Syeikh Abdullah bin Bayyah (86 Thn) Simbol Ulama Wasathiyah di Barat dan Timur Islam Era Modern
By: Med Hatta :
Penulis mengenal Syeikh Abdullah bin Bayyah sebagai ulama fiqhi yang selalu memberikan solusi yang tepat dalam berbagai kasus-kasus umat Islam kontemporer. Penulis pernah menghadiri orasi ilmiyahnya dihadapan ribuan mahasiswa di Maroko sekitar awal tahun 2000 an, ia saat itu bercerita bahwa suatu saat dirinya diundang menjadi narasumber di salah satu siaran televisi Arab (tidak disebut namanya), tiba-tiba masuk sebuah telepon dari seorang perempuan yang mengaku imingran Maroko yang hidup bersama keluargannya di salah satu negara Eropa, percakapannya :
* Perempuan Maroko: Hallo, Molaya Syeikh! Saya seorang ibu beriman, taat kepada Allah, tetapi suamiku seorang pecandu alkohol, dan pada suatu hari ia pulang ke rumah larut malam dan mendapati ku sedang membaca Alquran, lalu - dengan marah - ia merebut Alquran dari tanganku, dirobek-robeknya dan dibuang ke dalam toilet,,, mohon fatwa yang mulia Molaya Syeikh,,, apakah saya masih pantas mempertahankan pernikahan saya dengannya,,, ataukah saya harus meminta bercerai saja ?
** Syeikh Abdullah bin Bayyah: Pertama, saya ikut prihatin dengan keluarga anda,,, Apakah anda mempunyai anak dari pernikahan kalian ?
* Perempuan Maroko: Iyya, Syeikh,,, kami sudah diberi 5 anak dari pernikahan ini...
** Syeikh Abdullah bin Bayyah: Apakah keluarga besarmu hidup bersamamu di rantau ?
* Perempuan Maroko: Tidak, ya Syeikh,,, mereka semua tinggal jauh di Kerajaan Maroko...
** Syeikh Abdullah bin Bayyah: Adakah seseorang yang bisa menanggung beban kehidupanmu di sana...?
* Perempuan Maroko: Maaf, tidak ada ya Syeikh,,, anak-anakku masih kecil semua...
** Syeikh Abdullah bin Bayyah: Kalau demikian halnya, maka nasehatku adalah: Anda harus mempertahankan pernikahan,,, jangan meminta bercerai,,, hindari kontak mulut,,, dan jangan berusaha membuat keributan dengannya,,, tapi bersabarlah...
* Perempuan Maroko: Apakah hanya seperti itu (saja) nasehatmu ya Syeikh meminta aku bersabar saja,,, apakah tidak ada fatwa lain yang dapat membebaskan penderitaan ini.... ?!
** Syeikh Abdullah bin Bayyah: Coba bayangkan wahai ananda tercinta, jika kamu bercerai dan pergi meninggalkannya, maka "bukan hanya satu orang saja - nantinya - yang akan menjadi pemabuk dan merobek Alquran tapi akan menjadi 6 orang, karena pasti dia akan mengambil anak-anaknya dan mendidiknya seperti prilakunya dan mereka berenam akan menjadi pencandu alkohol dan penista Alquran semua...."
Oleh karena itu (sambung Ben Bayyah), bukan pilihan tepat kamu meninggalkan mereka, tapi harus tetap bersabar dan mengambil perananmu yang sangat penting sebagai jembatan emas mendidik anak-anakmu dengan tanganmu sendiri untuk lebih dekat kepada Allah... Anandaku,,, anggaplah Syeikh Ben Bayyah ini sebagai orang tuamu sendiri dan aku meminta kamu untuk senantiasa shalat tahajjud dan mendoakan suamimu kembali pada hidayah Allah.
Kata Syeikh Abdullah bin Bayyah, setelah hari berlalu, bulan berganti bulan dan tidak sampai sampai setahun atau mungkin setahun lebih,,, persis pada program televisi yang sama,,, datang lagi telepon dari perempuan itu (juga) yang mengeluhkan kelakuan buruk suaminya beberapa bulan lalu, berkata di sambungan telepon :
Assalamu'alaikum ya Syeikh! Saya yang pernah menelepon pada program ini juga beberapa bulan lalu tentang suami saya yang pemabuk (kata perempuan Maroko itu)...! Dijawab Syeikh: Wa'alaikumussalam! Iya, saya sudah ingat kamu - sekarang - nak,,,, Oya, cerita lah sesuatu yang menggembirakan sekarang...!? Kata perempuan Maroko, memulai ceritanya: Saya berterima kasih sekali atas nasehat Syeikh kepada saya waktu itu,,,, demi Allah, ya Syeikh,,, berkat nasehat itu, Alhamdulillah, kini suami saya sudah mendapatkan hidayah, ia tidak pernah meninggalkan shalat 5 waktu sekarang, bahkan dialah yang membuka masjid di kompleks kami setiap waktu subuh dan dia pula yang azan... Perempuan Maroko itu, sambil menangis terharu, tak henti-henti berterima kasih kepada Syeikh dan mengatakan bahwa mereka sekarang sudah sangat bahagia....
Kata Syeikh Abdullah bin Bayyah, menanggapi peristiwa haru itu, dan sekaligus menyampaikan pada publik pemirsa bahwa: Alhamdulillah, di depan mata kita semua Allah telah memperlihatkan kuasa-Nya,,, seorang perempuan mukminah yang telah mendekatkan dirinya kepada Allah,,, dan Allah Mengetahui kesuciaan jiwanya dan kebenaran hatinya,,, maka Allah mengabulkan perjuangan dan kesabarannya dan Dia memberinya pahala besar kepadanya. Allah memberi hidayah seorang laki-laki melalui tangannya jauh lebih mulia daripada segala kenikmatan yang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar