Shalat
Isyraq dan Shalat Dhuha
By: My Buku Kuning
Sebahagian orang tidak membedakan antara
shalat Isyraq dan shalat Dhuha, mereka menganggap bahwa ia satu dalam dua nama,
atau shalat Isyraq adalah nama lain dari shalat Dhuha. Padahal sesungguhnya ia adalah dua hal yang berbeda
dan masing-masing punya keutamaannya sendiri-sendiri sebagaimana pada penjelasan
berikut:
Shalat Isyraq; adalah shalat sunnah dua rakaat dilakukan setelah terbit
matahari di ufuk Timur. Syaratnya adalah seseorang harus shalat berjama’ah
Subuh di Masjid dan tinggal duduk di dalam Masjid hingga mulai terbit matahari
lalu shalat dua rakaat, disebut sebagai shalat Isyraq. Pahalanya adalah sama
kalau orang mengerjakan Haji dan Umrah. (Lihat: Sunan Tirmidzi).
Adapun tatacara pelaksanaannya adalah sama seperti shalat sunnah biasa dan dimulai dengan niat, seperti:
Adapun tatacara pelaksanaannya adalah sama seperti shalat sunnah biasa dan dimulai dengan niat, seperti:
أُصَلِّى سُنَّةَ الْإِشْرَاقِ رَكْعَتَيْنِ ِللهِ تَعَالَى
Shalat Dhuha
Shalat Dhuha atau dikenal juga sebagai “shalat orang-orang yang bertaubat”, yang lumrah disebut di Indonesia sebagai shalat memohan rezki kepada Allah SWT. Ia merupakan sunnah Muakkad yang dilakukan pada waktu yang telah ditentukan, yaitu mulai dari naik matahari (sekitar 1/4 jam setelah terbit matahari) hingga menjelang adzan Dhuhur (sekitar 1/4 jam sebelum masuk waktu Dhuhur).
Shalat Dhuha atau dikenal juga sebagai “shalat orang-orang yang bertaubat”, yang lumrah disebut di Indonesia sebagai shalat memohan rezki kepada Allah SWT. Ia merupakan sunnah Muakkad yang dilakukan pada waktu yang telah ditentukan, yaitu mulai dari naik matahari (sekitar 1/4 jam setelah terbit matahari) hingga menjelang adzan Dhuhur (sekitar 1/4 jam sebelum masuk waktu Dhuhur).
Jumlah rakaat shalat Dhuha minimal 2 rakaat, dan afdhalnya 4 rakaat (2 x 2), atau bisa juga 8 rakaat serta paling banyak 12 rakaat. Bisa dilakukan berjama’ah dan bisa juga perorangan. Dan di sunnahkan membaca surah: Assyams pada rakaat pertama dan surah: Addhuha pada rakaat kedua.
Tatacara Melaksanakan Shalat Dhuha:
a) Rakaat pertama; Niat dan takbiratul ihram:
أُصَلِّى سُنَّةَ الضَّحَى رَكْعَتَيْنِ ِللهِ تَعَالَى
b) Membaca do’a Iftitah:
اللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا إِنِّيْ وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ حَنِيفَاً مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ، إِنَّ صَلاَتِي، وَنُسُكِي، وَمَحْيَايَ، وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، لاَ شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ.
c) Membaca surah
Alfatihah:
سُبْحانَ رَبِّيَ الْعَظِيمِ 3x
f) I’tidal dan membaca:
سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ: رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ مِلْءُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ، وَمِلْءُ مَا شِئْتَ مِنْ شَيءٍ بَعْدُ.
g) Sujud dan membaca tashbih:
سُبْحَانَ رَبِّيَ الأَعْلَى 3x
h) Duduk dan Do’a di antara Dua Sujud:
رَبِّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَاجْبُرْنِي وَارْفَعْنِي وَعَافِنِي وَاعْفُ عَنِّيْ
i) Sujud dan membaca tashbih:
سُبْحَانَ رَبِّيَ الأَعْلَى 3x
j) Berdiri ke rakaat kedua, dan membaca surah Alfatihah:
k) Membaca surah ِِAddhuha:
l) Ruku’ dan membaca:
سُبْحانَ رَبِّيَ الْعَظِيمِ 3x
m) I’tidal dan membaca:
سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ: رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ مِلْءُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ، وَمِلْءُ مَا شِئْتَ مِنْ شَيءٍ بَعْدُ.
n) Sujud dan membaca tashbih:
سُبْحَانَ رَبِّيَ الأَعْلَى 3x
o) Duduk dan Do’a di antara Dua Sujud:
رَبِّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَاجْبُرْنِي وَارْفَعْنِي وَعَافِنِي وَاعْفُ عَنِّي
p) Sujud dan membaca tashbih
سُبْحَانَ
رَبِّيَ الأَعْلَى 3x
q) Duduk dan membaca Tahayyat:
التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ، السَّلَامُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ، السَّلَامُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللّهِ اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّد
r) Salam (kanan dan kiri):
السلَامُ عَلَيْكُم وَرَحْمَةُ اللَّه
s) Do’a Penutup Shalat Dhuha:
اللَّهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ، وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ، وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ، وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ، وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ، وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ. اَللهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقَى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْن
Artinya:
"Ya Allah, sesungguhnya kala dhuha adalah saat Dhuha-Mu, keagungan merupakan Keagungan-Mu, keindahan adalah Keindahan-Mu, kemampuan adalah Kekuatan-Mu, penjagaan merupakan Penjagaan-Mu, Ya Allah, bila rezekiku berada diatas langit maka turunkanlah, seandainya berada di dalam bumi maka keluarkanlah, jika susah mudahkanlah, jika haram sucikanlah, bila jauh dekatkanlah dengan kebenaran Dhuha-Mu, Kekuasaan-Mu (Wahai Tuhanku), datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan pada Hamba-hambaMu yang shaleh".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar