Materi Sirah Nabawiyah (03)
Untuk Mahasiswa Semester II (2012-2013)
Untuk Mahasiswa Semester II (2012-2013)
Riwayat Karir Nabi Muhammad SAW Sebelum Kerasulan
Dosen: Med HATTAبسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله الذي بنعمته تتم الصالحات، وبعد!
Muhammad SAW Mengembala Kambing:
Profesi menggembalakan kambing ini dilakoni oleh Muhammad
SAW sebagai salah satu profesi yang diwarisinya dari nabi-nabi besar
pendahulunya, di mana profesi unik ini umumnya dijalani oleh bangsa-bangsa Arab
terdahulu di tengah padang pasir nan luas, di bawah langit yang bersih, dan
bintang-bintang yang gemerlapan pada malam hari, serta sinar matahari yang
menerpa pada pagi hari.
Fenomena-fenomena yang dahsyat pada pergerakan alam
semesta ini, kesemuanya itu secara seksama kiranya telah memberikan warning
yang fantastis pada diri Muhammad SAW, maka dia-pun terpesona, termenung dan
memikirkan serta merenungkan fenomena keajaiban alam semesta karya sang maha
pencipta.
Muhammad SAW Mengelola Bisnis (Perdagangan):
Pemuda Muhammad kemudian menekuni profesi baru yang lebih
menantang sejalan dengan perkembangan usianya yaitu terjun ke dunia wirausaha,
Muhammad diusianya masih sangat beliau sekitar 9 atau 10 tahun ia mendampingi
pamannya Abu Thalib dalam perjalanan bisnis international ke negeri Syam
(sekarang Damaskus – Syria). Dan di dalam perjalanan membawa berbagai produk
perdagangan tersebut, mereka dicegat oleh seorang pendeta masehi disebut
Pendeta Bahira yang melihat tanda-tanda kenabian pada diri Muhammad, lalu sang
pendeta menyarankan kepada paman nabi agar segera membanya pulang ke Makkah
karena khawatir akan ketahuan sama bangsa Rum dan membunuhnya.
Perjalanan bisnis yang berkesan ini telah memberikan
nilai dan pelajaran yang sangat besar kepada pribadi Muhammad, dia telah
belajar arti kesabaran, menanggung kesusahan dan tanggung jawab, dan mulai
membuka matanya terhadap bangsa dan masyarakat-masyarakat lain yang sangat jauh
berbeda dari bangsa dan masyarakatnya. Dan dalam perjalanan pergi - pulang
mereka melewati reruntuhan kota-kota kuno yang belakangan diketahui bahwa itu
adalah reruntuhan kota-kota dari bangsa Tsamud, Madyan, dan Wadil Quraa yang
telah ia didengarkan berita-berita mereka.
Sepulang dari perdagangan jauh di Syam, nabi Muhammad
tidak pernah meninggalkan aktifitas bisnis lagi. Beliau menggelar perdagangan
di pasar-pasar Makkah dan yang terjangkau disekitarnya, seperti Pasar Okaz,
Majenah, dan Pasar zil-Majaz, tetapi nabi tidak memberikan perhatian sepenuhnya
kepada urusan bisnis tersebut, ia cukupkan sekedar untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya saja. Muhammad setiap bertambah usianya semakin berkembang pemikiran
dan nalarnya, maka Beliau pun mempergunakan sebagian besar waktu-waktunya untuk
merenungkan keagungan alam semesta ini.
Muhammad SAW Berkarir Militer:
Muhammad bergabung bersama dengan tentara Makkah membela
negerinya yang tercinta di Perang Fujjar, yaitu peperangan antara bangsa
Quraisy dan Hawazan yang berlangsung selama 4 tahun. Awal sengketa bersenjata
itu terjadi ketika an-Nu’man bin al-Mundzir mengadakan pemilihan umum untuk
jabatan ketua delegasi misi perdagangan dari al-Hira ke Pasar Okaz, maka
muncullah dua calon kuat yang saling berkompetisi terdiri dari: Al-Barradh
al-Kattani (Quraisy) dan Orwah al-Hawani (Hawazan).
Lalu an-Nu’man menetapkan atas kemenangan Orwah, namun
al-Barradh tidak bisa menerima kekalahannya dan membunuh Orwah, maka terjadilah
pertumpahan darah di antara kedua kubu yang bertikai tersebut, dan kejadiannya
pada bulan-bulan haram maka bangsa Quraisy menghentikan serangannya dan
berjanji menyerangnya kembali tahun depan. Dan peperangan itu berlansung selama
empat tahun di Okaz, kemudian berhenti dengan perjajian damai di antara kedua
kubu bertikai dengan resolusi bahwa bangsa Quraisy harus membayar “diat”
atas semua kerugian jiwa bagi pihak Hawazan, yang melebihi kerugian jiwa yang
diderita bangsa Quraisy, yaitu sebanyak 20 jiwa. Perang tersebut dinamakan “Fujjar”
karena peristiwanya terjadi pada bulan-bulan haram dan merupakan petaka keempat
yang pernah terjadi dalam sejarah kota Makkah.
Muhammad SAW Mengikuti KTT Quraisy (Perjanjian Fudhul):
Pemuda Muhammad disamping aktif membela bangsanya di medang
perang, dia juga berpartisipasi dalam mengusahakan keamanan dan perdamaian di
dalam negerinya. Maka ia pun berpartisfasi dalam Perjanjian Fudhul
(Solidaritas) yang digelar oleh bangsa Quraisy, karena keperihatinan atas
kondisi menimpa bangsanya yang semakin waktu kian terpuruk, lemah, dan kacau
balau yang membuat kabilah-kabilah Arab lain mudah menguasai dan menyerangnya
kapan saja termasuk di bulan-bulan haram.
Padahal sebelumnya mereka adalah bangsa yang sangat
besar, kuat, disegani, dan berkuasa. Maka az-Zubair bin Abdul Mutthalib
mengambil inisiatif menggelar Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) Bangsa Quraisy,
yaitu mengundang tokoh-tokoh penting Quraisy untuk konsoliasi national sehingga
menghasilkan suatu resolusi “Perjanjian Fudhul” (Solidaritas); yang intinya
menjaga ketenteraman bangsa Quraisy dari berbagai gangguan baik intern maupun
ancaman dari luar; mempertahankan kehormatan bangsa Quraisy dari musuh-musuhnya,
dan dalam kondisi apapun... (BERSAMBUNG: KLIK DI SINI).
Materi Sebelumnya:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar