*Serial: 99 Inspirasi Dahsyat dari Perumpamaan-Live AlQuran (21) :
Penciptaan Tumbuh-tumbuhan Bukti Adanya Kebangkitan
Oleh: Med HATTA
"Sebagaimana sudah dijelaskan pada kajian sebelumnya (langsung) bahwa Alquran telah menetapkan sebuah konsep parmanen tentang hakikat hari kebangkitan, dan telah membuktikan akan terjadinya secara ril berdasarkan metodelogi Alquran yang sempurna, yaitu menggabungkan antara iman dan ilmu, atau antara apa yang telah di fitrahkan kepada manusia dari iman terhadap segala yang dapat disaksikan, dirasakan, dan peristiwa yang didengarkan serta dilihat denga mata; Dan antara apa yang telah disimpulkan oleh akal sehat dari hasis-hasil riset ilmiah, dan tidak bertentangan dengan fitrah kemanusian yang lurus..."
Allah berfirman:
وَهُوَ الَّذِي يُرْسِلُ الرِّيَاحَ بُشْرًا بَيْنَ يَدَيْ رَحْمَتِهِ حَتَّى إِذَا أَقَلَّتْ سَحَابًا ثِقَالا سُقْنَاهُ لِبَلَدٍ مَيِّتٍ فَأَنْزَلْنَا بِهِ الْمَاءَ فَأَخْرَجْنَا بِهِ مِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ كَذَلِكَ نُخْرِجُ الْمَوْتَى لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ (٥٧)
Terjemah Arti: "Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu, maka Kami keluarkan dengan sebab angin itu pelbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran" (QS. Al-A'raf: 57);
Penciptaan Tumbuh-tumbuhan Bukti Adanya Kebangkitan:
Sebagaimana sudah dijelaskan pada kajian sebelumnya (langsung) bahwa Alquran telah menetapkan sebuah konsep parmanen tentang hakikat hari kebangkitan, dan telah membuktikan akan terjadinya secara ril berdasarkan metodelogi Alquran yang sempurna, yaitu menggabungkan antara iman dan ilmu, atau antara apa yang telah di fitrahkan kepada manusia dari iman terhadap segala yang dapat disaksikan, dirasakan, dan peristiwa yang didengarkan serta dilihat denga mata; Dan antara apa yang telah disimpulkan oleh akal sehat dari hasis-hasil riset ilmiah, dan tidak bertentangan dengan fitrah kemanusian yang lurus.
Di antara metodelogi Alquran yang memaparkan secara terang tentang kasus kebangkitan adalah menjelaskannya berdasarkan dalil-dalil penciptaan atas aneka macam tumbuh-tumbuhan, Allah SWT di dalam Alquran banyak sekali menganalogikan penciptaan tumbuh-tumbuhan kepada hakikat kebangkitan dari kubur. Selain ayat kajian di atas terdapat banyak ayat-ayat lain di dalam Alquran yang dapat disebutkan sebagai kolerasi langsung dengan tema ini, seperti firman Allah:
وَٱللَّهُ ٱلَّذِىٓ أَرْسَلَ ٱلرِّيَٰحَ فَتُثِيرُ سَحَابًا فَسُقْنَٰهُ إِلَىٰ بَلَدٍ مَّيِّتٍ فَأَحْيَيْنَا بِهِ ٱلْأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا ۚ كَذَٰلِكَ ٱلنُّشُورُ
Terjemah Arti: "Dan Allah, Dialah yang mengirimkan angin; lalu angin itu menggerakkan awan, maka kami halau awan itu, ke suatu negeri yang mati (kekeringan), lalu kami hidupkan bumi, setelah matinya dengan hujan itu. Demikianlah kebangkitan itu" (QS. Fathir: 9);
وَمِنْ ءَايَٰتِهِۦٓ أَنَّكَ تَرَى ٱلْأَرْضَ خَٰشِعَةً فَإِذَآ أَنزَلْنَا عَلَيْهَا ٱلْمَآءَ ٱهْتَزَّتْ وَرَبَتْ ۚ إِنَّ ٱلَّذِىٓ أَحْيَاهَا لَمُحْىِ ٱلْمَوْتَىٰٓ ۚ إِنَّهُۥ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ
Terjemah Arti: "Dan sebagian dari tanda-tanda (kekuasaan)-Nya, bahwa kamu melihat bumi itu kering tandus, maka apabila Kami turunkan air di atasnya, niscaya ia bergerak dan subur. Sesungguhnya (Rabb) Yang menghidupkannya tentu dapat menghidupkan yang mati (membangkitkan); sesungguhnya Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu" (QS: Fusshilat: 39);
وَفِى ٱلْأَرْضِ قِطَعٌ مُّتَجَٰوِرَٰتٌ وَجَنَّٰتٌ مِّنْ أَعْنَٰبٍ وَزَرْعٌ وَنَخِيلٌ صِنْوَانٌ وَغَيْرُ صِنْوَانٍ يُسْقَىٰ بِمَآءٍ وَٰحِدٍ وَنُفَضِّلُ بَعْضَهَا عَلَىٰ بَعْضٍ فِى ٱلْأُكُلِ ۚ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَٰتٍ لِّقَوْمٍ يَعْقِلُونَ
Terjemah Arti: "Dan di bumi ini terdapat bagian-bagian yang berdampingan, dan kebun-kebun anggur, tanaman-tanaman dan pohon kurma yang bercabang, disirami dengan air yang sama. Kami melebihkan sebagian tanam-tanaman itu atas sebagian yang lain tentang rasanya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir" (QS. Ar-Ra'd: 4);
وَإِن تَعْجَبْ فَعَجَبٌ قَوْلُهُمْ أَءِذَا كُنَّا تُرَٰبًا أَءِنَّا لَفِى خَلْقٍ جَدِيدٍ ۗ
Terjemah Arti: "Dan jika (ada sesuatu) yang kamu herankan, maka yang patut mengherankan adalah ucapan mereka: 'Apabila kami telah menjadi tanah, apakah kami sesungguhnya akan (dikembalikan) menjadi makhluk yang baru" (QS: Ar-Ra'd: 5);
Pada ayat-ayat yang baru disebutkan di atas, menunjukkan secara nyata proses perubahan kondisi tumbuh-tumbuhan dari tumbuh lalu mati kemudian tumbuh lagi, dan menghilangnya sebab-sebab tumbuh dan berkembang pada sebagian tumbuh-tumbuhan maka menjadilah berserakan dan hancur lebur, kemudian diguyur air hujan lalu kembali lagi sebab-sebab tumbuh itu.
Maka seandainya mustahil dikembalikan kehidupan kepada manusia untuk kedua kalinya niscaya tidak akan kembali hidup kepada tumbuh-tumbuhan yang beraneka ragam itu setelah kematiannya, karena penyerupaan itu jelas menunjukkan kekuasaan Allah dalam mengembalikan kedua hal itu pada kehidupannya semula.
Oleh karena itu, Alquran mengundang perhatian para penentang adanya kebangkitan untuk mengobservasi benda-benda yang dapat diteliti dan menyimpulkan keterangan dan informasi-infarmasi yang ditemukan dari benda-benda itu, selanjutnya mengembalikan jiwanya kepada iman maka ia bahagia dengan ketenangan dan ketenteraman.
Telah dijelaskanpada ayat-ayat di atas tentang penyerupaan antara pengembalian hidup kepada tumbuhan dengan hujan, dan pengembalian hidup kepada tubuh dan pertumbuhannya dengan hujan yang diciptakan Allah ketika dibangkitkan, yaitu hujan khusus disebut mani laki-laki maka tumbuh daripadanya tubuh-tubuh manusia.
Berita-Berita Alquran Tentang Hari Akhirat:
Adalah berita-berita Alquran tentang hari akhirat dan segala apa yang berhubungan dengannya telah diceritakan dalam berbegai level dan metode yang berbeda-beda. Al Quran telah merangkai berbagai dalil dan penjelasan-penjelasan yang inovatif terhadap hakikat hari kemudian dan kemutlakan serta keharusannya, sebagai pokok dari dasar-dasar kepercayaan yang pasti pada seluruh agama-agama samawi.
Alquran telah mematahkan semua argumen orang-orang yang menolok kebangkitan itu, dan telah menceritakan tentang tanda-tanda kiamat; kebangkitan setelah mati; perkumpulan di padang Mahsyar; Hisab (Perhitungan); Titian Siratal Mustaqim, menceritakan tempat orang-orang beriman di surga dan segala kenikmatan kekal yang dijanjikan di dalamnya; dan begitu pula keadaan orang-orang jahat di Jahannam serta azab pedih dan kekal dijanjikan di dalamnya.
Berikut ini penulis merekap secara singkat tentang keterangan-keterangan penting yang terkandung di dalam Alquran yang berhubungan dengan kebangkitan kembali di akhirat dan yang berhubungan dengannya, sebagai berikut:
PERTAMA: Menposisikan hari kiamat sebagai kasus aqidah, dan menegaskan bahwa ia merupakan salah satu pokok aqidah yang wajib. Allah berfirman:
لَيْسَ الْبِرَّ أَنْ تُوَلُّوا وُجُوهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَلكِنَّ الْبِرَّ مَنْ آمَنَ بِاللهِ وَالْيَومِ الآخِرِ وَالْمَلأئِكَةِ وَالْكِتَابِ وَالنَّبِيِّينَ (البقرة)
Terjemah Arti: "Kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan ke barat, tetapi kebajikan itu ialah (kebajikan) orang yang beriman kepada Allah, hari akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi" (QS. Al-Baqarah: 177);
مَنْ آمَنَ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَعَمِلَ صَالِحاً فَلأ خَوْفٌ عَلَيْهِمْ (المائدة)
Terjemah Arti: "barang siapa beriman kepada Allah, kepada hari kemudian, dan berbuat kebajikan, maka tidak ada kekhawatiran padanya" (QS: Al-Maidah: 69).
KEDUA: Menegaskan hakikat hari akhirat sebagai hal yang pasti, tidak ada keraguan atasnya dan janji yang benar serta tidak akan tawar-tawar:
رَبَّنَا إِنَّكَ جَامِعُ النَّاسِ لِيَوْمٍ لأ رَيْبَ فِيهِ إِنَّ اللهَ لأ يُخْلِفُ الْمِيعَادَ (آل عمران)
Terjemah Arti: "Ya Tuhan kami! Engkaulah yang mengumpulkan manusia pada hari yang tidak ada keraguan padanya. Sungguh, Allah tidak menyalahi janji" (QS: Ali Imran: 9);
اللهُ لأ إِلهَ إِلاَّ هُوَ لَيَجْمَعَنَّكُمْ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ لأ رَيْبَ فِيهِ وَمَنْ أَصْدَقُ مِنَ اللهِ حَدِيثاً (النساء)
Terjemah Arti: "Allah, tidak ada Tuhan selain Dia. Dia pasti akan mengumpulkan kamu pada hari kiamat yang tidak diragukan terjadinya. Siapakah yang lebih benar perkataan(nya) daripada Allah?" (QS: An-Nisa: 87);
وَأَقْسَمُوا بِاللهِ جَهْدَ أَيْمَانِهِمْ لأ يَبْعَثُ اللهُ مَن يَمُوتُ بَلَى وَعْداً عَلَيْهِ حَقّاً وَلكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لأ يَعْلَمُونَ (النمل)
Terjemah Arti: "Dan mereka bersumpah dengan (nama) Allah dengan sumpah yang sungguh-sungguh, Allah tidak akan membangkitkan orang yang mati. Tidak demikian (pasti Allah akan membangkitkannya), sebagai suatu janji yang benar dari Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui" (QS. An-Naml: 38);
وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لأتَأْتِينَا السَّاعَةُ قُلْ بَلَى وَرَبِّي لَتَأْتِيَنَّكُمْ (سبأ)
Terjemah Arti: "Dan orang-orang yang kafir berkata, hari kiamat itu tidak akan datang kepada kami. Katakanlah, pasti datang, demi Tuhanku yang mengetahui yang gaib, kiamat itu pasti akan datang kepadamu" (QS: Saba: 3).
KETIGA: Memastikan akan terjadinya hari kemudian dan kebangkitan dengan metodelogi eksprimen live yang tidak menerima spekulasi dan interpretasi lain. Demikian, dengan memaparkan kasus-kasus dari beberapa orang, kominitas, hewan-hewan dari bangsa masa lalu yang dihidupkan kembali ke dunia, setelah dipastikan kematiannya dan telah berada di alam Barzakh. Kemudian dibangkitkan kembali hidup kedua kalinya selama beberapa waktu, sampai dimatikan kembali oleh Allah dengan ajal mereka.
Kasus-kasus yang dimaksudkan itu telah terjadi pada berbagai tempat dan zaman yang berbeda-beda, untuk meng-counter alasan-alasan manusia yang menentang konsep kebangkitan di akhirat. Dan sekaligus memastikan kekuasaan Allah atas janji hari kebangkitan, dan berikut ini penulis rekap kasus-kasus itu dari pencerahan Alquran, sebagai berikut:
1. Menghidupkan satu komunitas dari bangsa Israil, Allah berfirman:
أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ خَرَجُوا مِن دِيَارِهِمْ وَهُمْ أُلُوفٌ حَذَرَ الْمَوْتِ فَقَالَ لَهُمُ اللهُ مُوتُوْا ثُمَّ أَحْيَاهُمْ إِنَّ اللهَ لَذُو فَضْلٍ عَلَى النَّاسِ وَلكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لأ يَشْكُرُونَ (البقرة)
Terjemah Arti: "Tidakkah kamu memperhatikan orang-orang yang keluar dari kampung halamannya, sedang jumlahnya ribuan karena takut mati? lalu Allah berfirman kepada mereka: "Matilah kamu!". Kemudian Allah menghidupkan mereka. Sesungguhnya Allah memberikan karunia kepada manusia, tetapi kebanyakan mereka tidak bersyukur" (QS. Al-Baqarah: 243).
2. Menghidupkan salah seorang nabi bangsa Israil, Allah berfirman:
أَوْ كَالَّذِي مَرَّ عَلَى قَرْيَةٍ وَهِيَ خَاوِيَةٌ عَلَى عُرُوشِهَا قَالَ أَنَّى يُحْيِيْ هذِهِ اللهُ بَعْدَ مَوْتِهَا فَأَمَاتَهُ اللهُ مِاْئَةَ عَامٍ ثُمَّ بَعَثَهُ قَالَ كَمْ لَبِثْتَ قَالَ لَبِثْتُ يَوْماً أَوْ بَعْضَ يَوْمٍ قَالَ بَل لَبِثْتَ مِاْئَةَ عَامٍ فَانْظُرْ إِلَى طَعَامَكَ وَشَرَابِكَ لَمْ يَتَسَنَّهْ وَانْظُرْ إِلَى حِمَارِكَ وَلِنَجْعَلَكَ آيَةً لِلنَّاسِ وَانْظُرْ إِلَى الْعِظَامِ كَيْفَ نُنْشِزُهَا ثُمَّ نَكْسُوهَا لَحْماً فَلَمَّا تَبَيَّنَ لَهُ قَالَ أَعْلَمُ أَنَّ اللهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ (البقرة)
Terjemah Arti: "Atau apakah (kamu tidak memperhatikan) orang yang melalui suatu negeri yang (temboknya) telah roboh menutupi atapnya. Dia berkata: Bagaimana Allah menghidupkan kembali negeri ini setelah hancur? Maka Allah mematikan orang itu seratus tahun, kemudian menghidupkannya kembali. Allah bertanya: "Berapakah lamanya kamu tinggal di sini?" ia menjawab: Saya tinggal di sini sehari atau setengah hari. Allah berfirman: "Sebenarnya kamu telah tinggal di sini seratus tahun lamanya, lihatlah kepada makanan dan minumanmu yang belum lagi berubah, dan lihatlah kepada keledai kamu (yang telah menjadi tulang belulang). Kami akan menjadikan kamu tanda kekuasaan Kami bagi manusia, dan lihatlah kepada tulang belulang keledai itu, kemudian Kami menyusunnya kembali, kemudian Kami membalutnya dengan daging". Maka tatkala telah nyata kepadanya (bagaimana Allah menghidupkan yang telah mati) diapun berkata: Saya yakin bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu" (QS. Al-Baqarah: 259).
Penulis telah bercerita tentang ayat ini pada kajian sebelumnya. (Lihat: Rekonstruksi Kebangkitan Setelah Mati 100 Tahun).
3. Menghidupkan 70 orang dari kaum nabi Musa as, Allah berfirman:
وَإِذْ قُلْتُمْ يَا مُوسَى لَنْ نُؤْمِنَ لَكَ حَتَّى نَرَى اللهَ جَهْرَةً فَأَخَذَتْكُمُ الصَّاعِقَةُ وَأَنْتُمْ تَنْظُرُونَ، ثُمَّ بَعَثْنَاكُمْ مِنْ بَعْدِ مَوْتِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ (البقرة)
Terjemah Arti: "Dan (ingatlah) ketika kamu berkata, Wahai Musa! Kami tidak akan beriman kepadamu sebelum kami melihat Allah dengan jelas, maka halilintar menyambarmu, sedang kamu menyaksikan; Kemudian, Kami membangkitkan kamu setelah kamu mati, agar kamu bersyukur" (QS. Al-Baqarah: 55-56);
4. Menghidupkan korban pembunuhan dari bangsa Israil, Allah berfirman:
وَإِذْ قَتَلْتُمْ نَفْساً فَادَّارَأْتُمْ فِيهَا وَاللهُ مُخْرِجٌ مَا كُنْتُمْ تَكْتُمُونَ، فَقُلْنَا اضْرِبُوهُ بِبَعْضِهَا كَذلِكَ يُحْيِي اللهُ الْمَوْتَى وَيُرِيكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ (البقرة)
Terjemah Arti: "Dan (ingatlah) ketika kamu membunuh seseorang, lalu kamu tuduh-menuduh tentang itu. Tetapi Allah menyingkapkan apa yang kamu sembunyikan; Lalu Kami berfirman, pukullah (mayat) itu dengan bagian dari (sapi) itu! Demikianlah Allah menghidupkan (orang) yang telah mati, dan Dia memperlihatkan kepada kamu tanda-tanda (kekuasaan Nya) agar kamu mengerti" (QS. Al-Baqarah: 72-73);
5. Menghidupkan 4 ekor burung oleh Ibrahim as atas izin Allah, Allah berfirman:
وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبَّ أَرِنِي كَيْفَ تُحْيِي الْمَوْتَى قَالَ أَوَلَمْ تُؤْمِن قَالَ بَلَى وَلكِن لِيَطْمَئِنَّ قَلْبِي قَالَ فَخُذْ أَرْبَعَةً مِنَ الطَّيْرِ فَصُرْهُنَّ إِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلَى كُلِّ جَبَلٍ مِنْهُنَّ جُزْءاً ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِينَكَ سَعْياً وَاعْلَمْ أَنَّ اللهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ (البقرة)
Terjemah Arti: "Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata: Ya Tuhanku! perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang mati". Allah berfirman: "Belum yakinkah kamu?" Ibrahim menjawab: Aku telah meyakinkannya, akan tetapi agar hatiku tetap mantap (dengan imanku), Allah berfirman: "(Kalau demikian) ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah semuanya olehmu, lalu letakkan diatas tiap-tiap satu bukit satu bagian dari bagian-bagian itu, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera". Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana" (QS. Al-Baqarah: 260).
KEEMPAT: Alquran menjelaskan bahwa tugas utama pengutusan nabi-nabi adalah memberikan peringatan kepada manusia dengan kebangkitan dan perhitungan pada hari akhirat. Allah berfirman:
يَا مَعْشَرَ الْجِنِّ وَالاْنْسِ أَلَمْ يَأْتِكُمْ رُسُلٌ مِنكُمْ يَقُصُّونَ عَلَيْكُمْ آيَاتِي وَيُنذِرُونَكُمْ لِقَاءَ يَوْمِكُمْ هذَا قَالُوا شَهِدْنَا عَلَى أَنْفُسِنَا وَغَرَّتْهُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا وَشَهِدُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ أَنَّهُمْ كَانُوا كَافِرِينَ (الأنعام)
Terjemah Arti: "Wahai golongan jin dan manusia! Bukankah sudah datang kepadamu rasul-rasul dari kalanganmu sendiri, mereka menyampaikan ayat-ayat Ku kepadamu dan memperingatkanmu tentang pertemuan pada hari in? Mereka menjawab, (Ya), kami menjadi saksi atas diri kami sendiri. Tetapi mereka tertipu oleh kehidupan dunia dan mereka telah menjadi saksi atas diri mereka sendiri, bahwa mereka adalah orang-orang kafir" (QS. Al-An'am: 130);
وَسِيقَ الَّذِينَ كَفَرُوا إِلَى جَهَنَّمَ زُمَراً حَتَّى إِذَا جَاؤُوهَا فُتِحَتْ أَبْوَابُهَا وَقَالَ لَهُمْ خَزَنَتُهَا أَلَمْ يَأْتِكُمْ رُسُلٌ مِنكُمْ يَتْلُونَ عَلَيْكُمْ آيَاتِ رَبِّكُمْ وَيُنذِرُونَكُمْ لِقَاءَ يَوْمِكُمْ هذَا قَالُوا بَلَى وَلكِنْ حَقَّتْ كَلِمَةُ الْعَذَابِ عَلَى الْكَافِرِينَ (الزمر)
Terjemah Arti: "Orang-orang yang kafir digiring ke neraka Jahannam secara berombongan, sehingga apabila mereka sampai kepadanya (neraka) pintu-pintunya dibukakan dan penjaga-penjaga berkata kepada mereka, apakah belum pernah kepadamu rasul-rasul dari kalangan kamu yang membacakan ayat-ayat Tuhanmu dan memperingatkan kepadamu akan pertemuan (dengan) hari ini? Mereka menjawab, benar, ada, tetapi ketetapan azab pasti berlaku terhadap orang-orang kafir" (QS. Az-Zumar: 71);
Peringatan yang dimaksudkan ayat di atas adalah umum, tidak terbatas kepada umat tertentu saja tanpa umat yang lain.
KELIMA: Alquran menegaskan atas keberadaan konsep aqidah kebangkitan di dalam agama-agama samawi sebelum Islam, seperti:
1. Allah SWT menceritakan di dalam Alquran tentang seruan nabi Nuh as kepada kaumnya, Allah berfirman:
وَاللهُ أَنبَتَكُم مِنَ الاْرْضِ نَبَاتاً، ثُمَّ يُعِيدُكُمْ فِيهَا وَيُخْرِجُكُمْ إِخْرَاجاً (نوح)
Terjemah Arti: "Dan Allah menumbuhkan kamu dari tanah, tumbuh (berangsur-angsur); kemudian Allah akan mengembalikan kamu ke dalamnya (tanah) dan mengeluarkan kamu (pada hari kiamat) dengan pasti" (QS. Nuh: 17-18).
2. Alquran bercerita tentang nabi Musa as, Allah berfirman:
ثُمَّ آتَيْنَا مُوسَى الْكِتَابَ تَمَاماً عَلَى الَّذِي أَحْسَنَ وَتَفْصِيلاً لِكُلِّ شَيْءٍ وَهُدَىً وَرَحْمَةً لَعَلَّهُم بِلِقاءِ رَبِّهِمْ يُؤْمِنُونَ (الأنعام)
Terjemah Arti: "Kemudian Kami telah berikan kepada Musa kitab (Taurat) untuk menyempurnakan nikmat Kami) kepada orang yang berbuat kebaikan, untuk menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat, agar mereka beriman akan adanya pertemuan dengan Tuhannya" (QS. Al-An'am: 154);
3. Alquran bercerita tentang ancaman nabi Musa as kepada Fir'aun dan pengikut-pengikutnya. Allah berfirman:
إِنِّي عُذْتُ بِرَبِّي وَرَبِّكُم مِن كُلِّ مُتَكَبِّرٍ لأ يُؤْمِنُ بِيَوْمِ الْحِسَابِ (غافر)
Terjemah Arti: "Dan (Musa) berkata, sesungguhnya aku berlindung kepada Tuhanku dan Tuhanmu dari orang yang menyombongkan diri yang tidak beriman kepada hari perhitungan" (QS: Ghafir: 27);
4. Allah SWT mengingatkan kepada nabi Isa as dengan hari kiamat, Allah berfirman:
إِذْ قَالَ اللهُ يَا عِيسَى إِنِّي مُتَوَفِّيكَ وَرَافِعُكَ إِلَيَّ وَمُطَهِّرُكَ مِنَ الَّذِينَ كَفَرُوا وَجَاعِلُ الَّذِينَ اتَّبَعُوكَ فَوْقَ الَّذِينَ كَفَرُوا إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ ثُمَّ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأَحْكُمُ بَيْنَكُمْ فِيَما كُنْتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ (آل عمران)
Terjemah Arti: "(Ingatlah) ketika Allah berfirman, wahai Isa! Aku mengambilmu dan mengangkatmu kepada Ku, serta menyucikanmu dari orang-orang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikutimu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat. Kemudian kepada Ku engkau kembali, lalu Aku beri keputusan tentang apa yang kamu perselisihkan" (QS. Ali Imran: 55).
KEENAM: Alquran telah menegaskan pada banyak ayat tentang penugusan Allah kepada utusan-utusan dari kelompok malaikat untuk mencatat amal perbuatan hamba-hamba dan ucapan-ucapan mereka dengan teliti, dan merekapnya di dalam kitab-kitab, sehingga tidak tercecer apapun baik yang kecil maupun yang besar. Allah berfirman:
إِنَّا نَحْنُ نُحْيِ الْمَوْتَى وَنَكْتُبُ مَا قَدَّمُوا وَآثَارَهُمْ وَكُلَّ شَيْءٍ أَحْصَيْنَاهُ فِي إِمَامٍ مُبِينٍ (يس)
Terjemah Arti: "Sungguh, Kamilah yang menghidupkan orang-orang yang mati, dan Kamilah yang mencatat apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka (tinggalkan). Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam kitab yang jelas (Lauh mahfuz)" (QS: Yasin: 12);
أَمْ يَحْسَبُونَ أَنَّا لأ نَسْمَعُ سِرَّهُمْ وَنَجْوَاهُم بَلَى وَرُسُلُنَا لَدَيْهِمْ يَكْتُبُونَ (الزخرف)
Terjemah Arti: "Ataukah mereka mengira bahwa Kami tidak mendengar rahasia dan bisik-bisikan mereka? Sebenarnya (Kami mendengar), dan utusan-utusan Kami (malaikat) selalu mencatat di sisi mereka" (QS. Az-Zukhruf: 80);
وَلَقَدْ خَلَقْنَا الاْنسَانَ وَنَعْلَمُ مَا تُوَسْوِسُ بِهِ نَفْسُهُ وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيدِ، إِذْ يَتَلَقَّى الْمُتَلَقِّيَانِ عَنِ الْيَـمِينِ وَعَنِ الشِّمَالِ قَعِيدٌ، مَا يَلْفِظُ مِن قَوْلٍ إِلاَّ لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ (ق)
Terjemah Arti: "Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih lebih dekat kepada mereka daripada urat lehernya; (ingitlah) ketika dua malaikat mencatat (perbuatannya), yang satu duduk di sebalah kanan dan yang lain di sebelah kiri; Tidak ada suatu kata yang diucapkannya melainkan ada di sisinya malaikat pengawas yang selalu siap (mencatat)" (QS. Qaaf: 16-18):
Lihat juga: (QS: 010: 12, 017: 14, 054: 52-53 dan 082: 10-12).
Alquran menjelaskan bahwasanya catatan amal perbuatan akan diperlihatkan kepada manusia ketika datang di hari perhitungan, Allah berfirman:
الْيَوْمَ تُجْزَوْنَ مَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ، هذَا كِتَابُنَا يَنطِقُ عَلَيْكُم بِالْحَقِّ إِنَّا كُنَّا نَسْتَنسِخُ مَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ (الجاثية)
Terjemah Arti: "Pada hari itu kamu diberi balasan terhadap apa yang telah kamu kerjakan; (Allah berfirman): "Inilah kitab (catatan) Kami yang menuturkan terhadapmu dengan benar. Sesungguhnya Kami telah menyuruh mencatat apa yang telah kamu kerjakan" (QS. Al-Jaziyah: 28-29).
وَوُضِعَ الْكِتَابُ فَتَرَى الْمُـجْرِمِينَ مُشْفِقِينَ مِمَّا فِيهِ وَيَقُولُونَ يَاوَيْلَتَنَا مَالِ هذَا الْكِتَابِ لأ يُغَادِرُ صَغِيرَةً وَلأ كَبِيرَةً إِلاَّ أَحْصَاهَا وَوَجَدُوا مَا عَمِلُوا حَاضِراً وَلأ يَظْلِمُ رَبُّكَ أَحَداً (الكهف)
Terjemah Arti: "Dan diletakkanlah kitab, lalu kamu akan melihat orang-orang bersalah ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata: "Aduhai celaka kami, kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya; dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis). Dan Tuhanmu tidak menganiaya seorang juapun" (QS: Al-Kahfi: 49).
KETUJUH: Di dalam Alquran banyak sekali ayat-ayat yang menjelaskan tentang bantahan-bantahan terhadap orang-orang yang mengingkari adanya hari kebangkitan, bahwasanya mereka tidak memiliki dasar dan alasan penolakan kecuali hanya prasangka saja, yang sama sekali tidak mengandung kebenarannya sedikit pun. Allah berfirman:
وَقَالُوا مَا هِيَ إِلاَّحَيَاتُنَا الدُّنْيَا نَمُوتُ وَنَحْيَا وَمَا يُهْلِكُنَا الاَّ الدَّهْرُ وَمَا لَهُم بِذلِكَ مِنْ عِلْمٍ إِنْ هُمْ إِلاَّ يَظُنُّونَ (الجاثية)
Terjemah Arti: "Dan mereka berkata: "Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, kita mati dan kita hidup dan tidak ada yang akan membinasakan kita selain masa", dan mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang itu, mereka tidak lain hanyalah menduga-duga saja" (QS: Al-Jaziyah: 24).
وَمَا لَهُم بِهِ مِنْ عِلْمٍ إِن يَتَّبِعُونَ إِلاَّ الظَّنَّ وَإِنَّ الظَّنَّ لأ يُغْنِي مِنَ الْحَقِّ شَيْئاً (النجم)
Terjemah Arti: "Dan mereka tidak mempunyai sesuatu pengetahuanpun tentang itu. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan sedang sesungguhnya persangkaan itu tiada berfaedah sedikitpun terhadap kebenaran" (QS: An-Najm: 28).
Kemudian Alquran menantang mereka mendatangkangkan bukti nyata jika mereka benar, Allah berfirman:
قُلْ هَاتُوا بُرْهَانَكُمْ إِن كُنتُمْ صَادِقِينَ (النمل)
Terjemah Arti: "Katakanlah: "Unjukkanlah bukti kebenaranmu, jika kamu memang orang-orang yang benar" (QS. An-Naml: 64).
Sesungguhnya orang-orang yang mengingkari akan adanya hari perjanjian mereka tidaklah memiliki bukti apapun melainkan hanya mereka-reka belaka dan telah lupa dari asal kejadiannya sendiri. Allah berfirman:
وَضَرَبَ لنا مثلاً ونسيَ خلقه قال من يحيي العظام وهي رميم، قل يحييها الذي أَنشأها أوّل مرّة وهو بكلّ خَلْقٍ عليم (يس)
Terjemah Arti: "Dan ia membuat perumpamaan bagi Kami; dan dia lupa kepada kejadiannya; ia berkata: "Siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang, yang telah hancur luluh?; Katakanlah: "Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya kali yang pertama. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk" (QS. Yasin: 79-80).
<<<===[20]•TERKAIT•[22]===>>>
KAJIAN SELANJUTNYA :
(21) Tulang-belulang Dibangkitkan Seperti Semula.
(21) Tulang-belulang Dibangkitkan Seperti Semula.
KAJIAN SEBELUMNYA :
(52) Rekonstruksi Kebangkitan Dari Mati 100 Tahun.
(51) Kiamat Sekejap Mata
(50) Ten
(51) Kiamat Sekejap Mata
(50) Ten
Tidak ada komentar:
Posting Komentar