SEORANG Walikota dari salah satu
negara Eropa memanggil seorang seniman lukis terkenal, ia memintanya melukiskan
dua sosok yang berbeda dan bertolak belakang karakternya, untuk dipajang pada
pintu utama di salah satu pusat rohani masyarakat.
Kongkritnya sang Walikota meminta
dilukiskan sosok MALAIKAT berhadapan dengan sosok SETAN. Untuk mengesankan
perbedaan antara KEBAIKAN dan KEBURUKAN.
Bocah tersebut sangat sempurna
untuk menginspirasi lukisan sosok MALAIKAT. Maka datanglah pelikus bersama pak
walikota ke rumah keluarga bocah itu dan memohon agar putranya dijadikan
sebagai inspirasi model sosok MALAIKAT yang diinginkan oleh walikota dengan
bayaran yang pantas.
Setelah terjadi kesepakatan kedua
belah pihak, maka mulailah pelukis profesional itu melukis wajah bocah. Satu
bulan kemudian ia menghasilkan lukisan yang sangat perfect, ia telah melukis
sebuah sosok MALAIKAT yang membuat takjub semua yang melihatnya, persis seperti
sosok MALAIKAT yang diidamkan oleh walikota, bahkan lukisan itu menjadi karya
terbaik yang pernah dihasilkan oleh pelukis dijamannya...
Pekerjaannya kemudian menjadi berat
setelah mencari model yang bisa mengispirasinya melukis sosok SETAN. Pelukis
menfokuskan semua waktunya mencari model tersebut. Pencarian yang dilakukan
memakan waktu sangat panjang hingga mencapai sekitar 40 tahun lamanya.
Pak walikota juga sudah mulai
panik dan mengkhawatirkan pelukis keburu meninggal sebelum mendapatkan
inspirasi model sosok SETAN. Oleh karena itu pak wali membuat sanyembara
mencari setan dan menjanjikan hadiah besar bagi yang menemukannya.
Pelukis tidak henti-henti
berikhtiar, ia keluar-masuk penjara-penjara kelas kriminal besar, rumah sakit
jiwa, pemukiman kumuh, dan bandar-bandar penjahat serta gembong para mapia
narkotik, untuk tujuan tersebut. Tetapi tidak menemukan satupun sosok yang
sangat menyeramkan seperti yang diinginkannya, semuanya masih wujud manusia
mereka bukan SETAN.
Hingga satu saat - tanpa sengaja -
tiba-tiba pelukis menemukan SETAN. Bentuknya seorang lelaki sangat buruk,
bergelimang botol-botol minuman keras di sebuah pojok sangat sempit di dalam
tempat yang jorok. Lalu pelukis menghampirinya dan mulai mengutarakan maksudnya
serta menjanjikannya honor yang pantastis jika ia menyetujuinya.
Tanpa pikir panjang model SETAN
itu langsung sepakat. Penampilan lelaki SETAN itu sungguh sangat buruk,,,
jorok,,, busuk menjijikkan,,, kepalanya botak dan ditumbuh beberapa helai
rambut di tengah-tengah batok kepalanya layaknya kepala SETAN. Dia tidak
memiliki perasaan, super cuek, suaranya kasar dan giginya ompong.
Pelukis bukan main girangnya
menemukan sosok SETAN yang diinginkannya itu untuk menyempurnakan karya
monumentalnya yang dipesan oleh walikota.
Pelukis mulai bekerja, ia mengambil
posisi duduk di depan lelaki SETAN dan segera melukis raut mukanya disertai
rekayasa-rekayasa bentuk muka SETAN.
Suatu hari pelukis mengamati
SETAN yang sedang duduk di.hadapannya, tiba-tiba ia melihat air mata menetes di
pipi model SETAN tersebut dan merasa ada yang aneh. Maka ia coba-coba bertanya:
apakah kamu mau merokok atau minum bir?
Lalu model SETAN menjawab dengan
nada yang pilu terdengar menangis sesak mengatakan: "Anda ini tuan sudah
pernah menemuiku dulu waktu aku masih kecil sekitar 40 tahun yang lalu. Kala
itu tuan menjadikan diriku sebagai ispirasi model MALAIKAT dan sekarang ini
engkau menemui lagi untuk kedua kalinya, tetapi kali ini engkau jadikan wajahku
sebagai inspirasi model SETAN.
Sungguh perubahan hari dan malam
telah merubah diriku dengan sangat drastis berbalik 180° (derajat) disebabkan
perbuatanku sendiri..." Seketika itu meledaklah tangisanya,,, ia bersandar
kepundak pelukis,,, keduanya duduk bersama,,, lalu keduanya terlibat pesta
menangis ria di depan lukisan MALAIKAT.
HIKMAH :
SESUNGGUHNYA Allah SWT telah menciptakan
kita semua sebaik-baik fitrah seperti MALAIKAT, akan tetapi kita juga yang
merubah dan merusak diri kita sendiri,,, oleh dosa-dosa kita.
SEMOGA ALLAH MENGAMPUNI KITA SEMUA
DAN MENUNTUN KE JALAN YANG BENAR,,, SERTA MENDAPATKAN RIDHANYA. AMIN Y.R.A!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar