Pasanganmu Tidak Selamanya Istrimu !
By: Med Hatta
PASANGAN adalah orang penting lainnya dalam pernikahan, ikatan sipil, atau pernikahan hukum adat. Istilahnya netral gender, sedangkan pasangan laki-laki disebut suami dan pasangan perempuan disebut istri... Namun, tahukah kamu bahwa tidak melulu pasangan wanitamu adalah istrimu? Di dalam konteks Alquran membedakan status wanita pada tiga kondisi; wanitamu, istrimu, dan teman hidupmu :
Pertama: WANITAMU, adalah pasanganmu dari perempuan yang hidup bersamamu, tapi tidak terdapat di antara kalian kesesuaian/persamaan aqidah, pemikiran dan cinta. Seperti pada firman Allah: (امرأة نوح) dan (امرأة لوط). Artinya: "wanitanya Nuh" (Wahilan) dan "wanitanya Luth" (Wa'ilah)...!!!
Alquran tidak menyebut madame Wahilah sebagai istri nabi Nuh as dan begitu pula tidak menyebut mademe Wa'ilah sebagai istri nabi Luth, karena kedua pasangan tersebut terdapat perbedaan aqidah dan persepsi terhadap pasangan masing-masing. Nabi Nuh dan Luth as adalah keduanya nabi dan rasul Allah serta orang yang paling beriman pada Allah, sedangkan wanitanya tidak beriman. Maka kedua hal itu tidak disebut sebagai istri.
Begitu juga sebaliknya seorang laki-laki bisa pula tidak menjadi pasangan suami bagi wanita, yaitu hanya sebagai pasangan laki-lakinya saja, seperti pada kasus Alquran tentang pasangan Fir'aun dan Asiyah binti Muzahim, Allah berfirman :
وَضَرَبَ ٱللَّهُ مَثَلًا لِّلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱمْرَأَتَ فِرْعَوْنَ إِذْ قَالَتْ رَبِّ ٱبْنِ لِى عِندَكَ بَيْتًا فِى ٱلْجَنَّةِ وَنَجِّنِى مِن فِرْعَوْنَ وَعَمَلِهِۦ وَنَجِّنِى مِنَ ٱلْقَوْمِ ٱلظَّٰلِمِينَ
Terjemah Arti: "Dan Allah membuat "wanita Fir'aun" perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata: "Ya Rabbku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam firdaus, dan selamatkanlah aku dari Fir'aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zhalim" (QS. At-Tahrim: 11).
Pada ayat di atas Asiyah binti Muzahim disebut sebagai wanita Fir'aun saja, bukan istri karena di antara keduanya terdapat perbedaan aqidah, pemikiran dan tidak saling cinta. Asiyah seorang yang beriman sedangkan Fir'aun adalah musuh Allah.
Kedua: ISTRIMU, adalah apabila diantara kamu dengan pasanganmu terdapat persamaan aqidah, pemikiran (visi-misi pernikahan) dan cinta atau dalam istilah pernikahan "Maddatan wa Rahmah". Seperti firman Allah :
وَقُلْنَا يَا آدَمُ اسْكُنْ أَنْتَ وَزَوْجُكَ الْجَنَّةَ
Terjemah Arti: "Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu surga ini" (QS: Al-Baqarah: 35).
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ
Terjemah Arti: "Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu" (QS. Al-Ahzab: 59).
Kedua ayat di atas menegaskan; pertama, Allah menyebut pasangan Adam as dan Hawa sebagai pasangan suami istri secara resmi Alquran, karena keduanya diciptakan dari satu tubuh, aqidah yang sama, dan saling merindukan atau cinta. Begitu juga ayat yang kedua tentang nabi Muhammad SAW dengan istri-istrinya, mereka memiliki kesamaan aqidah, pemikiran dan saling mencintai...!!!
Lebih jelas perbedaan antara pasangan wanita hanya sebagai wanita saja dan wanita sebagai istri, adalah penjelasan Alquran tentang hubungan antara nabi Zakaria as dengan pasangannya Elizabeth, Allah berfirman :
وَكَانَتِ ٱمْرَأَتِى عَاقِرًا فَهَبْ لِى مِن لَّدُنكَ وَلِيًّا
Terjemah Arti: "sedang (pasanganku) adalah seorang wanita yang mandul, maka anugerahilah aku dari sisi Engkau seorang putera" (QS. Maryam: 5).
فَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَوَهَبْنَا لَهُ يَحْيَىٰ وَأَصْلَحْنَا لَهُ زَوْجَهُ ۚ
Terjemah Arti: "Maka Kami memperkenankan doanya, dan Kami anugerahkan kepada nya Yahya dan Kami jadikan isterinya dapat mengandung" (QS. Al-Anbiya: 90).
Pada ayat 5 surah Maryam di atas nabi Zakaria as menyebut pasangannya Elizabeth sebagai wanitanya saja, karena pada saat itu terjadi perselisihan di antara keduanya, kemungkinan dipicu oleh masalah keturunan, yaitu pasangan tersebut tidak mempunyai anak...!!!
Kemudian pada ayat ke-90 dari surah Al-Anbiya nabi Zakaria menyebut Elizabeth sebagai istrinya, karena keduanya sudah berdamai, Elizabeth juga sudah mengandung seorang bayi dan mereka mempunyai anak namanya nabi Yahya as.
Ketiga: TEMANMU, adalah pasanganmu yang tidak sejalan denganmu, baik visi-misi pernikahan maupun cinta. Alquran lebih banyak menggambarkan kasus seperti ini pada peristiwa-peristiwa hari kiamat, misalnya, Allah berfirman :
فَإِذَا جَاءَتِ الصَّاخَّةُ؛ يَوْمَ يَفِرُّ الْمَرْءُ مِنْ أَخِيهِ؛ وَأُمِّهِ وَأَبِيهِ؛ وَصَاحِبَتِهِ وَبَنِيهِ؛ لِكُلِّ امْرِئٍ مِنْهُمْ يَوْمَئِذٍ شَأْنٌ يُغْنِيهِ.
Terjamah Arti: "Dan apabila datang suara yang memekakkan (tiupan sangkakala yang kedua), pada hari ketika manusia lari dari saudaranya, dari ibu dan bapaknya, dari "teman" dan anak-anaknya, Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya" (QS. 'Abasa: 33-37).
Pasangan pada ayat di atas disebut teman, karena hubungan berpasangan, pemikiran, visi-misi masing-masing sudah berbeda disebabkan oleh; pertama kerena kematian dan kedua kerena dahsyatnya peristiwa hari kiamat, sehingga masing-masing orang hanya memikirkan diri-sendiri saja atau "nafsi,,, nafsi"....!!!
Dan lebih tegas tentang hubungan pertemanan ini, Alquran menjelaskan tentang salah satu sifat suci Allah yang tidak memiliki anak atau istri (teman), Allah berfirman :
بَدِيعُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۖ أَنَّىٰ يَكُونُ لَهُۥ وَلَدٌ وَلَمْ تَكُن لَّهُۥ صَٰحِبَةٌ ۖ وَخَلَقَ كُلَّ شَىْءٍ ۖ وَهُوَ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمٌ
Terjemah Arti: "Dia Pencipta langit dan bumi. Bagaimana Dia mempunyai anak padahal Dia tidak mempunyai pasangan (teman). Dia menciptakan segala sesuatu; dan Dia mengetahui segala sesuatu" (QS. Al-An'am: 101).
Karena tiada sesuatu yang menyerupai Allah secara mutlak... Wallahu A'lam !
#TAMAT: Trim's semua Komentar Share dan Like !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar