*Serial: 99 Perumpamaan-Live Alquran (03):
Perumpamaan Aquran Media Conversi Bagi Manusia:
Pertanyaan serupa penulis telah mengutarakan juga sebelumnya pada kajian yang lalu karena temanya memang sama, yaitu mengukur luas seluruh kawasan langit dan bumi. Jika pada kajian sebelumnya penulis menganjak berandai-andai mengukur luas langit dan bumi dengan alat ukur kecepatan tradisional dunia dan alat ukur kecepatan alam semesta.
Sebagaimana telah dijelaskan bahwa tema tentang langit dan bumi adalah hal yang sangat luas, dan tidak mudah untuk mengkajinya serta belum lagi data-data yang tersedia sampai hari ini masih sangat terbatas dan instant, khususnya masih banyak dalam tahap riset (uji coba dan pengembangan). Kemudian lebih penting lagi bahwa masih banyak sekali hal-hal yang belum dapat dicapai dan diluar jangkauan sains. Allah berfirman:
Oleh karena itu, penulis akan fokus dalam kajian ini kepada struktur langit dekat yang fenomenal terlebih dahulu, mulai dari matahari, tata surya, bima sakti, galaksi dan klaster. Adapun langit yang relatif lebih jauh, akan penulis kaji khusus juga pada saatnya nanti di buku ini, Insya Allah SWT.
Dalam bahasa Indonesia, istilah "Bima Sakti" berasal dari tokoh berkulit hitam dalam pewayangan, yaitu Bima. Istilah ini muncul karena orang Jawa kuno melihatnya sebagai bayangan hitam yang dikelilingi semacam "aura" cemerlang. Sementara itu, masyarakat Barat menyebutnya "milky way" sebab mereka melihatnya sebagai pita kabut bercahaya putih yang membentang pada bola langit. Pita kabut atau "aura" cemerlang ini sebenarnya adalah kumpulan jutaan bintang dan juga sevolume besar debu dan gas yang terletak di piringan atau bidang galaksi. Pita ini tampak paling terang di sekitar rasi Sagitarius, dan lokasi tersebut memang diyakini sebagai pusat galaksi. Diperkirakan ada 4 spiral utama dan 2 yang lebih kecil yang bermula dari tengah galaksi. Dan dinamakan sebagai berikut:
Angka pastinya tergantung dari jumlah bintang bermassa rendah, yang sangat sulit dipastikan. Melebihi bagian cakram bintang, terletak piringan gas yang lebih tebal. Observasi terakhir mengindikasikan bahwa piringan gas Bima Sakti mempunyai ketebalan sekitar 12.000 tahun cahaya (1.1×1017 Km) - sebesar dua kali nilai yang diterima sebelumnya. Sebagai panduan ukuran fisik Bima Sakti, sebagai misal kalau diameternya dijadikan 100 m, Tata Surya, termasuk awan oort, akan berukuran tidak lebih dari 1 mm.
KAJIAN SEBELUMNYA :
(02) Kursi Allah Super-Super Luas.
Surga Seluas Tujuh Langit dan Bumi
By: Med Hatta
"Allah SWT di dalam Aquran banyak sekali mengungkapkan ayat-ayat bercerita
tentang surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang beriman dan
bertakawa, sebagai tempat meraih kenikmatan tidak terbatas nan abadi,
taman firdaus yang indah dan amat luas. Namun diskripsi lebih detail
tentang surga yang amat-amat luas tersebut sedikit sekali kita
mengetahuinya kecuali apa yang telah disampaikan Aquran bahwa luasnya
seperti luas tujuh langit dan bumi..."
وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالأرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ ١٣٣
Terjemah Arti: "dan
bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang
luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang
bertakwa" (QS: 003 : 133);
سَابِقُوا
إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا كَعَرْضِ السَّمَاءِ
وَالأرْضِ أُعِدَّتْ لِلَّذِينَ آمَنُوا بِاللَّهِ وَرُسُلِهِ ذَلِكَ
فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ ٢١
Terjemah Arti: "berlomba-lombalah
kamu kepada (mendapatkan) ampunan dari Tuhanmu dan surga yang luasnya
seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman
kepada Allah dan rasul-rasul-Nya. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya
kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah mempunyai karunia yang besar" (QS: 057 : 21).
Allah SWT di dalam Aquran
banyak sekali mengungkapkan ayat-ayat bercerita tentang surga yang
dijanjikan kepada orang-orang yang beriman dan bertakawa, sebagai tempat
meraih kenikmatan tidak terbatas nan abadi, taman firdaus yang indah
dan amat luas. Namun diskripsi lebih detail tentang surga yang amat-amat
luas tersebut sedikit sekali kita mengetahuinya kecuali apa yang telah
disampaikan Alquran bahwa luasnya seperti luas tujuh langit dan bumi.
Nah, untuk mengetahui luas
surga secara pasti maka kita harus mengukur luas tujuh langit dan bumi
sebagai conversi satu dengan yang lain. Berapakah luas langit dan bumi?
Pertanyaan serupa penulis telah mengutarakan juga sebelumnya pada kajian yang lalu karena temanya memang sama, yaitu mengukur luas seluruh kawasan langit dan bumi. Jika pada kajian sebelumnya penulis menganjak berandai-andai mengukur luas langit dan bumi dengan alat ukur kecepatan tradisional dunia dan alat ukur kecepatan alam semesta.
Maka kini penulis ingin
mengajak lagi mengukur langit dan bumi yang sama dengan cara lain agar
lebih variatif, dan semoga dapat memperkaya khazanah keilmuan kita,
serta selanjutnya akan membuka cakrawala untuk menyingkap sedikit demi
sedikit tabir misteri langit dan bumi yang super super luas tanpa batas
itu.
Sebagaimana telah dijelaskan bahwa tema tentang langit dan bumi adalah hal yang sangat luas, dan tidak mudah untuk mengkajinya serta belum lagi data-data yang tersedia sampai hari ini masih sangat terbatas dan instant, khususnya masih banyak dalam tahap riset (uji coba dan pengembangan). Kemudian lebih penting lagi bahwa masih banyak sekali hal-hal yang belum dapat dicapai dan diluar jangkauan sains. Allah berfirman:
وَلِلَّهِ غَيْبُ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ
Terjemah Arti: "Dan kepunyaan Allah-lah segala apa yang tersembunyi di langit dan di bumi" (QS: 16: 77)
لَخَلْقُ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ أَكْبَرُ مِنْ خَلْقِ النَّاسِ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لا يَعْلَمُونَ ٥٧
Terjemah Arti: "Sesungguhnya penciptaan langit dan bumi lebih besar daripada penciptaan manusia akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui" (QS: 40: 57)Oleh karena itu, penulis akan fokus dalam kajian ini kepada struktur langit dekat yang fenomenal terlebih dahulu, mulai dari matahari, tata surya, bima sakti, galaksi dan klaster. Adapun langit yang relatif lebih jauh, akan penulis kaji khusus juga pada saatnya nanti di buku ini, Insya Allah SWT.
Fakta Ilmiah Langit (Angkasa Luar):
Ahli
astronomi memperkirakan luas jagad raya yang dapat di jangkau saat ini
mencapai 24 Billion tahun cahaya, bagian langit dunia ini senantiasa
meluas sampai batas tiada yang mengetahui selain Allah SWT, dan dengan
kecepatan yang tidak dapat dijangkau oleh manusia, karena kecepatan
antara sebagian galaksi dengan kita dan antara satu galaksi dengan
galaksi-galaksi yang lain mendekati kecepatan cahaya yang diperkirakan
sekitar 300.000 Km/detik.
Bagian
yang terjangkau dari jagad raya ini nampak terdesain dengan struktur
yang amat kokoh dan padu, dimulai dari kelompok bintang-bintang seperti
tata surya kita yang mencakup selain matahari juga meliputi
planet-planet, satelit-satelit, meteor-meteor, semua anggota-anggota
tata surya ini mengorbit dengan teratur pada orbitan masing-masing
mengelilingi matahari.
Selain
dari kelompok tata surya kita ini, terdapat milyaran atau triliunan
bahkan bilyunan hingga tidak terbatas (jumlah) kelompok-kelompok lebih
besar yang lain dikenal dengan "Galaksi-galaksi", sebagian besar galaksi
diorganisasikan ke dalam sebuah himpunan yang disebut klaster, untuk
kemudian membentuk himpunan yang lebih besar yang disebut superklaster.
Struktur yang lebih besar ini dikelilingi oleh ruang hampa di dalam alam
semesta, dan mungkin batas ruang hampa inilah - wallahua'lam - batas akhir langit pertama (langit bumi).
Struktur Langit Yang Dapat Dijangkau:
Alam
raya kita diperkirakan berumur sekitar 12-15 milyar tahun. Dalam
struktur alam semesta ada begitu banyak sistem terdiri dari materi
nampak dan materi gelap yang mengisi setiap sudut langit sampai batas
yang tidak bisa dicapai oleh teleskop yang paling besar. Struktur alam
raya yang sudah berhasil diamati, berupa:
PERTAMA: Materi gelap (dark mater):
Terdiri dari benda-benda angkasa yang supermasif, yang runtuh akibat
gravitasinya menjadi sedemikian masifnya tetapi gaya gravitasinya begitu
besarnya sehingga semua materi tertelan bahkan cahaya pun tak dapat
keluar dari tarikannya. Akibatnya materi itu tidak bisa dilihat
keberadaanya, kecuali dari akibat gravitasinya. Benda itu dinamakan
lobang hitam (black holes).
Meski tidak kelihatan justru materi gelap mengisi sebagian besar jagad
raya. Menurut yang sekarang bisa diamati meliputi 90% dari materi jagad
raya berisi materi gelap. Di pusat galaksi Bima Sakti kita terdapat
lubang hitam yang sangat besar.
KEDUA: Materi Nampak: Terdiri dari benda-benda
angkasa yang menghasilkan cahaya atau memantulkan cahaya sehingga
keberadaanya dapat kita amati. Struktur benda angkasa dari kecil hingga
besar adalah sebagai berikut: Matahari, tata surya (matahari,
planet-planet, bintang-bintang, satelit-satelit, meteor-meteor), Galaksi
dan Cluster galaksi, sebagai berikut:
Matahari:
atau juga disebut surya (dari nama dewa "Surya" - Dewa Matahari dalam
kepercayaan Hindu) adalah bintang terdekat dengan bumi dengan jarak
rata-rata 149.680.000 kilometer (93.026.724 mil). Matahari serta
kedelapan buah planet (yang sudah diketahui atau ditemukan oleh sains)
membentuk Tata Surya. Matahari dikategorikan sebagai bintang kecil jenis
G.
Matahari adalah suatu bola gas yang pijar dan ternyata tidak berbentuk
bulat betul. Matahari mempunyai katulistiwa dan kutub karena gerak
rotasinya. Garis tengah ekuatorialnya 864.000 mil, sedangkan garis
tengah antar kutubnya 43 mil lebih pendek. Matahari merupakan anggota
Tata Surya yang paling besar, karena 98% massa Tata Surya terkumpul pada
matahari.
Disamping sebagai pusat peredaran, matahari juga merupakan pusat sumber
energi dilingkungan tata surya. Matahari terdiri dari inti dan tiga
lapisan kulit, masing-masing: fotosfer, kromosfer dan korona. Untuk
terus bersinar, matahari, yang terdiri dari gas panas menukar zat
hidrogen dengan zat helium melalui reaksi fusi nuklir pada kadar 600
juta ton, dengan itu kehilangan empat juta ton massa setiap saat.
Matahari dipercayai terbentuk pada 4,6 miliar tahun lalu. Kepadatan
massa matahari adalah 1,41 berbanding massa air. Jumlah tenaga matahari
yang sampai kepermukaan bumi yang dikenali sebagai konstan surya
menyamai 1.370 watt per-meter persegi setiap saat. Matahari sebagai
pusat Tata Surya merupakan bintang generasi kedua. Material dari
matahari terbentuk dari ledakan bintang generasi pertama seperti yang
diyakini oleh ilmuwan, bahwasanya alam semesta ini terbentuk oleh
ledakan big bang sekitar 14.000 juta tahun lalu.
Jarak matahari ke bumi: adalah 149.669.000 kilometer (atau 93.000.000
mil). Jarak ini dikenal sebagai satuan astronomi dan biasa dibulatkan
(untuk penyederhanaan hitungan) menjadi 148 juta Km. Dibandingkan dengan
bumi, diameter matahari kira-kira 112 kalinya. Gaya tarik matahari
kira-kira 30 kali gaya tarik bumi. Sinar matahari menempuh masa delapan
menit untuk sampai ke Bumi. Kuatnya pancaran sinar matahari dapat
mengakibatkan kerusakan pada jaringan sensor mata dan mengakibatkan
kebutaan.
Suhu Matahari: Menurut perhitungan para ahli, temperatur di
permukaan matahari sekitar 6.000 °C namun ada juga yang menyebutkan suhu
permukaan sebesar 5.500 °C. Jenis batuan atau logam apapun yang ada di
bumi ini akan lebur pada suhu setinggi itu. Temperatur tertinggi
terletak di bagian tengahnya yang diperkirakan tidak kurang dari 25 juta
derajat Celsius namun disebutkan juga kalau suhu pada intinya 15 juta
derajat Celsius. Ada pula yang menyebutkan temperatur di inti matahari
kira kira sekitar 13.889.000 C°.
Menurut JR Meyer, panas matahari berasal dari batu meteor yang
berjatuhan dengan kecepatan tinggi pada permukaan matahari. Sedangkan
menurut teori kontraksi H Helmholz, panas itu berasal dari menyusutnya
bola gas. Ahli lain, Dr Bothe menyatakan bahwa panas tersebut berasal
dari reaksi-reaksi termonuklir yang juga disebut reaksi hidrogen helium
sintetis.
Perputaran Matahari: Karena Matahari tidak berbentuk padat melainkan
dalam bentuk plasma, menyebabkan rotasinya lebih cepat di khatulistiwa
daripada di kutub. Rotasi pada wilayah khatulistiwanya adalah sekitar 25
hari dan 35 hari pada wilayah kutub. Setiap putaran dan mempunyai
gravitasi 27,9 kali gravitasi Bumi.
Terdapat julangan gas teramat panas yang dapat mencapai hingga beribu
bahkan berjuta kilometer ke angkasa. Semburan matahari "sun flare" ini
dapat mengganggu gelombang komunikasi seperti radio, TV dan radar di
bumi dan mampu merusak satelit atau stasiun angkasa yang tidak
terlindungi. Matahari juga menghasilkan gelombang radio, gelombang
ultra-violet, sinar infra-merah, sinar-X, dan angin matahari yang
merebak ke seluruh tata surya.
Bumi terlindungi daripada angin matahari oleh medan magnet bumi,
sementara lapisan ozon pula melindungi Bumi daripada sinar ultra-violet
dan sinar infra-merah. Terdapat bintik matahari yang muncul dari masa ke
masa pada matahari yang disebabkan oleh perbedaan suhu di permukaan
matahari.
Bintik matahari itu menandakan kawasan yang "kurang panas" berbanding
kawasan lain dan mencapai keluasan melebihi ukuran Bumi. Kadangkala
peredaran Bulan mengelilingi bumi menghalangi sinaran matahari yang
sampai ke Bumi, oleh karena itu mengakibatkan terjadinya gerhana
matahari.
Prominensa: Lidah api yang ada di matahari atau juga disebut Prominensa
merupakan bagian matahari yang sangat besar, terang, yang mencuat keluar
dari permukaan matahari, seringkali berbentuk loop (putaran). Tanggal
26-27 September 2009 lalu, wahana ruang angkasa (Stereo A dan Stereo B)
yang khusus memantau matahari merekam fenomena selama 30 jam ini.
Prominensa terjadi di lapisan photosphere pada matahari dan bergerak
keluar menuju korona matahari. Jika korona merupakan gas-gas yang telah
diionisasikan menjadi sangat panas, dinamakan plasma, yang tidak begitu
memperlihatkan cahayanya, prominensa berisikan plasma yang lebih dingin.
Prominensa biasanya menjulur hingga ribuan kilometer; yang terbesar yang
pernah diobservasi terlihat pada tahun 1997 dengan panjang sekitar
350.000 kilometer - sekitar 28 kali diameter bumi. Massa di dalam
prominensa berisikan material dengan berat hingga 100 miliar ton.
Gerakan Matahari: matahari mempunyai dua macam gerakan sebagai berikut:
- Rotasi mengelilingi sumbunya, lamanya 25 1/2 hari satu kali putaran. Gerakan rotasi dapat dibuktikan dengan terlihat noda-noda hitam di bagian inti yang kadang-kadang berada di sebelah kanan dan kira-kira 2 minggu berada di sebelah kiri.
- Bergerak di antara gugusan-gugusan bintang. Selain berotasi, matahari bergerak diantara gugusan bintang dengan kecepatan 20 km per detik, pergerakan itu mengelilingi pusat galaksi.
Manfaat matahari: matahari mempunyai fungsi yang sangat penting bagi
bumi. Energi pancaran matahari telah membuat bumi tetap hangat bagi
kehidupan, membuat udara dan air di bumi bersirkulasi, tumbuhan bisa
berfotosintesis, dan banyak hal lainnya.
Merupakan sumber energi (sinar panas). Energi yang terkandung dalam batu
bara dan minyak bumi sebenarnya juga berasal dari matahari.
Mengontrol stabilitas peredaran bumi yang juga berarti mengontrol
terjadinya siang dan malam, tahun serta mengontrol planet-planet
lainnya. Tanpa matahari, sulit dibayangkan kalau akan ada kehidupan di
bumi.
Tata Surya: adalah kumpulan benda langit yang
terdiri atas sebuah bintang yang disebut Matahari dan semua objek yang
terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-objek tersebut termasuk delapan
buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima
planet kerdil atau katai, 173 satelit alami yang telah diidentifikasi,
dan jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet) lainnya.
Tata Surya terbagi menjadi: Matahari, empat planet bagian dalam, sabuk
asteroid, empat planet bagian luar, dan di bagian terluar adalah Sabuk
Kuiper dan piringan tersebar. Awan Oort diperkirakan terletak di daerah
terjauh yang berjarak sekitar seribu kali di luar bagian yang terluar.
Berdasarkan jaraknya dari matahari, kedelapan planet Tata Surya ialah:
- Merkurius (57,9 juta km)
- Venus (108 juta km)
- Bumi (150 juta km)
- Mars (228 juta km)
- Yupiter (779 juta km)
- Saturnus (1.430 juta km)
- Uranus (2.880 juta km)
- Neptunus (4.500 juta km).
Sejak pertengahan 2008, ada lima obyek angkasa yang diklasifikasikan
sebagai planet kerdil. Orbit planet-planet kerdil, kecuali Ceres, berada
lebih jauh dari Neptunus. Kelima planet kerdil tersebut ialah Ceres
(415 juta Km di sabuk asteroid; dulunya diklasifikasikan sebagai planet
kelima), Pluto (5.906 juta Km; dulunya diklasifikasikan sebagai planet
kesembilan), Haumea (6.450 juta Km), Makemake (6.850 juta Km), dan Eris
(10.100 juta Km).
Enam dari kedelapan planet dan tiga dari kelima planet kerdil itu
dikelilingi oleh satelit alami, yang biasa disebut dengan "bulan" sesuai
dengan Bulan atau satelit alami Bumi. Masing-masing planet bagian luar
dikelilingi oleh cincin planet yang terdiri dari debu dan partikel lain.
Tata Surya terletak di galaksi Bima Sakti, sebuah galaksi spiral yang
berdiameter sekitar 100.000 tahun cahaya dan memiliki sekitar 200 milyar
bintang. Matahari berlokasi di salah satu lengan spiral galaksi yang
disebut Lengan Orion. Letak Matahari berjarak antara 25.000 dan 28.000
tahun cahaya dari pusat galaksi, dengan kecepatan orbit mengelilingi
pusat galaksi sekitar 2.200 kilometer per detik. Setiap revolusinya
berjangka 225-250 juta tahun. Waktu revolusi ini dikenal sebagai tahun
galaksi Tata Surya. Apex matahari, arah jalur matahari di ruang semesta,
dekat letaknya dengan konstelasi Herkules terarah pada posisi akhir
bintang Vega.
Lokasi Tata Surya di dalam galaksi berperan penting dalam evolusi
kehidupan di Bumi. Bentuk orbit bumi adalah mirip lingkaran dengan
kecepatan hampir sama dengan lengan spiral galaksi, karenanya bumi
sangat jarang menerobos jalur lengan. Lengan spiral galaksi memiliki
konsentrasi supernova tinggi yang berpotensi bahaya sangat besar
terhadap kehidupan di Bumi.
Situasi ini memberi bumi jangka stabilitas yang panjang yang
memungkinkan evolusi kehidupan. Tata Surya juga terletak jauh dari
daerah padat bintang di pusat galaksi. Di daerah pusat, tarikan
gravitasi bintang-bintang yang berdekatan bisa menggoyang benda-benda di
Awan Oort dan menembakan komet-komet ke bagian dalam Tata Surya. Ini
bisa menghasilkan potensi tabrakan yang merusak kehidupan di Bumi.
Intensitas radiasi dari pusat galaksi juga mempengaruhi perkembangan
bentuk hidup tingkat tinggi. Walaupun demikian, para ilmuwan berhipotesa
bahwa pada lokasi Tata Surya sekarang ini supernova telah mempengaruhi
kehidupan di Bumi pada 35.000 tahun terakhir dengan melemparkan
pecahan-pecahan inti bintang ke arah matahari dalam bentuk debu radiasi
atau bahan yang lebih besar lainnya, seperti berbagai benda mirip komet.
Lingkungan galaksi terdekat dari Tata Surya adalah sesuatu yang dinamai Awan Antar bintang Lokal (Local Interstellar Cloud, atau Local Fluff), yaitu wilayah berawan tebal yang dikenal dengan nama Gelembung Lokal (Local Bubble),
yang terletak di tengah-tengah wilayah yang jarang. Gelembung Lokal ini
berbentuk rongga mirip jam pasir yang terdapat pada medium antar
bintang, dan berukuran sekitar 300 tahun cahaya. Gelembung ini penuh
ditebari plasma bersuhu tinggi yang mungkin berasal dari beberapa
supernova yang belum lama terjadi.
Di dalam jarak sepuluh tahun cahaya (95 triliun km) dari matahari,
jumlah bintang relatif sedikit. Bintang yang terdekat adalah sistem
kembar tiga Alpha Centauri, yang berjarak 4,4 tahun cahaya. Alpha
Centauri A dan B merupakan bintang ganda mirip dengan matahari,
sedangkan Centauri C adalah kerdil merah (disebut juga Proxima Centauri)
yang mengedari kembaran ganda pertama pada jarak 0,2 tahun cahaya.
Bintang-bintang terdekat berikutnya adalah sebuah kerdil merah yang
dinamai Bintang Barnard (5,9 tahun cahaya), Wolf 359 (7,8 tahun cahaya)
dan Lalande 21185 (8,3 tahun cahaya).
Bintang terbesar dalam jarak sepuluh tahun cahaya adalah Sirius, sebuah
bintang cemerlang dikategori "urutan utama" kira-kira bermassa dua kali
massa matahari, dan dikelilingi oleh sebuah bintang kerdil putih bernama
Sirius B. Keduanya berjarak 8,6 tahun cahaya. Sisa sistem selebihnya
yang terletak di dalam jarak 10 tahun cahaya adalah sistem bintang ganda
kerdil merah Luyten 726-8 (8,7 tahun cahaya) dan sebuah kerdial merah
bernama Ross 154 (9,7 tahun cahaya).
Bintang tunggal terdekat yang mirip matahari adalah Tau Ceti, yang
terletak 11,9 tahun cahaya. Bintang ini kira-kira berukuran 80% berat
matahari, tetapi kecemerlangannya (luminositas) hanya 60%. Planet luar
Tata Surya terdekat dari matahari, yang diketahui sejauh ini adalah di
bintang Epsilon Eridani, sebuah bintang yang sedikit lebih pudar dan
lebih merah dibandingkan matahari. Letaknya sekitar 10,5 tahun cahaya.
Planet bintang ini yang sudah dipastikan, bernama Epsilon Eridani b,
kurang lebih berukuran 1,5 kali massa Yupiter dan mengelilingi induk
bintangnya dengan jarak 6,9 tahun cahaya.
Bima Sakti: (dalam bahasa Inggris Milky Way, yang dari bahasa Latin Via Lactea, diambil lagi dari bahasa Yunani (Γαλαξίας) Galaxias yang berarti ('susu'), adalah galaksi spiral yang besar termasuk dalam tipe Hubble SBbc dengan total massa sekitar 1012 massa matahari, yang memiliki 200-400 milyar bintang dengan diameter 100.000 tahun cahaya dan ketebalan 1000 tahun cahaya. Jarak antara matahari dan pusat galaksi diperkirakan 27.700 tahun cahaya.
Di dalam galaksi bima sakti terdapat
sistem Tata Surya, yang didalamnya terdapat planet Bumi hunian kita.
Diduga di pusat galaksi bersemayam lubang hitam supermasif (black hole).
Dan Sagitarius A dianggap sebagai lokasi lubang hitam supermasif ini.
Tata surya kita memerlukan waktu 225–250 juta tahun untuk menyelesaikan satu orbit, jadi telah 20–25 kali mengitari pusat galaksi dari sejak saat terbentuknya. Kecepatan orbit tata surya adalah 217 Km/detik.
Dalam bahasa Indonesia, istilah "Bima Sakti" berasal dari tokoh berkulit hitam dalam pewayangan, yaitu Bima. Istilah ini muncul karena orang Jawa kuno melihatnya sebagai bayangan hitam yang dikelilingi semacam "aura" cemerlang. Sementara itu, masyarakat Barat menyebutnya "milky way" sebab mereka melihatnya sebagai pita kabut bercahaya putih yang membentang pada bola langit. Pita kabut atau "aura" cemerlang ini sebenarnya adalah kumpulan jutaan bintang dan juga sevolume besar debu dan gas yang terletak di piringan atau bidang galaksi. Pita ini tampak paling terang di sekitar rasi Sagitarius, dan lokasi tersebut memang diyakini sebagai pusat galaksi. Diperkirakan ada 4 spiral utama dan 2 yang lebih kecil yang bermula dari tengah galaksi. Dan dinamakan sebagai berikut:
- Lengan Norma Lengan Scutum-Crux
- Lengan Sagitarius
- Lengan Orion atau Lengan Lokal
- Lengan Perseus
- Lengan Cygnus atau Lengan Luar.
Angka pastinya tergantung dari jumlah bintang bermassa rendah, yang sangat sulit dipastikan. Melebihi bagian cakram bintang, terletak piringan gas yang lebih tebal. Observasi terakhir mengindikasikan bahwa piringan gas Bima Sakti mempunyai ketebalan sekitar 12.000 tahun cahaya (1.1×1017 Km) - sebesar dua kali nilai yang diterima sebelumnya. Sebagai panduan ukuran fisik Bima Sakti, sebagai misal kalau diameternya dijadikan 100 m, Tata Surya, termasuk awan oort, akan berukuran tidak lebih dari 1 mm.
Cahaya galaksi memancar lebih jauh,
tapi ini dibatasi oleh orbit dari dua satelit Bima Sakti yaitu Awan
Magellan Besar dan Kecil (the Large and the Small Magellanic Clouds),
yang memiliki perigalacticon kurang lebih 180.000 tahun cahaya (1.7×1018
Km). Pada jarak ini dan lebih jauh selanjutnya, orbit-orbit dari obyek
sekitar akan di disrupsi oleh awan magelan, dan obyek obyek itu
kemungkinan besar akan terhempas keluar dari Bima Sakti.
Perhitungan terakhir oleh teleskop "Very Long Baseline Array (VLBA)"
menunjukkan bahwa ukuran Bima Saki adalah lebih besar dari yang
diketahui sebelumnya. Ukuran Bima Sakti terakhir sekarang dipercaya
adalah mirip seperti tetangga galaksi terdekat, galaksi Andromeda.
Dengan menggunakan VLBA untuk mengukur
geseran daerah formasi bintang-bintang yang terletak jauh ketika bumi
sedang mengorbit di posisi yang berlawanan dari matahari, para ilmuwan
dapat mengukur jarak dari berbagai daerah itu dengan asumsi yang lebih
sedikit dari usaha pengukuran sebelumnya.
Estimasi kecepatan rotasi terbaru dan
lebih akurat (yang kemudian menunjukan dark matter yang terkandung di
dalam galaksi) adalah 914,000 Km/jam. Nilai ini jauh lebih tinggi dari
nilai umum sebelumnya 792,000 Km/jam. Hasil ini memberi kesimpulan bahwa
total masa Bima Sakti adalah sekitar 3 trillion bintang, atau kira-kira
50% lebih besar dari perkiraan sebelumnya.
Galaksi: adalah sebuah sistem yang terikat
oleh gaya gravitasi yang terdiri atas bintang (dengan segala bentuk
manifestasinya, antara lain bintang neutron dan lubang hitam), gas dan
debu kosmik medium antar bintang, dan kemungkinan substansi hipotetis
yang dikenal dengan materi gelap.
Kata galaksi berasal dari bahasa Yunani galaxias (γαλαξίας) yang berarti "susu" yang merujuk pada galaksi Bima Sakti (bahasa Inggris: Milky Way) Tipe-tipe galaksi berkisar dari galaksi kerdil dengan sepuluh juta (107) bintang hingga galaksi raksasa dengan satu triliun (1012) bintang, semuanya mengorbit pada pusat galaksi. Matahari adalah salah satu bintang di galaksi Bima Sakti; tata surya termasuk bumi dan semua benda yang mengorbit matahari.
Galaksi
Bima Sakti yang menauingi Tata Surya kita seperti dijelaskan di atas
adalah satu dari yang diperkirakan lebih dari 100 milyar (1011) galaksi
pada alam semesta teramati. Sebagian besar galaksi berdiameter 1000
hingga 100.000 persec dan biasanya dipisahkan oleh jarak yang dihitung
dalam jutaan persec (atau megapersec).
Ruang
antar galaksi terisi dengan gas yang memiliki kerapatan massa kurang
dari satu atom per meter kubik. Sebagian besar galaksi diorganisasikan
ke dalam sebuah himpunan yang disebut klaster, untuk kemudian membentuk
himpunan yang lebih besar yang disebut superklaster. Struktur yang lebih
besar ini dikelilingi oleh ruang hampa di dalam alam semesta.
Meskipun
belum dipahami secara menyeluruh, materi gelap terlihat menyusun
sekitar 90% dari massa sebagian besar galaksi. Data observasi
menunjukkan lubang hitam supermasif kemungkinan ada pada pusat dari
banyak (kalau tidak semua) galaksi. Semua bagian langit yang dapat
dijangkau oleh sains (astronomi) adalah masih sebatas langit dunia
(langit pertama), dan masih relatif sangat terbatas dibanding besarnya
dimensi yang terus berkembang.
Semakin
besar teleskop yang dihasilkan manusia, semakin besar pula dimensi alam
semesta yang dapat dijangkau. Dan itu baru langit pertama saja dari
tujuh susun langit yang diberitakan Alquran. Insya Allah, penulis masih
akan kembali menjelaskan tema yang berkaitan pada kajian-kajian berikut.
Kesimpulan
sementara, bahwa dengan kemajuan sains dan teknologi yang tersedia saat
kini, manusia sepertinya kesulitan - kalau tidak mustahil - menjangkau
hakikat seluruh langit (tujuh langit), kecuali apa yang telah
diberitakan Allah SWT melalui nabi penutup Muhammad SAW.
Walaupun
demikian, jika sains - pada suatu saat nanti - telah mampu menjangkau
skala langit pertama ini semakin bertambah luas, atau lebih dari capaian
sekarang, yaitu 24 Biliun tahun cahaya, atau (1/ 10) dari seluruh luas
langit pertama yang prediksikan, maka besar kemungkinan
generasi-generasi mendatang akan sedikit demi sedikit menyingkap misteri
luas tujuh langit dan bumi.
Dengan demikian, seperti kesimpulan kajian sebelumnya bahwa nampaknya
sains masih harus menunggu waktu yang relatif lama untuk dapat mengukur
luas langit pertama, kemudian berusaha mengidentifikasi enam langit yang
lain plus bumi dan selanjutnya mengetahui luas riil "surga" yang
dijanjikan Allah kepada orang-orang beriman dan bertaqwa.KAJIAN SELANJUTNYA :
(08) Kecepatan Cahaya.
(02) Kursi Allah Super-Super Luas.
(II) Pengantar Penulis.
(I) Daftar Isi.
1 komentar:
Super bagus dan menambah keimanan 🙏
Posting Komentar