Ayat-ayat yang di bawa dari Makkah ke Madanah dan sebaliknya :
* Surah al-A’laa, di bawa oleh Mash’ab bin Umair dan Ibn Ummi Maktum ra [1].
* Surah Yusuf, di bawa oleh Auf bin Afraa, yang tergabung dalam 8 orang yang menghadap rasulullah SAW di Makkah.
Kemudian membawa lagi surah al-Ikhlash.
Selanjutnya membawa surah al-A’raaf, firman Allah:
قُلْ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُمْ جَمِيعًا الَّذِي لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ لا إِلَهَ إِلا هُوَ يُحْيِي وَيُمِيتُ فَآمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ النَّبِيِّ الأمِّيِّ الَّذِي يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَكَلِمَاتِهِ وَاتَّبِعُوهُ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ
Terjemah Arti: “Katakanlah: “Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, yang menghidupkan dan mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-Nya, Nabi yang Ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya) dan ikutilah Dia, supaya kamu mendapat petunjuk” (QS: al-A’raaf: 158).
B. Ayat atau surah yang di bawa dari Madinah ke Makkah:
* Ayat yang di bawa dari Madinah ke Makkah adalah ayat Riba, lalu dibacakannya oleh Etab bin Asiid kepada mereka, firman Allah, surah al-Baqarah ayat ke-278:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَذَرُوا مَا بَقِيَ مِنَ الرِّبَا إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ
Terjemah Arti: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa Riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman”.
* Surah Bara-ah, di bawa dari Madinah ke Makkah oleh Abu Bakar as-Shiddiq, ketika menjadi “Amir Hajji”, lalu di bacakan oleh Ali bin Abu Thalib ra kepada orang-orang pada hari Qurban.
* Ayat ke-98-99 dari surah an-Nisaa’:
إِلا الْمُسْتَضْعَفِينَ مِنَ الرِّجَالِ وَالنِّسَاءِ وَالْوِلْدَانِ لا يَسْتَطِيعُونَ حِيلَةً وَلا يَهْتَدُونَ سَبِيلا (٩٨) فَأُولَئِكَ عَسَى اللَّهُ أَنْ يَعْفُوَ عَنْهُمْ وَكَانَ اللَّهُ عَفُوًّا غَفُورًا
Terjemah Arti: "kecuali mereka yang tertindas baik laki-laki atau wanita ataupun anak-anak yang tidak mampu berdaya upaya dan tidak mengetahui jalan (untuk hijrah), mereka itu, mudah-mudahan Allah memaafkannya. Dan adalah Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun”.
C. Ayat atau surah yang di bawa dari Madinah ke Habasyah (Ethopia):
* Surah Maryam, di bawa oleh Ja’far bin Abu Thalib dan membacakannya kepada an-Najasyi.
* Ayat ke-64-68 dari surah Ali ‘Imraan, firman Allah [4]:
قُلْ يَا أَهْلَ الْكِتَابِ تَعَالَوْا إِلَى كَلِمَةٍ سَوَاءٍ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ أَلا نَعْبُدَ إِلا اللَّهَ وَلا نُشْرِكَ بِهِ شَيْئًا وَلا يَتَّخِذَ بَعْضُنَا بَعْضًا أَرْبَابًا مِنْ دُونِ اللَّهِ فَإِنْ تَوَلَّوْا فَقُولُوا اشْهَدُوا بِأَنَّا مُسْلِمُونَ (٦٤) يَا أَهْلَ الْكِتَابِ لِمَ تُحَاجُّونَ فِي إِبْرَاهِيمَ وَمَا أُنْزِلَتِ التَّوْرَاةُ وَالإنْجِيلُ إِلا مِنْ بَعْدِهِ أَفَلا تَعْقِلُونَ (٦٥) هَا أَنْتُمْ هَؤُلاءِ حَاجَجْتُمْ فِيمَا لَكُمْ بِهِ عِلْمٌ فَلِمَ تُحَاجُّونَ فِيمَا لَيْسَ لَكُمْ بِهِ عِلْمٌ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لا تَعْلَمُونَ (٦٦) مَا كَانَ إِبْرَاهِيمُ يَهُودِيًّا وَلا نَصْرَانِيًّا وَلَكِنْ كَانَ حَنِيفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ (٦٧) إِنَّ أَوْلَى النَّاسِ بِإِبْرَاهِيمَ لَلَّذِينَ اتَّبَعُوهُ وَهَذَا النَّبِيُّ وَالَّذِينَ آمَنُوا وَاللَّهُ وَلِيُّ الْمُؤْمِنِين
Terjemah Arti: “Katakanlah: “Hai ahli kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai Tuhan selain Allah”. Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka: “Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)”; Hai ahli kitab, mengapa kamu bantah membantah tentang hal Ibrahim, padahal Taurat dan Injil tidak diturunkan melainkan sesudah Ibrahim. Apakah kamu tidak berpikir?; Beginilah kamu, kamu ini (sewajarnya) bantah membantah tentang hal yang kamu ketahui, maka kenapa kamu bantah membantah tentang hal yang tidak kamu ketahui? Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui; Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, akan tetapi dia adalah seorang yang lurus lagi berserah diri (kepada Allah) dan sekali-kali bukanlah dia termasuk golongan orang-orang musyrik; Sesungguhnya orang yang paling dekat kepada Ibrahim ialah orang-orang yang mengikutinya dan nabi ini (Muhammad), beserta orang-orang yang beriman (kepada Muhammad), dan Allah adalah pelindung semua orang-orang yang beriman”.
Ayat-ayat atau surah yang diturunka pada Musim Panas dan Dingin:
A. Ayat-ayat turun pada Musim Panas:
* Ayat Kalalah, surah an-Nisaa’ ayat ke: 176, Allah berfirman:
يَسْتَفْتُونَكَ قُلِ اللَّهُ يُفْتِيكُمْ فِي الْكَلالَةِ إِنِ امْرُؤٌ هَلَكَ لَيْسَ لَهُ وَلَدٌ وَلَهُ أُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَ وَهُوَ يَرِثُهَا إِنْ لَمْ يَكُنْ لَهَا وَلَدٌ فَإِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثَانِ مِمَّا تَرَكَ وَإِنْ كَانُوا إِخْوَةً رِجَالا وَنِسَاءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الأنْثَيَيْنِ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ أَنْ تَضِلُّوا وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
Terjemah Arti: “mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah. Katakanlah: “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu): jika seorang meninggal dunia, dan ia tidak mempunyai anak dan mempunyai saudara perempuan, maka bagi saudaranya yang perempuan itu seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mempusakai (seluruh harta saudara perempuan), jika ia tidak mempunyai anak; tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan oleh yang meninggal. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki dan perempuan, maka bahagian seorang saudara laki-laki sebanyak bahagian dua orang saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, supaya kamu tidak sesat. Dan Allah Maha mengetahui segala sesuatu”.
* Ayat ke-3 dari surah al-Maaidah, Allah berfirman:
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الإسْلامَ دِينًا
Terjemah Arti: “pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu”.
* Ayat ke-281 dari surah al-Baqarah, Allah berfirman:
وَاتَّقُوا يَوْمًا تُرْجَعُونَ فِيهِ إِلَى اللَّهِ ثُمَّ تُوَفَّى كُلُّ نَفْسٍ مَا كَسَبَتْ
Terjemah Arti: “dan peliharalah dirimu dari (azab yang terjadi pada) hari yang pada waktu itu kamu semua dikembalikan kepada Allah. Kemudian masing-masing diri diberi Balasan yang sempurna terhadap apa yang telah dikerjakannya”.
* Ayat ke-42 dari surah at-Taubah, Allah berfirman:
لَوْ كَانَ عَرَضًا قَرِيبًا وَسَفَرًا قَاصِدًا لاتَّبَعُوكَ
Terjemah Arti: “kalau yang kamu serukan kepada mereka itu keuntungan yang mudah diperoleh dan perjalanan yang tidak seberapa jauh, pastilah mereka mengikutimu”.
* Ayat ke-65 dari surah at-Taubah, Allah berfirman:
وَلَئِنْ سَأَلْتَهُمْ لَيَقُولُنَّ إِنَّمَا كُنَّا نَخُوضُ وَنَلْعَبُ
Terjemah Arti: “dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentulah mereka akan manjawab, “sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja”.
* Ayat ke-81 dari surah at-Taubah, Allah berfirman:
وَقَالُوا لا تَنْفِرُوا فِي الْحَرِّ قُلْ نَارُ جَهَنَّمَ أَشَدُّ حَرًّا لَوْ كَانُوا يَفْقَهُونَ
Terjemah Arti: “dan mereka berkata: “Janganlah kamu berangkat (pergi berperang) dalam panas terik ini”. Katakanlah: “Api neraka Jahannam itu lebih sangat panas(nya)” jika mereka mengetahui."
B. Ayat-ayat turun pada Musim Dingin:
* Ayat yang turun pada peristiwa perang al-Khandaq, yaitu ayat ke-9 sampai 27 dari surah al-Ahzab, Allah berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ جَاءَتْكُمْ جُنُودٌ فَأَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ رِيحًا وَجُنُودًا لَمْ تَرَوْهَا وَكَانَ اللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرًا (٩
Terjemah Arti: “Hai orang-orang yang beriman, ingatlah akan nikmat Allah (yang telah dikurniakan) kepadamu ketika datang kepadamu tentara-tentara, lalu Kami kirimkan kepada mereka angin topan dan tentara yang tidak dapat kamu melihatnya. dan adalah Allah Maha melihat akan apa yang kamu kerjakan”.
* Ayat-ayat al-ifki (berita bohong) [5], yaitu ayat 11 dari surah an-Nuur, Allah berfirman [6]:
إِنَّ الَّذِينَ جَاءُوا بِالإفْكِ عُصْبَةٌ مِنْكُمْ لا تَحْسَبُوهُ شَرًّا لَكُمْ بَلْ هُوَ خَيْرٌ لَكُمْ لِكُلِّ امْرِئٍ مِنْهُمْ مَا اكْتَسَبَ مِنَ الإثْمِ وَالَّذِي تَوَلَّى كِبْرَهُ مِنْهُمْ لَهُ عَذَابٌ عَظِيمٌ
Terjemah Arti: “Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu. Tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa di antara mereka yang mengambil bahagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya azab yang besar”.
C. Ayat-ayat turun di tempat-tempat yang terpisah-pisah:
* Thaif: yaitu ayat ke-45 dari surah al-Furqaan, firman Allah:
أَلَمْ تَرَ إِلَى رَبِّكَ كَيْفَ مَدَّ الظِّلَّ
Terjemah Arti: “Apakah kamu tidak memperhatikan (penciptaan) Tuhanmu, bagaimana Dia memanjangkan (dan memendekkan) bayang-bayang...”
* Baitul Maqdis: yaitu ayat ke-45 dari surah az-Zukhruf, firman Allah:
وَاسْأَلْ مَنْ أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رُسُلِنَا أَجَعَلْنَا مِنْ دُونِ الرَّحْمَنِ آلِهَةً يُعْبَدُونَ
Terjemah Arti: “dan Tanyakanlah kepada Rasul-rasul Kami yang telah Kami utus sebelum kamu: "Adakah Kami menentukan tuhan-tuhan untuk disembah selain Allah yang Maha Pemurah?"
* Al-Hudaibiah: yaitu ayat ke-30 dari surah ar-Ra’d, firman Allah:
وَهُمْ يَكْفُرُونَ بِالرَّحْمَنِ
Terjemah Arti: “Padahal mereka kafir kepada Tuhan yang Maha Pemurah".
* Al-Juhqah: yaitu ayat ke-85 dari surah al-Qashash, firman Allah:
إِنَّ الَّذِي فَرَضَ عَلَيْكَ الْقُرْآنَ لَرَادُّكَ إِلَى مَعَادٍ
Terjemah Arti: “Sesungguhnya yang mewajibkan atasmu (melaksanakan hukum-hukum) al-Quran, benar-benar akan mengembalikan kamu ke tempat kembali”.
Ayat yang turun pada malam hari dan pada siang hari:
Kebanyakan ayat-ayat Qur’aniah itu turun pada siang hari. Adapun ayat-ayat yang diturunkan pada malam hari, Abu al-Qasim al-Hassan bin Muhammad bin Habib an-Naisaburi telah menelitinnya dan memberikan kesimpulan serta beberapa contoh, diantaranya adalah:
* Bagian-bagian akhir dari surah Ali Imran, seperti firman Allah pada ayat ke-190 dari surah Ali Imran:
إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَاخْتِلافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لآيَاتٍ لأولِي الألْبَابِ
Terjemah Arti: “Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi serta pergantian malam dan siang, terdapat tanda-tanda [kekuasaan Allah] bagi orang-orang yang berakal“.
Aisyah ra berkata: “Adalah Bilal datang kepada nabi untuk memberitahukan waktu shalat shubuh, maka ia melihat nabi sedang menangis tersedu-sedu lalu bertanya: “Ya rasulullah, apakah yang menyebabkan engkau menangis?” Nabi menjawab: “Bagaimana saya tidak menangis padahal tadi malam diturunkan kepadaku”. (Membacakan ayat di atas - pen). Kemudian nabi melanjutkan: “Celakalah orang yang membacanya, tetapi tidak memikirkannya’’[7].
Mengetahui ayat yang pertama dan yang terakhir turun dari al-Qur’an:
* Ayat yang pertama kali turun dari AlQuran: yaitu ayat ke-1 dari surah al-‘Alaq:
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ
Terjemah Arti: “bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan”.
* Ayat yang paling terakhir turun dari AlQuran secara mutlak, menurut pendapat yang kuat dan paling banyak dipilih oleh ulama ulumul Quran: adalah ayat ke 281 dari surah al-Baqarah:
وَاتَّقُوا يَوْمًا تُرْجَعُونَ فِيهِ إِلَى اللَّهِ ثُمَّ تُوَفَّى كُلُّ نَفْسٍ مَا كَسَبَتْ وَهُمْ لا يُظْلَمُونَ
Terjemah Arti: “dan peliharalah dirimu dari (azab yang terjadi pada) hari yang pada waktu itu kamu semua dikembalikan kepada Allah. kemudian masing-masing diri diberi balasan yang sempurna terhadap apa yang telah dikerjakannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan)”.
* Ayat-ayat dan surah pertama dan terakhir turun dari AlQuran menurut spesialisasinya:
A. Ayat-ayat dan surah yang pertama turun menurut spesialisasinya:
* Surah yang pertama turun secara komplit (keseluruhan), adalah: surah al-Faatihah.
* Ayat yang pertama turun khusus hukum jihad, yaitu ayat ke-39 dari surah al-Hajj:
أُذِنَ لِلَّذِينَ يُقَاتَلُونَ بِأَنَّهُمْ ظُلِمُوا وَإِنَّ اللَّهَ عَلَى نَصْرِهِمْ لَقَدِيرٌ
Terjemah Arti: “telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. dan sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu”.
* Ayat yang pertama turun mengharamkan al-Khamar (miras), ayat ke-219 dari surah al-Baqarah:
يَسْأَلُونَكَ عَنِ الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ قل فِيهِمَا إِثْمٌ كَبِيرٌ وَمَنَافِعُ لِلنَّاسِ
Terjemah Arti: “mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: "Pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia”.
* Ayat yang pertama turun tentang makanan, ayat ke-145 dari surah al-An’aam:
قُلْ لا أَجِدُ فِي مَا أُوحِيَ إِلَيَّ مُحَرَّمًا عَلَى طَاعِمٍ يَطْعَمُهُ
Terjemah Arti: “Katakanlah: "Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan kepadaKu, sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak memakannya".
B. Ayat-ayat dan surah yang terakhir turun menurut spesialisasinya:
* Ayat yang terakhir turun menyebutkan perempuan secara khusus: yaitu ayat ke-195 dari surah Ali Imran:
فَاسْتَجَابَ لَهُمْ رَبُّهُمْ أَنِّي لا أُضِيعُ عَمَلَ عَامِلٍ مِنْكُمْ مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى
Terjemah Arti: “Maka Tuhan mereka memperkenankan permohonannya (dengan berfirman): "Sesungguhnya aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang beramal di antara kamu, baik laki-laki atau perempuan".
* Ayat yang terakhir turun tentang harta warisan: yaitu ayat ke-176 dari surah an-Nisaa’:
يَسْتَفْتُونَكَ قُلِ اللَّهُ يُفْتِيكُمْ فِي الْكَلالَةِ
Terjemah Arti: “mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah. Katakanlah: "Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah”.
* Surah yang terakhir turun secara komplit (utuh), yaitu surah an-Nashar:
إِذَا جَاءَ نَصْرُ اللَّهِ وَالْفَتْحُ
Terjemah Arti: “apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan”.
Catatan :
- HR: Bukhari dari al-Barra bin Azib yang mengatakan: ”Orang yang pertama kali datang kepada kami dari para sahabat nabi adalah Mash’ab bin Umair dan Ibn Ummi Maktum. Keduanya membacakan al-Quran pada kami. Sesudah itu datanglah ‘Amar, Bilal dan Sa’ad. Kemudian datang pula Umar bin al-Khattab sebagai orang yang kedua puluh. Baru setelahnya datanglah nabi. Aku melihat penduduk Madinah bergembira setelah aku membacakan Sabbihisma rabbikal A’la dari antara surah yang serupa dengannya”. Pengertian ini cocok dengan al-Quran yang dibawa oleh golongan muhajirin, lalu mereka ajarkan kepada kaum Anshar.
- Dalam sebuah riwayat di sebutkan bahwa nabi mengutus Ja’far bin Abu Thalib ke Habsyah dan membacakan ayat ini ke masyarakat Habasyah .
- Berita bohong ini mengenai istri rasulullah SAW. 'Aisyah r.a. Ummul Mu'minin: Ketika usai perang melawan kaum munafiq Bani Mushtaliq di bulan Sya'ban 5 H. Dan turut ikut di dalam peperangan ini adalah 'Aisyah yang mendapingi nabi berdasarkan undian yang diadakan antara istri-istri beliau. Dalam perjalanan kembali dari peperangan, rombongan berhenti pada suatu tempat. 'Aisyah keluar dari tandunya untuk suatu keperluan, kemudian kembali. Tiba-tiba dia merasa kalungnya hilang, lalu pergi lagi mencarinya. Sementara itu rombongan berangkat dengan persangkaan bahwa 'Aisyah masih ada dalam tandu. Setelah 'Aisyah mengetahui tandunya sudah berangkat, dia duduk ditempatnya dan mengaharapkan tandu itu akan kembali menjemputnya. Kebetulan, lewatlah seorang sahabat, yaitu Shafwan ibn Mu'atthal, menemukan seseorang sedang tertidur sendirian dan terkejut setelah mengetahui bahwa itu adalah isteri nabi, tak terasa keluar ucapan dari bibirnya: "Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un, isteri nabi!" 'Aisyah-pun terbangun. Maka Shafwan mempersilahkannya mengendarai untanya dan dia berjalan di depan sambil menuntun unta sampai mereka tiba di Madinah. Orang-orang yang melihat peristiwa itu membicarakannya menurut persepsi masing-masing. Mulailah timbul desas-desus. Kemudian kaum munafik membesar-besarkannya, maka fitnahan atas 'Aisyah r.a. itupun bertambah luas, sehingga menimbulkan kegoncangan di kalangan kaum muslimin.
- Aisyah berkata: Ayat ini turun pada hari yang sangat dingin.
- HR: Ibnu Hibban dalam kitab shahihnya, ibnul Munzir, Ibnu Mardawiah dan Ibn Abu ad-Dunia, meriwayatkan dari Aisyah r.a.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar