SEORANG
pendeta besar Yahudi, ZAID BIN SANAH menceritakan pengalamannya, mengatakan:
Sesungguhnya segala tanda kenabian yang aku dapati dalam kitab Taurat
sudah aku temui pada diri Muhammad. Selain dua hal yang harus aku buktikan
sendiri darinya, yaitu: (Lihat: Sambungan)
- bahwa perasaan santunnya selalu mengalahkan perasaan amarahnya.
- Makin marah orang padanya, makin bertambah rasa kasih sayangnya terhadap orang yang marah itu.
Sungguh
aku ingin mengetahui kedua hal itu dengan mengujinya langsung.
Tiba
suatu kesempatan yang baik aku mendapati Muhammad duduk pada suatu pojok
bersama sahabat-sahabatnya lalu aku menghampirinya dengan memegang kuat bajunya
dan berkata padanya dengan sekasar-kasarnya:
"Wahai
Muhammad, bayar hutangmu kepadaku, aku tahu bahwa seluruh keluarga Abdul
Mutalib itu selalu mengulur-ulur waktu untuk membayar hutang!”
Mendengar
kata-kataku yang kasar itu, wajah Umar bin Khattab merah padam menahan amarahnya,
lalu berkata, Hai musuh Allah, engkau berkata begitu kasar terhadap rasulullah
dan berbuat tidak sopan. Demi Allah, kalau tidak kerana rasa hormatku pada
rasulullah yang berada di sini, sungguh akan aku tebas batang lehermu dengan
pedangku ini.
Rasulullah
SAW memandang pendeta Yahudi tersebut dalam keadaan tenang dan biasa sekali,
lalu berkata kepada Umar dalam sabdanya:
"Wahai
Umar, antara saya dengan dia ada urusan hutang piutang yang belum selesai.
Sebaiknya engkau pergi bersama dia ke tempat penyimpanan kurma, bayarlah hutang
itu padanya dan tambahlah 20 kiloan sebagai hadiah untuk menghilangkan rasa
marahnya”.
Setelah
Umar membayar hutang itu dengan tambahan tersebut, lalu Zaid bin Sanah pun
bertanya pada Umar, mengapa ditambah wahai Umar? Berkata Umar, aku
diperintahkan oleh Rasulullah SAW tambahan ini sebagai imbalan kemarahan
engkau.
Wahai
Umar, kenalkah engkau siapa aku? Tanya Zaid bin Sanah. Tidak. Jawab Umar.
Akulah Pendeta Zaid bin Sanah. Betulkah engkau ini Pendeta Zaid bin Sanah?
Tanya Umar agak terkejut. Ya. Jawab Zaid bin Sanah ringkas. Lalu, mengapa
engkau berlaku demikian rupa terhadap rasulullah SAW? Engkau berlaku begitu
kasar dan begitu menghina? Tanya Umar lagi.
Zaid
bin Sanah menjawab, Wahai Umar, segala tanda kenabian yang aku dapati dalam
kitab Taurat sudah aku temui pada diri Muhammad. Selain dua perkara yaitu:
bahawa perasaan santunnya selalu mengalahkan perasaan marahnya. Makin marah
orang kepadanya, makin bertambah rasa kasih sayangnya terhadap orang yang marah
itu, maka aku mengujinya.
Maka
dengan kejadian itu, aku sudah tahu dan lihat sendiri kedua sifat itu terdapat
pada diri Muhammad itu. Aku bersumpah di depanmu wahai Umar, bahwa aku
sungguh-sungguh suka dan ridha dengan Allah sebagai Tuhanku, Islam sebagai
agamaku dan Muhammad sebagai nabi dan ikutanku. Allahu Akbar..!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar