Serial: 99 Perumpamaan-Live AlQuran (04) :
Taman-Taman Surga Yang Diimpikan
By: Med Hatta
"SURGA: Secara etemologi adalah taman atau kebun, yang tumbuh di dalamnya beraneka macam tanaman, bunga-bunga dan pohon-pohonan, melindungi dan menaungi siapa saja yang berada di dalamnya. Sedangkan menurut syariat, yaitu tempat yang dijanjikan oleh Allah SWT kepada orang-orang bertakwa sebagai balasan bagi mereka di akhirat. Oleh karena surga itu tidak pernah tampak oleh mata, tidak pernah terdengar oleh telinga dan tidak pernah terbetik oleh hati manusia siapa pun..."
Allah berfirman:
Terjemah Arti: "Perumpamaan surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa ialah (seperti taman); mengalir sungai-sungai di dalamnya, buahnya tak henti-henti sedang naungannya (demikian pula). Itulah tempat kesudahan bagi orang-orang yang bertakwa, sedang tempat kesudahan bagi orang-orang kafir ialah neraka" (QS: 013: 35);
مَثَلُ الْجَنَّةِ الَّتِي وُعِدَ الْمُتَّقُونَ فِيهَا أَنْهَارٌ مِنْ مَاءٍ غَيْرِ آسِنٍ وَأَنْهَارٌ مِنْ لَبَنٍ لَمْ يَتَغَيَّرْ طَعْمُهُ وَأَنْهَارٌ مِنْ خَمْرٍ لَذَّةٍ لِلشَّارِبِينَ وَأَنْهَارٌ مِنْ عَسَلٍ مُصَفًّى وَلَهُمْ فِيهَا مِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ وَمَغْفِرَةٌ مِنْ رَبِّهِمْ كَمَنْ هُوَ خَالِدٌ فِي النَّارِ وَسُقُوا مَاءً حَمِيمًا فَقَطَّعَ أَمْعَاءَهُمْ (١٥)
Terjemah Arti: "Perumpamaan surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tiada berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tidak berubah rasanya, sungai-sungai dari khamar yang lezat rasanya bagi peminumnya dan sungai-sungai dari madu yang disaring, dan mereka memperoleh di dalamnya segala macam buah-buahan dan ampunan dari Rabb mereka, samakah dengan orang yang kekal dalam neraka dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong ususnya?" (QS: 047: 15).
Taman-Taman Surga Yang Diimpikan:
SURGA: Secara etemologi adalah taman atau kebun, yang tumbuh di dalamnya beraneka macam tanaman, bunga-bunga dan pohon-pohonan, melindungi dan menaungi siapa saja yang berada di dalamnya. Sedangkan menurut syariat, yaitu tempat yang dijanjikan oleh Allah SWT kepada orang-orang bertakwa sebagai balasan bagi mereka di akhirat. Oleh karena surga itu tidak pernah tampak oleh mata, tidak pernah terdengar oleh telinga dan tidak pernah terbetik oleh hati manusia siapa pun, atau sebagaimana di dalam sebuah firman Allah:
فَلَا تَعْلَمُ نَفْسٌ مَّا أُخْفِيَ لَهُم مِّن قُرَّةِ أَعْيُنٍ جَزَاء بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
Terjemah Arti: "Oleh karena surga itu tidak pernah terlihat oleh mata siapa pun, tidak pernah terdengar oleh telinga dan tidak pernah terbetik oleh hati manusia mana pun, atau sebagaimana firman Allah" (QS: 000: 00).
Maka Allah tidak pernah mendiskripsikan surga secara nyata, melainkan hanya melalui pendekataan perumpamaan yang dapat dipahami oleh akal dan menenteramkan hati, seperti firman Allah pada dua ayat kajian di atas, Allah berfirman:
مَثَلُ الْجَنَّةِ الَّتِي وُعِدَ الْمُتَّقُونَ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأنْهَارُ أُكُلُهَا دَائِمٌ وَظِلُّهَا
Terjemah Arti: "Perumpamaan surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa ialah (seperti taman), mengalir sungai-sungai di dalamnya, buahnya tak henti-henti sedang naungannya (demikian pula)".
مَثَلُ الْجَنَّةِ الَّتِي وُعِدَ الْمُتَّقُونَ فِيهَا أَنْهَارٌ مِنْ مَاءٍ غَيْرِ آسِنٍ وَأَنْهَارٌ مِنْ لَبَنٍ لَمْ يَتَغَيَّرْ طَعْمُهُ وَأَنْهَارٌ مِنْ خَمْرٍ لَذَّةٍ لِلشَّارِبِينَ وَأَنْهَارٌ مِنْ عَسَلٍ مُصَفًّى وَلَهُمْ فِيهَا مِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ
Terjemah Arti: "Perumpamaan surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tiada berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tidak berubah rasanya, sungai-sungai dari khamar yang lezat rasanya bagi peminumnya dan sungai-sungai dari madu yang disaring, dan mereka memperoleh di dalamnya segala macam buah-buahan".
Allah SWT pada dua ayat kajian memberikan perumpamaan saja, dimana bahasa yang dipergunakan adalah dari kalimat-kalimat yang kita pahami. Dan jika di dalam surga terdapat banyak sesuatu yang tidak pernah terlihat olem mata, tidak pernah terdengar oleh telinga serta tidak pula pernah terbetik di dalam hati manusia, maka kita tentu tidak akan mengatakan lagi bahwa tidak ada kalimat sepadan dari kita untuk membahasakan apa yang terdapat di dalam sana. Namun, kita tetap harus mengetahui bahwa terdapat perbedaan antara "perumpamaan surga" dengan "surga".
Tidak ada seorang manusia pun yang mengetahui secara pasti apa-apa yang di dalam surga selama belum ada manusia yang pernah melihat surga, meski demikian kita dapat mengetahuinya melalui perumpamaan-perumpamaan Alquran, dan perumpamaan yang sepadan adalah kebun dan taman-taman dunia yang menjanjikan keindahan, kesenangan, kemewahan dan segala hal yang dapat menghibur mata, menenteramkan jiwa dan menyenangkan hati.
Sungai dan Mata Air-Mata Air Dalam Surga:
Selain dua ayat kajian di atas yang menyebutkan keberadaan sungai-suangai di dalam surga, masih banyak ayat-ayat lain di dalam Alquran yang menyebutkan hal serupa, ini menjunjukkan bahwa sungai-sungai yang dimaksud adalah nyata, mengalir terus-menerus tanpa berhenti, dan melewati di bawah istana-istana surga. Pada ayat kajian surah ke-047, Alquran menyebutkan empat jenis sungai di surga, Allah berfirmana:
فِيهَا أَنْهَارٌ مِنْ مَاءٍ غَيْرِ آسِنٍ وَأَنْهَارٌ مِنْ لَبَنٍ لَمْ يَتَغَيَّرْ طَعْمُهُ وَأَنْهَارٌ مِنْ خَمْرٍ لَذَّةٍ لِلشَّارِبِينَ وَأَنْهَارٌ مِنْ عَسَلٍ مُصَفًّى
Terjemah Arti: "di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tiada berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tidak berubah rasanya, sungai-sungai dari khamar yang lezat rasanya bagi peminumnya dan sungai-sungai dari madu yang disaring".
Keempat sungai-sungai surga tersebut telah diberikan keistimewaan-keistimewaan khusus oleh Allah SWT; Pertama, sungai air tawar yang tidak akan berubah rasa dan baunya karena tersimpan lama; Kedua, sungai air susu yang tidak akan kecut dan basi; Ketiga, sungai khamar (bir) yang tidak dibenci rasanya dan tidak memabukkan bagi yang meminumnya; Dan keempat, sungai madu yang selalu tersaring dan disterilkan.
Kemudian di dalam setiap surga pula dialiri di bawahnya sungai-sungai dan mata air yang keseluruhnya bersumber dari keempat sungai induk yang keluar dari surga Firdaus yang tertinggi. Sebagian nama-nama sungai itu disebutkan di dalam Alquran dan hadits nabi SAW, di antaranya adalah:
Sungai Alkautsar: Yaitu sungai yang dianugerahkan kepada rasulullah SAW di surga, dan akan diminum oleh orang-orang muslim pada saat wukuf di hari kiamat, dimana mereka tidak akan kehausan lagi selamanya setelah meminumnya berkat anugerah Allah, dan sungai Alkautsar diabadikan namanya dalam salah satu surah Alquran. Rasulullah SAW mendiskripsikan sungai Alkautsar sebagai kedua belah sisinya dilapisi dengan kerang mutiara yang mengkilau, dasarnya dari kasturi, kerikil-kerikilnya dari mutiara, dan airnya lebih jernih dari es, lebih manis dari gula, serta cawang-cawangnya terbuat dari emas dan perak.
Sungai Albaidakh: yaitu sungai tempat mandi-mandi para "syuhadaa" (orang-orang yang mati syahid), sehingga mereka keluar dari sungai itu dengan kulit yang sangat cemerlang seperti bulan malam purnama, dan hilang semua dari mereka bekas-bekas luka dari siksaan dunia.
Sungai Baaraq: yaitu sungai yang terdapat di depan pintu surga, dimana duduk di sisinya para "syuhadaa" yang senantiasa mendapatkan rezkinya dari surga pagi dan sore.
Mata Air Dari Kafur: yaitu minuman "alabrar" (orang-orang yang berbuat kebajikan), sebuah mata air di dalam surga yang dapat dipancarkan dengan sebaik-baniknya dan kapan saja.
إِنَّ الْأَبْرَارَ يَشْرَبُونَ مِنْ كَأْسٍ كَانَ مِزَاجُهَا كَافُورًا، عَيْنًا يَشْرَبُ بِهَا عِبَادُ اللَّهِ يُفَجِّرُونَهَا تَفْجِيرًا (الإنسان).
Terjemah Arti: "Sungguh, orang-orang yang berbuat kebajikan akan minum dari gelas (berisi minuman) yang campurannya adalah air kafur; (yaitu) mata air (dalam surga) yang diminum oleh hamba-hamba Allah dan mereka dapat memancarkannya dengan sebaik-baiknya" (QS: 072: 5-6).
Mata Air Al Salsabil: yaitu minuman para "ashabul yamin" (golongan kanan), yang airnya dicampur (mix) dengan ekstrak jahe. Allah berfirman:
وَيُسْقَوْنَ فِيهَا كَأْسًا كَانَ مِزَاجُهَا زَنْجَبِيلًا، عَيْنًا فِيهَا تُسَمَّى سَلْسَبِيلًا (الإنسان).
Terjemah Arti: "Dan di sana mereka diberi segelas minuman bercampur jahe; (Yang didatangkan dari) sebuah mata air (di surga) yang dinamakan Salsabil" (QS: 072: 17-18).
Mata Air Tasnim: yaitu mata air yang dikhususkan kepada orang-orang yang dekat kepada Allah. Allah berfirman:
إِنَّ الْأَبْرَارَ لَفِي نَعِيمٍ، عَلَى الْأَرَائِكِ يَنْظُرُونَ، تَعْرِفُ فِي وُجُوهِهِمْ نَضْرَةَ النَّعِيمِ، يُسْقَوْنَ مِنْ رَحِيقٍ مَخْتُومٍ، خِتَامُهُ مِسْكٌ وَفِي ذَلِكَ فَلْيَتَنَافَسِ الْمُتَنَافِسُونَ، وَمِزَاجُهُ مِنْ تَسْنِيمٍ، عَيْنًا يَشْرَبُ بِهَا الْمُقَرَّبُونَ (المطففين).
Terjemah Arti: "Sesungguhnya orang-orang yang berbakti benar-benar berada dalam (surga yang penuh) kenikmatan; mereka (duduk) di atas dipan-dipan melepas pandangan; Kamu dapat mengetahui dari wajah mereka kesenangan hidup yang penuh kenikmatan; mereka diberi minum dari khamar murni (tidak memabukkan) yang (tempatnya) masih dilak (tersegel); laknya dari kasturi. Dan untuk yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba; Dan campurannya dari Tasnim; (yaitu) mata air yang diminum oleh mereka yang dekat (kepada Allah)" (QS: 083: 22-28).
Semua minuman dari sungai-sungai di surga tidak ada yang memabukkan konsumennya, tidak membuat sakit kepala dan menghilangkan akal, bahkan membuat konsumennya berseri-seri dan ceria yang tidak pernah di alami penduduk dunia. Dan mereka dikelilingi oleh para pemuda-pemuda yang tetap muda, seakan-akan mereka mutiara yang bertaburan dengan membawa gelas-gelas dari bahan emas dan teko-teko dari perak.
Makanan Penghuni Surga:
أُكُلُهَا دَائِمٌ
Terjemah Arti: "buahnya tak henti-henti"
Makanan-makanan penduduk surga adalah buah-buahan yang segar, dan daging burung yang mereka senangi, serta mereka tidak akan merasakan mual karena kekenyangan sebagaimana efek kekenyangan di dunia. Dan di dalam surga itu terdapat segala macam tanaman dan buah-buahan yang ada di dunia dari segi jenisnya, akan tetapi berbeda dari segi rasanya. Adapun buah-buah surga yang dapat disebut, antara lain adalah: Tin, zaitun, anggur, delima, pisang, kurma, sidr dan semua apa yang telah dikaruniakan oleh Allah kepada penduduk bumi dari buah-buahan.
Segala pepohonan dan buah-buahan di surga adalah sangat mudah di dapatkat oleh penghuni surga, kapan saja ia menginginkannya, dan begitu seorang mukmin di surga menginginkan buah-buahan yang disenangi maka pohon surga akan merendahkan dahang-dahangnya kepadanya lalu ia memetiknya dengan mudah. Dia tidak perlu memesannya terlebih dahulu atau memerintahkannya. Allah berfirman:
وَجَنَى الْجَنَّتَيْنِ دَانٍ
Terjemah Arti: "Dan buah-buahan di kedua surga itu dapat (dipetik) dari dekat" (QS: 055: 54).
Pepohanan dan Naungan di Surga:
Allah berfirman pada ayat kajian:
وَظِلُّهَا تِلْكَ عُقْبَى الَّذِينَ اتَّقَوْا وَعُقْبَى الْكَافِرِينَ النَّارُ
Terjemah Arti: "sedang naungannya (demikian pula). Itulah tempat kesudahan bagi orang-orang yang bertakwa, sedang tempat kesudahan bagi orang-orang kafir ialah neraka".
Telah disebutkan di dalam beberapa hadits shahih nabi SAW bahwa terdapat pohon di dalam surga yang sangat besar, hingga tidak dapat dapat diitari oleh seorang yang berkendaraan cepat selama 100 tahun. Dan pohon-pohon di surga selalu produktif, buah-buahnya mudah dipetik dan naungannya amat rindang, serta pohon-pohong surga yang dapat disebutkan, antara lain adalah pohon Thuba dan pohon Sidratul Muntaha:
Pohon Thuba:
Nabi SAW menceritakan pohon ini bersabda: "Ia adalah jenis pohon yang menyerupai pohon Jouz, batang dan dahang-dahangnya kokoh dan sangat besar, buahnya dapat dibuat pakaian oleh penghuni surga, setiap buah bisa menghasilkan 70 lembar pakaian dengan beraneka macam warna dari sutra halus dan sutera tebal, tidak pernah dilihat sejenisnya di dunia.
Dapat diambil oleh orang mukmin bagian apa saja yang diinginkan darinya dengan mudah, dan dibawah naungan pohon inilah senang berkumpul penghuni surga sambil bernostalgia tentang permainan di dunia, maka Allah menghembuskan angin surga sehingga pohon itu menggerakkan semua jenis permainan yang pernah ada di dunia.
Pohon Sidratul Muntaha:
Yaitu sebuah pohon yang berada di bawah 'Arasy, yang keluar dari bawahnya empat sungai dan dilindungi oleh cahaya Allah serta mayoritas malaikat. Di bawah pohon inilah nabi Ibrahim as berdiam ditemani oleh anak-anak orang mukmin yang meninggal ketika masih bayi, dimana nabi Ibrahim mengasuhnya layak bapak bagi mereka.
Pada daun-daun pohon ini memuat semua ilmu yang pernah dimiliki manusia dan ilmu-ilmu yang tidak ketahui kecuali oleh Allah SWT. Dan di dalam surga terdapat pepohonan dari segala macam buah-buahan yang dikenal di dunia, meski hanya sama nama bentuk dan namanya tetapi kualitas hanya Allah yang mengetahuinya. Allah berfirman:
وَبَشِّرِ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ كُلَّمَا رُزِقُوا مِنْهَا مِنْ ثَمَرَةٍ رِزْقًا قَالُوا هَذَا الَّذِي رُزِقْنَا مِنْ قَبْلُ وَأُتُوا بِهِ مُتَشَابِهًا وَلَهُمْ فِيهَا أَزْوَاجٌ مُطَهَّرَةٌ وَهُمْ فِيهَا خَالِدُونَ (البقرة).
Terjemah Arti: "Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan berbuat kebajikan, bahwa untuk mereka (disediakan) surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Setiap kali mereka diberi rezeki buah-buahan surga, mereka berkata, inilah rezeki yang diberikan kepada kami dahulu. Mereka telah diberi (buah-buahan) yang serupa. Dan di sana mereka (memperoleh) pasangan-pasangan yang suci. Mereka kekal di dalamnya". (QS: 002: 25).
KAJIAN SELANJUTNYA :
(05) Bidadari Surga Bag Mutiara Yang Indah
(06) Membuat Tandingan AlQuran.
(07) Ayat-Ayat Nasikh dan Mansukh.
(05) Bidadari Surga Bag Mutiara Yang Indah
(06) Membuat Tandingan AlQuran.
(07) Ayat-Ayat Nasikh dan Mansukh.
(08) Kecepatan Cahaya
(09) Kegelapan Dalam Kegelapan.
(09) Kegelapan Dalam Kegelapan.
KAJIAN SEBELUMNYA :
(02) Kursi Allah Super-Super Luas.
(01) Cahaya Allah Seperti Lubang Hitam.
(II) Pengantar Penulis.
(I) Daftar Isi.
(01) Cahaya Allah Seperti Lubang Hitam.
(II) Pengantar Penulis.
(I) Daftar Isi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar