*Serial: 99 Inspirasi Dahsyat dari Perumpamaan-Live AlQuran (80) :
Perempuan Dibalik Kesuksesan Dakwah Nabi Ayub AS
By: Med Hatta
"Maka Kami kabulkan (doa)nya lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan (Kami lipat gandakan jumlah mereka) sebagai suatu rahmat dari Kami, dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Kami."
Allah berfirman :
فَٱسْتَجَبْنَا لَهُۥ فَكَشَفْنَا مَا بِهِۦ مِن ضُرٍّ ۖ وَءَاتَيْنَٰهُ أَهْلَهُۥ وَمِثْلَهُم مَّعَهُمْ رَحْمَةً مِّنْ عِندِنَا وَذِكْرَىٰ لِلْعَٰبِدِينَ
Terjemah Arti: "Maka Kami kabulkan (doa)nya lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan (Kami lipat gandakan jumlah mereka) sebagai suatu rahmat dari Kami, dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Kami." (Al-Anbiya: 84);
وَوَهَبْنَا لَهُۥٓ أَهْلَهُۥ وَمِثْلَهُم مَّعَهُمْ رَحْمَةً مِّنَّا وَذِكْرَىٰ لِأُو۟لِى ٱلْأَلْبَٰبِ؛ وَخُذْ بِيَدِكَ ضِغْثًا فَٱضْرِب بِّهِۦ وَلَا تَحْنَثْ ۗ إِنَّا وَجَدْنَٰهُ صَابِرًا ۚ نِّعْمَ ٱلْعَبْدُ ۖ إِنَّهُۥٓ أَوَّابٌ
Terjemah Arti: "Dan Kami anugerahi dia (dengan mengumpulkan kembali) keluarganya dan Kami lipat gandakan jumlah mereka, sebagai rahmat dari Kami dan pelajaran bagi orang-orang yang berpikiran sehat, Dan ambillah seikat (rumput) dengan tanganmu, lalu pukullah dengan itu dan janganlah engkau melanggar sumpah. Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayub) seorang yang sabar. Dialah sebaik-baik hamba. Sungguh, dia sangat taat (kepada Allah)" (QS. Shad: 43-44).
Nabi Ayub as adalah keturunan kelima dari Nabi Ishaq bin Ibrahim as. Ayahnya bernama Mauhib/Zarrah dan Ibunya bernama Ritha putri nabi Luth as. Ayub as tercatat sebagai nabi dan rasul yang ke-13, diutus oleh Allah untuk bangsa Syam (Sekarang: Demaskus - Syria) sekitar abad 15 SM. Salah satu keturunannya bernam nabi Zulkifli menjadi nabi rasul ke-14 (setelahnya langsung).
Keistimewaan nabi Ayub as adalah selain diberikan tongkat kenabian dan rasul Allah, dia juga dikeruniakan oleh Allah SWT kekeyaan yang berlimpah; memiliki peternakan yang besar, hewan peliharaan, budak pekerja dan lahan pertanian/perkebunan yang sangat luas. Bahkan daratan Thenia di Hawran yang membentang dari wilayah selatan Syria sampai bagian Selatan Yordania adalah miliknya. Ditambah (lagi) nabi Ayub memiliki keluarga besar dan keturunan banyak, serta yang melengkapi semua itu adalah dia memili istri yang sangat cantik bernama Rahmah atau dikenal dengan Lia cucu langsung dari nabi Yusuf as dari putra tunggalnya Afraim.
Nabi Ayub as beserta dengan istrinya yang cantik dan bebera orang putra-putrinya yang shaleh, menjalani hidup yang bahagia dan mereka semua tak pernah berhenti bersyukur atas karunia Allah yang berlimpah diberikan kepada mereka. Kata Al-Hassan Bashri dari Wahab bin Munabbih: Dia (Ayyub as) adalah seorang yang sangat pemurah, dermawan, taat beribadah kepada Allah SWT, menunaikan segala kewajiban dan memberikan hak-hak orang lain, sehingga Allah ridha kepadanya, dan bahkan malaikat di langit senantiasa memujinya...!
Hingga datang cobaan yang menghancurkan semua itu; hartanya habis dalam sekejap oleh bencana, anak-anaknya mati seketika dalam satu tempat ditimpa atap bangunan. Dan selesai sampai di situ tapi nabi Ayub as (juga) menderita penyakit aneh yang memakan semua tubuhnya hingga nyaris tak tersisa kecuali rangka, hati dan lidahnya yang selalu dipakai beribadah, berzikir dan selalu memuji Allah SWT...
Dalam kondisi yang sangat memprihatinkan tersebut, tiada lagi orang yang mau mendekat dan menemani nabi Ayub as kecuali hanya istrinya yang selalu setia serta patuh padanya, yaitu Rahmah atau Lia. Maka Lia bagi nabi Ayub as adalah ibarat kata pameo "dibalik laki-laki sukses ada seorang perempuan lembut dibelakangnya"...!!!
Lia istri Ayub AS :
Rahmah alias Lia pada masanya dikenal seorang putri yang sangat cantik dan manja, cucu langsung dari nabi Yusuf as dari putra tunggalnya yaitu Afraim bin Yusuf bin Yaqub bin Ishaq bin Ibrahim as. Gadis cantik putri bangsawan LIA menikah dengan nabi Ayub bin Mauhib bin Tarikh bin Rum bin Al`aish bin Ishaq bin Ibrahim as. Dan ibunda nabi Ayub adalah Ritha putri nabi Luth as.
Sebagaimana diceritakan di atas bahwa mereka berdua (suami-istri) yang berbahagia dianugerahai harta berlimpah ruah dan anak keturunan yang banyak. Sang suami tercinta kemudian diangkat oleh Allah menjadi nabi/rasul atas bangsa Bathnia yang menduduki wilayah Golan dan Gabia, Demaskus - SYRIA.
Dalam suasana kebahagian yang paripurna bagi pasangan yang saling mencintai, datanglah cobaan berat dari Allah ditimpakan pada mereka; Suami menderita suatu penyakit yang memakan semua tubuhnya, anak-anak mereka semua meninggal satu persatu dan harta benda mereka habis tak bersisa.
Ditengah penderitaan yang melanda keluarganya dan tidak punya harta lagi untuk belanja sehari-hari terpaksa Lia memotong rambut cantik kesayangannya dan dijual untuk beli makan dan berobat suaminya. Maka atas tindakannya itu membuat suaminya nabi Ayub salah paham dan bersumpah akan memukul Lia 100 kali cambuk jika dirinya sudah sembuh.
Akan tetapi Allah mencintai mereka berdua karena keikhlasan dan kesabarannya, Ayub as sembuh, dikembalikan semua keluarga dan harta mereka yang pernah hilang bahkan lebih sempurna lagi dari sediakala, sebagaimana disebutkan ayat kajian: "Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan (Kami lipat gandakan jumlah mereka) sebagai suatu rahmat dari Kami".
Matahari kebahagian itu perlahan sudah mulai bersinar kembali setelah hilang hampir 20 tahun, atau selama nabi Ayub sakit, namun tiba-tiba nabi Ayub teringat akan sumpahnya ketika masih sedang sakit berjanji ingin memukul sang istri tercinta sebanyak 100 kali cambuk karena kesalah pahaman, dan seorang nabi/rasul wajib melaksanakan sumpah. Maka (lagi-lagi) Allah SWT ikut campur pada persoalan mereka berdua karena kasih sayang kecintaan-Nya pada keduanya dengan meringankan pelaksanaan sumpah nabi Ayub terhadap istrinya, yaitu memberikan pukulan simbolis saja dan lebih menyayangi lagi istrinya sebagaimana pada ayat kajian surah Shad, Allah berfirman :
وَخُذْ بِيَدِكَ ضِغْثًا فَٱضْرِب بِّهِۦ وَلَا تَحْنَثْ ۗ
Terjemah Arti: "Dan ambillah seikat (rumput) dengan tanganmu, lalu pukullah dengan itu dan janganlah engkau melanggar sumpah"...!!!
KAJIAN SELANJUTNYA :
(49) Raytha Penjahit Gila
(50) Ten
(51) Kiamat Sekejap Mata
KAJIAN SEBELUMNYA :
(44) Ten
(43) Ten
(42) Ten
Tidak ada komentar:
Posting Komentar