Serial: Tafsir Al-Quran Lauhul Mahfudz (15)
Namun belakangan setelah manusia menemukan alat penyelam, mereka pun dapat menjangkau kedalaman laut lebih jauh mencapai ratusan bahkan ribuan meter, dari sejak itulah mulai ditemukan sebuah alam yang berdiri sendiri berada pada kedalaman samudera, tetapi yang terpenting dari semua itu adalah ditemukannya ombak raksasa pada kedalaman dasar lautan, yang jauh lebih dahsyat dari pada ombak-ombak yang dikenal di atas permukaan laut.
(Memberkati Bumi V-a).
Kegelapan Pada Kedalaman Lautan
By: Med Hatta
Ombak Di Atas Ombak
Sambungan dari seri sebelumnya tentang Mekanika Fluida Alquran: Menyelam di dalam air dan mengetahui rahasia kedalaman samudera adalah merupakan hasrat manusia semenjak keberadaannya di atas permukaan bumi, akan tetapi manusia secara tabiat tidak memungkinkannya untuk menyelam lebih jauh pada kedalaman beberapa meter tertentu, disebabkan oleh tegangan sangat kuat yang timbul dari massa di atas permukaan laut.
Sambungan dari seri sebelumnya tentang Mekanika Fluida Alquran: Menyelam di dalam air dan mengetahui rahasia kedalaman samudera adalah merupakan hasrat manusia semenjak keberadaannya di atas permukaan bumi, akan tetapi manusia secara tabiat tidak memungkinkannya untuk menyelam lebih jauh pada kedalaman beberapa meter tertentu, disebabkan oleh tegangan sangat kuat yang timbul dari massa di atas permukaan laut.
Namun belakangan setelah manusia menemukan alat penyelam, mereka pun dapat menjangkau kedalaman laut lebih jauh mencapai ratusan bahkan ribuan meter, dari sejak itulah mulai ditemukan sebuah alam yang berdiri sendiri berada pada kedalaman samudera, tetapi yang terpenting dari semua itu adalah ditemukannya ombak raksasa pada kedalaman dasar lautan, yang jauh lebih dahsyat dari pada ombak-ombak yang dikenal di atas permukaan laut.
Seperti yang kita
saksikan ombak tindih menindih di atas permukaan laut, demikian juga
ombak-ombak di bawah dasar laut, dan ombak-ombak inilah yang diisyaratkan Alquran dalam, surah an-Nur: 40.
Allah berfirman:
أَوْ كَظُلُمَاتٍ
فِي بَحْرٍ لُجِّيٍّ يَغْشَاهُ مَوْجٌ مِنْ فَوْقِهِ مَوْجٌ مِنْ فَوْقِهِ سَحَابٌ
ظُلُمَاتٌ بَعْضُهَا فَوْقَ بَعْضٍ إِذَا أَخْرَجَ يَدَهُ لَمْ يَكَدْ يَرَاهَا
وَمَنْ لَمْ يَجْعَلِ اللَّهُ لَهُ نُورًا فَمَا لَهُ مِنْ نُورٍ (٤٠)
Terjemah Arti: “atau
seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di
atasnya ombak (pula), di atasnya (lagi) awan, gelap gulita yang
tindih-bertindih, apabila dia mengeluarkan tangannya, tiadalah dia dapat
melihatnya, (dan) barangsiapa yang tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah
tiadalah dia mempunyai cahaya sedikitpun” (QS. An-Nur: 4o).
Dari ayat kajian ini, Alquran memberikan perumpamaan
yang sangat sempurna, yaitu Allah SWT mengibaratkan bagi orang kafir yang tidak
mendapatkan hidayah seperti orang yang hidup dalam ombak di bawah kedalaman
laut, terombang ambing di dalam kegelapan dan tegangan. Maka Allah menyerupakan
kesesatan dengan kegelapan tersebut dan menceritakan tentang ombak pada kedalaman
lautan: “gelap gulita di lautan yang dalam”.
Hakikat sains ini tidak diungkapkan oleh budayawaan abad
ini, tetapi telah dikabarkan oleh nabi Muhammad SAW dari jaman penyembahan
patung dan berhala, dimana pada masa itu sains kecuali hanya legenda saja, namun
kemukjizatan Alquran mampu memberikan informasi yang sangat jauh kepada segala
masa, karena ia adalah kitab Allah yang Maha mengetahui.
Allah berfirman:
مِنْ فَوْقِهِ
سَحَابٌ ظُلُمَاتٌ بَعْضُهَا فَوْقَ بَعْضٍ
Terjemah Arti: “di
atasnya awan, gelap gulita yang tindih-bertindih”.
Anda apabila mengamati bola bumi dari luar angkasa, pasti
akan nampak lautan diselimuti oleh awan yang sangat tebal, seperti yang
disaksikan lewat foto satelit angkasa luar. Awan tebal tersebut menutupi
sebagian besar dari sinar matahari, dan sisanya dalam kualitas kecil yang
menembus ombak-ombak pada permukaan lautan, dan setelah mencapai sekitar 1000
meter ke dalam maka menghilah cahaya secara total pada ombak di bawah kedalaman
laut: “gelap gulita yang tindih-bertindih”.... (Bersambung)...!!!
<<<===[14]•BERSAMBUNG•[16]===>>>
√ KAJIAN BERIKUTNYA:
(16) TENTATIF.
(17) TENTATIF.
(18) TENTATIF.
(18) TENTATIF.
(19) Tentatif.
√ KAJIAN SEBELUMNYA:
(10) GeoScience Alquran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar