*Serial: 99 Inspirasi Dahsyat dari Perumpamaan-Live AlQuran (40) :
Bahtera Laksana Sebuah Gunung
By: Med Hatta
"Gunung-gunung sebagai salah satu makhluk super raksasa yang telah diciptakan Allah SWT, dengan penampilannya yang kokoh dan kuat seakan-akan tidak bisa digerakkan itu, tetapi justru Allah menyamakannya dengan bahtera yang berlayar dalam gelombang. Apa hubungan keduanya dan dari manakah sisi persamaannya...?!"
Allah berfirman:
وَهِيَ تَجْرِي بِهِمْ فِي مَوْجٍ كَالْجِبَالِ وَنَادَى نُوحٌ ابْنَهُ وَكَانَ فِي مَعْزِلٍ يَا بُنَيَّ ارْكَبْ مَعَنَا وَلا تَكُنْ مَعَ الْكَافِرِينَ (٤٢)
Terjemah Arti: "dan bahtera itu berlayar membawa mereka dalam gelombang laksana gunung. dan Nuh memanggil anaknya, sedang anak itu berada di tempat yang jauh terpencil: "Hai anakku, naiklah (ke kapal) bersama Kami dan janganlah kamu berada bersama orang-orang yang kafir." (QS. Hud: 42).
وَلَهُ الْجَوَارِ الْمُنْشَآتُ فِي الْبَحْرِ كَالأعْلامِ (٢٤)
Terjemah Arti: "dan kepunyaanNya lah bahtera-bahtera yang Tinggi layarnya di lautan laksana gunung-gunung." (QS. Ar-Rahman: 24).
Gunung Dalam Alquran :
Kalimat gunung disebutkan secara langsung di dalam Alquran sebanyak 39 kali, adapun penyebutannya secara tidak langsung lebih dari pada jumlah itu, dan semua penyebutan gunung tersebut umumnya menunjukkan keagungan ciptaan gunung itu sendiri, dan urgensinya menopang stabilitas peredaran bumi di jagat raya sebagai pasak yang kokoh, serta ketergantungan makhluk-makhluk penghuni bumi termasuk manusia di dalamnya.
Gunung yang dipancangkan Allah SWT di atas permukaan bumi pada awal penciptaan bumi, mempunyai peranan besar dalam menopang dan memperkokoh kekuatan bumi. Agar planet kecil ini terus beredar dengan sestabil mungkin, tidak miring, tidak keluar dari garis edarannya di pusat tata surya dan tidak bergoyang secara liar sehingga membahayakan bagi bumi itu sendiri dan menghancurkan segala kehidupan di atas permukaannya.
Di antara ayat-ayat Alquran yang menyebutkan gunung dan sekaligus menegaskan keaguangan dan fungsi-fungsi utama gunung tersebut. Allah berfirman:
وَهُوَ الَّذِي مَدَّ الأرْضَ وَجَعَلَ فِيهَا رَوَاسِيَ وَأَنْهَارًا وَمِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ جَعَلَ فِيهَا زَوْجَيْنِ اثْنَيْنِ يُغْشِي اللَّيْلَ النَّهَارَ إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ (٣)
Terjemah Arti: "dan Dia-lah Tuhan yang membentangkan bumi dan menjadikan gunung-gunung dan sungai-sungai padanya. dan menjadikan padanya semua buah-buahan berpasang-pasangan, Allah menutupkan malam kepada siang. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan." (QS. Ar-Ra'd: 3).
وَاللَّهُ جَعَلَ لَكُمْ مِمَّا خَلَقَ ظِلالا وَجَعَلَ لَكُمْ مِنَ الْجِبَالِ أَكْنَانًا وَجَعَلَ لَكُمْ سَرَابِيلَ تَقِيكُمُ الْحَرَّ وَسَرَابِيلَ تَقِيكُمْ بَأْسَكُمْ كَذَلِكَ يُتِمُّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تُسْلِمُونَ (٨١)
Terjemah Arti: "dan Allah menjadikan bagimu tempat bernaung dari apa yang telah Dia ciptakan, dan Dia jadikan bagimu tempat-tempat tinggal di gunung-gunung, dan Dia jadikan bagimu pakaian yang memeliharamu dari panas dan pakaian (baju besi) yang memelihara kamu dalam peperangan. Demikianlah Allah menyempurnakan nikmat-Nya atasmu agar kamu berserah diri (kepada-Nya)." (QS. An-Nahl: 81)
أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ يَسْجُدُ لَهُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَمَنْ فِي الأرْضِ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ وَالنُّجُومُ وَالْجِبَالُ وَالشَّجَرُ وَالدَّوَابُّ وَكَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ وَكَثِيرٌ حَقَّ عَلَيْهِ الْعَذَابُ وَمَنْ يُهِنِ اللَّهُ فَمَا لَهُ مِنْ مُكْرِمٍ إِنَّ اللَّهَ يَفْعَلُ مَا يَشَاءُ (١٨)
Terjemah Arti: "Apakah kamu tiada mengetahui, bahwa kepada Allah bersujud apa yang ada di langit, di bumi, matahari, bulan, bintang, gunung, pohon-pohonan, binatang-binatang yang melata dan sebagian besar daripada manusia? dan banyak di antara manusia yang telah ditetapkan azab atasnya, dan barangsiapa yang dihinakan Allah maka tidak seorangpun yang memuliakannya. Sesungguhnya Allah berbuat apa yang Dia kehendaki." (QS. Al-Hajj: 18)
أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ يُزْجِي سَحَابًا ثُمَّ يُؤَلِّفُ بَيْنَهُ ثُمَّ يَجْعَلُهُ رُكَامًا فَتَرَى الْوَدْقَ يَخْرُجُ مِنْ خِلالِهِ وَيُنَزِّلُ مِنَ السَّمَاءِ مِنْ جِبَالٍ فِيهَا مِنْ بَرَدٍ فَيُصِيبُ بِهِ مَنْ يَشَاءُ وَيَصْرِفُهُ عَنْ مَنْ يَشَاءُ يَكَادُ سَنَا بَرْقِهِ يَذْهَبُ بِالأبْصَارِ (٤٣)
Terjemah Arti: "tidaklah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian)nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih, maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan." (QS. An-Nur: 43)
وَتَرَى الْجِبَالَ تَحْسَبُهَا جَامِدَةً وَهِيَ تَمُرُّ مَرَّ السَّحَابِ صُنْعَ اللَّهِ الَّذِي أَتْقَنَ كُلَّ شَيْءٍ إِنَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَفْعَلُونَ (٨٨)
Terjemah Arti: "dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu, sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. An-Naml: 88)
أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ أَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجْنَا بِهِ ثَمَرَاتٍ مُخْتَلِفًا أَلْوَانُهَا وَمِنَ الْجِبَالِ جُدَدٌ بِيضٌ وَحُمْرٌ مُخْتَلِفٌ أَلْوَانُهَا وَغَرَابِيبُ سُودٌ (٢٧)
Terjemah Arti: "tidakkah kamu melihat bahwasanya Allah menurunkan hujan dari langit lalu Kami hasilkan dengan hujan itu buah-buahan yang beraneka macam jenisnya, dan di antara gunung-gunung itu ada garis-garis putih dan merah yang beraneka macam warnanya dan ada (pula) yang hitam pekat." (QS. Fathir: 27).
وَالْجِبَالَ أَوْتَادًا (٧)
Terjemah Arti: "dan gunung-gunung sebagai pasak?" (QS. An-Naba: 7).
وَالْجِبَالَ أَرْسَاهَا (٣٢)
Terjemah Arti: "dan gunung-gunung dipancangkan-Nya dengan teguh" (QS. An-Nazi'at: 32)
وَإِلَى الْجِبَالِ كَيْفَ نُصِبَتْ (١٩)
Terjemah Arti: "dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan?" (QS. Al-Ghasyiyah: 19);
Sebagaimana ada beberapa ayat AlQuran yang menjelaskan bahwa tanpa adanya proses peletakan gunung di atas permukaan bumi pada awal-awal penciptaannya, maka ia akan hancur sebelum siap huni, bahkan lebih jauh dari itu Alquran telah menegaskan – semenjak lebih dari 14 abad lalu – bahwa akhir dari pada pejalanan bumi (hancur) pada hari kiamat kelak, akan ditandai dengan revolusi gunung besar-besaran. Seperti AlQuran menjelaskan: "dan diangkatlah bumi dan gunung-gunung, lalu dibenturkan keduanya sekali benturan; maka pada hari itu terjadilah kiamat" (QS. Al-Haaqah: 14-15).
Pada tempat lain Alquran menceritakan: "dan mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang gunung-gunung, maka katakanlah, "Tuhanku akan menghancurkannya (pada hari kiamat) sehancur-hancurnya; kemudian Dia akan menjadikan (bekas gunung-gunung) itu rata sama sekali" (QS. Thaha: 105-106); Dan ayat-ayat lain tentang keadaan-keadaan gunung pada hari kiamat nanti. Insya Allah, penulis masih akan kembali ke tema revolusi gunung ini pada saatnya di buku ini.
Bahtera Laksana Sebuah Gunung :
Gunung-gunung sebagai salah satu makhluk super raksasa yang telah diciptakan Allah SWT, dengan penampilannya yang kokoh dan kuat seakan-akan tidak bisa digerakkan itu, tetapi justru Allah menyamakannya dengan bahtera yang berlayar dalam gelombang. Apa hubungan keduanya dan dari manakah sisi persamaannya?
Setelah menjelaskan sepintas tentang gunung dan kedahsyatan penciptaannya oleh sang maha pencipta Allah SWT, maka mari - sekarang - kita melihat satu maha karya manusia yang disebut bahtera sebagai media conversi. Karena untuk mengetahui kedahsyatan sesuatu harus mengeyahui - terlebih dahulu - padanannya, dan bahtera adalah perbandingan yang 'sepadan' untuk gunung, setidaknya itu yang dipadankan oleh Alquran pada kajian ini. Sedahsyat bagaimanakah penampilan bahtera yang mengarungi gelombang samudera itu?
Allah berfirman:
وَهِيَ تَجْرِي بِهِمْ فِي مَوْجٍ كَالْجِبَالِ
Terjemah Arti: "dan bahtera itu berlayar membawa mereka dalam gelombang laksana gunung ,,," (QS. Hud: 42).
وَلَهُ الْجَوَارِ الْمُنْشَآتُ فِي الْبَحْرِ كَالأعْلامِ (٢٤)
Terjemah Arti: "dan kepunyaanNya lah bahtera-bahtera yang Tinggi layarnya di lautan laksana gunung-gunung." (QS. Ar-Rahman: 24)
Dua ayat kajian ini khusus menginformasikan tentang perahu pertama yang pernah di miliki oleh umat manusia sekitar 6000 tahun lalu, yang diciptakan oleh nabi Nuh as atas bimbingan langsung dari Allah SWT. Bahtera raksasa pertama dunia ini diceritakan pada ayat lain di dalam Alquran sebagai bahtera yang telah berjasa menyelamatkan bukan saja umat manusia tetapi juga semua specis binatang dan burung-burung dari kepunahan mutlak pada peristiwa bah (banjir) besar yang menenggelamkan seluruh permukaan bumi pada masa nabi Nuh as.
Dua ayat kajian ini khusus menginformasikan tentang perahu pertama yang pernah di miliki oleh umat manusia sekitar 6000 tahun lalu, yang diciptakan oleh nabi Nuh as atas bimbingan langsung dari Allah SWT. Bahtera raksasa pertama dunia ini diceritakan pada ayat lain di dalam Alquran sebagai bahtera yang telah berjasa menyelamatkan bukan saja umat manusia tetapi juga semua specis binatang dan burung-burung dari kepunahan mutlak pada peristiwa bah (banjir) besar yang menenggelamkan seluruh permukaan bumi pada masa nabi Nuh as.
AlQuran Tentang Bahtera :
Tidak ada informasi lebih rinci tentang proses pembuatan bahtera pertama dunia yang diceritakan oleh Allah SWT pada dua ayat kajian di atas, kecuali bahwa ia berlayar dalam gelombang laksana gunung dan mempunyai layar-layar yang tinggi. Tetapi pembaca pasti akan terkagum-kagum setelah mengetahui hakikat bahtera yang disebutkan pada ayat-ayat lain di dalam Alquran. Istilah-istilah lain tentang bahtera dalam Alquran dikenal sebagai: (as-safinatu, al-alwaahu, al-fulku (falouka – bahasa Maroko), al-jaariyatu, dan al-jawaaru):
Sekarang mari kita simak secara seksama ayat-ayat bahtera di dalam Alquran. Allah berfirman:
- Terjemah Arti: "dan bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia…" (QS. Al-Baqarah: 164);
- Terjemah Arti: "Maka mereka mendustakan Nuh, kemudian kami selamatkan dia dan pengikut-pengikunya di dalam bahtera, dan Kami tenggelamkan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami…" (QS. Al-A'raf: 64);
- Terjemah Arti: "Dia-lah Tuhan yang menjadikan kamu dapat berjalan di daratan, dan (berlayar) di lautan. Sehingga apabila kamu berada di dalam bahtera, dan meluncurlah bahtera itu membawa orang-orang yang ada di dalamnya dengan tiupan angin yang baik…" (QS. Yunus: 22);
- Terjemah Arti: "Lalu mereka mendustakan Nuh, maka Kami selamatkan dia dan orang-orang yang bersamanya di dalam bahtera, dan Kami jadikan mereka pemegang kekuasaan dan Kami tenggelamkan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang diberi peringatan itu" (QS. Yunus: 72);
- Terjemah Arti: "Dan Buatlah bahtera itu dengan pengawasan dan petunjuk wahyu Kami, dan janganlah kamu keluhkan dengan Aku tentang orang-orang yang aniayah itu, sesungguhnya mereka itu akan ditenggelamkan. Dan mulailah Nuh membuat bahtera, dan setiap kali rombongan kaumnya berjalan melewati Nuh, mereka mengejeknya. Berkatalah Nuh: Jika kamu mengejek kami, maka kami (pun) mengejekmu sebagaimana kalian mengejek (kami)" (QS: 011: 37-38);
- Terjemah Arti: "Dan bahtera itu berlayar membawa mereka dalam gelombang laksan gunung…" (QS. Hud: 42);
- Terjemah Arti: "Dan Dia telah menundukkan bahtera bagimu supaya berlayar di lautan dengan kehendak-NYA..." (QS. Ibrahim: 32);
- Terjemah Arti: "Dan Dia-lah yang menundukkan lautan (untukmu) agar kamu dapat memakan daripadanya daging yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai; dan kamu melihat bahtera berlayar padanya" (QS. An-Nahl: 14);
- Terjemah Arti: "Tuhanmu adalah yang menjalankan kapal-kapal di lautan untukmu…" (QS. Al-Isra: 66);
- Terjemah Arti: "Maka berjalanlah keduanya hingga ketika menumpangi perahu lalu khaider melobanginya. Musa protes mengatakan: Mengapa kamu melobangi perahu ini untuk menenggelamkan penumpangnya, kamu pasti telah melakukan kesalahan yang fatal" (QS. Al-Kahfi: 71);
- Terjemah Arti: "Apakah kamu tiada melihat bahwasanya Allah menundukkan bagimu apa yang ada di bumi dan bahtera yang berlayar di lautan dengan perintah-NYA…?" (QS. Al-Hajj: 65);
- Terjemah Arti: "Lalu Kami wahyukan kepada Nuh: Buatlah bahtera dibawah pengawasan dan petunjuk Kami, maka apabila telah datang perintah Kami dan tannur telah memancarkan air, maka masukanlah ke dalam bahtera itu sepasang dari tiap-tiap (jenis), dan (juga) keluargamu, kecuali orang yang telah lebih dahulu divonis (akan ditimpa azab) di antara mereka. Dan janganlah kamu keluhkan dengan Aku tentang orang-orang yang aniayah, karena sesungguhnya mereka itu akan ditenggelamkan" (QS. Al-Muminun: 27);
- Terjemah Arti: "Maka Kami selamatkan Nuh dan orang-orang yang bersamanya di dalam kapal yang penuh muatan. Kemudian sesudah itu Kami tenggelamkan orang-orang yang tinggal" (QS. As-Syu'ara: 119-120);
- Terjemah Arti: "Maka Kami selamatkan Nuh dan penumpang-penumpang bahtera itu dan Kami jadikan peristiwa itu pelajaran bagi semua umat manusia" (QS. Al-Ankabut: 15);
- Terjemah Arti: "Maka apabila mereka naik kapal mereka berdo’a kepada Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya, maka Tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai ke darat, tiba-tiba mereka (kembali) mempersekutukan (Allah)" (QS. Al-Ankabut: 65);
- Terjemah Arti: "Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nyaialah bahwa Dia mengirimkan angin sebagai pembawa berita gembira dan untuk merasakan kepadamu sebagian dari rahmat-Nyadan supaya kapal dapat berlayar dengan perintah-Nya..." (QS. Ar-Rum: 46);
- Terjemah Arti: "Tidakkah kamu memperhatikan bahwa sesungguhnya kapal itu berlayar di laut dengan ni’mat Allah…" (QS. Luqman: 31);
- Terjemah Arti: "Dan tiada sama (antara) dua laut; yang ini tawar, segar, sedap diminum dan yang lain asin lagi pahit. Dan dari masing-masing laut itu kamu dapat memakan daging yang segar dan kamu dapat mengeluarkan perhiasan yang dapat kamu memakainya, dan pada masing-masingnya kamu lihat kapal-kapal berlayar membelah laut supaya kamu dapat mencari karunia-NYA dan supaya kamu bersyukur" (QS. Fathir: 12);
- Terjemah Arti: "Dan suatu tanda (kebesaran Allah yang besar) bagi mereka adalah bahwa Kami angkut Keturunan mereka dalam bahtera yang penuh muatan…" (QS. Yasin: 41);
- Terjemah Arti: "Sesungguhnya Yunus adalah salah seorang rasul; (ingatlah) ketika ia lari, ke kapal yang penuh muatan…" (QS. As-Shaafat: 139-140);
- Terjemah Arti: "dan kamu dapat diangkut dengan mengendarai binatang-binatang itu dan dengan mengendarai bahtera" (QS. Ghafir: 80);
- Terjemah Arti: "Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah kapal-kapal (yang berlayar) di laut seperti gunung-gunung; Jika Dia menghendaki Dia akan menghentikan angin, maka jadilah kapal-kapal itu terhenti di permukaan laut. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan)-Nya bagi setiap orang yang banyak bersabar dan banyak bersyukur" (QS. As-Syura: 32-33);
- Terjemah Arti: "Dan Yang menciptakan semua yang berpasang-pasangan dan menjadikan untuk-mu kapal dan binatang ternak yang kamu tunggangi" (QS. Az-Zukhruf: 12);
- Terjemah Arti: "Allah-lah yang menundukkan lautan untuk-mu supaya kapal-kapal dapat berlayar padanya dengan seizin-Nya..." (QS. Al-Jatsiyah: 12);
- Terjemah Arti: "Dan Kami angkut Nuh ke atas (bahtera) yang terbuat dari papan dan paku. Yang berlayar dengan pemeliharaan Kami sebagai balasan bagi orang-orang yang diingkari (Nuh)" (QS. Al-Qamar: 13-14);
- Terjemah Arti: "Dan kepunyaan-NYA-lah bahtera-bahtera yang tinggi layarnya di lautan laksana gunung-gunung; Maka ni’mat Tuhan-mu yang manakah yang kamu dustakan?" (QS. Ar-Rahman: 24-25);
- Terjemah Arti: "Sesungguhnya Kami, Tatkala air telah naik (sampai ke gunung) Kami bawa (nenek moyang) kamu, ke dalam bahtera; agar Kami jadikan peristiwa itu peringatan bagi kamu agar dicamkan oleh telinga yang mau mendengar" (QS. Al-Haaqat: 11-12).
Dari ayat-ayat di atas dapat dipetik beberapa hikmah, sebagai berikut:
- Salah satu tanda-tanda kekuasaan Allah ialah bahtera berlayar di lautan dan Allah-lah yang menundukkan lautan untuk berjalan bahtera;
- Lautan itu sesuatu yang menakutkan bagi manusia;
- Tuhan-lah yang menjalankan bahtera;
- Allah-lah yang mengirimkan angin untuk berjalan bahtera;
- Bahtera di tundukkan bagi manusia sebagai alat transportasi;
- Bahtera berlayar dengan kehendak dan perintah Allah;
- Bahtera laksana gunung di ayun ombak di lautan;
- Allah-lah yang menyelamatkan dan menenggelamkan bahtera, serta Dia pula yang menyelamatkan dan membinasakan penumpang-penumpangnya;
- Bahtera dapat berjalan di dua laut (asin dan tawar), dan dipakai untuk mencari karunia Allah;
- Bahtera yang berlayar di lautan merupakan ni’mat dan karunia dari Allah;
- Bahtera pertama dibuat dengan Pengawasan dan petunjuk Allah;
- Bahtera pertama terbuat dari papan dan paku;
- Bahtera dilobongi dan tidak tenggelam atas izin Allah;
- Allah-lah yang menyelamatkan penumpang bahtera dari amukan laut.
Bahtera pertama dikenal sejarah manusia yaitu bahtera nabi Nuh as, yang - menurut Alquran - terbuat dari papan dan paku. Dan dikonstruksi atas perintah, pengawasan dan bimbingan langsung dari Allah SWT. Ukuran dan desain bahtera tersebut diwahyukan oleh Allah kepada nabi Nuh as; sebagaimana pada keterang ayat-ayat tentang bahtera di atas. Tidak ada informasi rinci yang memastikan skala besar bahtera Nuh itu, ayat kajian hanya menggambarkan sebagai laksan gunung yang terapung di atas gelombang besar. Kecuali setelah ditemukan bangkai bahtera Nuh tersebut di atas pegunungan di wilayah Kurdi, Selatan Turki sekitar 8 Km dari perbatasan Irak. Oleh tim arkeolog yang dipimpin oleh dua ilmuan berkebangsaan Amerika yaitu Ron Wyatt dan David Fasold tahun 1997 setelah melalui penelitian panjang dari semenjak tahun 1978. Maka benar firman Allah:
وَلَقَدْ تَرَكْنَاهَا آَيَةً فَهَلْ مِنْ مُدَّكِرٍ (15) [القمر].
Terjemah Arti: "Dan sesungguhnya, bahtera itu telah Kami jadikan (peninggalan) sebagai tanda (pelajaran), maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?" (QS. Al-Qamar: 15);Maka dari penemuan tim tersebut diketahui bahwa total panjang bahtera Nuh itu mencapai 550 Kaki, atau lebih besar dari semua kapal kayu yang pernah dikenal sejarah manusia, yaitu Kapal Amerika "Waymong" yang berukuran panjang 330 Kaki saja, merupakan kapal terbesar dunia abad ke-19. Dan kapasitas tampungnya diceritakan Alquran bahwa ia membawa keluarga dan pengikut-pengikut Nuh, serta sepasang dari tiap-tiap jenis hewan, burung dan binatang-binatang lainnya. Allah berfirman:
- Terjemah Arti: "maka apabila telah datang perintah Kami dan tannur telah memancarkan air, maka masukanlah ke dalam bahtera itu sepasang dari tiap-tiap (jenis), dan (juga) keluargamu, kecuali orang yang telah lebih dahulu divonis (akan ditimpa azab) di antara mereka" (QS. Al-Muminun: 27)
- Terjemah Arti: "Maka Kami selamatkan Nuh dan orang-orang yang bersamanya di dalam kapal yang penuh muatan. Kemudian sesudah itu Kami tenggelamkan orang-orang yang tinggal" (QS. As-Syu'ara: 119-120).
Baru saja penulis menceritakan tentang kedahsyatan bahtera Nuh yang mampu menerjang ombak dan badai serta menyelamatkan umat manusia dan seluruh species binatang dan burung-burung yang ada di atasnya dari kepunahan mutlak, berdasarkan riwayat-riwayat Alquran. Dan sebelumnya telah bercerita juga tentang kekokohan gunung sebagai pasak bumi dan tempat perlindungan bagi manusia dan makhluk-makhluk lain di sekitarnya, maka apakah persamaan yang paling spesifik di antara keduanya sehingga Allah secara khusus membandingkannya?
Tentu saja - secara sepintas - keduanya bukanlah dua hal yang dapat dibanding-bandingkan karena keduanya sangat berbeda, baik dari segi karakter maupun sifatnya. Kecuali bahwa keduanya mempunyai fungsi yang sama dalam perlindungan terhadap keselamatan manusia di muka bumi, gunung-gunung sebagai pasak bumi menjaga stabilitas pergerakan bola dunia sehingga tidak berputar liar, sehingga manusia dan segala makhluk hidup di atas permukaannya tenang dan selamat dari guncangan dahsyat bumi. Sedangkan bahtera, selain sebagai alat transportasi massal bagi penduduk bumi di atas samudera, ia juga merupakan penyelamat yang paling efektif di atas amukan gelombang samudera yang dahsyat.
Satu ayat Alquran dari surah: Huud yang paling tepat mendiskripsikan perbandingan kedua makhluk raksasa ini, yaitu firman Allah:
Satu ayat Alquran dari surah: Huud yang paling tepat mendiskripsikan perbandingan kedua makhluk raksasa ini, yaitu firman Allah:
وَهِيَ تَجْرِي بِهِمْ فِي مَوْجٍ كَالْجِبَالِ وَنَادَى نُوحٌ ابْنَهُ وَكَانَ فِي مَعْزِلٍ يَا بُنَيَّ ارْكَبْ مَعَنَا وَلَا تَكُنْ مَعَ الْكَافِرِينَ (42) قَالَ سَآَوِي إِلَى جَبَلٍ يَعْصِمُنِي مِنَ الْمَاءِ قَالَ لَا عَاصِمَ الْيَوْمَ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ إِلَّا مَنْ رَحِمَ وَحَالَ بَيْنَهُمَا الْمَوْجُ فَكَانَ مِنَ الْمُغْرَقِينَ (43)
Terjemah Arti: "Dan bahtera itu berlayar membawa mereka dalam gelombang laksana gunung, dan Nuh memanggil anaknya sedang anak itu berada di tempat yang jauh terpencil: "Hai anakku, naiklah (ke kapal) bersama kami dan janganlah kamu berada bersama orang-orang yang kafir; Anaknya menjawab: "Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat memeliharaku dari air bah!" Nuh berkata: "Tidak ada yang melindungi hari ini dari azab Allah selain Allah (saja) Yang Maha Penyayang". Dan gelombang menjadi penghalang antara keduanya; maka jadilah anak itu termasuk orang-orang yang ditenggelamkan" (QS. Hud: 42-43).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar