*Mukjizat Dimensi Geografi AlQuran (14) :
Gunung Judi Di Turki
By: Med Hatta
*Baca: Versi Seluler
Allah berfirman :
وَقِيلَ يَٰٓأَرْضُ ٱبْلَعِى مَآءَكِ وَيَٰسَمَآءُ أَقْلِعِى وَغِيضَ ٱلْمَآءُ وَقُضِىَ ٱلْأَمْرُ وَٱسْتَوَتْ عَلَى ٱلْجُودِىِّ ۖ وَقِيلَ بُعْدًا لِّلْقَوْمِ ٱلظَّٰلِمِينَ
Terjemah Arti: "Dan difirmankan, "Wahai Bumi! Telanlah airmu dan wahai langit (hujan!) berhentilah." Dan air pun disurutkan, dan perintah pun diselesaikan dan kapal itu pun berlabuh di atas Gunung Judi, dan dikatakan, "Binasalah orang-orang zalim." (QS. Hud: 44).
Nabi Allah NUH as bin Lamik bin Matusylakh bin Khanukh (IDRIS as) bin Yarid bin Mahlayl bin Qinan bin Anusy bin SYITS bin ADAM as (bapak manusia). Nuh lahir 126 tahun setelah wafat nabi Adam as (Lihat: Thabari dkk). Atau sekitar tahun 2500 SM. Allah SWT mengutus Nuh as menjadi rasul pada kaumnya Bani Rasib, yang mendiami Jazirah Arabia di wilayah bagian selatan Irak (sekitar Kufah: sekarang).
Nuh diperintahkan Allah SWT berdakwah mengajak kaumnya untuk menyembah kepada Allah semata, tidak menyekutukan-Nya dengan berhala-berhala yang tidak mendatangkan manfaat dan mudharat. Namun, dakwah marathon (siang dan malam) selama 950 tahun yang dilakukan Nuh tidak menjadikan kaumnya beriman, melainkan semakin sesat dan zalim, kecuali hanya sedikit saja yang beriman kepada nabi Nuh.
Maka Allah menurunkan azab-Nya kepada kaum yang zalim itu, dan memusnahkan mereka dengan topan besar yang menenggelamkan mereka dan dunia seluruhnya. Serta menyelamatkan Nuh dan orang-orang beriman yang ikut bersamanya di atas perahu. Allah berfirman :
وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا نُوحًا إِلَىٰ قَوْمِهِۦ فَلَبِثَ فِيهِمْ أَلْفَ سَنَةٍ إِلَّا خَمْسِينَ عَامًا فَأَخَذَهُمُ ٱلطُّوفَانُ وَهُمْ ظَٰلِمُونَ؛ فَأَنجَيْنَٰهُ وَأَصْحَٰبَ ٱلسَّفِينَةِ وَجَعَلْنَٰهَآ ءَايَةً لِّلْعَٰلَمِينَ
Terjemah Arti: "Dan sungguh, Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka dia tinggal bersama mereka selama seribu tahun kurang lima puluh tahun. Kemudian mereka dilanda banjir besar, sedangkan mereka adalah orang-orang yang zalim. Maka Kami selamatkan Nuh dan orang-orang yang berada di kapal itu, dan Kami jadikan (peristiwa) itu sebagai pelajaran bagi semua manusia." (QS. Al-Ankabut: 14-15).
Kata Ibnu Abbas ra: Orang-orang beriman yang selamat bersama Nuh di dalam perahu berjumlah 80 laki-laki dewasa dan masing-masing membawa keluarga mereka. Perahu yang membawa mereka berjalan laksana gunung mengitari bumi yang tenggelam selama 150 hari, Allah mengarahkan perahu ke arah Makkah maka perahu mengelilingi Ka'bah selama 40 hari, dan selanjutnya perahu menuju ke atas puncak Gunung Judi, dan membuang sauh di sana.
Menurut Qatadah dan lainnya, Nuh dan orang-orang beriman mulai naik ke perahu pada tanggal 10 Rajab, berputar di atas samudra yang menutupi seluruh permukaan bumi selama 150 hari, lalu Nuh menurunkan sauh di Gunung Judi, dan menunggu topan surut selama 1 bulan. Dan mereka keluar dari perahu pada hari 'Asyuraa (10 Muharram).
Maka pasca topan besar itu dipastikan bahwa penduduk yang menghuni bumi seluruhnya, hanya orang-orang yang turun dari perahu Nuh itu (saja). Nuh mempunyai 3 orang anak yang selamat bersannya; Sam, Ham dan Yafeth, maka semua manusia yang ada di dunia ini sekarang, dari semua bangsa, bahasa dan warna kulit, semuanya keturunan dari anak-anak Nuh tersebut. Karenanya, Nuh disebut sebagai "Bapak Kedua Manusia". Allah berfirman :
وَٱسْتَوَتْ عَلَى ٱلْجُودِىِّ ۖ
Terjemah Arti: "dan kapal itu pun berlabuh di atas Gunung Judi,"
Tetapi ada pendapat lain (terakhir) yang lebih meyakinkan, Gunung Judi yang disebutkan dalam AlQuran sebagai tempat berlabuh Bahtera Raksasa nabi Nuh as, yang menyelamatkan umat manusia dan semua jenis spesies makhluk hidup dari kepunahan telak, akibat bencana topan dahsyat yang menenggelamkan bumi secara total pada masa nabi Nuh as, sekitar tahun 2200 SM, atau sekitar 4221 tahun yang lalu itu berada di wilayah Kurdi selatan Turki.
Pendapat terakhir ini tiba-mencuat dan viral setelah - secara kebetulan - seorang pengembala kambing, Rachid Kurdi Sarhan (warga Turki) menemukan sisa-sisa kapal Nuh yang telah lapuk oleh sedimen air tawar dan termakan usia. Setelah dilakukan penelitian sampel kayu dari kapal yang ditemukan itu, dengan menggunakan isotop karbon radioaktif, maka tim arkeolog yang dipimpin oleh 2 ilmuan US, Ron Wyatt dan David Fasold, dan setelah melalui penelitian panjang (1978-1997), maka mereka dapat memastikan umur papan-papan kayu dari kapal telah berusia 4000-an tahun, atau masa nabi Nuh as.
Sebagaimana Gunung Judi, pelabuhan perahu raksasa Nuh yang telah menyelamatkan keberlangsungan kehidupan manusia dan hewan dari kepunahan telak di muka bumi, sudah menjadi tujuan wisata dunia yang setiap tahun menerima ribuan pengunjung dan manca negara, untuk melihat Gunung Judi yang bersejarah itu, dan sebagaiman AlQuran telah menjadikannya tanda-tanda bagi orang-orang yang beriman. Allah berfirman :
فَأَنجَيْنَٰهُ وَأَصْحَٰبَ ٱلسَّفِينَةِ وَجَعَلْنَٰهَآ ءَايَةً لِّلْعَٰلَمِينَ
Terjemah Arti: "Maka Kami selamatkan Nuh dan orang-orang yang berada di kapal itu, dan Kami jadikan (peristiwa) itu sebagai pelajaran bagi semua manusia." (QS. Al-Ankabut: 15).
Wallahul Musta'an !
Kajian Berhubungan :
- Makkah Al-Mukarramah Negeri Aman dan Makmur
- Bukit Shafa dan Marwah serta Keistimewaannya
- Padang Arafah dan Keistimewaannya
- Hudaibiyyah dan Fathu Makkah
- Gua Tsaur Benteng Pertama Dalam Islam
- Yatsrib kota Arab Kuno
- Madinah Kota Nabi
- Badar Saksi Sejarah Kejayaan Islam
- Wadi Hunain dan Hegemoni Militer Islam di Kawasan
- Negeri Iram Ibukota Bangsa 'Ad
- Kota Metropolitan Al-Hijr
Tidak ada komentar:
Posting Komentar