SEORANG pengemis buta duduk disebuah trotoar kota yang
banyak dilewati pejalan kaki, ia meletakan kalengnya di depan kedua kakinya dan
memasang sebuah kertas disanpingnya bertuliskan:
"Saya orang buta tolong bantu saya, plz!".
LALU, lewat seorang pakar IKLAN memperhatikan hasil kaleng pengemis buta tersebut yang tidak terisi kecuali hanya secuail koin-koin rupiah terbatas saja dan menambahkannya ala kadarnya...
Setelah itu, tanpa seizin, pengemis buta, sang pakar kita mengambil kertas yang ada disampingnya dan merubah redaksi tulisannya kemudian mengembalikannya ketempat semula...
Tidak lama waktu berlalu, pengemis buta merasa kaleng miliknya sudah terisi penuh dengan koin-koin dan uang kertas yang banyak sekali. Ia curiga pasti ada sesuatu yang telah berubah dan ternyata perubahan itu pada redaksi tulisan, terbaca oleh orang yang lewat:
"Kita sekarang sudah memasuki musim bunga tetapi saya tidak bisa melihat keindahannya".
*** RUBAHLAH Pola anda jika hal itu tidak menguntungkan.
"Saya orang buta tolong bantu saya, plz!".
LALU, lewat seorang pakar IKLAN memperhatikan hasil kaleng pengemis buta tersebut yang tidak terisi kecuali hanya secuail koin-koin rupiah terbatas saja dan menambahkannya ala kadarnya...
Setelah itu, tanpa seizin, pengemis buta, sang pakar kita mengambil kertas yang ada disampingnya dan merubah redaksi tulisannya kemudian mengembalikannya ketempat semula...
Tidak lama waktu berlalu, pengemis buta merasa kaleng miliknya sudah terisi penuh dengan koin-koin dan uang kertas yang banyak sekali. Ia curiga pasti ada sesuatu yang telah berubah dan ternyata perubahan itu pada redaksi tulisan, terbaca oleh orang yang lewat:
"Kita sekarang sudah memasuki musim bunga tetapi saya tidak bisa melihat keindahannya".
*** RUBAHLAH Pola anda jika hal itu tidak menguntungkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar