My Buku Kuning Center

DROP MENU

Jumat, Agustus 18, 2017

KUB DDI MART SYARIAH



LAPORAN PENDIRIAN KELOMPOK USAHA BERSAMA

(KUB) DDI MART SYARIAH

DISUSUN OLEH PENGURUS KUB DDI MART SYARIAH

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan inayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan laporan ini. Kami juga menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan laporan pendirian Kelompok Usaha Bersama “KUB DDI Mart Syariah”.

(Lihat: Sambungan)

Jumat, Agustus 04, 2017

MUQATIL & AL MANSHUR

SUATU Hari Muqatil bin Sulaiman (W.767 M), ulama pakar tafsir era klasik, menghadiri penobatan Khalifah Ke-2 dari Dinasti Abbasia, Al Manshur (754-775), ia diminta memberikan testimoni usai pengambilan sumpah Khalifah Baru. 

Al Manshur menyapa Muqatil dan memintanya memberikan sambutan, mengatakan: Berilah aku nasehat wahai Syeikh. Muqatil menjawab, apakah nasehat itu dari yang saya saksikan saja atau dari semua yang saya dengarkan wahai Amirul Mukminin? Dari anda saksikan saja ya syeikh, kata Al Manshur. 

Jumat, Juli 07, 2017

Ruh Tidak Akan Dicabut Sebelum Rezeki Sempurna

Menutup Buku Rezkinya Dengan Sebotol Jus Massipa 
By: Massipa co.

SESEORANG dihebohkan terjatuh
 ke dalam sebuah sumur, lalu warga sibuk menyelamatkannya, dan akhirnya - dengan bantun tim dari SAR - berhasil mengeluarkan korban dari ke dalaman sumur dalam keadaan selamat dan sehat walafiat. 

Jumat, Juni 02, 2017

NILAI PERSAUDARAAN

My Buku Kuning QUOTE: 

"Sesungguhnya PERSAUDARAAN adalah REZEKI terbesar yang dianugerahkan ALLAH kepad kita,,, ia merupakan kekayaan yang tak ternialai harganya,,, dan bahkan ia tidak dapat ditukarkan dengan segala kemewahan apapun yang ada di dunia ini. Allah berfirman: 

"لَوْ أَنْفَقْتَ مَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا مَا أَلَّفْتَ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ"

Artinya: "Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka,,," 


Sabtu, Mei 06, 2017

SEORANG FAKIR DAN 3 BUAH JERUK

Seoran fakir - dengan uang seadanya - membeli 3 buah jeruk, sesampai di gubuknya di petang hari ia menyalakan lampu penerangan yg ia miliki lalu memulai membuka jeruk pertama, tetapi nampak sudah bulukan makan dibuangnya. Dibelahnya lagi jeruk kedua ternyata nasibnya sama dengan jeruk yang pertama yaitu bulukan juga dan dibuang pula. 




Sabtu, April 22, 2017

JEJAK PERJUANGAN ULAMA PEREMPUAN INDONESIA



PROLOG

Nasib (Ulama) Perempuan

Oleh: Helmy Ali Yafie

Di Sulawesi Selatan, ada seorang perempuan yang bernama Hj. Hafsah Laodji, asal Rappang, Sulawesi Selatan, yang aktif mengajar di madrasah-madrasah dan pesantren-pesantren Darud Da’wah wal Irsyad[1], mulai dari sejak akhir tahun 1940-an, sampai pada akhir hayatnya, pertengahan tahun 1990-an. Hj. Hafsah, mulai mengajar di MAI Mangkoso, Sulawesi Selatan; ketika madrasah itu membuka kelas perempuan. Lalu pindah ke Pare-Pare, dan mengajar di Madrasah DDI Ujung Baru. Pada pertengahan tahun 1950-an, bersama suaminya, H. Mahmud Pase, dia pergi ke Kepulauan Riau, Sumatera, untuk membuka sekolah DDI disana. Dia baru kembali lagi ke Sulawesi pada pertengahan tahun 1960-an. Seterusnya dia tinggal di Pare-Pare mengajar di Pesantren DDI Ujung Lare, sampai akhirnya hayatnya. Hj. Hafsah adalah seorang perempuan yang memiliki kedalaman keilmuan yang tidak terukur. Dia sungguh-sungguh alim (berilmu), menguasai ilmu-ilmu dan wacana keagamaan klasik. Tidak kalah dengan orang-orang, laki-laki, yang memperoleh gelar guru besar dalam dunia keilmuan tradisional Islam yang pernah ada di Sulawesi Selatan[2]. Dia adalah seorang Ulama. Atau dia memenuhi seluruh kwalifikasi yang dibutuhkan untuk disebut sebagai ulama dalam dunia Islam; dari sisi ilmu dan karakter. Dia memang bukan tipe yang tampil di podium berbicara dengan semangat yang berapi-api. Dia lebih memusatkan perhatian untuk mengajar atau mendidik. Dia mengabdikan diri untuk mendidikan anak-anak perempuan, dengan sepenuh hati, total dan ikhlas. Dia cenderung pendiam dan rendah hati. Berbicara ketika ditanya; kecuali ketika mengajar. Dia mengajar di beberapa tempat, mendidik banyak murid, tidak hanya di Sulawesi Selatan, bahkan di Riau. Dia memiliki banyak murid, perempuan dan laki-laki. Tetapi anehnya, namanya tidak banyak disebut, bahkan di Pare-Pare dan Mangkoso, tempat dia pernah mengabdi dalam waktu yang relatif lama. Sepanjang yang saya ketahui, tidak ada buku tentang dia, atau buku yang menyebut namanya. Jangankan dalam encyclopedia, atau buku, sampai kini belum ada skripsi, apalagi disertasi yang di tulis yang menyebutkan namanya. Padahal banyak orang yang pernah menjadi muridnya, yang kini menyandang gelar Sarajana atau Doktor.
 (Lihat: Sambungan)

歓迎 | Bienvenue | 환영 | Welcome | أهلا وسهلا | добро пожаловать | Bonvenon | 歡迎

{} Thanks For Visiting {}
{} شكرا للزيارة {}
{} Trims Tamu Budiman {}


MyBukuKuning Global Group


KLIK GAMBAR!
Super-Bee
Pop up my Cbox
Optimize for higher ranking FREE – DIY Meta Tags! Brought to you by ineedhits!
Website Traffic