Serial: Tafsir AlQuran Lauhul Mahfudz (14)
Adalah salah satu hukum yang paling penting yang mengatur hukum mekanika fluida ini adalah ketegangan di atas permukaan air dimana melestarikan setiap tetes air pada karakteristik dan eksestensinya.
وَهُوَ الَّذِي مَرَجَ الْبَحْرَيْنِ هَذَا عَذْبٌ فُرَاتٌ وَهَذَا مِلْحٌ أُجَاجٌ وَجَعَلَ بَيْنَهُمَا بَرْزَخًا وَحِجْرًا مَحْجُورًا (٥٣)
Terjemah Arti: “dan
Dialah yang mengombinasikan dua laut yang mengalir (berdampingan), yang ini
tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit, dan Dia jadikan antara keduanya
dinding pemisah yang menghalangi” (QS. Al-Furqan: 53);
وَجَعَلَ بَيْنَ الْبَحْرَيْنِ حَاجِزًا أَإِلَهٌ مَعَ اللَّهِ بَلْ أَكْثَرُهُمْ لا يَعْلَمُونَ (٦١)
Terjemah Arti: “dan
menjadikan suatu pemisah antara dua laut? Apakah disamping Allah ada Tuhan
(yang lain)? bahkan (sebenarnya) kebanyakan dari mereka tidak mengetahui”
(QS. An-Naml: 61);
وَمَا يَسْتَوِي الْبَحْرَانِ هَذَا عَذْبٌ فُرَاتٌ سَائِغٌ شَرَابُهُ وَهَذَا مِلْحٌ أُجَاجٌ وَمِنْ كُلٍّ تَأْكُلُونَ لَحْمًا طَرِيًّا وَتَسْتَخْرِجُونَ حِلْيَةً تَلْبَسُونَهَا وَتَرَى الْفُلْكَ فِيهِ مَوَاخِرَ لِتَبْتَغُوا مِنْ فَضْلِهِ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ (١٢)
Terjemah Arti: “dan
tiada sama (antara) dua laut; yang ini tawar, segar, sedap diminum dan yang
lain asin lagi pahit, dan dari masing-masing laut itu kamu dapat memakan daging
yang segar dan kamu dapat mengeluarkan perhiasan yang dapat kamu memakainya,
dan pada masing-masingnya kamu lihat kapal-kapal berlayar membelah laut supaya
kamu dapat mencari karunia-Nya dan supaya kamu bersyukur” (QS. Fathir: 12);
مَرَجَ الْبَحْرَيْنِ يَلْتَقِيَانِ (١٩) بَيْنَهُمَا بَرْزَخٌ لا يَبْغِيَانِ (٢٠) فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ (٢١)
Al-Barzakh; yaitu sebuah dinding pemisah yang sangat kokoh untuk mempertahankan karakteritas setiap lautan pada tabiatnya, yang telah ditentukan oleh Allah SWT, dan sesuai dengan habitat ekosistem segala organisme yang hidup di dalam tabiat setiap laut. Maka kedua lautan yang berseberangan saling bercampur satu sama lain dengan perlahan-lahan, membuat komposisi perairan yang mengalir dari laut ke laut mengakuisisi perairan yang mengaliriya melalui “al-barzakh” (dinding pemisah), yang memproses alur balik perairan dari laut ke laut, maka setiap laut tetap konservatif pada sifat-sifatnya.
(Memberkati Bumi V).
Dinding Pemisah di Antara Dua Lautan
By: Med Hatta
Mekanika Fluida
Mekanika fluida merupakan disiplin ilmu bagian dari bidang mekanika terapan yang mengkaji perilaku dari zat-zat cair dan gas dalam keadaan diam ataupun bergerak, bidang mekanika ini jelas mencakup berbagai persoalan yang sangat bervariasi, mulai dari kajian mengenai aliran darah di saluran-saluran kapiler sampai pada kajian aliran minyak mentah yang melewati sebuah negara melalui pipa berdiameter 4 feet sepanjang 800 mil, dan sebagainya.
Mekanika fluida merupakan disiplin ilmu bagian dari bidang mekanika terapan yang mengkaji perilaku dari zat-zat cair dan gas dalam keadaan diam ataupun bergerak, bidang mekanika ini jelas mencakup berbagai persoalan yang sangat bervariasi, mulai dari kajian mengenai aliran darah di saluran-saluran kapiler sampai pada kajian aliran minyak mentah yang melewati sebuah negara melalui pipa berdiameter 4 feet sepanjang 800 mil, dan sebagainya.
Adalah salah satu hukum yang paling penting yang mengatur hukum mekanika fluida ini adalah ketegangan di atas permukaan air dimana melestarikan setiap tetes air pada karakteristik dan eksestensinya.
Pakar ahli kelautan modern, sejalan dengan perkembangan sains dewasa ini, telah menemukan pemisah di
antara dua perairan yang berbeda. Mereka mengendentifikasikan
sebuah dinding pemisah pada tiap-tiap samudera, dan masing-masing
bergerak di antara mereka, para pakar tersebut menganalogikannya
sebagai sebuah “front” yang memisahkan antara dua pasukan militer.
Allah berfirman:
وَهُوَ الَّذِي مَرَجَ الْبَحْرَيْنِ هَذَا عَذْبٌ فُرَاتٌ وَهَذَا مِلْحٌ أُجَاجٌ وَجَعَلَ بَيْنَهُمَا بَرْزَخًا وَحِجْرًا مَحْجُورًا (٥٣)
وَجَعَلَ بَيْنَ الْبَحْرَيْنِ حَاجِزًا أَإِلَهٌ مَعَ اللَّهِ بَلْ أَكْثَرُهُمْ لا يَعْلَمُونَ (٦١)
وَمَا يَسْتَوِي الْبَحْرَانِ هَذَا عَذْبٌ فُرَاتٌ سَائِغٌ شَرَابُهُ وَهَذَا مِلْحٌ أُجَاجٌ وَمِنْ كُلٍّ تَأْكُلُونَ لَحْمًا طَرِيًّا وَتَسْتَخْرِجُونَ حِلْيَةً تَلْبَسُونَهَا وَتَرَى الْفُلْكَ فِيهِ مَوَاخِرَ لِتَبْتَغُوا مِنْ فَضْلِهِ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ (١٢)
مَرَجَ الْبَحْرَيْنِ يَلْتَقِيَانِ (١٩) بَيْنَهُمَا بَرْزَخٌ لا يَبْغِيَانِ (٢٠) فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ (٢١)
Terjemah Arti: “Dia mengombinasikan
dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu; antara keduanya ada batas
yang tidak dilampaui masing-masing; Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang
kamu dustakan” (QS. Ar-Rahman: 19-21)
Al-Barzakh; yaitu sebuah dinding pemisah yang sangat kokoh untuk mempertahankan karakteritas setiap lautan pada tabiatnya, yang telah ditentukan oleh Allah SWT, dan sesuai dengan habitat ekosistem segala organisme yang hidup di dalam tabiat setiap laut. Maka kedua lautan yang berseberangan saling bercampur satu sama lain dengan perlahan-lahan, membuat komposisi perairan yang mengalir dari laut ke laut mengakuisisi perairan yang mengaliriya melalui “al-barzakh” (dinding pemisah), yang memproses alur balik perairan dari laut ke laut, maka setiap laut tetap konservatif pada sifat-sifatnya.
Para ilmuan kelautan pertama kali
menemukan adanya perbedaan antara
sampel air yang diambil dari laut yang berbeda pada
tahun 1873, melalui
Misi
Maritim ilmiah Inggris
dalam perjalanan discovery Challenger, maka manusia mengetahui bahwa air yang ada di laut
bervariasi dalam komposisi dari satu sama lain dalam hal salinitas, temperatur, massa kepadatan dan spesies
air.
Kemudian perjalan ilmiah serupa diadakan lagi oleh Misi
Amerika tahun 1933 di teluk Mexico, dan menyimpulkan adanya pemisah antara dua
lautan yang memiliki karakter masing-masing, bukan saja pada sampel-sampel
terbatas seperti yang telah dikemukakan oleh Misi Challenger. Pada akhirnya para pemerhati kelautan mampu memotret dinding pemisah
animasi berkelok-kelok di antara lautan menekan
melalui teknik fotografi khusus melalui satelit, menunjukkan bahwa air
laut yang tampaknya dalam satu
wujud, tetapi terdapat perbedaan
yang signifikan antara massa air
laut yang berbeda, muncul dalam warna berbeda tergantung pada tingkat perbedaan
dalam derajat panas.
Maka Maha benar Allah yang telah mengungkapkan hakikat
sains ini di dalam Alquran semenjak 14 abad lalu: “dan menjadikan suatu pemisah antara dua laut”. Selain ayat kajian ini, tema dinding pemisah di antara
dua lautan dijelaskan pula pada tiga ayat-ayat Alquran yang lain sebagaimana
akan kita kita jelaskan berikut.
Tanpa adanya hukum tersebut niscaya terjadi penguapan air dan tidak akan pernah padu, dan dengan melalui
hukum ini pula, yang menarik molekul-molekl
air satu sama lain sehingga perairan tetap koheren. Karena
daya tegangan permukaan itu merupakan gaya yang menarik
molekul air, ia akan
lebih bervariasi
dengan densitas air, suhu, salinitas dan faktor-faktor
lainnya. Anda akan menemukan bahwa air sungai tawar memiliki sifat yang jauh
berbeda dari air laut asin.
Sebagaimana terdapat perbedaan yang signifikan antara kekuatan tegangan permukaan air tawar dan permukaan air asin, kekuatan
itu beradu
dipertemuan muara sungai dengan laut, dan
beraksi setiap
kekuatan terhadap yang
lain. Maka kita menemukan bahwa zona “al-barzakh”
(dinding pemisah), atau wilayah pertemuan sungai dengan laut merupakan zona tarik
menarik, bergerak dan mergolak.
Fakta ini oleh Alquran diungkapkannya dalam satu kata
saja “مَرَجَ = maraja” (mengombinasikan): “dan Dialah yang mengombinasikan dua
laut yang mengalir (berdampingan), yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin
lagi pahit, dan Dia jadikan antara keduanya dinding pemisah yang menghalangi”.
Kalimat “hijran mahjuran” (dinding pemisah yang
menghalagi) pada ayat dari surah ِِِAr-Furqan di atas, benar-benar merupakan
sebuah dinding yang berfungsi memisahkan antara sungai dan laut pada zona “al-barzakh”
(dinding pemisah), yaitu dinding yang tidak dapat dirobohkan. Dan dari
teori mekanika fluida diketahui bahwa setiap dinding pemisah telah terdesain
dengan sangat teliti termasuk daya ketahanannya membendung tegangan perairan
yang sangat kuat dari berbagai penjuru.
Oleh karena itu ungkapan Alquran tentang pemisah antara
sungai dengan laut sebagai “hijr” (dinding) sangat relevan dari tinjauan
sains modern. Sebagaimana terdapat perbedaan dalam kekuatan tegangan yang
ditimbulkan oleh sungai ke laut, dan sebaliknya tegangan yang diakibatkan oleh laut
ke sungai; lalu akibat dari kekuatan tegangan timbal balik tersebut menciptakan
sebuah zona “al-barzakh” di antara keduanya.
Maka dari sisi kedua belah pihak terjadi
tegangan-tegangan yang bervariasi yang dibendungnya, ia seakan-akan sebuah
dinding benteng yang sangat kuat: “dan menjadikan suatu pemisah antara dua
laut? Apakah disamping Allah ada Tuhan (yang lain)? bahkan (sebenarnya)
kebanyakan dari mereka tidak mengetahui”..... (BERSAMBUNG)....!!!
(15) Mekanika Fluida AlQuran.
(16) TENTATIF.
(17) TENTATIF.
(18) TENTATIF.
(18) TENTATIF.
√ KAJIAN SEBELUMNYA:
(10) GeoScience Alquran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar