Materi Sirah Nabawiyah Pertemuan
Ke-1 & 2: Semester III (2012/ 2013)
Fakultas Syari’ah Prodi Fiqh dan
Ushul Fiqh - Jakarta.
Apakah Manusia Membutuhkan Panutan Seorang Nabi?
Mukaddimah:
بسم
الله الرحمن الرحيم
الحمد لله الذي بنعمته تتم
الصالحات، وبعد!
قال
تعالى:
مَنِ اهْتَدَى فَإِنَّمَا يَهْتَدِي لِنَفْسِهِ وَمَنْ ضَلَّ فَإِنَّمَا يَضِلُّ عَلَيْهَا وَلَا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَى وَمَا كُنَّا مُعَذِّبِينَ حَتَّى نَبْعَثَ رَسُولًا
Artinya: “Barangsiapa yang berbuat sesuai dengan hidayah (Allah), maka sesungguhnya dia berbuat itu untuk (keselamatan) dirinya sendiri; dan barangsiapa yang sesat maka sesungguhnya dia tersesat bagi (kerugian) dirinya sendiri. Dan seorang yang berdosa tidak dapat memikul dosa orang lain, dan Kami tidak akan meng'azab sebelum Kami mengutus seorang rasul.” (QS: 17: 15)