Materi Sirah Nabawiyah (09)
Untuk Mahasiswa Semester II (2012-2013)
Episode Penyiksaan Fisik di Berlakukan Kepada Siapa Saja Yang Ketahun Ke-Islamannya
Dosen: Med HATTAبسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله الذي بنعمته تتم الصالحات، وبعد!
Quraisy menyadari bahwa perundingan damai yang mereka
lakukan bersama rasulullah SAW tidak akan membawa hasil sesuai yang mereka
inginkan, maka mereka pun sepakat mengawasi pergerakan dakwah Islam dan
orang-orang muslim, meskipun bani Hasyim menyusun pengawalan ekstra ketat
terhadap rasulullah SAW tetapi mereka tidak akan memperdulikannya kecuali harus
menyiksa Muhammad secara fisik agar menghentikan dakwahnya.
Adalah Abu Lahab satu-satunya anggota keluarga bani
Hasyim yang menolak melindungi Muhammad, bahkan ia setiap hari melemparinya
dengan ketoran manusia dan kotoran-kotoran binatang, serta memasang jebakan di
depan pintu rumahnya. Dan Oqbah ibn Abu Mu’ith mencekik Muhammad dengan bajunya
dari belakang dalam keadaan shalat, dan melempari ari-ari yang keluar baru dari
rahim onta ketika melahirkan ke atas punggungnya waktu sujud.
Adadupun kaum muslimin yang lain mareka menjadi sasaran
empuk teror-teror Quraisy, mereka tidak hanya menyiksa orang-orang lemah dan
hamba-hamba sahaya dari mereka saja, menteror dan menyiksa muslim-muslim yang
kaya dan merdeka juga. Sebagai contoh misalnya Abu bakar suatu saat dia pernah dikeroyok
oleh Quraisy di dalam mesjid, lalu diinjak-injak tubuhnya dengan kaki, dipukuli
mukanya dengan sandal sampai babak belur, dipukul perutnya dengan keras hingga
pingsan. Ketika kerabatnya datang menolongnya mereka menyangka dia sudah mati
akibat pukulan kasar dari Quraisy.
Begitu pula Utsma bin Affan ketika pamannya mengetahui
ke-Islamannya ia disuruhnya meninggalkan agama itu atau akan disiksa sampai
mati, Utsman tentu saja menolok meninggalkan agama yang diyakininya benar maka
sang paman mengurungnya di dalam kamar gelap, dibelenggu dengan rantai besi,
tidak diberi makan dan minum.
Thalhah bin Ubaid ra disiksa oleh Naufal bin Khuwailid
ketika mengetahui ke-Islamannya, Diikat dengan tali lalu digiring ke
jalan-jalan Makkah selanjutnya dibawa ke rumah Abu Bakar dan diikatnya juga Abu
Bakar bersamanya lalu keduanya digiring kejalan-jalan mengelilingi kota Makkah,
diejek dan ditimpuki oleh anak-anak kecil dan budak-budak, maka dari situlah
Abu Bakar dan Thalhah digelari dengan dua serangkai.
Azzubair bin al-Awwam disiksa oleh pamannya sendiri
karena menolok meninggalkan agama Islam, dia disekap di dalam kamar yang gelap
gulita, diikat dengan sangat ketat lalu diasapi hingga kamar itu penuh dengan
asap yang menyesakkan pernafasannya, Azzubair menyangka kalau dirinya sudah
meninggal padasaat itu.
Namun bentuk penyiksaan yang diberlakukan Quraisy
orang-orang Islam lemah dan budak-budak, jauh lebih berat dari pada orang-orang
Islam merdeka. Mereka umumnya dikasari di luar batas kemanusiaan, tidak pakai
perasaan sama sekali seperti kalau hatinya sudah membatu atau lebih keras dari
batu. Bilal bin Rabah contohnya, dia dibaikot makan dan minum, dilucuti
pakaiannya semuanya pada terik matahari yang memuncak panasnya lalu diseret
punggungnya diatas padang pasir yang panas yang jika daging diletakkan di
atasnya maka daging itu akan terpanggang matang, kemudia ditimpakan batu besar
di atas dadanya dan nyonya Umayyah bin Khalaf al-Jamahi mengatakan kepadanya apakah
kamu akan tetap seperti itu atau kamu kapfir dengan Muhammad, maka Bilal tidak
bergeming sedikit pun yang selalu di ucapakannya adalah “Ahad Ahad” (Yang Maha
Esa).
Lebih dramatis lagi adalah keluarga Yasir (Ammar –
isterinya – dan putranya Yasir), mereka dibakar rumahnya dan bara pembakarannya
diletakkan ditangan dan kaki mereka, dipukul dengan dengan cambuk, lalu ketika
padang pasir terbakar oleh matahari mereka diseret ketengahnya dalam keadaan
kaki dan tangannya terikat, dilempari dengan belati dipaksa berjalan di atas
padang pasir yang panas membuatnya terkencing-kencing dan orang-orang musyrik
mentertakan mereka sambil mengejek-ejeknya.
Abu Jahal yang sangat mahir dalam hal penyiksaan ia memanaskan
besi di atas tungku api dan menyetrikakan di atas jidat dan punggu keluar Yasir
lalu membenamkan mereka ke dalam bak air, lalu distrika dan dibenamkan lagi
berulang sepanjang hari, rasulullah SAW menyaksikan peristiwa biadab itu Beliau
sangat prihatin dan bersabda: “Bersabarlah wahai keluarga Yasir, berbahagialah
sesungguhnya surga telah dijanjikan kepada kalian”.
Sumayyah istri Ammar meninggal akibat penyiksaan Abu
Jahal itu, dan dialah pemegang kehormatan syahid pertama di dalam Islam, setelah
itu Yasir pun mati syahid dari penyiksaan sadistis itu.
Adapun Khabbab bin al-Art yang berprofesi sebagai padai
besi, ketika nyonya besarnya (Ummu Anmar) mengetahui ke-Islamannya, ia
diikatkannya ditiang rumah lalu dinyalakan tungku api untuk memanaskan besi
lalu distrikakannya besi membara itu di atas punggungnya berulang-ulang hingga
pingsang, ketika siuman distrika lagi terus menerus. Semua ini hanyalah sekelimit
kecil saja sebagai contoh yang bisa disampaikan dalam catatan kita ini dari apa
yang telah diderita oleh segenap umat Islam permulaan berupa penyiksaan dan
teror yang tidak manusia yang dilakukan oleh Quraisy.... (BERSAMBUNG | Klik DiSini).
Materi Sebelumnya:
- Kebutuhan Manusia Terhadap Agama
- Pengantar Sirah Nabawiyah
- Sirah Nabawiyah II (Periode Makkah I)
- Sirah Nabawiyah III (Karir Nabi Muhammad SAW)
- Sirah Nabawiyah IV (Menikah dengan Khadijah)
- Sirah Nabawiyah V (Periode Makkah II)
- Sirah nabawiyah VI (Dakwah Islam di Mulai)
- Sirah Nabawiyah VII (Penolokan Quraisy Terhadap Dakwah)
- Sirah Nabawiyah VIII (Penentangan Terbuka dan Penyiksaan Fisik)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar