Sultan Sulaiman Alqanuni (1520-1566) |
Adalah Sultan SULAIMAN I bin Khalid I atau lebih dikenal dengan Sultan Sulaiman Alqanuni, raja ke-10 dari dinasty Turky Otsmani (1520-1566), suatu hari bangun terperanjat dari sebuah mimpi buruk yang dialaminya, maka - seperti kebiasaannya - mengajak beberapa orang pengawal terdekatnya untuk pergi menyamar mengitari kota Istanbul untuk memantau keadaan masyarakat dan memberikan bantuan pada rakyat yang membutuhkannya.
Menemukan Mayat Tidak Terurus
Singkat cerita, di dalam perjalanannya ia menemukan jenazah korban penganiayaan massal di depan pasar rakyat pada salah satu pojok kota dan tidak ada satupu yang mengurusinya. Maka Sultan Sulaiman bertanya: Mengapa tidak ada yang mengurisi pemakaman jenazah ini?
Masyarakat setempat menjawab: Dia ini orang jahat tidak pantas dikuburkan di pemakaman orang-orang muslim karena sepanjang hidupnya dihabiskan untuk mabuk-mabukan dan berzina. Lalu - dengan perasaan kecewa - Sultan Sulaiman murka dan mengatakan; bukankah dia juga umat nabi Muhammad SAW,,, tunjukkan kepadaku alamat umah keluarganya biar aku sendiri yang mengurusi jenazahnya!
Maka Sultan Sulaiman Alqanuni dibantu pengawalnya membawa jenazah ke rumah keluarganya. Dan di rumah korban disambut dengan tangisan kesedihan yang sangat dalam dari istrinya, yang nampak sekali sangat menyayangi almarhum suaminya. Melihat pemandangan yang sangat kontras dengan apa yang ia temukan di depan pasar tadi, Sultan Sulaiman Alqanuni penasaran dan bertanya pada istri korban:
"Mengapa anda masih mau menangisi kematiannya,,, bukankah dia seorang yang jahat, pemabuk dan pezina?".
Dengan sangat tegas istri korban membantah dan mengatakan: Itu sama sekali tidak benar! Anda seperti yang lain menilainya salah (kata sang istri). Bahkan sebaliknya suami saya ini seorang yang shaleh, ahli ibadah, dan zuhud kepada Allah SWT. Hanya saja almarhum suami saya tidak dikeruniakan seorang anak, dan sepanjang hidupnya ia ingin sekali memiliki seorang buah hati.
Sangking cintanya kepada anak-anak (lanjut istrinya), hampir setiap malam ia pergi ke Bar dan NightClub untuk sekedar membeli Bir sebanyak-banyaknya lalu dibawa ke rumah dan dituangkannya semua ke lobang WC sambil berucap: "Alhamdulillah, hari ini aku telah berusaha mengurangi sedikit kerusakan anak muda islam dan mencegahnya dari perbuatan dosa".
Dia juga sering mendatangi rumah-rumah Bordil dan memberi upah pada pelacur-pelacur yang ia temukan dengan syarat ia harus kembali ke rumah masing-masing dan tidak melayani hidung belang siapapun malam ini, lalu pulang ke rumah - dengan perasaan puas mengatakan: "Alhamdulillah, hari ini aku telah berusaha mengurangi sedikit kerusakan anak muda islam dan mencegahnya dari perbuatan dosa perzinahan".
Aku sering mengingatkan padanya (lanjut istri), bahwa "manusia itu hanya akan melihat yang lahir/tampaknya saja",,, mereka pasti akan membunuhmu nanti,,, tidak akan ada yang mau mengurus jenazahmu,,, tidak ada yang memandikan, mengafankan, men-shalat-kan dan menguburkan jenazahmu... Tetapi, ia dengan tersenyum mengatakan: "Jenazah saya pasti akan diurus dan di shalatkan oleh Sultan Sulaiman (tidak tahu Sultan Sulaiman di depannya), para ulama, dan orang-orang islam di Ibukota Istanbul..."
Sultan Sulaiman Alqanuni amat terharu mendengarkan ceritanya dan mengatakan bahwa: Aku ini adalah Sultan Sulaiman I bin Khalid I Raja penguasa Turky Otsmani dan apa yang telah dikatakan oleh almarhum suamimu itu adalah benar,,, dan aku sendiri yang akan memandikan dan men-shalat-kannya.
Prosesi Shalat Jenazah Terakbar
Setelah kejadian di rumah korban, Sultan Sulaiman Alqanuni memerintahkan pada segenap Mentri/pejabat negara, seluruh tentara pasukan otsmani, para ulama, dan khalayak masyarakat muslim untuk menghadiri shalat jenazah hamba shaleh yang teraniaya itu. Maka terjadilah prosesi shalat jenazah terakbar dalam sejarah, dan Sultan Sulaiman memerintahkan agar hamba shaleh tersebut dimakamkan di pemakaman khusus raja-raja Otsmani. ALLAHU AKBAR!
H I K M A H :
- Janganlah apriori menilai seseorang dengan penampilan luarnya saja,,, salami temanmu dan dalamilah karakternya.
- Tutupilah aib sesamamu muslim,,, Jangan menuduh dan memfitnahnya tanpa data fakta yang jelas karena itu akan mematikan karakternya.
- Temanmu yang sesungguhnya adalah yang mengajakmu selalu taat kepada Allah SWT.
Semoga kita semua senantiasa mendapatkan hidayah dan 'inayah Allah Ta'ala. Amin y.r.a.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar