Sebagai ilustrasi dan bahan renungan
saja, saya ingin menceritakan di sini tiga kisah menarik yang menggambarkan
tentang skil/kecerdasan seorang suami dalam mengatasi perilaku istrinya, dan
setelah itu kita bebas mengambil kesimpulan masing-masing:
PERTAMA: Seorang suami
memfaatkan emosional istrinya dengan syair-syair cintanya yang mematikan,
kebiasaan memuji kecantikan, kefeminiman dan kedewasaan istriya untuk
meluluhkan hatinya dan sekaligus usaha memanimalisir tuntutan kewanitaannya,,,
suatu saat si istri bertanya padanya: Menurut kita daeng, kado apa yang paling
bagus saya berikan pada teman saya di hari pernikahannya besok?
Jawab suami: Itu teman ta kah, mo
tampil yang paling cantik ga di hari pengantinnya? Tentu saja iya, dan bahkan
ia sendiri pernah bilang sama saya kalo ia mo tampil sebagai pengantin paling
cantik se jagad (jelas istrinya semangat)...
Kalau begitu (kata suami): Lebih baik
kamu tidak usah datang saja karena kamu pasti akan nampak lebih cantik dari dia
dan mengalahkannya kasian. Istri langsung saja senyum-senyum malu, memerah
pipinya, tersanjung, dan spontan memberi sun hangat pada suaminya,,, Dan benar
juga, ia membatalkan kehadirannya di pesta temannya tersebut...
Kata-kata sederhana suami itu berbekas
dalam di hati istri hingga tidak henti-henti ia bercerita pada teman-temannya,
melahirkan puluhan status di wall FB, WA dan Instagram, bahkan setiap
kesempatan ia bercerita pada keluarganya bahwa suaminya sangat mencintainya...
Di sisi lain, suami berhasil menekan
pengeluaran salon, baju pasta dan uang kado. Ini disebut KECERDASAN alami.
KEDUA: Penulis ada teman orang Maroko,
akrab sekali dengan dia dan istrinya juga, bahkan sering mendengarkan curhatan
dari kedua belah pihak,,, ala kulli hal, pasangan teman penulis ini memiliki
kebiasaan buruk, yaitu setiap mereka selisih paham/berkelahi, istri selalu
minta di CERAI dan itu sering sekali terjadi, serta keduanya curhat sama
penulis. Terakhir, penulis berikan saran pada suami jika masih terulang lagi
istrinya minta CERAI...
Hingga suatu saat mereka berantam
heboh, keduanya tersulut emosi yang tidak terkendali, si istri kembali
mengeluarkan senjata pemungkasnya minta diCERAIKAN saja. Dan suamipun marah
besar. Lalu,,, suami mengambil kertas dan pulpen, menulis di kertas,
selanjutnya kertas itu di gulung-gulung dan dilemparkan ke muka istrinya
mengatakan: ambil ini yang kamu minta... Dan berlalu pergi keluar dari
rumah....
Melihat itu, istrinya panik stadium4,
ia meminta maaf, merayu-rayu suami agar menarik kata CERAINYA dan segala macam
bujukan,,, tetapi suami tdk menghiraukannya dan terus saja pergi
meninggalkannya sendiri di rumah....
Sepeninggal suaminya ia tidak berhenti
menangis, menyesal dan beberapa kali mencoba menghubungi suaminya tapi tidak
aktif.. Kemudian menghubungi penulis agar dicarikan suaminya serta suruh
kembali ke rumahnya. Memang saat ia telpon itu suaminya sudah sampai ke rumah
penulis maka penulis pun menenangkan bahwa, Insya Allah, tunggu tengah malam
suamimu pasti saya akan paksa pulang...
Pas Jam 23.30 GMT, suami pulang dan
istri nampak senang sekali hingga mempersiapkan penyambutan khusus, mencium
kening suaminya, say I LOVE YOU SO MACH, dan tak henti-hentinya meminta maaf
serta berjanji tidak akan mengulanginya lagi... Tetapi suami dengan style
santai, tenang ia mengatakan pada istrinya: Apakah kamu sudah membaca tulisan
di kertas yang saya lempar tadi?
Kata istri BELUM...! Ambillah dan baca
baik-baik (perintah suami). Setelah ia baca,,, alangkah kaget nya... Yang
tertulis di kertas sama sekali di luar dugaannya, ternyata bukan kata
"CERAI" seperti ia sangka. Tetapi ungkapan yang paling disenangi
perempuan "AKU CINTA PADAMU". Sungguh istri shok berat dan merasa
malu pada dirinya sendiri. Akhirnya setelah itu, mereka tidak pernah berkelahi
lagi bahkan semakin mesra hubungan mereka hingga saat ini. Itu namanya TRIK/TAKTIK
cantik.
DARI dua kisah di atas, tidak jadi
tiga, terlalu panjang, pasti semua heran dan bertanya-tanya pada diri
masing-masing, kok bisa perempuan menerima pasrah kelakuan lelaki padanya
begitu saja, baik pada kisah pertama tentang pesta pernikahan maupun kisah
surat cerai pada bagian kedua...
Namun, betul kata pameo bahwa (manusia
berbeda-beda), cara berpikir juga "selellung tessidapi" antara satu
dengan yang lain. Tetapi secara umum, sebagaimana dijelaskan pakar psiokolog,
bahwa tingkat perubahan image/sikap perempuan lebih tinggi dari lelaki,
terutama setelah mencapai usia baligh, bahkan sampai kepada fase metaposenya.
Itu disebabkan sirklus menstruasi yang berulang-ulang dialaminya dan efek dari
pengaruh hormon tubuhnya...
Maka kodrat seperti itulah membantu
mempercepat proses perubahan-perubahan pada image perempuan. Dan inilah yang
sering membuat sikapnya berubah-ubah dari waktu ke waktu, yang kadang-kadang
perubahannya itu terlihat aneh bagi lelaki, bahkan sering tidak masuk akal dan
kontras dalam satu waktu. Oleh sebab itu terkadang sebagian lelaki bingung
menghadapi sikap perempuan disebabkan kodratnya seperti itu, yang memang
membutuhkan semacam keterampilan diplomasi dan kecerdasan ekstra dari lelaki
untuk memahaminya..
Perempuan akan baik-baik, nurut dan
welcome jika lelaki dapat memperlakukannya dengan baik, oleh sebab itu lelaki
harus memiliki dua hal untuk sukses meraih hati perempuan. Pertama, DIPLOMATIS
dan kedua, CERDAS.
Kesalahan terbesar yang sering
dilakukan oleh lelaki dalam mendekati perempuan adalah mereka meremehkan tiga
unsur penting bagi perempuan, ketiganya merupakan prinsif utama dalam hidup
perempuan, yaitu (Perasaannya, Seleranya, dan Harus di dengarkan). Dan jika
ketiga hal ini diabaikan oleh lelaki atau salah satunya pasti akan terjadi
masalah di rumah. serta berpotensi menyebabkan terjadinya salah satu dari tiga
efek sampinya:
Pertama, Perempuan akan mengancuhkan
suami; kedua, renggang hubungan suami istri; dan ketiga, hilang perasaan di
antara keduanya.
SESUNGGUHNYA ada beberapa keteladanan
dari rasulullah Muhammad SAW. yang harus diketahui oleh suami untuk merebut
kasih sayang istri, sebagaimana dilakukan oleh Beliau SAW pada istri-istrinya
yang suci, seperti mengetahui karakter dasar istri, menghafal cara tutur dan
bahasa tubuhnya. Adalah rasulullah SAW mengungkapkan pada Ummul Mukmin Aisyah
ra. bersabda:
"Aku itu sangat faham wahai Aisyah
kapan engkau senang padaku dan kapan engkau kecewa,,, Jika senang engkau akan
mengatakan "Demi Tuhan Muhammad", tapi jika kecewa engkau mengatakan
"Demi Tuhan Ibrahim".
Adalah sangat elok seorang suami
memahami dialek istrinya dan mengerti bahasa tubuhnya, maka ia mudah bersikap
dengan cerdas demi memenangkan hati istri. Penulis kenal seorang teman mampu
mengambil hati dan kasih sayang istrinya kembali setelah bercerai dengan
merebut simpati dan hati sang ibu istri, atau mertuanya. Maka skil-skil seperti
ini harus dimiliki suami. THE END.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar