟ مَا تَتْلُوا۟ ٱلشَّيَٰطِينُ عَلَىٰ مُلْكِ سُلَيْمَٰنَ ۖ وَمَا كَفَرَ سُلَيْمَٰنُ وَلَٰكِنَّ ٱلشَّيَٰطِينَ كَفَرُوا۟ يُعَلِّمُونَ ٱلنَّاسَ ٱلسِّحْرَ وَمَآ أُنزِلَ عَلَى ٱلْمَلَكَيْنِ بِبَابِلَ هَٰرُوتَ وَمَٰرُوتَ ۚ وَمَا يُعَلِّمَانِ مِنْ أَحَدٍ حَتَّىٰ يَقُولَآ إِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلَا تَكْفُرْ ۖ فَيَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِۦ بَيْنَ ٱلْمَرْءِ وَزَوْجِهِۦ ۚ وَمَا هُم بِضَآرِّينَ بِهِۦ مِنْ أَحَدٍ إِلَّا بِإِذْنِ ٱللَّهِ ۚ وَيَتَعَلَّمُونَ مَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنفَعُهُمْ ۚ وَلَقَدْ عَلِمُوا۟ لَمَنِ ٱشْتَرَىٰهُ مَا لَهُۥ فِى ٱلْءَاخِرَةِ مِنْ خَلَٰقٍ ۚ وَلَبِئْسَ مَا شَرَوْا۟ بِهِۦٓ أَنفُسَهُمْ ۚ لَوْ كَانُوا۟ يَعْلَمُونَ
Terjemah arti: "Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan pada masa Kerajaan Sulaiman. Sulaiman itu tidak kafir tetapi setan-setan itulah yang kafir, mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua malaikat di negeri Babilonia, yaitu Harut dan Marut. Padahal, keduanya tidak mengajarkan sesuatu kepada seseorang sebelum mengatakan, "Sesungguhnya kami hanyalah cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kafir."
Maka mereka mempelajari dari keduanya (malaikat itu) apa yang (dapat) memisahkan antara seorang (suami) dengan istrinya. Mereka tidak akan dapat mencelakakan seseorang dengan sihirnya kecuali dengan izin Allah. Mereka mempelajari sesuatu yang mencelakakan dan tidak memberi manfaat kepada mereka. Dan sungguh, mereka sudah tahu, barang siapa membeli (menggunakan sihir) itu, niscaya tidak akan mendapat keuntungan di akhirat. Dan sungguh, sangatlah buruk perbuatan mereka yang menjual dirinya dengan sihir, sekiranya mereka tahu." (QS. Al-Baqarah: 102).
وَٱتَّبَعُوا۟ مَا تَتْلُوا۟ ٱلشَّيَٰطِينُ عَلَىٰ مُلْكِ سُلَيْمَٰنَ ۖ وَمَا كَفَرَ سُلَيْمَٰنُ وَلَٰكِنَّ ٱلشَّيَٰطِينَ كَفَرُوا۟ يُعَلِّمُونَ ٱلنَّاسَ ٱلسِّحْرَ وَمَآ أُنزِلَ عَلَى ٱلْمَلَكَيْنِ بِبَابِلَ هَٰرُوتَ وَمَٰرُوتَ ۚ
Terjemah arti: "Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan pada masa Kerajaan Sulaiman. Sulaiman itu tidak kafir tetapi setan-setan itulah yang kafir, mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua malaikat di negeri Babilonia, yaitu Harut dan Marut."
Para ulama tafsir telah menguras segala daya kemampuan untuk mendalami ayat ini dan berusaha mengungkap makna dan korelasinya, maka kita cukup menarik intisarinya, bahwa fenomena sihir sungguh telah booming dan merajalela di kota Babilonia pada masa itu, dan tidak jauh dari periode itu (pula) Allah SWT menurunkan dua Malaikat, Harut dan Marut di kota Babilonia untuk mengajarkan kepada manusia ilmu sihir "putih", sebagai ujian Allah kepada mereka agar dapat membedakan antara sihir dan mukjizat; demikian itu agar menjadi jelas kepada manusia kebenaran rasul-rasul, dan kebohongan sihir. Serta untuk menguatkan keimanan dan keyakinan dalam hati mereka. Sebagaimana ayat kajian hadir untuk mengungkapkan kebenaran iman bangsa Babil dan rajanya, Nebukadnezar, seperti juga yang jelaskan pada ayat lain dari surah Al-Isra yang memuji keimanan mereka.
Kata para ulama tafsir bahwa AlQuran menyebut Babilonia pada ayat kajian, setelah terjadi kasus orang-orang Yahudi mencampakkan kitab suci yang diturunkan oleh Allah kepada mereka, dan mengantikannya dengan kitab-kitab sihir dan ilmu hitam yang pernah viral di Babilonia pada masa kekuasaan nabi Sulaiman as.
Sehingga diceritakan bahwa - pada saat itu - pernah sekali malaikat Jibril as turun di sebuah pedesaan terpencil Babilonia untuk menguji kemampuan ilmu sihir rakyat yang paling sederhana di Babilonia, maka Jibril menuju kepada seorang budak perempuan yang sedang mengembalakan kambing di lahan terbuka, dan Jibril beratanya padanya: Hai perempuan, tahukah kamu dimanakah Jibril sekarang?
Lalu, perempuan kampung itu hanya menunduk sejenak (saja) sambil mencoret-coret tanah dengan ujung kakinya, kemudian menjawab pertanyaan Jibril, mengatakan: Kalau bukan anda Jibril maka saya lah Jibril, karena Jibril ada di tempat ini...!? Karenanya, dikatakan bahwa pada masa itulah bangsa Babilonia telah mencapai puncak kejayaan para praktisi dukun sihir tertinggi yang pernah dicapai oleh manusia sepanjang masa.
Bahkan mereka memiliki kontes musiman - khusus - pemilihan raja dan ratu sihir (dukun sakti) sejagad, untuk berbagai kategori dan tingkatan umur; ada dukun yang mampu memindahkan sebuah gunung dari Baghdad ke Babilonia, ada yang menyihir batu menjadi emas, daun-daunan menjadi uang, menurunkan dan menghentikan hujan dalam sekejap dengan (hanya) gerakan tangan saja dst. Maka dukun-dukun sakti Babilonia - saat itu - menjadi selebriti dan publik pigur yang dielu-elukan masyarakat, melebihi ulama dan ahli agama.
Kejayaan ilmu sihir sehingga mencapai puncak setinggi itu disebabkan karena bangsa Jin terutama yang golongan kafir dari mereka (iblis dan setan) masih bebas berkeliaran naik ke langit mendengarkan percakapan-percakapan rahasia para malaikat tentang tugas-tugas mereka dari Allah untuk diberlakukan di bumi. Iblis dan para setan - tentu - berkepentingan mencuri dengar rahasia-rahasia langit tersebut untuk keperluan menyesatkan manusia melalui ilmu sihir yang diajarkan kepada mereka. Allah berfirman :
وَأَنَّا كُنَّا نَقْعُدُ مِنْهَا مَقَٰعِدَ لِلسَّمْعِ ۖ فَمَن يَسْتَمِعِ ٱلْءَانَ يَجِدْ لَهُۥ شِهَابًا رَّصَدًا
Terjemah arti: "dan sesungguhnya kami (jin) dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mencuri dengar (berita-beritanya). Tetapi sekarang siapa (mencoba) mencuri dengar (seperti itu) pasti akan menjumpai panah-panah api yang mengintai (untuk membakarnya)." (QS. Al-Jin: 9).
Kemudian, semua informasi penting tentang skenario langit yang bakal terjadi di bumi manusia pada hari-hari mendatang, hasil curian iblis dan setan tersebut, akan mereka godok ulang sedemikian rupa dan menambahkan variasi-variasi kebohongan, bahkan lebih dominan kebohongannya, lalu disusun menjadi sebuah ilmu sihir, sebagai media yang ampuh untuk menyesatkan manusia dari agama Allah.
Karena setan iblis berharap - dengan ilmu sihir gubahannya itu - mampu mempengaruhi dan meyakinkan kepada manusia bahwa dirinya mengetahui alam ghaib, sehingga mereka bisa menundukkannya dan menuruti semua kemauan-kemauan iblis yang menyesatkan itu. Maka ilmu sihir hasil manipulasi kreatif iblis dan setan-setan tersebut disampaikannya kepada dukun-dukun yang memanfaatkan jasa mereka. Dan dukun-dukun mentor itu-pun akan menambahkannya (lagi) dengan berbagai inovasi improvasi sesukanya untuk kepentingan panggung. Maka menjadi-lah profesi sihir sebagai ajang festival massal masyarakat Babilonia, laiknya kontes dangdut Indonesia (KDI).
Oleh karena mayoritas masyarakat Babilonia memiliki keterampilan sihir dengan kadar yang bervariasi, maka mereka tidak (lagi) saling menyakiti dan mencelakai di antara mereka sesama pelaku sihir, tapi bagaimana-pun sihir itu sudah dikembangkan oleh setan iblis maka terjadi berbagai penyimpangan-penyimpangan yang jauh meleset dari pengajaran kitab suci yang dibawa oleh para rasul.
Karenanya, Allah menurunkan 2 malaikat, Harut dan Marut untuk mengajarkan bangsa Babilonia ilmu sihir 'murni', demi meluruskan aqidah mereka dan agar dapat membedakan antara sihir dan mukjizat, serta menjadi jelas kepada mereka kebenaran rasul-rasul, dan kebohongan sihir. Dan metodelogi pengajaran sihir kedua malaikat itu-pun berbeda dengan cara setan iblis yang tujuannya menyesatkan.
Tapi Harut dan Marut sebelum mengajarkan ilmu sihirnya kepada kliennya mereka terlebih dahulu berpesan agar jangan menjadi kafir dengan ilmu sihir ini. Allah berfirman :
وَمَا يُعَلِّمَانِ مِنْ أَحَدٍ حَتَّىٰ يَقُولَآ إِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلَا تَكْفُرْ ۖ فَيَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِۦ بَيْنَ ٱلْمَرْءِ وَزَوْجِهِۦ ۚ وَمَا هُم بِضَآرِّينَ بِهِۦ مِنْ أَحَدٍ إِلَّا بِإِذْنِ ٱللَّهِ ۚ وَيَتَعَلَّمُونَ مَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنفَعُهُمْ ۚ وَلَقَدْ عَلِمُوا۟ لَمَنِ ٱشْتَرَىٰهُ مَا لَهُۥ فِى ٱلْءَاخِرَةِ مِنْ خَلَٰقٍ ۚ وَلَبِئْسَ مَا شَرَوْا۟ بِهِۦٓ أَنفُسَهُمْ ۚ لَوْ كَانُوا۟ يَعْلَمُونَ
Terjemah arti: "Padahal, keduanya tidak mengajarkan sesuatu kepada seseorang sebelum mengatakan, "Sesungguhnya kami hanyalah cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kafir." Maka mereka mempelajari dari keduanya (malaikat itu) apa yang (dapat) memisahkan antara seorang (suami) dengan istrinya. Mereka tidak akan dapat mencelakakan seseorang dengan sihirnya kecuali dengan izin Allah. Mereka mempelajari sesuatu yang mencelakakan dan tidak memberi manfaat kepada mereka. Dan sungguh, mereka sudah tahu, barang siapa membeli (menggunakan sihir) itu, niscaya tidak akan mendapat keuntungan di akhirat. Dan sungguh, sangatlah buruk perbuatan mereka yang menjual dirinya dengan sihir, sekiranya mereka tahu."
Lama sekali fenomena ilmu sihir itu berkembang dalam masyarakat Babilonia sebagai media entertain - dengan pasang surutnya - sehingga mencapai (juga) titik jenuhnya, dan secara perlahan sudah mulai ditinggalkan oleh sebagian masyarakat, sehingga tidak populer lagi. Dan, hingga pada masa lahirnya rasul penutup untuk semesta alam, nabi Muhammad SAW, maka dinyatakan pintu langit sudah ditutup rapat untuk iblis, setan dan bangsa jin lainnya, mereka tidak bisa lagi mencuri dengar informasi dari langit. Allah berfirman:
وَأَنَّا لَمَسْنَا ٱلسَّمَآءَ فَوَجَدْنَٰهَا مُلِئَتْ حَرَسًا شَدِيدًا وَشُهُبًا؛
Terjemah arti: "Dan sesungguhnya kami (jin) telah mencoba mengetahui (rahasia) langit, maka kami mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dan panah-panah api" (QS. Al-Jin: 8).
Maka semenjak itu, tidak adalagi kebocoran informasi dari langit, kecuali hanya wahyu-wahyu Allah yang dibawa oleh malaikat Jibril kepada nabi Muhammad SAW, yaitu AlQuran. Dan nabi Muhammad SAW melarang dan mengharamkan sihir serta menganggap pelakunya sebagai musyrik (perbuatan yang mempersekutukan Allah). Banyak hadits-hadits shahih tentang pelarangan praktek sihir dan sejenisnya tersebut.
Berbeda dengan bangsa Bani Israil, mereka juga terperdaya oleh iblis dan setan dengan ilmu sihir, bahkan mereka pasca wafat rasulnya, nabi Sulaiman as mereka - justru - rela meninggalkan kitab suci mereka demi menerima ajaran sihir dan ilmu-ilmu hitam lainnya; Adalah iblis dan setan sengaja mencuri ilmu-ilmu hikmah milik nabi Sulaiman yang diberikan oleh Allah - khusus - untuknya semasa hidupnya.
Kemudian, ilmu-ilmu hikmah 'privasi' nabi Sulaiman as hasil curian iblis dan setan-setan tersebut, mereka kumpulkan dan menambahkan banyak kebohongan manipulasi di dalamnya sehingga terkesan sebagai ilmu sihir mutlak, lalu setelah nabi Sulaiman as dipastikan sudah wafat, iblis menguburkan ilmu sihir tersebut di bawah kursi nabi Sulaiman. Selanjutnya menemui dukun Bani Israil dan menunjukkannya tempat nabi Sulaiman menyembunyikan ilmunya sebelum wafat.
Setelah Bani Israil menemukan ilmu-ilmu Sulaiman versi manipulasi iblis dan setan tersebut, maka mereka ramai-ramai mencampakkan kitab suci mereka, dan menerima pengajaran sihir, dengan keyakinan mereka bahwa Allah SWT telah menurunkan "sihir" kepada nabi Sulaiman melalui malaikat Jibril dan Mikail. Na'uzubillah min zalik..! Dan, selama itu Bani Israil meyakini bahwa nabi Sulaiman as adalah ahli sihir sehingga bisa menundukkan bangsa jin, binatang, dan burung-burung sebagai tentara-tentaranya.
Maka ayat kajin diturunkan kepada nabi Muhammad SAW untuk membersihkan nama baik nabi Sulaiman as dari tuduhan keji sebagai ahli sihir. Dan, AlQuran menjelaskan bahwa sungguh nabi Sulaiman bukan kafir tapi setan-setan itulah yang kafir, dengan memanipulasi ilmu-ilmu hikmah nabi Sulaiman. Allah berfirman :
وَٱتَّبَعُوا۟ مَا تَتْلُوا۟ ٱلشَّيَٰطِينُ عَلَىٰ مُلْكِ سُلَيْمَٰنَ ۖ وَمَا كَفَرَ سُلَيْمَٰنُ وَلَٰكِنَّ ٱلشَّيَٰطِينَ كَفَرُوا۟ يُعَلِّمُونَ ٱلنَّاسَ ٱلسِّحْرَ
Terjemah arti: "Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan pada masa Kerajaan Sulaiman. Sulaiman itu tidak kafir tetapi setan-setan itulah yang kafir, mereka mengajarkan sihir kepada manusia."
Pada saat ayat kajian ini diturunkan kepada nabi Muhammad SAW di Madinah, maka seluruh ulama taurat (talmud) di kawasan mengadakan pertemuan darurat di Madinah, mereka berdebat seru tentang pernyataan AlQuran yang membersihkan nama Sulaiman bin Daud bebas dari tuduhan kafir dan ahli sihir. Dan, terlebih lagi, mereka tidak menerima pernyataan AlQuran yang "menafikan" pengetahuan bangsa jin tentang alam gaib, padahal dalam AlQuran bangsa jin sendirilah yang mengakui keterbatasannya itu. Allah berfirman :
وَأَنَّا لَا نَدْرِىٓ أَشَرٌّ أُرِيدَ بِمَن فِى ٱلْأَرْضِ أَمْ أَرَادَ بِهِمْ رَبُّهُمْ رَشَدًا
Terjemah arti: "Dan sesungguhnya kami (jin) tidak mengetahui (adanya penjagaan itu) apakah keburukan yang dikehendaki orang yang di bumi ataukah Tuhan mereka menghendaki kebaikan baginya." (QS. Al-Jin: 10).
Kesimpulan hasil pertemuan Yahudi di Madinah: Mereka kompak mengamini bahwa semua ayat-ayat yang termaktub dalam AlQuran, yang diturunkan kepada Muhammad adalah "kebenaran mutlak", kecuali (hanya) 1 ayat saja yang mereka tidak terima, yaitu yang menyatakan bahwa Sulaiman bin Daud "bukan" ahli sihir!
Situs-Situs sejarah agama di Babilonia adalah: Disana terdapat makam nabi Ibrahim as (kota kelahirannya), makam nabi Zul Kifli, makam nabi Ayub, makam imam Ali bin Al-Husain bin Al-Qasim dan makam imam Abdullah Al-Askari. Wallahul Musta'an !
Kajian Berhubungan :
- Badar Saksi Sejarah Kejayaan Islam
- Wadi Hunain dan Hegemoni Militer Islam di Kawasan
- Gunung Judi Pelabuhan Bahtera Nuh
- Negeri Iram Ibukota Bangsa 'Ad
- Kota Metropolitan Al-Hijr Negeri Bangsa Tsamud
- Mesir Ummu Dunia, Negeri Fira'uan dan Piramid
- Mesir Negeri Para Nabi - Lebih Utama - Sebelum Fir'aun
- Centre Ville Aziziah - Memphis Ibukota Pertama Mesir Kuno
- Gunung Thur Sinai Saksi Risalah Musa
- Terusan Suez Saksi Kehancuran Fir'aun.
- Kota Madyan Negetlri Penyamun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar