Profesi Yang Menyenangkan Memasuki Masa Pensiun (Lansia) :
By: My Buku Kuning
BEBERAPA bulan lalu kita dikagetkan dengan penemuan jasad seorang pria usia 58 tahun di sebuah jalan di Jakarta Selatan. Pria tersebut diduga tewas akibat bunuh diri. Berdasarkan keterangan sejumlah saksi dari perusahaan tempat korban bekerja dan keluarganya, polisi menduga korban depresi karena belum siap untuk pensiun pada April tahun 2020...
Kasus tersebut mengingatkan bahwa orang lansia pun tak bebas dari ancaman depresi. Seorang Psikolog klinis mengatakan bahwa penyebab depresi sebelum pensiun tergantung dari karakteristik individu, lingkungan sosial, dan penghayatan masing-masing orang terhadap masa pensiun.
Memang tak ada faktor tunggal yang menyebabkan seseorang depresi, Ia adalah hal yang kompleks. Namun, ketika jelang pensiun, hal mungkin menyerupai depresi adalah "post power syndrome". Yaitu biasanya muncul pada orang yang sudah biasa bekerja, dan apalagi dia mempunyai posisi, di mana dia punya rutinitas, tim kerja, dan tiba-tiba jadi hilang karena pensiun,
Oleh karena itu, terutama yang sudah berusia di atas 50 tahun, saatnya mempersiapkan diri lebih mantap untuk memasuki usia pensiun tersebut agar terhindar dari depresi atau post power syndrome. Ada banyak cara mengisi masa pensiun seperti membuat kesibukan-kesibukan baru yang bermanfaat sesuai kecenderungan dan kreatifitas masing-masing.
Ada juga sebagian orang justru memanfaatkan masa pensiunnya untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT, dan mempergunakan waktunya yang banyak itu sebagai kesempatan untuk lebih intens bersama keluarga di rumah dengan membuat kegiatan-kegiatan rumahan. Tapi ada juga yang lebih kreatif seperti pengalaman H. Mabrur.
Alkisah! Ketika H. Mabrur memasuki hari-hari pertamanya tinggal di rumah, tidak masuk kantor lagi karena pensiun, semua isi rumahnya dibuat panik dan merasa tidak mood terutama istrinya ibu Hj. Mabrur,,, semua yang dilakukannya bahkan sampai urusan dapur pun selalu saja salah di mata H. Mabrur,,, pokoknya tiada urusan di rumah yang luput dari campur tangan dan mulut H. Mabrur,,, dan dia terkadang tiba-tiba berteriak pada hal-hal yang sepele saja...
Namun, lama-kelamaan H. Mabrur menyadari juga bahwa keseringannya tinggal di dalam rumah dan aturan-aturannya membuat orang-orang bosan dan terganggu olehnya, mulailah dia mengatur-atur jadwal kegiatan di luar rumah. Pada pagi hari dia pergi bersepeda bersama teman-teman seusianya dan sore dia pergi jalan-jalan menghirup udara segar dan terkadang pergi ke cafe atau ke mall...
Pada suatu hari di sebuah mall ibu kota - secara kebetulan - H. Mabrur bertemu dengan Kamila Taher (nama pinjaman), berusia 28 tahun yang tak lain adalah mantan sekretarisnya di kantor waktu masih aktif. Setelah berbasa-basi sebentar karena lama tak ketemu, Kamila menanyakan keadaan H. Mabrur, maka H. Mabrur pun mendapatkan kesempatan curhat-ria dan menceritakan semua apa yang dialaminya di rumah saja pasca pensiun ini... Karmila prihatin dan sempat mengusulkan beberapa kegiatan pembunuh kebosanan di rumah...
Lalu, H. Mabrur balik bertanya pada Kamila: Hmm, kamu sendiri apa kabarmu...? Kamila menjawab: aku sudah 4 bulan terakhir ini sudah "menjanda",,, suamiku meninggal karena virus Corona akhir Agustus lalu dan kami tidak mempunyai anak,,, keduanya tertegun sejenak,,,, kemudian - spontan saja - H. Mabrur langsung memeluk mantan bawahannya tersebut sebagai rasa simpati dan bela sungkawa...
Kamila pun membalas pelukan H. Mabrur sehingga pelukan keduanya semakin erat sekali seakan tak ingin lepas... Lama sekali saling berpelukan layaknya dua sejoli yang saling merindukan,,, dan tiba-tiba keduanya merasa ada sesuatu yang mereka butuhkan di antara keduanya yang lebih dahsyat, bukan sekedar teman biasa saja,,, dan mereka refleks melepaskan pelukan masing-masing seperti diberi aba-aba,,, tertegun (kembali) merunduk merasa malu pada diri sendiri-sendiri...
Lalu, H. Mabrur memulai (lagi) angkat bicara: Oya, kalau kamu tidak terburu-buru aku mau traktir kamu di Cafe Starbuck seberang sana, OK, plz !? Dan Kamila mengangguk saja tanda setuju... Setelah keduanya memesan minum pada seorang garcon di cafe,,, tanpa prolog panjang, H. Mabrur melamar Kamila untuk menikah hari itu juga,,, Kamila lalu terbatuk kecil seperti keselek air, mengatakan: kamu serius atau bercanda ini,,,! Dijawab H. Mabrur serius sekali,,, dan Kamila nampak bahagia sekali saat itu...!!!
Maka tanpa menghabiskan coklat pesanan mereka dan menitip beberapa lembar uang di atas meja,,, lalu keduanya pergi bergandengan tangan setengah berlari layaknya dua sejoli yang saling jatuh cinta,,, menuju ke rumah seorang imam yang dikenal H. Mabrur di samping sebuah Masjid,,, dan keduanya mengucap IJAB dan QABUL di depan Imam dan 2 orang saksi dari jamaah masjid, serta resmilah mereka menjadi suami-istri malam itu juga...
Pada malam yang indah itu H. Mabrur masuk ke rumah istri barunya dan memulai awal hari-hari pensiunnya yang penuh dengan kebahagiaan yang tak pernah dirasakan sebelumnya, yaitu hidup sebagai pengantin baru (yang kedua),,, wahai malam berhentilah bergerak,,, wahai fajar janganlah cepat terbit,,, panjang lah terus wahai malam yang terindah dalam hidup ini....
Pagi-pagi sekali di hari pertama pengantin baru itu, setelah mandi berdua dan sarapan yang paling berselera bagi H. Mabrur meskipun hanya nasi goreng dan caplok telur saja, Kamila seperti biasanya pergi ke tempat kerjanya dan H. Mabrur sendiri pamit hari itu untuk pulang ke rumah istri lamanya...
Ibu Hj. Mabrur (istri lama) agak heran melihat perubahan pada diri suaminya H. Mabrur, meski kelihatan agak capek tapi tersembur butir-butir kebahagiaan dari wajahnya yang lama tidak pernah Ibu Hj. Mabrur melihatnya (lagi), dan bertanya: Bapak tidur dimana semalam, kami semua menunggu lho,,,! Kata H. Mabrur: Bapak dapat perkerjaan baru, buk,,, ya, sekedar mengisi-ngisi waktu saja daripada di rumah terus..!!!
Kata Ibu Hj. Mabrur: Wow, memang hebat bapak ini, ibu juga sudah menduga pasti bapak itu masih bisa bekerja lagi soalnya bapak belum terlalu tua lho dan masih enerjik sekali seperti anak muda, dan aktifitas itu juga baik untuk bapak.. Oya, omong-omong, apa pekerjaan barunya, pak...!!! Kata H. Mabrur: Sebagai PENJAGA MALAM,,, Ibu Hj. Mabrur langsung menimpali, wah, bagus itu, pak,,, perkerjaan itu pasti bermanfaat bagi bapak dan tentu berkah pula bagi kami,,, pokoknya kata orang: bergerak itu berkah. Komentar Ibu Hj. Mabrur senang menghibur suaminya..!!!
Oya, pak! Diminum kopinya,,, ibu mau siapkan air hangat dulu biar bapak mandi dan istirahat dulu, soalnya pasti bapak capek sekali deh habis jaga malam,,, nanti menjelang dhuhur ibu bangunin shalat, makan siang dan siap-siap ke tempat kerja lagi, ya, pak... H. Mabrur mangguk-mangguk saja,,, senang sekali,,, sudah mendapatkan istri baru dan istri lama pun sudah berubah menjadi lebih baik kembali,,, ibarat melemparkan satu batu, dua burung yang terkena he he he...!!!
Demikianlah H. Mabrur menghabiskan hari-hari pensiunnya yang bahagia,,, siang di rumah istri lama dan malam hari "jaga malam" di rumah istri baru dan lebih sering lembur jaga malamnya terutama malam Minggu dan hari-hari libur kantor !
Pengalaman H. Mabrur di atas hanyalah contoh belaka, intinya bagi kita yang sudah berusia 50 tahun ke atas, yang tidak lama lagi pensiun agar selalu mempersiapkan diri lebih dini memasuki masa lansia tersebut.... Jangan mau kalah kreatif sama H. Mabrur.... ha ha ha !!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar