My Buku Kuning Center : ZUL QARNAYN RAJA JIN DIUTUS ALLAH MENEBAR KEADILAN DI TIMUR DAN BARAT DUNIA :

DROP MENU

Senin, Oktober 11, 2021

ZUL QARNAYN RAJA JIN DIUTUS ALLAH MENEBAR KEADILAN DI TIMUR DAN BARAT DUNIA :

*Mukjizat Dimensi Geografi AlQuran (30) :

Zul Qarnayn Menjelajahi Timur dan Barat Dunia

By: Med Hatta

"Hingga hari ini tokoh kontroversi AlQuran, Zul Qarnayn belum diketahui identitasnya, berbagai spekulasi dari sejarahwan dan ulama umat mencoba mengidentifikasinya tapi selalu menemui kesulitan, bahkan ada beberapa ulama yang membandingkan kepribadiannya dengan tokoh-tokoh sejarah dunia, seperti Alexander Agung, Cyrus Agung, Al-Saab bin Marathid, Raja Hamyr dari Yaman, dan bahkan Akhenaten dari Mesir kuno. Karenanya, beberapa sarjana Muslim Barat dan tradisional mengidentifikasi Alexander Agung sebagai Zul Qarnayn, sumber Islam kuno merujuk pada raja Persia pra-Islam atau Arabia selatan dari raja Himyar dan Yaman. Sedangkan Maududi cenderung menyebutnya Cyrus Agung. Semua spekulasi itu terjadi disebabkan tokoh Zul Qarnayn - sendiri - tidak memiliki jejak yang dapat disaksikan oleh manusia dan tidak diketahui nasab keluarganya dari Bani Adam; ada yang mengatakan ia seorang rasul tapi tidak diketahui kepada bangsa siapakah ia diutus, kalau - misalnya - ia seorang raja maka dimanakah kerajaannya dan bangsa apakah yang dikuasainya? AlQuran (hanya) menjelaskan Zul Qarqayn adalah seorang kesatria shaleh yang gemar berpetualang mengelilingi dunia untuk menebarkan kebaikan dan keadilan, dari ujung sebelah Barat dunia sampai ujung Timur, serta membangun benteng yang kokoh mengurung Yakjuj dan Makjuj. Karenanya, My Buku Kuning-kita cenderung menyebut tokoh Zul Qarnayn yang dikisahkan (ayat kajian) sebagai raja dari bangsa jin...!"

*BACA: VERSI SELULER

Allah berfirman :

 حَتَّىٰٓ إِذَا بَلَغَ مَغْرِبَ ٱلشَّمْسِ وَجَدَهَا تَغْرُبُ فِى عَيْنٍ حَمِئَةٍ وَوَجَدَ عِندَهَا قَوْمًا ۗ قُلْنَا يَٰذَا ٱلْقَرْنَيْنِ إِمَّآ أَن تُعَذِّبَ وَإِمَّآ أَن تَتَّخِذَ فِيهِمْ حُسْنًا 

Terjemah Arti: "Hingga ketika dia telah sampai di tempat matahari terbenam, dia melihatnya (matahari) terbenam di dalam laut yang berlumpur hitam, dan di sana ditemukannya suatu kaum (tidak beragama). Kami berfirman, Wahai Zulkarnain! Engkau boleh menghukum atau berbuat kebaikan (mengajak beriman) kepada mereka." (QS. Al-Kahfi: 86).

حَتَّىٰٓ إِذَا بَلَغَ مَطْلِعَ ٱلشَّمْسِ وَجَدَهَا تَطْلُعُ عَلَىٰ قَوْمٍ لَّمْ نَجْعَل لَّهُم مِّن دُونِهَا سِتْرًا

Terjemah Arti: "Hingga ketika dia sampai di tempat terbit matahari (sebelah timur) didapatinya (matahari) bersinar di atas suatu kaum yang tidak Kami buatkan suatu pelindung bagi mereka dari (cahaya matahari) itu," (QS. Al-Kahfi: 90).

حَتَّىٰٓ إِذَا بَلَغَ بَيْنَ ٱلسَّدَّيْنِ وَجَدَ مِن دُونِهِمَا قَوْمًا لَّا يَكَادُونَ يَفْقَهُونَ قَوْلًا

Terjemah Arti: "Hingga ketika dia sampai di antara dua gunung, didapatinya di belakang (kedua gunung itu) suatu kaum yang hampir tidak memahami pembicaraan." (QS. Al-Kahfi: 93). 

Tiga ayat kajian dari surah Al-Kahfi di atas menyebutkan 3 wilayah geografis yang berjauhan di dunia, masing-masing belahan ujung Barat bumi disisi matahari terbenam, belahan ujung Timur disisi matahari terbit dan lembah di antara 2 gunung. Semua belahan bumi - dari unjung ke ujung - itu dikisahkan AlQuran telah dijelajahi oleh tokoh Zul Qarnayn, sebagai utusan Allah untuk menebarkan kebaikan dan keadilan kepada penduduk negeri yang dilaluinya.

Siapakah tokoh Satri pengembara lintas jagat yang shaleh, Zul Qarnayn itu? Para sejarahwan dunia dan ulama tafsir 'putus asa' mengidentifikasikannya, karena tokoh besar Zul Qarnayn itu tidak meninggalkan jejak sama sekali dalam dunia manusia, dan tidak (pula) diketahui identitas keluarganya dari keturunan Bani Adam. Namun, melihat dari sepak terjang dan petualangannya yang sangat panjang, dengan sarana fasilitas yang tersedia pada masanya...

Ditambah lagi kemampuannya yang luar biasa mengumpulkan biji-biji besi dan tembaga dari dalam perut bumi dalam skala sangat besar, dan meleburnya  menjadi cor besi tembaga untuk membuat benteng kokoh yang tidak bisa ditembus oleh Yakjuj dan Makjuj. Zul Qarnayn (juga) dikisahkan dalam ayat memimpin eksodus massa besar-besaran dari pasukan tentaranya dalam petualangannya tersebut. Semua petualangan yang fantastis dan pekerjaan yang super berat itu rasanya sangat sulit dilakukan oleh bangsa manusia, kalau tidak mau dikatakan mustahil...!?

AlQuran adalah kitab suci yang tidak ada keraguan di dalamnya, tidak saja mencurahkan perhatian kepada umat manusia - secara sepihak - tapi (juga) memberikan perhatian yang sama kepada bangsa jin, sebagai sparring partner sejati manusia sepanjang masa di bumi. Karenanya, ayat-ayat AlQuran selain menceritakan tentang kisah para nabi, rasul dan tokoh-tokoh sejarah lainnya dari kalangan umat manusia, ia juga bercerita tentang tokoh-tokoh Fenomenal dari bangsa jin. 

Bapak bangsa jin, Iblis - misalnya - disebutkan sebanyak 11 kali dalam AlQuran, tokoh jin Ifrit disebut sebagai salah satu jendral terdekat nabi Sulaiman, ada (pula) sekelompok dari bangsa jin yang datang menerima ajaran Islam (langsung) dari nabi Muhammad SAW, bahkan diriwayatkan dalam hadits shahih bahwa nabi Muhammad SAW pernah beberapa kali diundang - khusus - untuk membacakan AlQuran dihadapan majelis taklim berbagai komunitas bangsa jin di Makkah (klan bangsa jin Bani Nashibiyin). Perhatian AlQuran pada bangsa manusia dan jin secara sama, disebutkan pada surah Ar-Rahman. Allah berfirman :

سَنَفْرُغُ لَكُمْ أَيُّهَ ٱلثَّقَلَانِ؛ فَبِأَىِّ ءَالَآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ

Terjemah arti: "Kami akan memberi perhatian sepenuhnya kepadamu wahai (golongan) manusia dan jin! Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?" (QS. Ar-Rahman: 31-32).

Oleh karena itu, adalah hikmah dan kebijaksanaan Allah SWT menganugerahi kemampuan - khusus - kepada nabi Sulaiman (manusia) menguasai kerajaan dunia pada masanya, maka hikmah dan kebijaksanaan-Nya jua, Dia memberikan kekuasaan yang sama kepada Zul Qarnayn dari bangsa jin pada masanya (pula). Dan, untuk lebih mendekatkan kita pada kajian ini maka sebaiknya - terlebih dahulu - mengetahui tentang hakikat jin, penyebarannya di dunia, wilayah geografis yang mereka duduki, agama mayoritas yang mereka anut dan terakhit mengenal identitas Zul Qarnayn as. 

Menurut definisi AlQuran, jin adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT dari api tanpa asap, yaitu bagian api yang terpanas, berwarna biru di atas bunga api yang paling panas, Allah berfirman :

قَالَ أَنَا۠ خَيْرٌ مِّنْهُ خَلَقْتَنِى مِن نَّارٍ وَخَلَقْتَهُۥ مِن طِينٍ

Terjemah arti: "(Iblis) berkata, "Aku lebih baik daripada dia (Adam). Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah." (QS. Al-A'raf: 12);

وَخَلَقَ ٱلْجَآنَّ مِن مَّارِجٍ مِّن نَّارٍ

Terjemah arti: "dan Dia (Allah) menciptakan jin dari nyala api tanpa asap." (QS. Ar-Rahman: 15);

وَٱلْجَآنَّ خَلَقْنَٰهُ مِن قَبْلُ مِن نَّارِ ٱلسَّمُومِ

Terjemah arti: "Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas." QS. Al-Hijr: 27)

Lalu, mereka berkembang dari api ke kualitas eterik, seperti udara - tapi mereka lebih massif - sedikit - dari udara, seperti halnya manusia berevolusi dari tanah liat menjadi tulang, daging dan darah saat mereka berkembang biak. Bangsa jin memiliki akal dan mampu beradaptasi, mereka membentuk komunitas, suku dan bangsa dari kalangan mereka. Dan arti dari kata jin adalah tertutup atau hal yang tersembunyi.

Jadi, sebagaimana manusia yang asli penciptaannya dari unsur tanah lalu berevolusi seperti manusia sekarang, maka demikian juga halnya dengan jin, asli penciptaannya dari unsur api, dan di antara mereka itu adalah Iblis yang dilaknat Allah. Lalu, setelah mengalami perkembangan maka mereka-pun berubah sesuai karakter, lingkungan, ciri yang membedakan mereka satu dengan yang lain dari segi bentuk, fostur dan psikologis masing-masing. Karenanya, diantara mereka ada yang disebut bangsa jin cahaya, jin bulan, jin api, jin air, jin tanah dan jin udara. Penjelasannya, sbb :

1. Bangsa jin cahaya; keturunan bangsa jin ini umumnya mendiami kawasan Jazirah Arabia, nenek moyang mereka menyaksikan semua periode nabi-nabi yang diutus oleh Allah di kawasan itu, dan mereka rata-rata mengikuti dan menolong dakwah para nabi dan rasul yang diutus pada masanya. Salah satu raja yang terkenal dari bangsa jin cahaya adalah Zul Qarnayn, ia menerima ajaran tauhid dari nabi Ibrahim as dan ikut bersama nabi Ibrahim dan Ismail melakukan tawaf perdana di Ka'bah setelah dibangun oleh nabi Ibrahim dan nabi Ismail. Kita masih akan kembali membahas tentang Zul Qarnayn - nanti...!

Kemudian pada masa nabi Muhammad SAW diutus menjadi nabi terakhir dan penutup para rasul di Makkah, bangsa jin dari cahaya tersebut - di wakili oleh suku Bani Nashibiyin - datang kepada Rasulullah SAW berbaiat dan menerima agama Islam dan mendakwahkannya kepada kaumnya. Maka bangsa jin cahaya (suku Bani Nashibiyin), dipastikan mereka 100 % memeluk agama Islam. Allah berfirman :

قُلْ أُوحِىَ إِلَىَّ أَنَّهُ ٱسْتَمَعَ نَفَرٌ مِّنَ ٱلْجِنِّ فَقَالُوٓا۟ إِنَّا سَمِعْنَا قُرْءَانًا عَجَبًا؛ يَهْدِىٓ إِلَى ٱلرُّشْدِ فَـَٔامَنَّا بِهِۦ ۖ وَلَن نُّشْرِكَ بِرَبِّنَآ أَحَدًا

Terjemah arti: "Katakanlah (Muhammad), "Telah diwahyukan kepadaku bahwa sekumpulan jin telah mendengarkan (bacaan)," lalu mereka berkata, "Kami telah mendengarkan bacaan yang menakjubkan (AlQuran), (yang) memberi petunjuk kepada jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya. Dan kami sekali-kali tidak akan menyekutukan sesuatu pun dengan Tuhan kami," (QS. Al-Jin: 1-2).

Bangsa jin cahaya merupakan jenis jin yang paling kuat di antara seluruh jenis jin lainnya, mereka dianugerahkan oleh Allah SWT kekuatan iman dan kekuatan fisik yang luar biasa sesuai kekuatan keimanan mereka, dan apabila terjadi peperangan antara jin Islam dan jin kafir (setan), maka satu tentara dari bangsa jin cahaya ini mampu membunuh 100 setan dengan hanya satu gerakan (saja). Karenanya, pemimpin, penguasa dan raja-raja jin umumnya diambil dari bangsa jin cahaya tersebut.

Hanya (saja) populasi dari bangsa jin cahaya termasuk lebih kecil dibandikan dengan jenis-jenis jin lainnya. Sesuai dengan habitatnya di cahaya, maka bangsa jin ini memiliki daya gerak yang super cepat, seperti kecepatan cahaya (300.000 km/ menit), mereka mampu mengelilingi lingkaran bumi sebanyak 7,5 kali putaran/ menit. Dan, sebelum pintu-pintu langit ditutup oleh Allah SWT untuk bangsa jin, setelah kelahiran nabi Muhammad SAW, maka bangsa jin inilah yang sering bolak-balik naik turun dari bumi ke langit. Allah berfirman :

وَأَنَّا لَمَسْنَا ٱلسَّمَآءَ فَوَجَدْنَٰهَا مُلِئَتْ حَرَسًا شَدِيدًا وَشُهُبًا

Terjemah arti: "Dan sesungguhnya kami (jin) telah mencoba mengetahui (rahasia) langit, maka kami mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dan panah-panah api," (QS. Al-Jin: 8).

Keistimewaan utama bangsa jin cahaya adalah memiliki kekuatan luar biasa, super cepat, dan memiliki hikmah dan ilmu pengetahuan yang tinggi, bentuknya mendekati performa manusia dengan ciri khas masing-masing.

2. Bangsa jin bulan; bangsa jin bulan ini merupakan kelompok bangsa jin elit kedua setelah bangsa jin cahaya, bagi yang beragama Islam dari kedua bangsa jin tersebut bisa menikah satu sama lain di antara mereka, tapi tidak untuk jenis bangsa jin lainnya. Sedangkan yang kafir dari bangsa jin bulan tidak berkembang biak kecuali melalui perkawinan dengan kucing. Bangsa jin bulan dikuasai sekitar 80 % muslim, dan 20 % kafir. Kelompok muslim dari jin bulan terdapat ulama-ulama besar, jin shaleh, ahli ibadah dan juga jendral-jendral Islam yang ditakuti jin kafir dalam peperangan. Dan dari kelompok kafirnya terdapat tokoh-tokoh penyihir ulang yang sangat berbahaya, mereka banyak memberikan bantuan jasa sihirnya kepada dukun-dukun bangsa manusia. Secara umum kelompok jin bulan memiliki populasi yang cukup banyak, dan bentuknya sama juga seperti bangsa jin cahaya mendekati bentuk manusia...

3. Bangsa jin Api; mereka inilah asli dari semua keturunan bangsa jin, tidak ada jin jenis lain pada fase awal penciptaannya kecuali hanya jin api (saja). Mereka yang bertahan dan tidak berevolusi dari jin api adalah Iblis, pengikutnya dan anak-anaknya, mereka dikenal dengan setan atau kaum iblis dan setan. Dan umumnya mereka kafir menyembah api. Suku-suku dari jin api biasanya dibedakan dari warna mereka; ada klan jin biru, merah, jingga, magenta dan hijau. 

Suku-suku dan warna dari bangsa jin api ini dikuasai oleh 2 suku jin keturunan Iblis. Suku jin biru mengambil wilayah kekuasan mereka di India dan suku warna hijau menguasai wilayah China. Ada juga suku minoritas dari jin api yaitu Ifrit, yang sebagian keturunannya ada yang Islam dan kafir. Bangsa jin api merupakan jenis yang mayoritas dari semua bangsa-bangsa jin yang lain, mereka mendominasi sekitar 50 % dari seluruh populasi jin dengan semua jenisnya, dan sekitar 70 % kafir, sisanya muslim.

Ciri khas dari bangsa jin api adalah memiliki bentuk yang bermacam-macam, baik yang Islam maupun yang kafirnya, seperti ada di antara mereka yang mempunyai banyak mata, tangan dan kaki, ada yang punya hanya satu mata saja di depan, atau belakang atau samping, ada yang mempunyai sampai 40 mata, ada yang punya 6 tangan, 4 kaki dst. Tubuh mereka rata-rata besar dan tinggi, ada yang tinggi sekali dan jarang ada yang pendek. 

Bahkan di antaranya ada yang memiliki tanduk 1 atau 2, pokoknya bentuk mereka aneh-aneh. Ciri utama jin api adalah pembangkang, kasar, tubuhnya sangat kuat, sangat cepat gerakannya, sombong dan mereka menganggap bahwa bangsanya lah yang paling sempurna dari semua bangsa jin yang lainnya. Mereka bangsa jin api ini sangat benci kepada manusia, terutama umat Islam, dan kalau mereka menyentuh seseorang maka bisa menyebabkan kematian atau menderita penyakit yang berbahaya.

Umur bangsa jin api; seperti juga bangsa-bangsa jin yang lain umur meteka tidak melampaui lebih dari 1200 tahun (batas tertinggi), kecuali (hanya) Iblis saja (sendiri) yang ditakdirkan oleh Allah SWT hidup sepanjang masa (sampai hari kiamat). Karenanya, iblis disembah oleh keturunannya dari bangsa setan dianggapnya sebagai tuhan sebab tidak mati.

4. Bangsa jin air; bangsa jin jenis ini umumnya mengambil habitatnya di dalam air, maka disebut bangsa jin air. Mereka disebutkan dalam AlQuran: "dan (Kami tundukkan pula kepadanya) setan-setan, semuanya ahli bangunan dan penyelam," (QS. Shad: 37). Bangsa jin air mempunyai populasi yang cukup besar, persentasi muslim dan kafir sekitar 50 % : 50 %, di antara mereka banyak ulama, insinyur, dokter dan tentara-tentara yang tangguh.

Jin air ini juga dikenal memiliki kekuatan yang super, jika mereka ingin terbang melanglang buana maka mereka memakai media busa atau gelembung air. Perlu dijelaskan juga bahwa sesunggungnya semua jenis jin bisa terbang dengan kecepatan tinggi sesuai karakter masing-masing, kecuali bangsa jin tanah saja yang tidak bisa terbang.

Fostur tubuh jin air tidak terlalu besar dan tidak juga terlalu kecil, sedang-sedang saja, bentuk fisiknya juga agak aneh tapi tidak seaneh bangsa jin api. Mereka tidak banyak bersentuhan dengan manusia karena mereka banyak di air, tapi kelompok kafir dari jin air adakalanya membantu dukun-dukun manusia untuk membuat sihir dengan melalui media air.

5. Bangsa Jin tanah; jenis jin ini berdomisili di atas tanah dan di bawah tanah, tipe jin ini dapat bergerak di dalam tanah dengan kecepatan luar biasa melalui celah, rongga dan dapat membuat terowongan yang panjang di bawah tanah yang khusus untuk mereka sendiri Mereka adalah tipe yang paling banyak digunakan oleh para dukun-dukun manusia untuk praktek sihir mereka. Mereka memang tidak terbang seperti jenis-jenis jin lainnya tapi mereka memiliki kemampuan untuk bersembunyi dalam tanah, di rongga tanah dan di antara dinding serta retakan-retakan.

Kaum kafir jenis jin tanah sangat jelek, kerdil dengan rambut tebal, warna berbeda, didominasi warna gelap, dan daya tahan mereka sedang, untuk terjun ke medan perang mereka tidak kuat dan memiliki daya tahan terbatas. Beberapa suku dari jenis jin tanah ini terkadang mencoba untuk mempergunakan tubuh manusia demi melindungi diri mereka, dan biasanya tubuh seseorang yang berhasil ditungganginya bisa menyebabkan yang bersangkutan menjadi gila.

6. Bangsa jin udara; jenis ini adalah bangsa jin yang paling lembut, ringan dan paling cepat gerakannya, mereka disebut sebagai salah satu jenis jin terbaik dalam kemampuan terbangnya. Bangsa Jin udara bersahaja dan dianggap sebagai salah satu jenis jin terlemah dengan kemampuan daya tahan tubuh yang rendah, mereka juga banyak terpengaruh oleh kondisi cuaca seperti dingin, panas dan hujan. Persentase kafir dari umat Islam hampir sama. 

Dari 6 jenis bangsa jin di atas maka diketahui bahwa raja Zul Qarnayn yang disebutkan pada ayat kajian adalah berasal dari bangsa jin cahaya, jenis bangsa jin yang paling kuat dan paling cepat pergerakannya, dan dari suka bangsa jin inilah yang banyak membantu para nabi dan rasul Allah dalam mengembangkan dakwah mereka, dan termasuk pendukung utama nabi Sulaiman as dalam membangun kerajaannya yang menguasai dunia seluruhnya. 

Menurut beberapa literatur klasik menyebutkan bahwa Raja Zul Qarnayn hidup pada masa nabi Ibrahim as, ia dikisahkan menerima agama tauhid dari nabi Ibrahim dan ikut bersamanya tawaf perdana di Ka'bah setelah selesai pembangunannya disertai nabi Ismail juga. Lalu, Allah memberikan tugas - khusus - kepada Raja Zul Qarnayn untuk mengembara bersama pasukannya ke seluruh pelosok bumi untuk menebarkan kebaikan kepada penduduk bumi (jin dan manusia), serta menegakkan keadilan di antara mereka. Allah berfirman :

إِنَّا مَكَّنَّا لَهُۥ فِى ٱلْأَرْضِ وَءَاتَيْنَٰهُ مِن كُلِّ شَىْءٍ سَبَبًا؛ فَأَتْبَعَ سَبَبًا؛ حَتَّىٰٓ إِذَا بَلَغَ مَغْرِبَ ٱلشَّمْسِ وَجَدَهَا تَغْرُبُ فِى عَيْنٍ حَمِئَةٍ وَوَجَدَ عِندَهَا قَوْمًا ۗ قُلْنَا يَٰذَا ٱلْقَرْنَيْنِ إِمَّآ أَن تُعَذِّبَ وَإِمَّآ أَن تَتَّخِذَ فِيهِمْ حُسْنًا

Terjemah arti: "Sungguh, Kami telah memberi kekuasaan kepadanya (Zul Qarnayn) di bumi, dan Kami telah memberikan kemudahan kepadanya (untuk mencapai) segala sesuatu, maka ia-pun melakukan suatu perjalanan. 

Hingga ketika ia telah sampai di tempat matahari terbenam, ia melihatnya (matahari) terbenam di dalam laut yang berlumpur hitam, dan di sana ditemukannya suatu kaum (tidak beragama). Kami berfirman, Wahai Zulkarnain! Engkau boleh menghukum atau berbuat kebaikan (mengajak beriman) kepada mereka." (QS. Al-Kahfi: 84-86); 

Yaitu, Allah SWT telah mengutus - khusus - Zul Qarnayn dan memberinya kemampuan dan kekuasaan yang besar di bumi, maka Zul Qarnayn mengemban amanah itu dan ia melakukan perjalan ke seluruh pelosok bumi yang dihuni oleh manusia dan jin dengan membawa pasukan tentara yang besar, untuk menebarkan kebaikan dan menegakkan keadilan di seluruh permukaan bumi. Ia memulai perjalanannya ke unjung barat bumi disisi matahari terbenam, dan memasuki negeri Maghribi (Maroko: sekarang). 

Di Maroko Zul Qurnayn menemukan penduduknya tidak beragama, maka ia dan tentaranya melakukan dakwah massal mengajarkan agama tauhid kepada mereka, bagi mereka yang beriman maka Zul Qarnayn memberikan fasilitas dan kemudahan kepada mereka dalam urusan mereka sebagai kebaikan dari Tuhannya, dan bagi mereka yang tidak beriman dan zalim, maka ia tindak mereka dan memberikannya hukuman yang setimpal. Lalu, Zul Qarnayn melanjutkan perjalanannya ke arah unjung Timur bumi, Allah berfirman :

حَتَّىٰٓ إِذَا بَلَغَ مَطْلِعَ ٱلشَّمْسِ وَجَدَهَا تَطْلُعُ عَلَىٰ قَوْمٍ لَّمْ نَجْعَل لَّهُم مِّن دُونِهَا سِتْرًا

Terjemah arti: "Hingga ketika dia sampai di tempat terbit matahari (sebelah timur) didapatinya (matahari) bersinar di atas suatu kaum yang tidak Kami buatkan suatu pelindung bagi mereka dari (cahaya matahari) itu,"

Pada bagian ujung Timur bumi disisi matahari terbit, Zul Qarnayn menemukan sekelompok masyarakat yang lemah dan terkebelakang dari segi peradaban, mereka sangat menderita, bahkan mereka tidak mampu membangun rumah tempat tinggal tetap yang dapat melindungi mereka diri mereka dan keluarga dari terik matahari dan udara dingin pada malam hari, maka Zul Qarnayn mengarahkan pasukannya untuk menolong mereka dengan membuatkan rumah-rumah dan tempat perlindungan yang memadai kepada mereka, sebagai kebaikan dari Tuhan mereka.

Terakhir, Zul Qarnayn melewati sebuah kawasan pegunungan yang padat dan belantara, sebagaiman diceritakan AlQuran, Allah berfirman :

حَتَّىٰٓ إِذَا بَلَغَ بَيْنَ ٱلسَّدَّيْنِ وَجَدَ مِن دُونِهِمَا قَوْمًا لَّا يَكَادُونَ يَفْقَهُونَ قَوْلًا

Terjemah arti: "Hingga ketika dia sampai di antara dua gunung, didapatinya di belakang (kedua gunung itu) suatu kaum yang hampir tidak memahami pembicaraan."

Kaum yang tidak berbudaya dan bahkan tidak mempunyai bahasa lisan untuk berkomunikasi antara sesama mereka, melainkan hanya mempergunakan bahasa sandi (saja), sebagaimana - umumnya - sindikat kejahatan, sebagai penyamaran indentitas kelompok mereka. Sindikat penyamun yang ditemukan oleh Zul Qarnayn dalam perjalanannya tersebut tak lain adalah kaum Yakjuj dan Makjuj, mereka 2 kabilah kerabat keturunan Yafeth bin Nuh as membentuk sebuah sindikat hitam untuk melancarkan kejahatan dan kriminal di bumi. 

Kedua kabilah kerabat itu dikenal sebagai gerombalan perampok sadis, mereka gemar melancarkan aksi-aksi kejahatan mereka dengan menyerang pemukiman-pemukiman besar tertentu, menghancurkannya, membunuh semua penghuninya dan merampok semua harta-harta mereka. Sindikat kejahatan dunia itu mengambil tempat persembunyian mereka dan sekaligus pemukimannya di dalam hutan belantara yang sangat dalam, dicelah 2 barisan pegunungan panjang yang berfungsi sebagai benteng untuk melindungi kelompok kejahatan mereka.

Secara geografis, banyak literatur yang menyebutkan lokasi persembunyian mereka berada pada kawasan pegunungan yang sangat dalam antara diujung bagian Utara benua Asia, kerabat dekat mereka adalah bangsa Mongol dan Tatar, wilayah kekuasan mereka terbentang antara Tibet dan China dari bagian selatan sampai kutub Utara yang beku di bagian Utara. Informasi yang berhasil dihimpun oleh Zul Qarnayn adalah laporan dari bangsa jin yang mendiami lokasi sekitar yang meliputi daerah Utara Azerbaijan, Geogia dan Armenia (sekarang).

Para kelompok jin-pun yang berada dikawasan, turut meresahkan gangguan kejahatan sindikat Yakjuj dan Makjut tersebut terhadap pemukiman warga manusia yang hidup bersamanya di kawasan - dekat - bestcamp Yakjuj dan Makjuj, maka mereka berkata kepada raja Zul Qarnayn. Allah berfirman :

قَالُوا۟ يَٰذَا ٱلْقَرْنَيْنِ إِنَّ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ مُفْسِدُونَ فِى ٱلْأَرْضِ فَهَلْ نَجْعَلُ لَكَ خَرْجًا عَلَىٰٓ أَن تَجْعَلَ بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمْ سَدًّا

Terjemah arti: "Mereka berkata, "Wahai Zul Qarnayn! Sungguh, Yakjuj dan Makjuj itu (sekelompok manusia) berbuat kerusakan di bumi, maka bolehkah kami membayarmu imbalan agar engkau membuatkan dinding penghalang antara kami dan mereka?" (QS. Al-Kahfi: 94);

Setelah mendengarkan semua laporan dari jin kawasan tentang kejahatan Yakjuj dan Makjuj, dan raja Zul Qarnayn - sebagai utusan Allah - ia tidak Ingin mengambil upah dari kebaikan yang diberikannya, tapi ia meminta kepada seluruh kelompok jin yang ada di kawasan sekitar untuk bergotong royong membantunya membuatkan benteng penghalang yang dapat mengurung Yakjuj dan Makjuj ditempatnya (dalam lembah di antara 2 barisan gunung), agar mereka tidak dapat keluar membuat kejahatan di muka bumi. Allah berfirman :

قَالَ مَا مَكَّنِّى فِيهِ رَبِّى خَيْرٌ فَأَعِينُونِى بِقُوَّةٍ أَجْعَلْ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهُمْ رَدْمًا؛ ءَاتُونِى زُبَرَ ٱلْحَدِيدِ ۖ حَتَّىٰٓ إِذَا سَاوَىٰ بَيْنَ ٱلصَّدَفَيْنِ قَالَ ٱنفُخُوا۟ ۖ حَتَّىٰٓ إِذَا جَعَلَهُۥ نَارًا قَالَ ءَاتُونِىٓ أُفْرِغْ عَلَيْهِ قِطْرًا

Terjemah arti: "ia (Zulkarnain) berkata, "Apa yang telah dianugerahkan Tuhan kepadaku lebih baik (daripada imbalanmu), maka bantulah aku dengan kekuatan, agar aku dapat membuatkan dinding penghalang antara kamu dan mereka, berilah aku potongan-potongan besi!" Hingga ketika (potongan) besi itu telah (terpasang) sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu, dia (Zulkarnain) berkata, "Tiuplah (api itu)!" Ketika (besi) itu sudah menjadi (merah seperti) api, dia pun berkata, "Berilah aku tembaga (yang mendidih) agar kutuangkan ke atasnya (besi panas itu)." (QS. Al-Kahfi: 95-96).

Maka serentak - pada saat itu - seluruh bangsa jin dari berbagai jenisnya bergotong royong membantu raja Zul Qarnayn membangun dinding raksasa yang sangat kokoh; (Bangsa jin tanah yang mayoritas sebagian masuk ke dalam perut bumi mengambil biji-biji besi, tembaga dan bahan-bahan tambang lainnya, sebagia lagi menggali tanah di kedua sisi bagian dalam barisan pegunungan secara paralel, bangsa jin air menyelam ke seluruh perairan dunia mengambil batu-batu mulia yang keras dari dasar lautan, bangsa jin Ifrit yang dari keluarga jin api memanaskan biji-biji besi dan tembaga, meleburnya menjadi cairan besi, dan bangsa-bangsa jin lainnya turut membantu sesuai sepesialisasi mereka).

Setelah cor besi itu sudah merah mendidih, lalu di ambil oleh Zul Qarnayn dan insinyur-insinyurnya menuangkannya pada semua sisi bagian dalam kedua gunung bersebelah-sebelahan itu, hingga coran besi itu membentuk dinding setebal sekitar 120 cm, dan seluas lembah dicelah kedua barisan gunung yang panjang tersebut, lalu kedua ujungnya di pagar cor besi juga. Maka membentuk seperti bunker raksasa berbentuk kotak yang mengurung Yakjuj dan Makjuj di dalamnya.

Pekerjaan finishing ya, seluruh permukaan bunker besi raksasa itu ditutup rata dengan batu dan tanah. Karenanya, kedua barisan gunung yang memanjang paralel itu menjadi satu gunung saja, dan tengah-tengah keduanya terkubur bunker besi raksasa layaknya sebuah rongga besar dalam perut pengunungan yang mengurung Yakjuj dan Makjuj di dalamnya. (Lihat: gambar ilustrasi sederhana di bawah).

Mega proyek raksasa itu dikerjakan secara marathon oleh raja Zul Qurnayn besama gabungan bangsa-bangsa jin yang super kuat dan multi talenta hanya dalam semalam saja, mereka memulainya pas tengah malam ketika kaum Yakjuj dan Makjuj sudah masuk semua dan tertidur lelap, dan paginya ketika mereka bangun mereka sudah mendapati dirinya terkurung dan tidak bisa keluar lagi hingga hari ini. Sungguh pekerjaan berat dan super rumit itu tidak dapat dilakukan oleh manusia yang dihidup di kawasan itu dan pada saat itu. 

Maka dinding penjara Yakjuj dan Makjuj yang diceritakan ayat kajian adalah bangunan yang kerjakan oleh bangsa-bangsa jin, atas arahan raja penguasa dunia pada masanya, Zul Qarnayn, sekaligus menjadi arsiteknya. Dinding itu sangat kokoh, tidak dapat dipanjat oleh bangsa manusia manapun termasuk Yakjuj dan Makjuj. Karena ketinggian, terjal dan sangat licin, dan tidak dapat dilobangi dengan berbagai alat berat sekalipun, karena terbuat dari cor besi, tembaga, baja, kuningan, batu mulia dan benda-benda tambang yang keras lainnya. Allah berfirman :

فَمَا ٱسْطَٰعُوٓا۟ أَن يَظْهَرُوهُ وَمَا ٱسْتَطَٰعُوا۟ لَهُۥ نَقْبًا

Terjemah arti: "Maka mereka (Ya'juj dan Ma'juj) tidak dapat mendakinya dan tidak dapat (pula) melubanginya." (QS. Al-Kahfi: 97). 

Keapikan dan kerapihan Mega proyek pembangunan dinding kurungan Yakjuj dan Makjuj yang dikerjakan oleh raja Zul Qarnayn tersebut, hingga hari ini - setelah ribuan tahun berdirinya - belum ada satu-pun manusia - yang diketahui - pernah melihat dinding itu dengan mata kepala, bahkan satelit pemantau bumi modern pun belum pernah melaporkan temuannya tentang lokasi keberadaan dinding raksasa itu... 

Satu-satunya tim ilmiah yang pernah dibentuk untuk memeriksa keadaan dinding Yakjuj dan Makjuj adalah tim yang dikirim oleh Khalifah dinasti Abbasiyah, Harun Al-Watsiq (227 - 232 H), pada saat itu Khalifah Al-Watsiq menujuk Salam Turjuman memimpin 50 orang anggota tim untuk melakukan perjalanan ilmiah menuju ke lokasi dinding Yakjuj dan Makjuj guna memeriksa keutuhannya, karena Khalifah Harun Al-Watsiq telah bermimpi melihat dinding itu telah retak takut Yakjuj dan Makjuj segera keluar.

Tim ilmiah besar yang menelan biaya 2.515.000 Dirham Abbasiyah, yang dipimpin oleh ketua tim, Salam Turjuman menyatakan bahwa timnya telah mencapai sebuah perkampungan petani disebut Aikah, tempat di mana raja Zul Qarnayn turun bersamat pasukannya dahulu, jarak sekitar 3 hari perjalan sebelum lokasi dinding Yakjuj dan Makjut. Lalu, kemudian menlajutkan perjalanan ke lokasi tujuan dan memeriksa dinding yang masih utuh, menurut pengakuannya.

Kemudian pulang kembali ke ibukota (sementara) Abbasiyah, Samura untuk melaporkan hasil temuannya kepada Khalifah. Tim ini menghabiskan waktu pulang-pergi selama 18 bulan, meninggal di antara anggota tim sebanyak 14 orang selama perjalanan. Namun, para pakar geografi Islam klasik seperti Ibnu Rasta, Ibnu Al-Faqih dan Yaqut al-Hamawi meragukan kebenaran laporan Salam Turjuman telah sampai ke lokasi dinding yang sebenarnya, begitu juga sejarahwan dan orientalis Rusia meragukan kebenaran tim Salam Turjuman tersebut. Wallahul Musta'an !


Kajian Berhubungan : 

Tidak ada komentar:

歓迎 | Bienvenue | 환영 | Welcome | أهلا وسهلا | добро пожаловать | Bonvenon | 歡迎

{} Thanks For Visiting {}
{} شكرا للزيارة {}
{} Trims Tamu Budiman {}


MyBukuKuning Global Group


KLIK GAMBAR!
Super-Bee
Pop up my Cbox
Optimize for higher ranking FREE – DIY Meta Tags! Brought to you by ineedhits!
Website Traffic