(Pertemuan Perdana) :
PENGANTAR UMUM ULUMUL QURAN [1]
Oleh: Med HATTA
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله الذي بنعمته تتم الصالحات، وبعد!
Ulumul Quran (علوم القرآن) “Ilmu-ilmu AlQuran”, tersusun dari dua suku kata bahasa Arab, yang saling menjelaskan satu sama lain dengan mempelajari salah satu bagiannya, yaitu: (علوم) “’Ulum” dan (القرآن) “AlQuran”. Adapun (علوم) “’Ulum” single (علم) “’Ilm” (ilmu), yaitu kata dasar dari bahasa Arab yang berarti memahami dan mengetahui. Dan ilmu kontra bodoh. (Lihat: Lisanul Arab).
Adapun definisi “’ulum” menurut terminologi; berbeda pendapat para pakar ilmu berdasarkan spesialisnya. Ulama syariat mempunyai pengertian khusus, pakar teologi juga mempunya pengertian lain, dan para filosof dan orang-orang bijak mempunyai pengertian ketiga. Dan tidak satupun dari pengertian mereka yang dimaksudkan di sini. Namun yang dimaksudkan adalah: “’ulum” menurut istilah pakar hipotesis, mereka mendefinisikannya sebagai kumpulan berbagai kasus dan dasar-dasar teori umum disusun menjadi satu kesatuan, seperti Ilmu tafsir, ilmu fiqih, ilmu kedokteran... Dan seterusnya, plural “’Ulum”. Maka “’ulumul ‘Arabiyah”: adalah ilmu-ilmu yang berhubungan dengan bahasa Arab, seperti nahwu, sharaf, ma’ani, bayan, badi’, syi’ir, khithabah, dan lain sebagainya. Inilah definisi yang berhubungan dengan kalimat (علوم) “’Ulum”.
Sedangkan kalimat (القرآن) “AlQuran”, ahli bahasa berbeda pendapat dalam mendefinisikannya, sebagian mengatakan: Bahwa kalimat (القرآن) “AlQuran” berdiri sendiri, yang lainnya berpendapat ia berasal dari suku kata tertentu. Dan yang mengatakan diambil dari suku kata tertentu juga masih berbeda pendapat, ada mengatakan berasal dari kata (قرأ) “qara-a” (membaca), dan yang lainnya mengatakan dari kata (قرن) “qarana”, dan masih ada pendapat lain yang tidak perlu dijelaskan di sini.
Adapun pendapat yang lebih banyak diterima dan paling kuat tentang definisi “AlQuran” menurut bahasa, yang mengatakan berasal dari suku kata (قرأ) “qara-a” – (يقرأ) “yaqra-u” – (قراءة) “qiraa-atan” – (وقرآنا) “wa-quranan”, adalah kata dasar dari ucapan (قرأت) ) “qaraatu” (saya membaca), setimbang (الغفران) “al-ghufran” (ampunan) dari kata (غفر الله لك) “Ghafarallahu laka” (Allah mengampunimu); dan (الفرقان) “al-Furqaan” (pemisah) dari kata (فرق الله بين الحق والباطل) “farraqallahu bainal haqqi wal bathili” (Allah telah memisahkan antara kebenaran dan kebatilan).
Sedangkan definisi AlQuran menurut terminologi yaitu: Kalam Allah, yang diturunkan kepada rasul-Nya nabi Muhammad SAW, menjadi ibadah dengan membacanya.
Pengantar Umum Ulumul Quran:
A. Definisi Ulumul Quran
B. Wawasan Ulumul Quran
C. Manfaat Mengetahui Ulumul Quran
D. Tokoh-tokoh Ulumul Quran Sepanjang Masa dan Karya-karyanya
E. Referensi Yang Terbaik di Bidang Ulumul Quran
F. Materi-Materi Pembahasan Ulumul Qur’an
G. Daftar Referensi.
Demikian, pengantar umum Mata Kuliah Ulumul Quran untuk mahasiswa semester II (2011/ 2012), Fakultas Syari’ah Prodi Fiqh dan Ushul Fiqh, Institute of Ma’had Aly Sa’iidusshiddiqiyah, Kedoya – Jakarta Barat. Sebagai pertemuan perdana pada mata kuliah ini, penulis hanya ingin menyajikan – terlebih dahulu - materi pengenalan dasar tentang ulumul Quran, dan memberikan batasan materi-materi yang akan menjadi pembahasan utama sepanjang semester ini (Lihat: Materi-Materi Pembahasan Ulumul Quran).
A. Definisi Ulumul Quran :
Ulumul Quran dapat didefinisikan kepada dua kategori, pertama: definisi bahasa, tersusun dari dua kalimat (علوم) “’Ulum” dan (القرآن) “AlQuran”, yaitu ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan AlQuran Alkarim, baik itu mengkaji AlQuran dari segi materi, hukum-hukum, dan kalimat-kalimatnya; atau AlQuran itu mengekspos dalil-dalil dan hukum-hukumya. Maka definisi ulumul Quran dari segi bahasa mencakup semua ilmu yang mengkaji AlQuran, atau diambil dari AlQuran; seperti ilmu tafsir, ilmu tajwid, ilmu nasikh wal-mansukh, ilmu fiqh Islam, ilmu tauhid, ilmu faraidh, ilmu tata bahasa, dan lain-lain.
Kedua: Definisi menurut terminologi sebagai suatu ilmu independen; didefinisikan ulumul Quran sebagai suatu ilmu yang independen, kareana: Ilmu ini mencakup kajian-kajian umum dan sangat penting, berhubungan dengan AlQuran dari segala sisi, yang dapat dikategorika setiap pembahasannya sebagai sebuah ilmu yang istimewa. Pengertian ini – menurut penulis – merupakan definisi yang paling pantas bagi ulumul Quran dari berbagai definisi lain yang disebutkan oleh orang yang mendefinisikan ilmu ini.
Sebagian ulama mendefinisikan ulumul Quran, sebagai: Ilmu-ilmu yang mengkaji AlQuran AlKarim, dari segi: mengetahui apa yang turun dari AlQuran sebelum dan sesudah hijrah; mengetahui sebab-sebab turunnya sebahagian ayat-ayat AlQuran; mengetahui pengumpulan, penyusunan, jumlah ayat-ayat, surah-surah, muhkam dan mutasyabih, nasikh dan mansukh, kemukjizatan, perumpamaan-perumpamaan, sumpah-sumpah, dialog-dialog, kisah-kisah AlQuran, dan tafsirnya... Dan lain sebagainya yang berhubungan dengan studi AlQuran AlKarim.
Mungkin salah satu rahasia kenapa disebut “ulum AlQuran” bukan ilmu al-Qur’an, karena memiliki berbagai macam pembahasan-pembahasan, dan setiap bahasan dari pembahasan-pembahasan tersebut termasuk suatu ilmu yang indefenden. Seperti contoh pembahasan “i’jaz AlQuran” disebutkan sebagai ilmu berdiri sendiri, dan telah banyak kajian yang diterbitkan khusus spesialisasi ilmu tersebut; pembahasan “Makki dan Madani” dari AlQuran termasuk ilmu indefenden; dan pembahasan “Muhkam dan Mutasyabih” dari AlQuran termasuk ilmu independen... Maka ketika ilmu-ilmu yang ditulis oleh para pakar untuk mengkaji AlQuran, dengan berbagai macam spesialisasi, ilmu-ilmu tersebut dinamakan “ilmu-ilmu AlQuran”, dan bukan ilmu AlQuran...
B. Wawasan Ulumul Quran:
Adapun wawasan dan pembahasan utama ulumul Quran adalah AlQuran itu sendiri, dari berbagai spesialisasi ilmu yang telah disebutkan di atas yang berhubungan dengan ayat-ayat, surah-surah AlQuran, dan asbab nuzul, serta Makki dan Madaninya.
C. Manfaat Mengetahui Ulumul Quran:
1) Akan memberikan kepada kita image yang utuh tentang AlQuran AlKarim, dari segi turun, tafsir, pengumpulan, dan penulisan AlQuran. Dan ketika image ini telah masuk ke dalam benak kita, maka semakin bertambah ke sucian AlQuran dalam jiwa kita, dan bertambah pula pengetahuan kita dengan petunjuk AlQuran, dengan adab, hukum-hukum, dan syariat-syariatnya.2) Dengan mengetahui ulumul Quran akan membuat kita mampu untuk mengconter terhadap tuduhan-tuduhan sesat yang dilancarkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, bodoh, dan dengki terhadap AlQuran AlKarim. Dan sebagaimana juga dapat memberikan kita informasi tentang syarat-syarat apa saja yang harus dipenuhi bagi seorang ahli tafsir AlQuran, dan berhak berbicara tentang perintah dan larangan-larangannya.3) Dan pengetahuan ini juga akan memberikan kita informasi penting betapa kerja keras yang telah diupayahkan oleh ulama-ulama besar terdahulu dalam mengkaji AlQuran; sebagian di antara mereka telah menulis tentang tafsir AlQuran, nasikh dan mansukhnya, i’jazul Quran, dan lain sebagainya dari kajian-kajian khusus yang diperuntukkan demi kecintaan terhadap AlQuran.
D. Tokoh-tokoh Ulumul Quran Sepanjag Masa dan Karya-karyanya:
Para sahabat di era nabi SAW tidak membutuhkan buku-buku khusus tentang ulumul Quran, karena rata-rata mereka telah mengetahuinya, kalaupun ada sesuatu yang terselubung atas mereka dari AlQuran, mereka dapat menanyakannya langsung kepada nabi SAW. Namun, ketika datang periode berikutnya, ulama-ulama telah memulai menulis dan menyusun ilmu-ilmu dari berbagai spesialisasi, di anatara mereka ada pemerhati AlQuran dan menulis ilmu-ilmu yang berhubungan dengan AlQuran. Mereka-mereka yang menonjol pada periode mereka, sebagai berikut:
a) Abad Pertama Hijriah: (Mereka yang menulis tentang tafsir AlQuran):
1. Yazid bin Harun as-Sulami (w. 117 H.)2. Syu’bah bin al-Hajjaj (w. 160 H.)3. Waqi’ bin al-Jarrah (w. 197 H.)
b) Abad Kedua Hijriah:
1. Ali bin al-Madani, maha guru imam al-Bukhari, wafat tahun 234 H, dia telah menulis buku tentang: “Asbab Nuzul Ba’du Ayaat AlQuran AlKarim”.2. Abu ‘Ubaid al-Qasim bin Sallam, wafat tahun 224 H, dia menulis tentang: “An-Nasikh wal-Mansukh”.3. Imam Ibnu Qutaibah, wafat tahun 276 H, dia menulis dalam bidang qiraat:
c) Abad Ketiga Hijriah:
1. Muhammad bin Khalaf bin al-Marzeba, wafat tahun 309 H, dia telah menulis buku yang padat tentang ulumul Quran.2. Muhammad bin Jarir at-Thabari, tokoh besar tafsir, buku tafsirnya yang terkenal: “Jami’ al-Bayan fi Tafsir AlQuran”.3. Abu Bakar Muhammad bin al-Qasim al-Anbari, wafat tahun 328 H, menulis kitab tentang ulumul Quran.4. Abu Bakar as-Sajastani, wafat tahun 330 H, menulis kitab: “Gharibul Quran”.
d) Abad Keempat Hijriah dan tahun setelahnya:
1. Abu Bakar al-Baqillani (w. 403 H), menulis buku “I’jazul Quran”.2. Ali bin Ibrahim Sa’id bi al-Hufi (w. 430 H), menulis buku tentang “I’rab AlQuran”.3. Al-‘Izzu bin Abdessalam yang bergelar dengan Sultan para ulama (w. 660 H), menulis buku berjudul: “Majazul Quran”.4. Imam Ibn al-Qayyim al-Juzi (w. 751 H), menulis Kitab: “Aqsamul Quran”.
e) Generasi-Generasi Jenius Selanjutnya :
1. Imam Badruddin az-Zarkasyi (w. 794 H), menulis buku yang terkenal: “Al-Burhan fi Ulumil Quran”, telah dicetak setebal 4 jilid, namun Imam az-Zarkasyi meninggalkan banyak pembahasan ulumul Quran.2. Imam Jalaluddin as-Suyuthi (w. 911 H), bukunya: “Al-Itqan fi Ulumil Quran”, buku ini disebut-sebut sebagai karya terbesar di bidang ini, mencakup di dalamnya kebanyakan apa yang telah ditulis ulama-ulama sebelumnya, dan karya ini telah menjadi referensi penting di bidang ulumul Quran, hanya saja diklaim memasukkan sebagian dalam bukunya pendapat-pendapat yang lemah.
f) Penulis-Penulis di Era Modern:
1. Musthafa Shadiq ar-Rafi’i: “I’jazul Quran”, adalah karya terbaru dibidangnya.2. Muhammad Musthafa al-Maraghi, kitabnya: “Tarjamah Ma’anil Quran”.3. Muhammad Ali Salamah: “Manhajul Furqan fi Ulumil Quran”.4. Abdelwahab Abdelmajid Ghizlan: “Al-Bayan fi Mabahitsi min Ulumil Quran”.5. Manna’ al-Qattan: “Mabahits fi Ulumil Quran”.6. Muhammad Ali ash-Shabuni: “At-Tibyan fi Ulumil Quran”
E. Referensi Yang Terbaik di Bidang Ulumul Quran:
Adapun karya yang terpopuler di bidang ulumul Quran – menurut penulis – adalah: “Manahil al-‘Irfan fi Ulimil Quran”, karya ulama besar: Muhammad Abdel’adzim az-Zarqani, dia adalah tokoh Islam modern yang menulis tentang ulumul Quran. Karya besar dan referensi terbaik ini disebut paling banyak menyita perhatian para pemerhati dibidang ulumul Quran karena terkenal metedologinya yang bagus, susunan dan penyajiannya yang sistematis, serta muda dicernah oleh pembacanya. Dan kitab yang paling banyak menconter tuduhan-tuduhan yang tidak bertanggung jawab dari orang yang dengki sakit hati terhadap AlQuran.
Kitab karya imam besar ini terkenal padat mencakup puluhan pembahasan penting yang berhubungan dengan kajian-kajian AlQuran, dan ilmu-ilmu yang berhubungan dengan ulumul Quran dengan metedologi penulisan yang menakjubkan, bermanfaat besar bagi pemerhati dan pemula mempelajari ulumul Quran.
F. Materi-Materi Pembahasan Ulumul Quran:
Para pakar ulumul Quran telah membagi materi-materi kajian utama ulumul Quran kepada cabang ilmu atau pembahasan yang sangat banyak dan cukup berfariasi sehingga tidak bisa merekapnya di sini, karena luasnya pembahasan ini dan keterbatasan waktu yang tersedia. (Lihat: Kitab-kitab Ulumul Quran). Adapun kita di semester ini, akan membatasi kajian pada materi-materi yang dipilih, sebagai berikut:
1. Pengantar Umum Ulumul Quran
2. Turunnya AlQuran & Pengumpulannya dalam satu Mashhaf
3. Asbabun Nuzul
4. Munasabat AlQurania
5. Makki dan Madani
6. Al-Muhkam wal-Mutasyabih.
7. Bacaan-bacaan AlQuran
8. Mukjizat AlQuran
9. Tafsir AlQuran
10. Membuat Makalah Tengah/ akhir Semester: (1-Mukjizat ilmiah dalam AlQur’an, 2-Perbedaan Tafsir dan Ta’wil, 3-Hukum menterjemah AlQuran, 4-Tokoh-Tokoh Tafsir AlQuran di Indonesia dan Kitab Tafsirnya (Tuliskan satu tokoh tafsir Indonesia yang anda kenal, riwayat hidupnya, ketokohannya dibidang ilmu tafsir, kitab tafsirnya yang populer, metedologi penulisan kitab tafsirnya dan keutamaan kitab tafsirnya).
G. Daftar Referensi:
- Manahilil ‘Irfan fi Ulumil Quran, Muhammad Abdel’adzim az-Zarqani
- Al-Itqan fi Ulumil Quran, As-Suyuthi
- Al-Burhan fi Ulumil Quran, Az-Zarkasyi
- Al-Madkhal li Dirasatil Quranil Karim, Muhammad Muhammad Abu Syaibah
- At-Tafsir wal-Mufassirun, Ad-Dzahabi
- Dirasaat fi Ulumil Quran, Dr. Fahad ar-Rumi
- Mabahits fi Ulumil Quran, Manna’ al-Qattan
- Mabahits fi Ulumil Quran, Shubhi Shalih
#Cempaka putih, 11 Januari 2012 | Med Hatta
<<<===[BERSAMBUNG]===>>>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar