FENOMENA WARNA DALAM ALQURAN :

*Serie: Psikologi  Warna AlQuran (02) : 

Warna-Warna Tanda Kebesaran Allah : 

By: Med Hatta 

"Fenomena warna dalam AlQuran merupakan salah satu manifestasi dari ekspresi yang artistik, estetis, dan ornamen verbal yang dicirikan oleh gaya AlQuran yang mukjizat, di mana ia konsisten pada teks, dalam rangka menjalankan fungsi penting selain fungsi ekspresif yang dikandung dalam AlQuran. Khususnya memberi seseorang konotasi psikologis, yang memprovokasi perasaan dan emosi dan meransang pemikiran serta kontemplasi. Inilah yang menyita banyak menyibukkan para pemikir, penulis, dan seniman, maka mengilhami lahirnya karya-karya yang spektakuler di bidangnya." 

*Baca: Versi Seluler 

INSPIRASI NUANSA KEHIDUPAN DARI WARNA-WARNA FAVORIT DALAM ALQURAN :

*Serie: Inspirasi  Nuansa Kehidupan Dari  Warna-Warna Favorit Dalam AlQuran (01) : 

PENGANTAR : 

"Warna-Warni Kehidupan" 

Med Hatta 

"Tak syak, hidup ini terdiri dari warna-warna yang merepleksikan pandangan kita tentang kehidupan, baik kita melihatnya sebagai putih, hitam atau abu-abu, tergantung 'sense' masing-masing. Ada sebagian mungkin merasakan kenyamanan dan optimis dengan warna kuning, kemurnian dan ketenangan dengan warna biru, berbunga-bunga dan tersenyum dengan warna pink, bahagia dan puas dengan warna hijau. Dan, mungkin juga ada yang merasakan kemarahan dan kebencian dengan warna merah, dst. Para sainstis tertarik mempelajari warna, dan menjelaskan pengaruhnya terhadap manusia, mereka telah membuktikan melalui eksperimen ilmiah dan praktis, bahwa warna memiliki gelombang yang memengaruhi pikiran manusia, sebagaimana berdampak pada perilakunya. Sejalan dengan kemajuan sainstek, warna telah menjadi sebuah cabang ilmu yang independen, memiliki filosofi dan tren sendiri. Dan AlQuran pun sejak 14 abad lalu tak luput mengabadikan seni warna-warna ciptaan Allah nan indah ini."

*Baca: Versi Seluler 

ASLI BERHALA DAN MANUSIA ADALAH HAMBA YANG SAMA :

*Serial: 99 Inspirasi Dahsyat Pada Perumpamaan-Live AlQuran (70) :

Penghulu Berhala Wad Suwa', Yaghuts, Ya'uq dan Nasr 

By: Med Hatta

"AlQuran adalah satu-satunya kitab suci yang paling valid menceritakan peradaban masa lampau - yang jauh - dari manusia pertama, nabi Adam hingga nabi penutup akhir zaman, Rasulullah Muhammad SAW. Dan dari AlQuran-lah dikenal tokoh-tokoh berhala yang paling tua di dunia, yaitu: Wad Suwa', Yaghuts, Ya'uq dan Nasr. Para tokoh tafsir dan sejarahwan dunia meyakini bahwa tokoh-tokoh tersebut - awalnya - adalah hamba-hamba shaleh keturunan dekat dari nabi Adam setelah Habil, Qabil, Syits dan Idris; keturunan Habil musnah karena istrinya di bawa lari oleh saudara kandungnya Qabil setelah membunuhnya, dan keturunan Qabil pun, yang memilih jalan sesat, musnah (pula) karena diperangi sampai habis oleh pewaris dakwah nabi Adam, Syits dan Idris. Maka praktis manusia yang berkembang hingga hari ini adalah keturunan dari kedua tokoh disebut terakhir, melalui nabi Nuh. Lalu, siapakah sebenarnya Wad Suwa', Yaghuts, Ya'uq dan Nasr yang disebutkan AlQuran sebagai pigur penghulu berhala itu? Inilah inspirasi kajian kita - sekarang !"

*Baca: Versi Seluler 

PEDULI BAYI KORBAN PERCERAIAN ORANG TUA :

*Serial: 99 Inspirasi Dahsyat Pada Perumpamaan-Live AlQuran (69) :

Hak dan Kewajibab Serupa

By: Med Hatta

"Di antara keagungan AlQuran adalah peduli terhadap ibu-ibu yang menyusui anak-anaknya setelah proses perceraian. Perceraian menyebabkan perselisihan antara suami dan istri, dan Allah SWT memandang masalah ini - dengan pandang rahmat-Nya - Dia ingin menjaga hasil dari buah pernikahan sebelum terjadi perselisihan antara orang tua, dan tidak ingin bayi yang tak berdosa menjadi korban akibat perselisihan dan perceraian orang tuanya itu. Ayat kajian ini mengangkat masalah menyusui di antara ayat-ayat tentang perceraian; seperti kata pakar tafsir - bahwa ayat ini adalah rahmat dan kasih sayang Allah terhadap para bayi korban perceraian, karena ia bisa saja menjadi tersia-siakan akibat perceraian tersebut."

*Baca: Versi Seluler

MARYAM PEREMPUAN YANG LUAR BIASA :

*Serial: 99 Inspirasi Dahsyat dari Perumpamaan-Live AlQuran (83) : 

Perempuan Lebih Utama dari Laki-Laki ?

By: Med Hatta

"Empat perempuan fenomenal yang dijadikan Perumpamaan-Live AlQuran dalam surah At-Tahrim; dua diantaranya kafir (Waghilah istri Nuh as dan Wali'ah istri Luth as), dan dua lainya beriman (Asiah binti Muzahim istri Fir'aun dan Maryam ibunda Isa as). Tiga yang pertama sudah dikisahkan pada kajian sebelumnya, dan kajian sekarang - khusus - menceritakan kisah penghulu perempuan dunia, ibunda Isa Al-Masih; Sayyidatuna MARYAM yang suci (15 SM - 38 M), putri Imran dan Hanna, (keturunan dari) SULAIMAN as, bin DAUD as, (keturunan dari) Yahuda, bin YA'QUB as, bin ISHAQ as, bin IBRAHIM as."

*Baca: Versi Seluler 

PENCIPTAAN HEWAN ATAU BINATANG SAMA SEPERTI MANUSIA :

*Serial: Hidayah 99 Analogi Inspiratif AlQuran (91) : 

Dari Apakah Diciptakan Hewan, Binatang dan Burung ?

By: Med Hatta 

"Ayat kajian yang satu ini istimewa dan sekaligus "kontroversi", karena menyentuh (langsung) sentimen "kemanusiaan". Allah SWT - secara tegas - menyindir persamaan manusia dengan hewan sebagai satu umat serupa, karenanya para ulama dan praktisi sains modern - dahulu dan sekarang - mengkaji sisi persamaan itu; ada yang mengatakan bahwa kesamaan manusia dengan hewan adalah dari segi stratifikasi keumatan, artinya mereka sederajat sebagai umat yang sama-sama diciptakan oleh Allah, seperti yang disetir ayat kajian. Dan ada pula yang berpendapat bahwa keduanya sama-sama dari faktor penciptaan, alasannya bahwa semua makhluk yang disebutkan dalam AlQuran telah dijelaskan asal penciptaannya masing-masing; malaikat diciptakan dari cahaya, jin dari api dan manusia sendiri dari unsur tanah. Sedangkan hewan tidak disebutkan asal penciptaannya secara spesifik. Maka patron pendapat terakhir ini cenderung menyebut bahwa persamaan manusia dan hewan adalah sama-sama diciptakan dari unsur serupa yaitu "tanah". Karena itulah maka ayat perumpamaan AlQuran ini dipecah menjadi dua kajian terpisah; pertama, persamaan manusia dan hewan dari segi unsur penciptaan (kajian sekaran), dan kedua, kesamaannya dari segi stratifik, yaitu setelah ini (langsung)..."

*Baca: Versi Seluler