SEORANG gadis Iran, Sahar Hashemi, lahir 1968.
Ia memutuskan merantau ke Inggris bersama keluarganya tahun 1980 dan
memperdalam bahasa Inggris lalu kuliah di sana mengambil spesialis hukum. Lalu
bekerja pada kantor advokasi, tetapi tidak berlangsung lama. Setelah itu ia
mulai mencari pekerjaan baru selama 5 bulan tapi tanpa hasil.
Maka ia memutuskan pergi menemui kakaknya Bobby
di Amerika yang bekerja sebagai salah satu konsultan pada sebuah Bank di New
York. Ketika sedang duduk-duduk menunggu sajian kopi dan cakenya yang lezat,
terbayang-bayang dalam benak Sahar betapa ia sangat kangen dengan aroma kopi
Amerika yang sangat lezat yang ia tidak pernah dapatkan bandingannya di
Inggris. Dalam hatinya kenapa di Inggris tidak mengembangkan coffee seperti itu.