My Buku Kuning Center : KUMPULAN 1001 PESONA DALAM KASIH SANG MERPATI:

DROP MENU

Selasa, Februari 12, 2013

KUMPULAN 1001 PESONA DALAM KASIH SANG MERPATI:

Senandung Lirih Sang Petani
Aku terlukis sebagai Petani, Anakku…
Cangkul dan sabit adalah Sahabatku,
Tanganku kasar dan penuh Luka
Duri-duri tak berhenti bermukim di sela Jari-jariku
Tumitku terbelah bagai kerak Kelapa Tua

Aku terlukis sebagai Petani, Anakku…
Terkadang kumengadu pada langit tentang teriknya Matahari
Terkadang aku bersenandung bersama burung-burung tuk membunuh Waktu
Terkadang kuberbisik pada Angin tuk mengundang Senja
Lalu aku kembali ke depan kanvasku di rumah



Aku terlukis sebagai Petani, Anakku..

Namun ketahuilah…
Aku tidak ingin melukis sawah di Kisahmu
Aku tak mau melukis cangkul dan sabit di Tanganmu
Aku tak akan melukis Duri dalam perjalananmu

Tidak wahai lukisanku

Aku ingin melukis Langit yang biru dalam Kisahmu,
agar aku bisa selalu bangga melihatmu di atas sana,
Aku ingin melukis Bintang di angkasamu,
agar kelak kumelihatmu bersinar tak perna Redup,
Aku akan melukis Kasih sayang yg tulus dalam hatimu,
agar dengan tanganmu yangg lembut tanpa luka itu akan membelai Jiwa-jiwa yang teraniaya


Aku akan melukis baju toga dalam perjalananmu,
agar kau tak akan berhenti berjuang mencari ilmu...

Aku terlukis sebagai Petani, Anakku…
Aku tak akan melukis Diriku lagi dalam Dirimu
'Kan kuwarnai kau dengan doa dan air mataku
'Kan kugaris kau dengan perjuangan dan pengorbananku
'Kan kubingkai kau dengan restu dan amanahku

Kelak jika kau telah tlahir dalam lukisan indahku
Jangan pernah kau melupakan bahwa
Aku terlukis sebagai Petani, Anakku…

*Puisi "Senandung Lirih Sang Petani" dalam Kasih Sang Merpati
 
Puisi Sang Dalang dalam Kisahnya
Karya: Kasih Sang Merpati
Kekelaman mulai memeluk Malam
Seakan tangguh menyembunyikannya dari dinginnya Angin yang berhembus
Bintang-bintang muncul dengan wajah cemberut
Protes menanyakan kealfaan kisah yang sering mereka dengar

Sang Dalang telah mati
Jiwanya mengering tak mampu lagi tuk berkisah
Tokoh-tokoh itu tak lagi berarti
Tinggal jejak wujud dari potongan kayu dan sobekan kulit binatang

Hanya sunyi yang terdengar Riang
Menari dan bernyanyi dengan nada kepiluan
Liriknya mengisahkan tentang cinta yang nestapa
Seakan mengejek sang Dalang yang tengah terpuruk oleh Cinta yang Hampa

Kemana arah 'kan mengantar asa?
Ketika angin pun enggang berbisik
Membenci sunyi yang kian berisik
Menggoyahkan Tonggak rindu yang menusuk Kalbu

Tak ada titisan...
Bahkan cahayapun enggan menyapa
Tersilaukan dalam kegelapan
Terabaikan dalam ramainya sapaan
Hening dalam kebisingan
Sang Dalang menyapa kekasih yang Hilang

Menari seperti Mati...
Benyanyi seperti Mati...
Sang Dalang Pasrah menuggu Mati...

*Puisi "Sang Dalang dalam Kisahnya"
Aku Masih Yang Ini
Karya: Kasih Sang Merpati
Aku masih di sini
Seperti saat engkau ada di sisi
Aku masih sendiri
Seperti saat engkau tinggal pergi...

Hatiku masih yang ini
Hati yang sedih bernyanyi bersama sepi
Hatiku masih di sini
Menanti jiwa yang sedang mencari...

Aku masih yang ini
Bersama hati yang sedang bersedih
Hatiku masih sendiri
Di sini bernyanyi bersama sepi...
 
Penantian di Ujung Senja
Karya: Kasih Sang Merpati
Kudengar nada dlm sapaan ombak
Di penghujung senja terbesit
Uraian rindu dn nyanyian angin..
Kulukis di perlintasan indah pelangi namamu,
Seindah pahatan dlm hatiku..
Hanya namamu..
Semoga cinta sll menyelimuti harimu
Sehangat cahaya senja

Di ujung Mata Penantian,
Ku kan sll membingkai Rindu
Dengan Hiasan Kesetiaan
Kunanti Kau Hingga habis senja dlm hidupku..

Akad Kenangan

Karya: Kasih Sang Merpati
Malam ini,
Ketika hujan datang menyapaku
Aku bertanya padanya
Kemanakah kiranya angin membawamu kini?

Wahai Sang Kekasih..
Kumenitip pesan pada rintik-rintik hujan yang akan membisikkan rinduku pada setiap helai daun yang bergoyang
Betapa harap itu masih terlukis di langit benakku
Harap tentang Cintamu
Harap tentang kisah kita
Harap tentang mimpi kita yang tebunuh oleh waktu
Harap tentang Dirimu... Yah, masi tentang dirimu..

Demi kenangan itu,
Demi setiap detik detakan Jantungku
Kuterisak perih menahan rindu
Hangat pelukmu, teduh tatap matamu, manis senyummu
Yang kenangannya adalah milikku..

Kini,
Walau semua telah berlalu
Walau akad kan membelengguku
Ketahuilah Kasih...
Telah kunikahi kenanganmu
Tepat di bawah sinar purnama kala itu...

 

Tanda Tanya (?????)

Karya: Kasih Sang Merpati
Ringkihan tawa dari jiwa yang mencari,
Seakan bertanya pada ombak yang sesekali melambai menyapa,
Kerutan Tangguh di pinggir mata semakin menyipit,
Angkuh menatap tajamnya senja seakan tak mau diusik...

Aku tetap duduk dalam kediaman di ramainya candaan,
Mencoba menerjemahkan tentang semua gerakan di sekitarku,
Namun ombak berbisik seakan bisu,
Tak ada pesan... Taka ada kesan...

Jiwa terus mencari dan menari,
Hanya cahaya senja yang mengisyaratkan rindu,
Pada sosok yg kini tenggelam dalam tingginya angan-angan....

 

Cumbuan Kelam

Karya: Kasih Sang Merpati
Terjebak dlm ruang gelap dan kosong,
Sesaat setelah sang Dewi mimpi mengembalikanku..
Senja pun tak dpt kukejar lagi,
Hanya coretan kecil darinya di wajah langit yg memerah,
Mengikis ketegaran yg masi tersisa..

Wahai kelam..
Nikmatkah tubuhku kau peluk erat saat ini?
Kutau kau tengah menumpahkan rindumu,
Menyembunyikanku dari keramaian langit yg biru..

Wahai Gelap..
Berhenti cumbui jiwaku..
Aku tak mampu menahan getaran itu..
Kecupan2 semu yg kau pamer pd sang waktu..
Sungguh dalam aku terlena..
Hingga nada2 tak mampu lagi mengenalku..

Aku tertipu dalam kenikmatan semu,
Yg kulihat dari wujud yg gelap dan kelam..

 

Cinta Tak Bertuan..

Karya: Kasih Sang Merpati
Wahai Waktu..
Ceritakan padaku tentang kisah yang tengah kujejaki ini..
Aku risih pada awan yang tak pernah tetap wujudnya,
Aku resah mendengar angin mengusikku dengan 1000 tanya yang tak kutahu jawabnya..
Aku tak ingin seperti buih di pantai,
Sedangkan teguhku bagai batu karang di lautan..

Wahai kau detik-detik yang terus mengejarku..
Jelaskan padaku arti teguhku dengan harapan yang mungkin sia-sia..
Demi dirimu yang selalu setia pada waktu,
Aku terjebak dalam angan-angan hampa tak berwujud..
Terasa diri tercampakkan oleh ego,
Terkurung oleh asa,
Menikmati Cinta yang tak bertuan...

 

Mafia Cintaku

Karya: Kasih Sang Merpati
Aku bukanlah wanita manja
yang pandai bersikap manis
untuk selalu membuatmu tersenyum manis..
Aku bukanlah wanita pesolek
yang selalu tampil cantik
untuk membuatmu semakin simpatik..
Aku bukanlah wanita modis yang tau mode
dan selalu tampil gaya
untuk membuatmu bangga..
Aku bukanlah wanita feminim
yang selalu tampil anggun
untuk membuatmu terkagum-kagum..

Aku hanyalah wanita biasa, yang hanya bisa berjanji
akan memberikanmu usaha terhebatku
untuk membuatmu bahagia..
Aku hanyalah wanita sederhana
yang akan mencintaimu
dengan kesetiaan yang istimewa..
Aku hanyalah wanita tak sempurna
yang butuh kau bimbing untuk menjadi layak
mendampingimu di dunia
dan kelak tanpa ragu kau gandeng tangannya menghadap Allah.. :)

 

Senyum dlm Tatapnya

Karya: Kasih Sang Merpati

Kulihat indah.. Mata itu mulai menyapa..Hening, tnpa kata tnpa suara..Tetap terlihat indah,Tatap itu kuyakin menyapa..Dlm benak fikiran menariMencipta makna sekedar memberi artiTatap itu msih tampak indah menyapa hati,Wlu kadang tertangkap tnp dia sadariKeusilan jiwa mulai cari tauApa gerangan sembunyi di balik raguMata itu kadang melempar sesuatuKala sadar ia tertunduk maluNamun, kulihat indah tatap itu dlm sayu..Hati yg tanya kian terusikTatap itu seakan berbisikDlm benak ia tampak asyikMempermainkan rasa seakan menggelitikAda sapa dlm hatiAda bahagia dlm jiwaDan tatap itu sll trlihat indah..Kala senyum ia di balik Mata..

 

AKU.. Perempuan.. ;-)

Karya: Kasih Sang Merpati
Aku Bangga,
Saat pertama kubuka mataku
Dan kudptkan diriku adlah seorang perempuan..
Aku Bangga,
Saat kumulai ritual penyambut hariku
Dan kutemukan diriku adlah seorang perempuan..
Ak Bangga,
Saat mengenakan aksesoris dan kulihat diriku ttp seorang perempuan..

Saat jaket jeans favoritku terpasang rapi di tubuhku..
Saat kaos tangan dan slayer melengkapi pakaianku..
Saat sepatu cat dan helm tertancap pas di kedua ujung tubuhku..
Saat kumulai mengendarai tungganganku..
Aku bangga merasakan diriku adlah seorang perempuan..

Saat Kutaklukkan jarak 306 km setiap hari,
Saat Kulajukan tungganganku mencapai 100km/jam,
Saat satu demi satu pelanggang jalan kudahului..
Aku bangga mendengar mereka menyebutku seorang perempuan..

Walau terkadang aku rapuh dan lemah,
Duduk di sudut ruang yg gelap sambil menangis,
Menikmati rasa luka hati yg tersakiti..
Aku bangga merasakan diriku adlah seorang perempuan.

Sebutan2.. Tomboy.. Balaki.. Ato apalah it,
Semakin membuatku bangga teryakinkan
Diriku adlah seorang perempuan..

Saat kukenakan jilbab,
Kubungkus tubuhku dengan kain lembut berwarna kalem,
Dengan sedikit senyum kecil yg terbentuk sempurna,
Kutemukan diriku sungguh mempesona,
Dalam hati terucap dgn penuh kebanggaan bahwa
Diriku adlah seorang Perempuan..

Kata org kumemiliki Pesona yg luar biasa,
Hingga mampu membuat siapa sj Jatuh Cinta..
Kata org kumempunyai kemampuan menaklukkan hati siapapun
Dan berpotensi pula mematahkannya..
Namun Bagiku,
Ak adlah seorang perempuan yg tetap mungkin tertaklukkan hatinya..
Dan menunggu seseorang yang mampu menjadikanku seorang perempuan yg seutuhnya.

Pernah di suatu masa aku tersesat dalam perasaanku,
Mencari jati diriku yg Haq,
Mencoba menyelam dalam setiap hati,
Walau tak sedikit hati yg terpatahkan
Dan kumohon maaf tuk semua itu..

Saat itu, ini, dan nanti Ak tetap adlah seorg perempuan..

Ak bangga mereka menyebutku My SISTER..
Ak senang seseorang menyebutku My Princes..
Ak bahagia mereka menyebutku anak perempuanku..
Karena itulah Diriku..
Dan diriku adlah seorang perempuan..

 

Dirimu Mungkinkah Dirinya???

Karya: Kasih Sang Merpati
Kupejamkan mataku mencoba
Meramalkan nasib cintaku di masa depan
Kulihat sebuah sosok
Dirinya Mungkinkah Dirimu??

Kursakan kebahagiaan bersamanya
Dapat kuraba Tembok-tembok kebanggaanku padanya
Namun yang kulihat sebuah sosoknya
Dan Dirinya Mungkinkah Dirimu??

Kulihat wujud pengabdianku padanya
Kulihat kepingan-kepingan angkuhku yg retak di bawah kakinya
Kulihat ketebalan egoku menguap ke atas ketinggian sabarnya
Kulihat hanya Cinta dan Kekagumanku yg tersisa
Dan yg kulihat hanya sosoknya
Dan Dirinya Mungkinkah Dirimu??

Saat mataku terbuka
Saat pandanganku terlepas
Saat kenyataan menampakkan wujudnya
Yang tetap kulihat hanya sosoknya
Dan Dirinya Mungkinkah Dirimu??

Dia blm bernama
Dia blm berupa
Dia blm bersuara
Namun dapat kurasakan Cinta dan kekagumanku padanya
Begitu nyata...
Senyata udara yg kuhirup setiap saat

Dan yg kulihat hanya sosoknya
Dirinya Mungkinkah Dirimu??

 

Kutukan..

Karya: Kasih Sang Merpati
Merindu dgn hati yg luka menganga..
Remuk oleh asa yg trlanjur tergadaikan janji.
Memandang tunduk seakan tak prcaya..
Ikrar suci dijadikan puisi..
Tertulis oleh tangan yg gemetar..
Berpenakan tulang rusuk yg sdh membungkuk..
Dgn tinta darah hitam dr hati yg brkarat..
Tak ad batas dlm fikir..
Tntg seraut wajah ayu bersenyumkan retakan kaca..
Pecah tak berbekas..
Hancur berhiaskan nestapa..
Berlalu dibawah sapuan ombak tak berdaya..
Tenggelam brsama jangkar yg trlepas..
Tinggallah jiwa yg protes pd keadaan leluhur..
Trbahak2 disudut senja yg sendu..
Hadir tak hadir memberi sinar yg semu..
Aaaakhh..
Inikah arti tubuh yg tak berkilau..
Trpaksa tulus mmilih tangan di bawah..
Ikut pd jejak leluhur yg trkutuk..
Menyambut takdir..
Mati terpuruk..

 

Magelang – Jogja 26 Juli 2010

Karya: Kasih Sang Merpati
Bulir air mata jatuh saat tringat akn dirimu..
Tak jelas sebab di balik it..
Adakah it msi cinta sprt yg dlu..
Atau hax sayang dn hasrat tak ingin brpisah..
Brkali kucoba brpaling dn mngakhiri rasa ini..
Menguburmu dlm kisahku yg tlah terlewati..
Namun gagal dn hati hax bs menangis lirih
Kau trlalu sempurna tuk trganti..
Sosok manapun mnjd tak bs brarti..
Kucoba melupakanmu dgn menghadirkan kisah yg sama..
Tp keindahanx tak mampu menandingi kisah kita..
Lalu kucoba tuk mnjalani kisah yg lain..
Namun hatiku tak mampu untuk brpaling..
Ap yg hrs kulakukan?
Jika hatimu tak lg milikku..
Dgn ap akn kulangkahkan kenanganku?
Jika diriku tak lg brarti bagimu..
Kau adlah belahan jiwaku..
Yg trpisah oleh takdir ruang dn waktu..
Tak mampu kuterima hingga saat inipun..
Ketika dipersimpangan kau melangkah menjauh drku..
Ak bagai musyafir yg kehilangan arah..
Trlepas dr pelukan dn tuntunanmu..
Tak mampu brdiri lg..
Menyaksikan smax trbagi dn brakhir..
Ak merindukan sma kisah kita..
Yg di matamu tak lg dpt kutemukan..
Saat sesaat kucoba menemukannya..

 

Puisi yang Indah..

Karya: Kasih Sang Merpati
Ak ingin mncipta puisi yg indah,
Tentang angin..
Tentang laut..
Tentang purnama..
Tentang tanah..
Tentang darah..
Tentang nyawa..
Ak ingin mncipta puisi yg indah,
Tentang luka..
Tentang asa..
Tentang cinta..
Tentang nestapa..
Tentang sakit..
Tentang pahit..
Tentang lirik..
Ak ingin mencipta puisi yg indah,
Tentangku dn diriku..
Tentangmu dn dirimu..
Tentangnya dn dirinya..
Tapi,
Angin tak trlihat..
Laut trlampau luas..
Purnama tak trjangkau..
Tanah begitu keras..
Darah terus tertumpah..
Nyawa tak lg berharga..
Cinta berlirik luka nestapa..
Sakit, pahit, musnah diujung asa..
Ku tak peduli mu dn nya, mu tak peduli nya dn ku, nya tak peduli ku dn mu..
Tak ada kita..
Semua tentang ak, kalian dn mereka..
Lalu...
Dgn ap kulukiskan kata yg indah..
Jika yg tampak hanyalah sobekan jiwa yg brserakah..

 

Ko Diam Cacing...!!!!!!

Karya: Kasih Sang Merpati
Tubuh
Gemetar
Lemah
Tak berdaya
Tangan
Menggapai
Kosong
Tak berisi
Mata
Merayap
Mencari
Sesuatu yg ada
Namun
Tetap tak ada..
Cacing
......
......
......
.......
Di perutku juga dah berontak minta jatah....
"Lapaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaarrrr....."
Ko DIAM Cacing...!!!! :-@ :-(

 

BISMILLAH..

Karya: Kasih Sang Merpati
Saat jaga mnjemput di kala pagi msi dlm pelukanku..
Saat mata mulai mmbuka kelopak dn mraba setitik cahaya..
Saat nafas panjang pertama trhembuskan dr tubuh yg kembali hidup..
Kuucap BISMILLAH..
Lalu bangkit mulai menjemput,
langkah mulai menuntun arah,
2 pilihan takdirpun mnanti,
Trtunduk pnuh harap kuucap TAWAKKALTU ALALLAH..
Lukisan hidupku mulai terbentuk..
Putih merah biru hingga hitam, trcoret satu persatu..
Mngiasi hari brlalu dgn rapuh..
Mmberi seri kadang air mataku yg terjatuh..
Dan Kuterpuruk tunduk memeluk waktu..
Dlm lirih hati yg terjepit,
terbisik LA HAULAH WA LA KUWATA ILLA BILLAH..
Dan seluruh duniapun tersenyum..
SEMANGAT KEMBALI MERANGKUL..
BISMILLAH..
Kumulai hariku dgn namaMu Ya ALLAH..

 

Kutersenyum Menghias Keluh..

Karya: Kasih Sang Merpati
Jika kubrada di sudut malam,
Dan terteteskan buliran air dr mataku yg lebam,
Apakah it disebut keluh???
Jika kutersudut di ruang hampa yg gelap,
Dan trucap lirih kata ''aduh..'' dr bibirku yg pecah,
Apakah it nama lain dr keluh??
Jika kuterpaku di satu sisi kasur,
Dan meremas pinggiran bantal dgn tanganku yg gemetar,
Apakah it dianggap keluh??
Lalu, Apa arti sabarku?
Jika mataku yg lebam tetap mneteskan air mata,
Hanyut melewati bibirku yg pecah,
Dan kusapu dgn tanganku yg gemetar,
Sedang hatiku ingin brsabar??
Wahai kau jiwa yg tegar..
Kau penunggang yg sedang brada di atas bumi,
Disapa oleh jalan yg trtaklukkan,
Dihentikan oleh ruang waktu yg terkalahkan..
Jgn biarkan kerapuhan menyentuh jiwamu..
Sprt ia menyentuh sebetang kayu yg kokoh..
Dan membuatnya tak brarti..
Wahai kau hati yg kuat..
Jgn biarkan sabarmu terhapus oleh keluh yg merayu..
Seperti air yg menghapus tulisan di atas pasir..
Dan mebuatnya hilang tak berbekas.
Wahai kau pemilik senyum yg sempurna..
Bukankah kau menantang sang surya tuk beradu menaklukkan hari??
Tersenyumlah dlm keluhmu..
Maka tak ad satu ahlipun yg akan berani
Mendefenisikan itu sebuah keluhan..
Dan sabarmu pun takkan terhapuskan..
Artikel berhubungan:
  1. Menalar Tasawuf Anregurutta Ambo Dalle 
  2. Satu Lagi "Passelle Pasau" Putra Idioligis Terdekat Anregurutta
  3. Prof. DR. Andi Syamsul Bahri Andi Galigo Manggaberani
  4. Mengenala Passelle Pasau-na Anregurutta Ambo Dalle
  5. Saatnya Purnama DDI dan Kaballangan Bersinar Terang
  6. Catatan: Haul Anregurutta ke-13 Tahun 2009
  7. Haul Gurutta Ambo Dalle 
  8. Mengejar Berkahnya Gurutta KeTanah Bugis
  9. Seorang Anak Polisi MemburuBarakka’ Ke Kaballangang
  10. Barakka’-na Anregurutta AmboDalle
  11. Isra'-Mi'raj Ke Elle Salewo-E Bersama Gurutta H. Jamalu  
  12. Seorang Muhajir Fakir 

Tidak ada komentar:

歓迎 | Bienvenue | 환영 | Welcome | أهلا وسهلا | добро пожаловать | Bonvenon | 歡迎

{} Thanks For Visiting {}
{} شكرا للزيارة {}
{} Trims Tamu Budiman {}


MyBukuKuning Global Group


KLIK GAMBAR!
Super-Bee
Pop up my Cbox
Optimize for higher ranking FREE – DIY Meta Tags! Brought to you by ineedhits!
Website Traffic