SUATU hari, lewat seorang perempuan asing di tengah-tengah
majlis pengajian fiqhi, ia bertanya: siapakah di antara kalian sebagai ustadz
di majlis terhormat ini? dan semua hadirin menunjuk pada seorang yang duduk
paling depan:
PEREMPUAN: Tabe, ustadz! Bagaimanakah engkau makan?USTADZ: Saya memulai dengan membaca basmalah; menyuap makanan dengan tangan kanan; saya memakan yang ada tersaji dihadapnku; menyederhanakan sauapan; dan saya mengunyah makanan dengan selembut-lembutnya.
PEREMPUAN: lalu, bagaimanakah engkau tidur?
USTADZ: Saya berwudhu terlebih dahulu; berbaring di atas sisi kananku; dan membaca beberapa wirid dari zikir-zikirku.
PEREMPUAN: rupanya engkau tidak mengetahui makna makan dan tidur yang sebenarnya!
USTADZ: (terkesima) bertanya: Apakah makna makan dan tidur itu yang sebenarnya menurutmu?
PEREMPUAN: Makan yang benar itu adalah engkau tidak memasukkan sesuatu yang haram di dalam perutmu dan santaplah makananmu dengan lahap sesukamu... Dan adapun tidur yang benar adalah kamu tidak menyimpan dendam di dalam hatimu lalu tidurlah dengan nyenyak sesukamu...
Inilah hakikat makan dan tidur yang sesungguhnya. Adapun yang ustadz sebutkan tadi itu hanya TATA CARA keduanya...
Mohon maaf, kebanyakan manusia sekarang beragama dengan menonjolkan penampkan lahir dan penampilan luarnya saja tanpa mengetahui hakikat yang sesungguhnya...
KETAHUILAH, orang-orang arab terdahulu tidaklah memperhatikan gestur tubuh dan pakaian nabi Muhammad SAW, dan tidak pula menghiraukan tentang makan serta minum Beliau. Tetapi mereka meneladani akhlak nabi SAW yang luhur, riwayat kepribadiannya yang tinggi serta prilakunya yang paripurna.
Sehingga dalam tempo yang sangat singkat saja mereka dapat merubah umat penggembala kambing menjadi pemimpin seluruh bangsa-bangsa dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar