Mengenang
Inspirator Mulia Syeikh Nursamad Kamba
By: Med
Hatta
Inna Lillahi wa Inna Inna Ilaihi Raji’un! ... Hanya
kalimat ‘kepasrahan’ itu-lah yang bisa terucap dari bibir ketika pagi-pagi membuka
Interne dan halaman-halaman media sosial (WA, FB, IG) sudah dipenuhi ucapan-ucapan
Ta’ziyah dan bela sungkawa atas berpulangnya kerahmatullah guru, kakak, dan senior
se-almamater kami dari Darud Da’wah wal-Irsyad (DDI) dan Universitas
Al-Azahar – Cairo, yaitu Prof. Dr. AGKH. Muhammad Nursamad Kamba, Lc., MA. Sungguh
kami semua terkejut dan merasa kehilangan atas
kepergiannya yang begitu membekas,,, Albaqau Lillah!
Menurut pesan yang disampaikan oleh adik kandung Beliau, Kakanda H. Muhammad Amin Samad Kamba, Lc., MA, bahwa Kak Nur (begitu kami memanggilnya),
yang kami semua mencintainya, menghembuskan napas terakhir hari Sabtu (20/06/2020) pukul
01.00 (WIB) di RS. Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, akibat gagal ginjal. Dari tadi pagi
ini (20/6), jenazah Kak Nursamad Kamba disemayamkan di rumah duka dan nampak banyak sekali kerabat, teman-teman, dan para pencinta Almarhum datang melayat serta memberi penghormatan terakhir pada jenazah Beliau. Dan baru saja tadi sore (ba’da ashar) jenazah dimakamkan di TPU Kampung Rambutan.
Terakhir kali bertemu Kak Nur pada pertengahan Septermber
2019 (lalu) ketika menghadiri pemakaman kakandanya yang tercinta (alm)
Dr. AGKH. Muhammad Yunus Samad Kamba, Lc., di Pinrang. Dan pernah lagi (setelah
itu) teman-teman di Parepare mengundang Dr. Nursamad Kamba bersama sahababatnya
di Maiyah Sudjiwo Tejo mengisi acara “Pestival AGKH. Abdurrahman Ambo
Dalle” pada akhir Desember 2019, tetapi saat itu bertepatan saya sedang berada
di luar negeri, kunjungan satu bulan ke Maroko.
Saya secara pribadi mengenal nama kakanda Muhammad Nursamad
Kamba semenjak masih belajar di MTs Pondok Pesantren DDI Kaballangan tahun 1983,
meski belum ketemu secara fisik kala itu karena Beliau sedang belajar di Mesir.
Dan, Alhamdulillah, saya diperkenankan mengenal baik kedua orang tua dan
saudara-saudara kandung Beliau di Pinrang, mereka yang saya kenal adalah 10
orang bersaudara dan hanya satu orang saja saudara perempuannya, yang paling
kecil. Lima (5) orang di antara mereka termasuk (alm) Kak Nur adalah guru
dan senior saya langsung mulai dari Pesantren, Cairo, dan Jeddah KSA, dan
sisanya seumuran dan dibawah saya.
Mereka 10 orang bersaudara semuanya terbilang pribadi-pribadi
shaleh dan sukses pada bidang masing-masing, ini satu bukti bahwa kedua orang
tuanya adalah orang yang baik, taat, ikhlas, dan tegas mendidik anak-anaknya. Semoga
Allah SWT memenuhi dunia ini dengan hamba-hamba yang shaleh seperti Almaghfuri
Lahu H. Abdul Samad Kamba (Guru Ladu), ayahanda tercinta kakanda Dr.
H. Muhammad Nursamad Kamba bersaudara. Dan (juga) memberikan kesehatan dan kebahagian
diusia senja (sekarang) ibunda mereka yang tercinta. Amin ya Mujibas Saailin.
Banyak sekali kesan bersama kakanda Nursamad Kamba, namun
yang paling berkesan dihati dan tidak terlupakan sampai kapan pun, yaitu ketika
kami pertama kali menginjakkan kali di Ardhil Kinanah Mesir pada Hari
Senin, 27 Nopember 1989, kak Nur bersama istrinya tercinta Syeikhah Hj. Fatien
Hamamah, yang belum seminggu mereka menikah pada hari itu, datang menjemput
kami di Bandara International Coiro dan di bawahnya ke rumah Kerukunan Keluarga
Sulawesi (KKS) di tengah Ibukota Cairo. Adalah suatu kebanggan tersendiri bagi kami
yang baru datang ke Cairo – jaman itu – dijemput dan disambut langsung oleh seorang
Dr. Muhammad Nursamad Kamba, Lc., MA., yang kapasitasnya pada waktu itu adalah
Ketua Umum Himpunan Pelajar dan Mahasiswa Indonesi (HPMI) Mesir.
Bandara Int. Cairo itulah sebagai saksi pertemuan fisik saya
pertama kali dengan Kak Nur, dan dari semenjak itu saya mengidolakan pribadi
kak Nur serta tidak pernah lalai dari halaqah, bimbingan dan acara-acara lain
yang dibina oleh kak Nur, baik di kediamannya sendiri, HPMI, KKS, dan maupun di
rumah-rumah kami di Cairo. Dan sering kami meminta belajar khusus di rumah
Beliau yang selalu welcome kapan saja.
Ketika saya sudah pindah belajar ke Maroko pun tidak pernah
putus komunikasi dengan kakanda Nursamad Kamba, bahkan pernah saya
meng-inisiasi mengundang Kak Nur datang ke Maroko untuk menguji Disertasi
Doktor salah seorang teman kami di salah satu Universitas di Maroko yang
kebetulan membutuhkan penguji khusus dari Indonesia.
Pada saat Kakanda Nursamad Kamba menjabat Kepala Staf Bid.
Urusan Haji KJRI – Jeddah di Arab Saudi selama 4 tahun, maka 4 tahun itu (juga)
berturut-turut Beliau memanggil saya dan mengirimkan Barcode TEMUS
khusus ke Maroko untuk datang mendampingi Beliau di Kantor Haji Indonesia di
Jeddah sepanjang musim haji setiap tahun selama masa tugasnya.
Bahkan pada saat saya pulang ke tanah air dari Maroko tahun
2010, Kak Nur datang memjemput saya di Stasiun Kereta Api Gambir – Jakarta dan
mengajaknya menginap di rumahnya di Kampung Dukuh, Kramat Jati, Jakarta Timur sampai saya menuju ke rumah mertua di Jogja.
Masih banyak sekali kebaikan dan kemulian Kak Nur yang telah saya secara
pribadi merasakannya yang tidak bisa saya sebut satu persatu di sini. Semoga
Allah SWT memuliakan Kak Nur di sisi-Nya. Amin YRA!
Syeikh Prof. Dr. H. Muhammad Nursamad Kamba, Lc., MA., lahir
di Pinrang, Sulawesi Selatan pada 23 September 1958. Beliau sampai akhir
hayatnya sebagai dosen Tasawuf pada Jurusan Tasawuf Psikoterapi (TP) Fakultas
Ushuluddin UIN SGD Bandung dari sejak 1998. Kak Nursamad sebelumnya menempuh
pendidikan Dasar, Menengah Pertama dan Atas di Pondok Pesantren DDI Ujung Lare
Parepare, Sulawesi Selatan. Kemudian S1, S2, dan S3 dari Universitas Al Azhar
Cairo. Beliau mengambil jurusan Aqidah dan Filsafat.
Jabatan-Jabatan:
Jabatan-jabatan strategis yang pernah diemban Dr. H. Muhammad
Nursamad Kamba, Lc., MA. Selama hidupnya, seperti:
- Direktur Program Dirasat Islamiyah kerjasama Universitas al-Azhar Mesir-IAIN Jakarta di Jakarta tahun 1999;
- Kabag TU Pimpinan pada Biro Umum Sekretariat Jenderal Departemen Agama di Jakarta tahun 2000;
- Ketua Jurusan TP Fakultas Usuluddin 1998-2000, dan Sekretaris Pusat Pengembangan Studi Luar Negeri IAIN SGD tahun 1998.
- Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Cairo di Cairo – Mesir tahun 2001 – 2004;
- Konsul/Atase Haji Konsulat Jenderal RI (KJRI) Jeddah di Jeddah – KSA tahun 2005 – 2009;
- Anggota Tim Penguji Seleksi Calon Non Beasiswa ke Universitas al Azhar Mesir di Jakarta tahun 2010;
- Anggota Delegasi RI pada Dialog Lintas Agama RI-Libanon II di Malang, Jawa Timur tahun 2011;
- Anggota Badan Wakaf Indonesia di Jakarta ada anggota Tim Penyusunan Peraturan Menteri Agama Tentang Pelaksanaan Wakaf Benda Tidak Bergerak dan Benda Bergerak Selain Uang di Kemenag Jakarta tahun 2011;
- Ketua Divisi Luar Negeri di Badan Wakaf Indonesia (BWI) tahun 2011;
- Anggota Bidang Kerjasama Luar Negeri di Majlis Ulama Indonesia (MUI) tahun 2011.
Karya-Karya Ilmiyah:
Selain ahli tasawuf Dr. M. Muhammad Nursamad Kamba, Lc.,
MA dikenal sebagai penulis, karyanya antara lain:
- Fatawa Majlis al-Ulama al-Indunisi (Terjemah Indonesia-Arab) terbitan CENSIS tahun 1996;
- Universitas al-Azhar: Problem Modernisasi Pendidikan Islam terbitan PERTA tahun 1997;
- Al-Shirath al-Wasath, terbitan CENSIS tahun 1997;
- Abdul Karim Amrullah wa Atsaruhu fi al-Harakat al-Tajdidiyah al-Islamiyah bi Minangkabau, terbitan CENSIS tahun 1999;
- Al-Sirah al-Nabawiyah (Terjemah Arab-Indonesia), terbitan Adigna Media Utama tahun 1999;
- Syabakat al-Ulama (Terjemah Indonesia-Arab), terbitan CENSIS tahun 1999;
- Al-Muhammadiyah wa Nahdlatul Ulama fie Nazhri al-Ulama bi al-Syarq al-Awsath, terbitan Mimbar Studi tahun 1999;
- Islam Sufistik, (Terjemah Arab-Indonesia) terbitan Mizan tahun 2001.
- Mencintai Allah Secara Merdeka (Proses penerbitan).
Penghargaan:
- Penghargaan dari PT Asuransi Jiwasraya/ UNHAS tahun 1990;
- Penghargaan dari KBRI Cairo tahun 1993;
- Penghargaan dari PPMI Mesir tahun 2004;
- Pernghargaan dari Departemen Luar Negeri RI tahun 2005;
- Penghargaan dari HIMA-J TAPSI tahun 2010.
TPU Kampung Rambutan Jakarta |
Selamat Jalan Kakanda
Dr. H. Muhammad Nursama Kamba, MA. Anntas Sabiq wa Nahnu Lahiqun…!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar