Serial:
Tafsir Alquran Lauhul Mahfudz (PERDANA)
(Menyambut Tahun Baru Hijriah 01 Muharram
1434 H/ Nop. 2012 M)
Tafsir Alquranul Adzim Lauhul Mahfudz
By:
Med Hatta
Mukaddimah
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله الذي بنعمته تتم الصالحات، وبعد!
Supercomputer "Lauhul Mahfudz"
Dan tentu selain fungsi tradisionalnya sebagai petunjuk yang paling sempurna
untuk manusia dan jin secara keseluruhan; dan hukum yang paling kongkrit dan
universal. Diturunkan melalui ar-Ruh al-Amin Jibril as kepada rasul yang
mulia Muhammad SAW dengan benar sebagai rahmat untuk alam semesta, Allah berfirman:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَكُمْ بُرْهَانٌ
مِنْ رَبِّكُمْ وَأَنْزَلْنَا إِلَيْكُمْ نُورًا مُبِينًا
Terjemah Arti: “Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu bukti
kebenaran dari Tuhanmu (Muhammad dengan Mukjizat) dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang
benderang (Alquran)” (QS. An-Nisa: 174).
Berdasarkan
dari keterangan berbagai hadits nabi SAW diketahui bahwa Alquran ini, sebelum diturunkan
ke bumi ia berada di “Lauhil Mahfudz” atau dikenal juga sebagai "Baitul Maknun" setelah diciptakan langit dan
bumi, kemudian diturunkan ke “Baitil Izzah” (langit pertama yang
menaungi cluster yang di dalamnya bumi), selanjutnya diturunkan secara berangsur-ansur ke bumi melalui malaikat
Jibril as yang diterima oleh nabi Muhammad SAW.
Semua
ayat Alquran adalah utuh dan murni
dari sisi Allah SWT tanpa ada perubahan, dan tidak dikurangi atau ditambahkan, baik
oleh malaikat Jibril as maupun nabi Muhammad SAW. Adapun kadar yang diturunkan dari Alquran kepada nabi
Muhammad SAW, nabi menjelaskan bahwasanya Alquran itu diturunkan sesuai
dengan perkembangan yang ada dan informasi yang dibutuhkan. Maka ayat yang pertama kali diturunkan kepadanya adalah 5 ayat pertama dari awal surah al-‘Alaq, firman Allah:
اقْرَأْ
بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ (١) خَلَقَ الإنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ (٢) اقْرَأْ
وَرَبُّكَ الأكْرَمُ (٣) الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ (٤) عَلَّمَ الإنْسَانَ مَا
لَمْ يَعْلَمْ (٥)
Terjemah Arti: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang
Menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan
Tuhanmulah yang Maha pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam,
Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya” (QS. Al-Alaq: 1-5).
Peristiwa
itu terjadi di Gua Hira ketika nabi SAW sedang bermeditasi dan merenungi kebesaran
Allah SWT, tepatnya pada hari Senin, tanggal 17 Ramadhan, (Lihat: Ibn
Katsir dalam kitabnya “al-Bidayah wan-Nihayah”. Maka itulah 5 ayat Alquran yang pertama kali diturunkan ke bumi dan diterima oleh rasulullah Muhammad SAW;
yaitu bercerita tentang penciptaan secara umum dan lebih khusus tentang proses
penciptaan manusia.
Jika
diurut berdasarkan proses penciptaan alam semesta dan makhluk-makhluk termasuk
manusia, sebagaimana tema kajian kita sekarang, maka ayat dari surah al-‘Alaq
di atas terjadi setelah ayat-ayat tentang penciptaan nabi Adam as dari materi tanah,
dan ibunda Hawa yang diciptakan dari tulang rusuk nabi Adam ketika mereka memulai
kehidupan pertamanya di surga.
Susunan Ayat-Ayat Alquran Versi Lauhil Mahfudz
Berdasarkan alur historis dan kandungan makna tematik ayat per-ayat dari Alquran jika dihubungkan dengan proses penciptaan alam semesta dan - sebelumnya - keberadaan Allah yang Maha Pencipata (sebelum segala sesuatu ada), maka dapat disusun histori ayat-ayat Alquran secara runtun, yaitu: (Mulai dari ayat-ayat yang memuat tentang keberadaan Zat Allah (Asmaul Husnaa dan Sifat-sifat-Nya); Singgasana 'Arasy Allah di atas air;
Pencitaan malaikat dari cahaya; jin dari api; dan manusia (Adam dari tanah dan Hawa dari tulang rusuk Adam). Penciptaan alam-alam ghaib (surga, neraka, dan lain-lain); penciptaan alam semesta raya; proses penciptaan langit dan bumi; penciptaan gunung-gunung di atas permukaan bumi; Allah memberkati bumi dan menfasilitasinya sehingga menjadi layak huni; menpetakan langit menjadi tujuh susun, semuanya dalam enam masa.
Selanjutnya, ayat-ayat yang mengisahkan pertemuan tiga makhluk utama (malaikat, iblis dan Adam) di surga; malaikat memberi hormat atas kejadian Adam; iblis durhaka kepada Allah karena menolok memberi hormat kepada Adam; Iblis dikutuk oleh Allah dan dibuang ke tempat yang sangat jauh (bumi).
Lalu kemudian ayat-ayat tentang kisah perseteruan Adam dan iblis; Adam dan Hawa melanggar larangan Allah lalu keduanya bertobat dan diterima tobat keduanya; Adam dan isterinya Hawa dijadikan khalifah di bumi. Semua ayat-ayat Alquran yang memuat kisah-kisah penciptaan pertama tersebut, kita golongkan kepada kelompok ayat-ayat tertua di dalam Alquran berdasarkan "dokumen Lauhil Mahfudz".
Kemudian ayat-ayat Alquran yang masuk dalam kelompok ayat-ayat urutan pertengahan versi "dokumen Lauhil Mahfudz" adalah ayat-ayat tentang: sejarah ilmu pengetahuan dasar manusia di permukaan bumi dan perkembangannya; sejarah peradaban manusia (agama, keyakinan, syariat, adab, akhlak, sosial dan termasuk komunitas-komunitas pertama di muka bumi), mulai dari masa Adam, Idris, Nuh, Huud, Shaleh, Ibrahim, dan sampai kepada nabi terakhir Muhammad SAW. Dan semua ayat-ayat Alquran mengisahkan segala peristiwa yang terjadi pada masa-masa nabi dan rasul-rasul tersebut, seperti peristiwa banjir besar pada masa nabi Nuh as.
Adapun kelompok ayat-ayat yang kita kategorikan termuda (urutan terakhir), bahkan sebagian peristiwa yang disampaikannya belum terjadi sampai sekarang - menurut waktu manusia, adalah kelompok ayat-ayat yang bercerita tentang gejala-gejala akhir zaman; keadaan fenomena-fenomena besar alam menjelang hari kiamat; peristiwa-peristiwa kemanusiaan penting yang terjadi di akhir zaman; kejadian kiamat besar; perkumpulan semua manusia di mahsyar; dan berita-berita tentang kehidupan kedua yang kekal abadi di akhirat (surga dan neraka).
Dengan demikian kita sudah mengkaji dan menafsirkan seluruh ayat-ayat Alquran berdasarkan susunan yang kita buat di atas. Yang penulis beri judul: "Tafsir Alquranul Adzim Lauhul Mahfudz" atau tafsir Alquranul Karim Berdasarkan Dokumen Lauhil Mahfudz", karena kita meyakini bahwa Alquran telah tersusun lengkap dan utuh di Lauhil Mahfudz sebelum diturunkan ke "Baitul Izzah" dan selanjutnya ke bumi.
Berdasarkan alur historis dan kandungan makna tematik ayat per-ayat dari Alquran jika dihubungkan dengan proses penciptaan alam semesta dan - sebelumnya - keberadaan Allah yang Maha Pencipata (sebelum segala sesuatu ada), maka dapat disusun histori ayat-ayat Alquran secara runtun, yaitu: (Mulai dari ayat-ayat yang memuat tentang keberadaan Zat Allah (Asmaul Husnaa dan Sifat-sifat-Nya); Singgasana 'Arasy Allah di atas air;
Pencitaan malaikat dari cahaya; jin dari api; dan manusia (Adam dari tanah dan Hawa dari tulang rusuk Adam). Penciptaan alam-alam ghaib (surga, neraka, dan lain-lain); penciptaan alam semesta raya; proses penciptaan langit dan bumi; penciptaan gunung-gunung di atas permukaan bumi; Allah memberkati bumi dan menfasilitasinya sehingga menjadi layak huni; menpetakan langit menjadi tujuh susun, semuanya dalam enam masa.
Selanjutnya, ayat-ayat yang mengisahkan pertemuan tiga makhluk utama (malaikat, iblis dan Adam) di surga; malaikat memberi hormat atas kejadian Adam; iblis durhaka kepada Allah karena menolok memberi hormat kepada Adam; Iblis dikutuk oleh Allah dan dibuang ke tempat yang sangat jauh (bumi).
Lalu kemudian ayat-ayat tentang kisah perseteruan Adam dan iblis; Adam dan Hawa melanggar larangan Allah lalu keduanya bertobat dan diterima tobat keduanya; Adam dan isterinya Hawa dijadikan khalifah di bumi. Semua ayat-ayat Alquran yang memuat kisah-kisah penciptaan pertama tersebut, kita golongkan kepada kelompok ayat-ayat tertua di dalam Alquran berdasarkan "dokumen Lauhil Mahfudz".
Kemudian ayat-ayat Alquran yang masuk dalam kelompok ayat-ayat urutan pertengahan versi "dokumen Lauhil Mahfudz" adalah ayat-ayat tentang: sejarah ilmu pengetahuan dasar manusia di permukaan bumi dan perkembangannya; sejarah peradaban manusia (agama, keyakinan, syariat, adab, akhlak, sosial dan termasuk komunitas-komunitas pertama di muka bumi), mulai dari masa Adam, Idris, Nuh, Huud, Shaleh, Ibrahim, dan sampai kepada nabi terakhir Muhammad SAW. Dan semua ayat-ayat Alquran mengisahkan segala peristiwa yang terjadi pada masa-masa nabi dan rasul-rasul tersebut, seperti peristiwa banjir besar pada masa nabi Nuh as.
Adapun kelompok ayat-ayat yang kita kategorikan termuda (urutan terakhir), bahkan sebagian peristiwa yang disampaikannya belum terjadi sampai sekarang - menurut waktu manusia, adalah kelompok ayat-ayat yang bercerita tentang gejala-gejala akhir zaman; keadaan fenomena-fenomena besar alam menjelang hari kiamat; peristiwa-peristiwa kemanusiaan penting yang terjadi di akhir zaman; kejadian kiamat besar; perkumpulan semua manusia di mahsyar; dan berita-berita tentang kehidupan kedua yang kekal abadi di akhirat (surga dan neraka).
Dengan demikian kita sudah mengkaji dan menafsirkan seluruh ayat-ayat Alquran berdasarkan susunan yang kita buat di atas. Yang penulis beri judul: "Tafsir Alquranul Adzim Lauhul Mahfudz" atau tafsir Alquranul Karim Berdasarkan Dokumen Lauhil Mahfudz", karena kita meyakini bahwa Alquran telah tersusun lengkap dan utuh di Lauhil Mahfudz sebelum diturunkan ke "Baitul Izzah" dan selanjutnya ke bumi.
Jika Alquran diibaratkan sebagai sebuah produk teknolgi yang tercanggih dikenal
manusia dewasa ini, maka ia adalah alat media dan sarana IT yang super-super canggih di dunia
dan tidak terkalahkan oleh media rekayasa apapun sebelum dan sesudahnya sampai
hari kiamat.
Bagaimana
tidak, Alquran lah satu-satunya media yang mampu menangkap, merekam, mendokumentasikan,
menyimpan data, mengeksplor dan mempublikasikannya secara detail dan akhurat, menyeluruh
dan uptodate tentang segala peristiwa yang pernah terjadi pada awal penciptaan langit dan bumi bahkan sebelum proses penciptaan, perkembangannya hingga kini, dan bahkan sampai kepada kehidupan
kedua di akhirat kelak.
Sebagaimana Alquran juga berfungsi sebagai satelite super dahsyat yang menjangkau seluruh
penjuru "lima alam; tujuh langit dan tujuh bumi", dan berputar tanpa batas ruang dan waktu
untuk mengintai dan mengabadikan peristiwa-peristiwa masa lampau yang sangat
jauh, masa kini dan masa yang akan datang, bahkan dapat merekam segala
aktifitas di langit-langit lain (selain langit dunia), terjadinya kiamat, dan
kehidupan kedua di alam kekal (surga dan neraka). Selain fungsi tradisionalnya
sebagai petunjuk dan penerang bagi alam semesta.
Semenjak
diturunkan Alquran sekitar 15 abad lalu, para pakar yang berkompeten dari
zaman kezaman tidak pernah berhenti mengkajinya, dan Alquran ini masih saja
tetap menjadi sumber kajian yang paling mengasyikkan dari berbagai demensinya, sebagian
intisarinya telah berhasil dikeluarkan oleh pakar-pakar tafsir dunia, mulai
dari sisi bahasanya yang mukjizat; tafsir komplit Alquran ; tafsir ayat-ayat hukum;
tafsir aqidah, akhlaq dan sufi; tafsir berdasarkan periode turun ayat-ayatnya;
tafsir tematik; tafsir sains; dan lain sebagainya.
Namun,
belum ada satupun yang pernah menafsirkan Alquran berdasarkan urutan historis dan
kandungan makna tematik ayat-ayatnya, mulai dari periode penciptaan langit dan bumi beserta segala isi di antara keduanya,
penciptaan malaikat, jin dan manusia; kehidupan para malaikat dan
tugas-tugasnya di langit; awal kehidupan manusia dan jin di permukaan bumi
sekitar 42.000 tahun yang lalu.
Kemudian
mengabadikan peristiwa banjir besar dan sejarah perkembangan manusia periode
kedua pada masa Nuh as sekitar abad ke-40 SM; munculnya bangsa-bangsa power
pada masa Huud dan Shaleh as (abad ke-26
sampai abad ke-21 SM); lahirnya peradaban manusia modern pada masa Ibrahim as di
Babilon pada awal abad ke-19 SM; peradaban Mesir kuno pada masa Yusuf as
sekitar abad ke-16 SM; dan seterusnya. Dan kajian ini akan berakhir sampai
kepada periode komplitnya alQuran pada masa rasul terakhir Muhammad SAW.
Maka
kajian inilah yang pertama dan satu-satunya studi yang menafsirkan seluruh
ayat-ayat Alquran berdasarkan urutan sejarah dan latar belakang ayat
perayatnya mulai dari awal kehidupan alam semesta sampai kepada kehidupan kedua
di akhirat nanti, bahkan jauh sebelum itu. Proyek ambisius ini penulis targetkan mencapai durusi 15.000
halaman, dan akan memakan waktu pendalaman dan penulisan sekitar 10-15 tahun,
diperkirakan selesai, Insya Allah SWT, pada bulan Muharram 1447 H/ Desember
2025 M.
Penulis
akan mempublikasikan setiap tema kajian secara berkala (serial) melalui blog My Buku Kuning Grup ini setiap tema dan ayat yang penulis kaji sampai selesai, dan, insya Allah, semoga dapat menerbitkannya jika kelak sudah rampung seluruhnya ke dalam 30 Jilid, dengan
durasi keselurahan setebal 15.000 halaman.
Minallahil Musta’an wa Ilahit Tiklan. (Med HATTA)
Minallahil Musta’an wa Ilahit Tiklan. (Med HATTA)
✓[01]•TERKAIT•[02]===>>>
√ KAJIAN SELANJUTNYA:
(02) Proses Penciptaan Langit dan Bumi.
(03) Penciptaan Langit dan Bumi.
(04) Dua Masa Menciptakan Bumi.
(05) Empat Masa Meletakkan Pegunungan.
(06) Keagungan dan Fungsi Gunung Di Atas Bumi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar