SUATU malam seorang penulis (tidak disebutkan namanya) di
datangi oleh seorang perempuan, yang mengaku dari keluarga baik-baik, mengatakan:
“Tabe, pak! Saya ingin memohon pada kita agar sudi menutupi aib saya”.
Kata penulis kita, apakah gerangan yang telah menimpa dirimu?
Lalu,,, sambil menangis terisak-isak, perempuan itu menjelaskan dengan penuh
penyesalan dan merasa sangat malu bahwa dirinya telah HAMIL LUAR NIKAH. Oleh
karena itu (kata perempuan), saya memohon dengan sangat padamu pertolongan
dan empati serta kerelaan menutupi aib saya tersebut...
(Lihat: Sambungan)
(Lihat: Sambungan)
Belum lagi penulis kita sempat berbicara, perempuan itu
langsung melanjutkan: Tolong maafkan saya, pak,,, dengat sangat terpaksa sekali
saya telah mengakui kepada semua orang yang mengenaliku bahwa engkau adalah
suamiku, dan bahwa sanya bayi yang ada di dalam perutku ini adalah hasil
hubungan kita,,, maka saya mohon janganlah mempermalukan diriku, pliz,,,
tutupilah aibku ini niscaya Allah SWT akan menutupi aibmu…
Penulis kita hanya terbengong-bengong saja mendengarkan penuturan
perempuan itu dan tidak dapat berkata apapa,,, hingga perempuan itu berlalu
meninggalkan dirinya…
Setelah beberapa bulan kemudian perempuan tersebut
melahirkan,,, dan betapa kagetnya aku,,, (kata penulis), tiba-tiba imam desa
bersama beberapa orang warga datang di rumahku,,, mereka semua mengucapkan selamat
dan memberkatiku atas kelahiran bayi
yang dikandung perempuan itu. Maka sang penulispun tiada pilihan kecuali harus
menampakkan juga rasa kebahagiaannya, dan langsung mengeluarkan uang Rp. 1 juta
dari sakunya sambil mengatakan:
“Saya mengucapkan terima kasih sekali pada pak imam dan
bapak-bapak yang lain atas kepeduliannya,,, tetapi, tabe,,, bapak-bapak tentu
sudah mengetahui bahwa saya sudah menceraikan perempuan itu,,, namun sebagai
rasa tanggungjawab, saya harus tetap menafkahi bayi itu,,, jadi mohon bapak
imam berkenan memberikan uang sejuta ini pada perempuan tersebut untuk kebutuhan
bayinya, dan saya akan rutin memberikan jumlah uang yang serupa setiap awal
bulan,,,”
Penulis kita terus saja memberikan kewajiban nafkah materi
tersebut tanpa pernah datang melihat perempuan dan bayinya… Hingga usia
menjelang 2 tahun bayi itu meninggal dunia,,, maka para warga berdatangan ke
rumahku untuk menyampaikan rasa keprihatinan dan bela sungkawa kepadaku …
Penulis kita terus saja memberikan kewajiban nafkah materi
tersebut tanpa pernah datang melihat perempuan dan bayinya… Hingga usia
menjelang 2 tahun bayi itu meninggal dunia,,, maka para warga berdatangan ke
rumahku untuk menyampaikan rasa keprihatinan dan bela sungkawa kepadaku…
Dan akupun (lanjut penulis) tak kalah sedihnya dan menampakkan
rasa pasrah atas ketentuan dan takdir Allah tersebut,,, namun,,, sesungguhnya
aku merasa cukup legah karena dengan kematian bayinya perempuan itu sudah lepas
dari tanggungan berat dan kepura-putaan dalam hidupnya,,, serta akupun terbebas
tumbal menutupi aib orang lain…
Kemudian tiba suatu malam,,, saya mendengar ada yang mengetuk
pintu di depan rumahku,,, aku membukanya,,, dan,,, perempuan itu sudah berdiri
di depan pintu membawa aplop besar berisi sejumlah uang yang saya kirimkan
padanya selama ini,,, ia mengatakan:
“Tabe! Ini aku kembalikan uang-uang yang engkau kirimkan padaku
selama waktu-waktu yang sangat sulit itu,,, saya sangat berterima kasih engkau
- dengan dah susah payah - telah menutupi aibku (kata perempuan korban itu),
semoga Allah membalasnya dengan setimpal"... Nabi bersabda:
“Barangsiapa yang menutupi aib seorang muslim niscaya Allah akan
menutupi aib/kekurangannya".
HIKMAH "TERBALIK"
Engkau TIDAK AKAN DIRUGIKAN sedikitpun oleh opini-opini IBLISME
yang berusaha mematikan karaktermu,,, sebaimana engkau akan MERUGI dengan
membuat opini-opini BUSUK untuk membunuh karakter orang lain dan menjatuhkan
harkatnya,,
Mempasilitasi dan mengarahkan massa - yang tidak berdosa - untuk
menyebarkan tuduhan-tuduhan BUSUK demi kepentingan tertentu yang sifatnya
sementara,,,
Hidup ini hanya menunggu waktu saja dan tidaklah lama,,,
Namun,,, dengan membuat opini-opini buruk,,, bukan saja MERUGIKAN dirimu
sendiri,,, tetapi,,, akan merusak stabilitas lingkungan masyarakat sangat luas…
Waspadalah akan sebuah fitnah (bencana besar dari Allah) yang
tidak akan menimpa dirimu seorang,,, tetapi mencelakai masyarakat besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar