My Buku Kuning Center : PROSES PENCIPTAAN LANGIT DAN BUMI DALAM ENAM MASA:

DROP MENU

Sabtu, November 03, 2012

PROSES PENCIPTAAN LANGIT DAN BUMI DALAM ENAM MASA:

Serial Tafsir Alquran Berdasarkan Dokumen Lauhil Mahfudz (02)
(Menyambut Tahun Baru Hijriah 01 Muharram 1434 H/ Nop. 2012 M)

Enam Masa Penciptaan Langit, Bumi dan Segala Isinya
Oleh: Med HATTA

Pengantar : Alquran dan Teleskop SKA
Penulis telah mengamati dengan seksama apa yang telah dikemukakan oleh para pakar astronomi tentang fakta cosmos raya (universe), dan telah merenungkan pula apa yang telah diungkapkan Alquran – semenjak 15 abad lalu – tentang fenomena yang sama, maka penulis mendapatkan adanya kecocokan persepsi di antara keduanya, tanpa berusaha menselarasikan pengertian konteks Alquran pada apa yang tidak sesuai makna dan penafsiran.

Pengertian universe (alam semesta) sebagaimana yang didefinisikan oleh astronomi mencakup segala apa yang dapat kita lihat dari partikel yang terdekat hingga ke galaksi yang paling jauh, namun manusia tidak sanggup melihat lebih dari pada apa yang telah dicapai oleh teleskop digital yang ada sekarang. Berbeda dengan Alquran yang telah menggambarkan kepada kita dengan pasti dan detail, tidak ada kekurangan dan kekeliruan tentang alam semesta, yang jauh lebih luas dari pada apa yang telah dibayangkan oleh astronomi dunia. 

Alquran sangat akurat dalam mendefinisikan alam semesta,  ia tidak menyebutkan alam semesta tanpa memberi perincian atau definisi yang kongkrit, seperti menyebutkan langit, bintang, rasi bintang, bumi dan seterusnya dari sebutan-sebutan yang terperinci. Lain halnya dengan sains modern yang mendefinisikan alam semesta tidak cermat, karena kita tidak dapat menyimpulkan dari definisi yang disebutkannya, apakah yang dimaksud itu keseluruhan (yang nampak dan yang tidak nampak), jika demikian maka pengertian itu terlalu luas dan tidak terperinci, dan jika yang dimaksudkan definisi cosmos adalah galaksi-galaksi, bintang-bintang dan segala sesuatu yang dapat dilihat, lalu bagaimana dengan sesuatu yang tidak dapat dilihat? 

Oleh karena itu, Alquran telah mendefinisikan kepada kita segala fenomena yang ada di dalam alam semesta ini, misalnya bintang, bumi, matahari, bulan dan seterusnya, selain itu ada lagi sebutan langit. Orang yang mencermati ayat-ayat Alquran ia pasti dengan mudah dapat menyimpulkan bahwasanya langit dunia adalah yang terbentang mulai dari atmosfer (lapisan udara terdekat) yang meliputi bumi sampai kepada galaksi yang paling jauh dijangkau teleskop digital sekarang. 

Ini artinya bahwa cosmos yang dikaji oleh sains modern tidak lain adalah “langit dunia (langit pertama) plus bumi”, yaitu langit yang meliputi bumi dari berbagai sisinya yang terbentang luas sampai kepada galaksi yang paling jauh yang dapat di amati, karena Allah SWT menghiasi langit dunia (langit pertama), dan yang paling dekat ke kita dengan bintang-bintang dan galaksi-galaksi. (Insya Allah akan kita bahas nanti). 

Langit dunia atau langit pertama ini masih diliputi lagi oleh enam langit yang lain, tersusun bertingkat-tingkat satu sama lain, (kita akan bahas pada tema: “Tujuh Susun Langit”. Insya Allah). Jadi yang kita kenal selama ini sebagai universe (alam semesta) adalah langit pertama saja, adapun sisa langit yang tujuh susun itu belum dapat dideteksi oleh sains hingga kini. 

Penulis yakin bahwa ketujuh langit itu termasuk langit dunia yang belum semuanya terungkap, suatu saat nanti sejalan dengan perkembangan sains modern, pasti akan tersingkap semua satu persatu dari tujuh langit tersebut, karena langit-langit itu sejenis dengan langit kita, tersusun bersamanaya dan berada di sekitar langit kita. 

Namun karena langit-langit itu terlalu jauh dari langit kita, dan masih terbatasnya capaian sains sehingga belum terdeteksi hingga abad ke-21 kini. Menurut sumber yang ada bahwa pada tahun 2019 nanti, akan hadir di bumi ini sebuah teleskop radio terbesar di dunia bernama “Squar Kilometre Array (SKA)”. 
Kapasitasnya 50 kali lebih besar dari pada teleskop yang ada saat ini, yang diproyeksikan terdiri dari 3000 antena yang membentang pada zona sepanjang 5500 Km. Semua informasi yang diterima teleskop masa depan ini akan ditransfer dengan kecepatan 100 TB per-detik, selanjutnya akan diproses di sebuah “supercomputer” yang mampu bekerja dengan kecepatan 1 juta juta juta MB/ detik, atau 1 Exabyte. Mudah-mudahan dengan kehadiran proyek SKA ini nanti akan lebih mampu mengungkap fakta alam semesta semakin luas.  
Wallahua’lam! 


√ KAJIAN SELANJUTNYA: 
√ KAJIAN SEBELUMNYA: 

Tidak ada komentar:

歓迎 | Bienvenue | 환영 | Welcome | أهلا وسهلا | добро пожаловать | Bonvenon | 歡迎

{} Thanks For Visiting {}
{} شكرا للزيارة {}
{} Trims Tamu Budiman {}


MyBukuKuning Global Group


KLIK GAMBAR!
Super-Bee
Pop up my Cbox
Optimize for higher ranking FREE – DIY Meta Tags! Brought to you by ineedhits!
Website Traffic